Anda di halaman 1dari 4

DASAR-DASAR PENGOBATAN DALAM AL QUR’AN DAN HADITS

A. Keyakinan atas Kemahakuasaan Allah


1. Al qur’an
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Asy-Syu’arâ ayat: 78-80

{)80( ‫ِين‬
ِ ‫شف‬ْ َ‫ضتُ َف ُه َو ي‬
ْ ‫)وإِذَا َم ِر‬
َ 79( ‫ِين‬
ِ ‫سق‬ْ َ‫)والَّذِي ه َُو يُ ْط ِع ُمنِي َوي‬ ِ ‫الَّذِي َخلَقَنِي َف ُه َو يَ ْهد‬
َ 78( ‫ِين‬

”(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang


menunjukiku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.”

2. Hadits
Juga telah Rasulullah SAW tandaskan dalam sabdanya, ”Allah tidak
menurunkan suatu penyakit, kecuali penyakit itu telah ada obatnya.” (HR. alBukhari
dari Abu Hurairah)

B. Bentuk-bentuk Terapi berdasarkan Al qur’an dan Hadits


1. Terapi al-Qur`an
Al-Qur`an merupakan sarana terapi utama. Sebab di dalamnya memuat berbagai
bentuk penyembuhan penyakit jiwa manusia. Tingkat kemujarabannya sangat
tergantung seberapa jauh tingkat keimanan dan proses meresapi setiap makna al-
qur’an. Individu perlu mendengar dan membaca, memahami dan merenungkan, serta
melaksanakan isi kandungannya.
Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 82:

َ ‫ش ف َاء َو َر ْح َم ة ل ِل ْ م ْؤ ِم ن ِي َن َو َّل ي َ ِز يد ال ظ َ ا ل ِ ِم ي َن إ ِ َّل‬


‫خ س َ ا ًر ا‬ ِ ‫َو ن ن َِز ل ِم َن ال ْ ق ْر آ ِن َم ا ه َو‬

“Dan kami turunkan dari al-Qur`an suatu yang menjadi penawar


dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan, ada dua pendapat dalam memahami term
syifâ` dalam ayat tersebut. Pertama, terapi bagi jiwa yang dapat menghilangkan
kebodohan dan keraguan, membuka jiwa yang tertutup, dan menyembuhkan jiwa
yang sakit. Kedua, terapi yang dapat menyembuhkan penyakit fisik, baik dalam
bentuk azimat maupun penangkal.

2. Terapi Puasa
Puasa merupakan salah satu latihan dan didikanjiwa dan banyak
mengandung terapi penyakit kejiwaan dan penyakit fisik. Karena itu, bagi orang
yang sakit fisik (selama penyakit itu tidak berbahaya) lebih baik berpuasa, karena
melalui puasa bisa menjadikan fisik semakin sehat (shûmû tashihhû). Di saat
berpuasa inilah seorang muslim selalu berusaha untuk berperilaku baik dan
mendengarkan kata hatinya walaupun tidak ada satu orangpun yang mengawasi
perilakunya. Dengan berpuasa juga seseorangakan berlatih untuk bersabar atas
lapar dan haus serta dalam menahan syahwatnya.

‫ب ع َ ل َ ى ا ل َ ِذ ي َن ِم ْن ق َ ب ْ ل ِك مْ ل َ ع َ ل َ ك مْ ت َ ت َق و َن‬
َ ِ ‫الص ي َ ام ك َ َم ا ك ت‬
ِ َ ِ ‫ي َ ا أ َي ُّ هَ ا ا ل َ ِذ ي َن آ َم ن وا ك ت‬
‫ب ع َ ل َ ي ْك م‬
“Orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.(Q.S. Al-Baqarah ayat 183)

Penjelasan ayat di atas mengikut M. Quraish Shihab dalam tafsir AlMishbah ialah,
kewajiban tersebut dimaksudkan agar kamu bertakwa, yakni terhindar dari segala
macam sanksi dan dampak buruk, baik duniawi maupun ukhrawi.

Rasulullah SAW juga bersabda


“Puasa adalah perisai. Maka janganlah dia berkata-kata kotor dan berbuat bodoh.
Apabila ada orang lain yang memerangi atau mencacinya, hendaklah dia katakan,
„Aku sedang puasa‟ (dua kali). Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya,
sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah ta‟ala
daripada bau minyak kasturi. Dia rela meninggalkan makanan, minuman, dan
syahwatnya karena Aku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan
membalasnya. Satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya.” (HR. Bukhari).
3. Istighfar dan taubat
Ucapan istighfar dan bertaubat kepada Allah SWT. merupakan sesuatu yang
sangat dianjurkan dalam ajaran Islam,karena pada dasarnya setiap manusia pernah
bersalah atau berdosa baik kecil maupunbesar. Hal ini sesuai dengan penjelasan

Rasulullah SAW. dalam sabdanya “Setiap anakAdam pernah bersalah, dan


sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang mau bertaubat”(H.R.
Ahmad).

4. Terapi Dzikir
M. Quraish Shihab dalam tafsir Al Mishbah ialah, adalah orang-orang yang beriman
dan hati mereka menjadi tenteram setelah sebelumnya bimbang dan ragu.
Ketenteraman itu yang bersemi di dada mereka disebabkan karena dzikrullah, yakni
mengingat Allah, atau karena ayat-ayat Allah, yakni Al-Qur‟an yang sangat
mempesona kandungannya. Sungguh camkanlah bahwa hanya dengan mengingati
Allah, hati menjadi tenteram

ْ ‫ّللا ت‬
‫َط َمئِ ُّن ْالقلوب‬ ِ َ ‫ّللا ۗ أ َ َّل ِب ِذ ْك ِر‬
ِ َّ ‫الَّ ِذينَ آ َمنُوا َوت َ ْط َمئِن قُلُوبُ ُه ْم ِب ِذك ِْر‬

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.(Q.S. Ar-Ra‟du ayat 28)

5. Terapi Shalat
‫ح ش َا ِء َو ال ْ م ن ْ ك َِر‬
ْ َ ‫ك ِم َن ال ْ ِك ت َا ب ِ َو أ َ ق ِ ِم ال صَ ََل ة َ إ ِ َن ال صَ ََل ة َ ت َ ن ْ هَ ى ع َ ِن ال ْ ف‬َ ْ‫ي إ ِلَي‬
َ ِ‫ا ت ْ ل َم ا أ وح‬
ْ َ ‫َو ل َ ِذ كْ ر ّللاَ ِ أ َ كْ ب َ ر َو ّللاَ ي َ ع ْ ل َ م َم ا ت‬
‫ص ن َع و َن‬
Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji
dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.(Q.S. Al-Ankabut ayat 45)

M. Quraish Shihab dalam tafsir AlMishbah ialah, Thabathaba‟I ketika menafsirkan


ayat ini menggarisbawahi bahwa perintah melaksanakan shalat pada ayat ini
dinyatakan sebabnya, yaitu karena “Shalat melarang / mencegah kemungkaran dan
kekejian”. Ini berarti shalat adalah amal ibadah yang pelaksanaannya membuahkan
sifat keruhanian dalam diri manusia yang menjadikannya tercegah dari perbuatan keji
dan mungkar, dan dengan demikian, hati menjadi suci dari kekejian dan kemungkaran
serta menjadi bersih dari kekotoran dosa dan pelanggaran

6. Terapi Zakat
Allah berfirman dalam surat at-Taubah ayat 103

َ َ ‫خ ذ ْ ِم ْن أ َ ْم َو ا ل ِ ِه مْ صَ د َ ق َ ة ً ت ط َ ه ِ ر ه مْ َو ت َز ك ِ ي ِه مْ ب ِ هَ ا َو صَ ل ِ ع َ ل َ ي ْ ِه مْ إ ِ َن صَ ََل ت‬
َ‫ك س َ ك َن ل َ ه مْ َو ّللا‬
‫س َ ِم يع ع َ ل ِيم‬

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya
doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar
lagi Maha Mengetahui.(Q.S. at-Taubah ayat 103).

Anda mungkin juga menyukai