َ ك حاج َتك
ارح ِم اليتي َم ُ درِ يلين قلبُك و ُت ِ أ َتى ال َّنبيَّ صلَّى هللاُ عليه وسلَّم رج ٌل يشكو قسو َة
َ قلبه قال أتحِبُّ أن
دركْ حاج َتك ِ رأسه وأطعِمه من طعامِك يلِنْ قلبُك و ُت َ ْوامسح
َ
Ziarah kubur dengan tujuan mengingat akhirat adalah hal yang dianjurkan.
Dengan mengingat kematian, tersadarlah kita bahwa tak ada yang abadi di
muka bumi ini. Maka, tak ada lagi yang pantas kita sombongkan.
Ketiga, bersegera melakukan kebaikan. Rasulullah SAW menganjur kan
untuk bersegera dalam melakukan setiap kebaikan, hin dari kemalasan.
Nabi SAW bersabda: "Sebaik-baik sholat adalah di awal waktunya".
"Ya Allah, aku berlindung padamu dari kelemahan dan rasa malas."
Lalu bagaimana cara kita menjaga hati kita dari penyakit hati, diantaranya dengan membaca Al-
qur’an dan mentadzaburinya, melaksanakan tahajud, memperbanyak dzikir dan doa, minta kepada
Allah agar Allah mengganti hati kita dengan hati yang lebih baik.
Penyakit hati tidak bisa dibiarkan karena bisa membuat hati kita mati, hati yang Allah tutup dari
segala kebaikan, untuk itu dengan mengobatinya semoga Allah menkaruniakan kita semua hati yang
sehat, hati yang selalu dipenuhi dengan kebaikan.
Terkadang si seseorang tidak bisa merasakannya. Kalaupun ia merasakannya, namun susah baginya
untuk bersabar dalam mengobatinya. Karena obat sakit hati adalah dengan melawan hawa
nafsunya. Dan ini hal yang memerlukan pengorbanan besar.
Tak sedikit pula orang yang merasa hatinya bersih, justru yang demikian lah orang yang memiliki
penyakit hati. Penyakit hati itu terkadang tidak bisa diraskan dan diagnosa oleh diri sendiri, karena
yang dapat menilai baik buruknya hati kita adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan hanya Allah pula
yang dapat membulak balik hati seseorang. Maka untuk menghindari dari penyakit hati, hendaklah
senantiasa memohon perlindungan kepada zat yang membolak balik hati, yakni Allah Subhanahu Wa
Ta’ala.
Sebagaimana dalam suatu hadist rasulullah saw yang diriwayatkan oleh imam muslim yaitu :
Artinya:
Wahai Dzat yg membolak-balikan hati teguhkanlah hatiku diatas ketaatan kepadamu” (HR.Muslim,
No. 2654)
Memang hati adalah poros kebahagiaan sekaligus sumber kebinasaannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh kalian terdapat segumpal daging; bila ia baik, maka akan baik
seluruh badannya. Namun bila ia rusak, akan rusak pula semua tubuhnya. Ingatlah, itu adalah hati.
[Muttafaq ‘alaih]
Hadits tersebut menunjukkan bahwa baiknya amalan seorang hamba tergantung pada baiknya hati.
Sebaliknya, rusaknya amalan seorang hamba adalah sesuai dengan rusaknya hati. Hati yang baik, itu
adalah hati yang sehat selamat. Hanya hati seperti ini yang akan bermanfaat di sisi Allâh Azza wa
Jalla kelak.