Anda di halaman 1dari 3

SEPULUH KAIDAH PENSUCIAN JIWA

Dinukil dari kitab:

“‫”عشر قواعد في تزكية النفس‬

Penulis: Syaikh Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin Al-Badr


Ketahuilah -semoga Allah merahmati kita- bahwasanya jiwa merupakan perkara
yang agung.
Sehingga Allah bersumpah atas berbagai makhlukNya dalam surat Asy-Syams
untuk perihal jiwa ini.
Allah berfirman:

ٍ ‫َو َن ْف‬
‫س َو َما َس َّوا َها‬
“dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)”

َ ‫َفَأ ْل َه َم َها فُج‬


‫ُور َها َو َت ْق َوا َها‬
“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya”

‫َق ْد َأ ْف َل َح َمنْ َز َّكا َها‬


“sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu”
(Q.S Asy-Syams: 6-9)
Arti dari asal pensucian (‫ )الزكاة‬adalah bertambahnya kebaikan.

ۙ ْ ْ
ْ‫ضي ًَّة ۚ َف ْاد ُخلِي‬ ِ ْ‫اض َي ًة مَّر‬ِ ‫ِّك َر‬ِ ‫ُط َم ِٕى َّن ُة ارْ ِج ِع ْٓي ِا ٰلى َرب‬
‫اَ َّي ُت َها ال َّن ْفسُ الم‬
ْ‫ࣖࣖ ِفيْ ِع ٰب ِد ۙيْ َو ْاد ُخلِيْ َج َّن ِتي‬
Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida
dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan
masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr [89]: 27-30)

Dan yang dimaksud pada ayat diatas adalah:


Siapa saja yang berupaya untuk mensucikan jiwa, memperbaiki serta
meninggikannya dengan memperbanyak ketaatan dan kebaikan serta menjauhi
keburukan maka akan mewujudkan sebuah kemenangan atau keberuntungan.
Adapun 10 kaidah dalam pensucian jiwa sebagai berikut:

 Tauhid
Mengesankan Allah dengan membersihkan jiwa dari perihal yang berbau
kesyirikan.
 
Berdoa
Dengan selalu memohon kepada Allah, semisal doa berikut:

،‫ت َخ ْي ُر َمنْ َز َّكا َه ا‬ َ ‫ َو َز ِّك َها َأ ْن‬،‫ت َن ْف ِس ي َت ْق َوا َه ا‬


ِ ‫الل ُه َّم آ‬
َ ‫َأ ْن‬.
‫ت َولِ ُّي َها َو َم ْواَل َها‬
“Ya Allah karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya
Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah Yang Menjaga serta
Melindunginya” (HR. Muslim 2722).
 
Al-Qur’an
Dengan membaca dan mentadabburinya.
 
Uswah & Qudwah (Suri Tauladan)
Mencontoh tata cara Rasulullah dalam mensucikan jiwa. Siapa saja yang
berupaya mensucikan jiwa dengan sesuatu yang tidak dicontohkan Rasul maka
dia bagaikan orang sakit yang berobat sekehendak dirinya sendiri tanpa
mengikuti petunjuk dokter.
 
Pembersihan & Penghiasan
Membersihkan jiwa terlebih dahulu dari keburukan, maksiat dan dosa-dosa.
Kemudian penghiasan dengan amal-amal shalih dan ketaatan lainnya.
 
Menutup pintu-pintu keburukan
Dengan menjaga pandangan dan lisan, yang merupakan sebab terbesar
seseorang keluar dari keistiqamahan.
 
Mengingat kematian & Perjumpaan dengan Allah
Yang demikian akan menghidupkan hati untuk siaga dari kelalaian.
Said bin Jubair berkata:
‫لو فارق ذكر الموت قلبي خشيت أن يفسد علي قلبي‬
“Sungguh aku takut hatiku rusak jika tidak mengingat kematian”
(Imam Ahmad, Az-Zuhdi no. 2210)
 
Memilih teman bergaul
Memilih teman yang dapat mengajaknya kepada kebaikan dan menjaga jarak
dengan teman yang buruk merupakan sebab untuk mewujudkan pensucian
jiwa.
 Berhati-hati dari ujub dan tertipu oleh diri sendiri
Berbangga dengan diri sendiri salah satu yang menyimpangkan jiwa dari
pensucian.
Allah berfirman:
‫َفاَل ُت َز ُّكوا َأ ْنفُ َس ُك ْم ه َُو َأعْ لَ ُم ِب َم ِن ا َّت َقى‬
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui
tentang orang yang bertakwa” (QS. An Najm:32)
 
Mengetahui hakikat jiwa
Mengetahui hakikat jiwa, sifat-sifat dan jenisnya agar kita mudah
memperhatikan, menjaga dan mengobatinya dari indikasi-indikasi yang
nampak.
Allahu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai