Anda di halaman 1dari 5

Nama : Intan Sahara Kusuma

NIM : 2011213017

ISLAM DAN KESEHATAN

A.Sehat menurut Islam dan WHO

Sehat menurut Islam, sehat (dalam bahasa Arab"Al-shihah”), dalam Islam bukan
hanya merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masalah fisik (jasmani),
melainkan juga menyangkut psikis (jiwa). Karena itulah mengapa Islam
memperkenalkan konsepsi al-Shihhah wa al-afiyat (lazim diucapkan sehat wal'afiat).
Maksud dari konsep itu yakni suatu kondisi sehat di mana seseorang mengalami
kesehatan yang paripurna, jasmani, dan rohani atau fisik dan psikis. Jika makna sehat
seluruhnya berhubungan dengan masalah fisik-ragawi, maka makna al-afiat ialah segala
bentuk perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya dari segala macam tipu daya.
Atau,menurut istilah Quraish Shihab ialah berfungsi bagi seluruh anggota tubuh
manusia sesuai dengan tujuan pencipta-Nya.

Sehat menurut WHO , World Health Organization (WHO) merumuskan dalam cakupan


yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas
dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum tentu dikatakan
sehat. Dia semestinya dalam keadaan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial.

Pengertian sehat yang dikemukan oleh WHO ini merupakan suatu keadaan ideal,
dari sisi biologis, psikologis, dan sosial sehingga seseorang dapat melakukan aktifitas
secara optimal. Definisi sehat yang dikemukakan oleh WHO mengandung 3 karakteristik
yaitu :

1. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia

2. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.

3. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.


B.Hubungan timbal balik antara kesehatan jasmani dan kesehatan rohani

Kesehatan Jasmani yaitu jika koordinasi organ-organ tubuh manusia atau makhluk
hidup lainnya dalam keadaan yang stabil atau normal. Sementara Kesehatan Rohani
merupakan kesehatan jiwa manusia atau makhluk hidup yang memiliki akal dan pikiran,
apabila seorang tersebut memiliki koordinasi pikiran dan hati yang tenang sekaligus
nyaman. Hidup sehat tidak cukup sehat secara jasmani atau fisik saja. Sebab, kesehatan
rohani juga menjadi kunci pembentuk sehat tidaknya seseorang.

Ada istilah yang mengatakan bahwa “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang sehat", Jika jasmani atau tubuh seseorang sehat tentu saja rohaninya akan sehat
sehat, begitu juga sebaliknya. Jadi, kita perlu menyeimbangkan antara kesehatan
jasmani dan rohani.

C.Peranan aqidah dalam membina kesehatan

Sehat dan sakit merupakan fitrah yang silih berganti dialami setiap insan selama
menjalani kehidupan di dunia. Kedua kondisi ini menyimpan hikmah dan kebaikan yang
besar tatkala kita menghadapi dan menjaninya sesuai tuntunan Islam. Karena itu kita
senantiasa menyikapi sehat dan sakit dengan selalu mengharapkan kebaikan kepada
Allah Ta’ala.

Ketika sehat, kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk melakukan aktivitas


yang baik untuk diri, keluarga dan umat dengan dasar nilai-nilai ibadah. Disamping itu
kita juga selalu berupaya menjaga kesehatan jasmani dan rohani sesuai tuntunan Al
Qur-an dan Hadits. Karena muslim dan muslimah dituntut untuk memperhatikan
kesehatannya guna menghindarkan diri dari kondisi lemah dan tak berdaya.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sebagai manusia yang paling sehat telah
memberikan teladan yang luar biasa dalam usaha-usaha memelihara kesehatan jasmani
dan rohani. Rasulullah adalah teladan yang paling baik dan sempurna dalam shalat,
berzdikir, puasa, kepemimpinan, pola makan-minum dan istirahat. Sebagai manusia
yang paling dekat kepada Allah Ta’ala, Rasulullah memiliki keimanan yang paling unggul
dan hal itu sangat berpengaruh besar pada kepribadiannya yang utama.

D.Pengaruh kesehatan jasmani dan kesehatan rohani terhadap kehidupan individu,


keluarga dan masyarakat

Pengaruh kesehatan jasmani dan kesehatan rohani terhadap kehidupan individu,


yaitu jika seseorang memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik maka ia dapat
menjalani berbagai aktivitas seperti beribadah, bekerja, makan, tidur, dll dengan baik
pula dan sebaliknya.

Begitu juga dengan kehidupan keluarga, jika seseorang memiliki kesehatan


jasmani dan rohani yang baik maka ia dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam
keluarga, contohnya seorang ayah yang sehat secara jasmani dan rohani dapat mencari
nafkah dengan lancar.

Dalam kehidupan bermasyarakat, kesehatan jasmani dan kesehatan rohani


sangatlah diperlukan agar dapat saling berinteraksi dan bersilaturrahmi dengan lancar.
Contohnya dalam bergotong royong, bermusyawarah, ronda malam,dll. Namun, jika
seseorang itu tidak sehat secara jasmani dan rohani maka akan sulit melakukan aktivitas
bersama masyarakat. Selain itu, seseorang dengan kesehatan rohani yang tidak baik
seperti gangguan jiwa, itu akan dikucilkan atau dihindari dari lingkungan masyarakat
karena pada umumnya masyarakat menganggap orang tersebut hanya menjadi beban
atau akan mengganggu, membuat onar, dll.

E.Tuntunan al Quran dan Hadits tentang:

1. kesehatan jasmani

Ayat Al-quran tentang kesehatan jasmani :

Allah SWT berfirman dalam QS Al Baqarah :195 yang artinya : “Dan belanjakanlah
(harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke
dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik. (QS Al Baqarah :195).
Ayat di atas menjelaskan larangan memakai dan mengkonsumsi zat-zat yang
berbahaya seperti khamr, rokok, maupun narkoba.

Hadist tentang kesehatan jasmani :

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل ْال َحاَل ُل بَي ٌِّن َو ْال َح َرا ُم‬ َ ِ ‫ْت َرسُو َل هَّللا‬ ُ ‫ير يَقُو ُل َس ِمع‬ٍ ‫ْت ال ُّن ْع َمانَ ْبنَ بَ ِش‬
ُ ‫ع َْن عَا ِم ٍر قَا َل َس ِمع‬
ٍ ‫ت َك َر‬
‫اع‬ ُّ
ِ ‫ض ِه َو َم ْن َوقَ َع فِي الشبُهَا‬ َ
ِ ْ‫ت ا ْستَب َْرأ لِ ِدينِ ِه َو ِعر‬ ْ
ِ ‫اس فَ َم ْن اتَّقَى ال ُم َشبَّهَا‬ ِ َّ‫ات اَل يَ ْعلَ ُمهَا َكثِي ٌر ِم ْن الن‬
ٌ َ‫بَي ٌِّن َوبَ ْينَهُ َما ُم َشبَّه‬
ْ َ
‫ار ُم هُ أاَل َوإِ َّن فِي ال َج َس ِد‬ ِ ‫ض ِه َم َح‬ َ ‫هَّللا‬
ِ ْ‫ك ِح ًمى أاَل إِ َّن ِح َمى ِ فِي أر‬ َ ُ َ َ
ٍ ِ‫ك أ ْن يُ َواقِ َع هُ أاَل َوإِ َّن لِك ِّل َمل‬ُ ‫ُوش‬ِ ‫يَرْ عَى َحوْ َل ْال ِح َمى ي‬
)‫َت فَ َس َد ْال َج َس ُد ُكلُّهُ أَاَل َو ِه َي ْالقَ ْلبُ (اللفظ اللبخاري‬ ْ ‫صلَ َح ْال َج َس ُد ُكلُّهُ َوإِ َذا فَ َسد‬
َ ‫ت‬ ْ ‫صلَ َح‬َ ‫ُمضْ َغةً إِ َذا‬

Artinya:

Dari ‘Amir dari Abdullah bin Nu’man bin Basyir r.a. beliau berkata:” Saya
mendengar Rasulallah bersabda,” sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram
jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang subhat (samara-samar) yang
tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap subhat berarti dia
telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam
perkara subhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana
penggembala yang menggembala hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang
dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah
bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah apa yang Dia haramkan.
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah
seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa
dia adalah hati. (HR al-Bukhari dan Muslim -redaksi lafazh dari al-Bukhari-)

2. kesehatan individu

Ayat Al-quran tentang kesehatan individu :

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Maidah : 6 yang artinya : “Hai orang-orang
yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah
yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak
hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Maidah : 6)

Hadits tentang kesehatan individu :

"Diriwayatkan dari Sa'ad bin Al-Musayyib dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha bersih
yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Mahaindah
yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu. Dan jangan
meniru orang-orang Yahudi." (HR. Tirmizi)."

3.Kesehatan sosial

Allah telah berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 11-12 yang artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum


yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka
(yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan)
perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari
perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan
janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Wahai orang-orang yang beriman!
Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu
yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."

4.kesehatan spiritual

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Isra’: 82 yang artinya : “Dan Kami turunkan dari
Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”

Menurut pendapat sebagian mufassir, surat Al-Isra ayat 82 menerangkan bahwa


Al-Qur’an mengandung daya penawar dan rahmat bagi kegelisahan manusia. Supaya
manusia dapat hidup bahagia yakni memiliki jiwa yang sehat dan terhindar dari
penyakit mental. Agar manusia terhindar dari kegelisahan dan kecenderungan kepada
kebatilan.

Anda mungkin juga menyukai