Anda di halaman 1dari 18

Pentingnya Studi Epidemiologi dalam

Penegmbangan Kebijakan Kesehatan


Oleh Kelompok 2
Anggota Kelompok :
Najla Giva Tsuraya 2011212076

Elza Dwi Ariana 2011212026

Zavina Fathya Azisqi 2011212061

Asa Alvino Wendra 2011212005

Salsabila Zartin 2011213021

Putri Nabilla 2011212037

Ageng Prabowo 2011216002

Reviana Denisa Hartanti 2011213037


Konsep Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

01 DEFENISI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

02 DEFENISI EPIDEMIOLOGI ANALITIK

03
PERAN STUDI EPIDEMIOLOGI DALAM
EVALUASI KEBIJAKAN KESEHATAN
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
DESKRIPTIF
DEFINISI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Epidemiologi deskriptif adalah studi yang ditujukan untuk menentukan


jumlah atau frekuensi dan distribusi penyakit di suatu daerah berdasarkan
variabel orang, tempat, dan waktu.
Epidemiologi deskriptif umumnya dilaksanakan jika tersedia sedikit
informasi yang diketahui mengenai kejadian, riwayat alamiah dan faktor
yang berhubungan dengan penyakit.
Tujuan dari epidemiologi deskriptif

Untuk menggambarkan distribusi keadaan masalah


kesehatan sehingga dapat diduga kelompok mana di


masyarakat yang paling banyak terserang.

Untuk memperkirakan besarnya masalah


kesehatan pada berbagai kelompok.

Untuk mengidentifikasi dugaan adanya faktor yang


mungkin berhubungan terhadap masalah kesehatan


(menjadi dasar suatu formulasi hipotesis).
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ANALITIK
DEFINISI EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Epidemilogi Analitik adalah Adalah jenis penelitian yang berkaitan


dengan upaya epidemologi untuk menganalisis faktor penyebab
(determinan) masalah kesehatan. Atau dengan kata lain, epidemologi
analitik merupakan pencarian jawaban terhadap faktor faktor penyebab yang
dimaksud untuk kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang
ditimbukkan.
Epidemiologi analitik Menguji hipotesis dan menaksir
(mengestimasi) besarnya hubungan/ pengaruh paparan terhadap penyakit.
Membandingkan kelompok-kelompok untuk menentukan adanya peran dari
berbagai faktor risiko dalam menyebabkan sebuah penyakit atau masalah
kesehatan.
Tujuan epidemiologi analitik

Menentukan faktor risiko/ faktor pencegah/ kausa/


determinan penyakit

Menentukan faktor yang mempengaruhi prognosis kasus

Menentukan efekt ivitas intervensi untuk mencegah dan


mengendalikan penyakit pada populasi.
You can simply
impress your
audience and add a
unique zing
Peran Studi Epid dalam
Kebijakan Kesehatan
Peran Studi Epid dalam Kebijakan Kesehatan

Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini berarti bahwa
epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam perkembangan
selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi, sehingga dewasa ini
epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit pada manusia di dalam
konteks lingkungannya.
Epidemiologi, mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit serta pencarian determinan-
determinan penyakit tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang penyebaran penyakit serta determinan-determinan yang mempengaruhi
penyakit tersebut.
Di dalam batasan epidemiologi, sekurang-kurangnya mencakup 3 elemen, yakni :

•Mencakup semua penyakit


Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi, seperti
kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa
dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan
kesehatan.

•Populasi
Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit-penyakit individu maka
epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi (masyarakat) atau
kelompok.

•Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah yang dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya
penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.
Peranan Epidemiologi Dalam Pemecahan Masalah Kesehatan Masyarakat

Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan ilmu kesehatan masyarakat yang menekankan perhatiannya
terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Epidemiologi menekankan upaya bagaimana
distribusi penyakit dan bagaimana berbagai faktor menjadi faktor penyebab penyakit tersebut.

Epidemiologi mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa

•Menerangkan tentang besarnya masalah dan ganguan kesehatan (termasuk penyakit) serta penyebarannya dalam suatu
penduduk tertentu.

•Menyiapkan data/informasi yang esensial untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan program, serta evaluasi berbagai
kegiatan pelayanan (kesehatan) pada masyarakat, baik bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit maupun bentuk
lainnya serta menentukan skala prioritas terhadap kegiatan tersebut.

•Mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yang berhubungan dengan terjadinya masalah
tersebut.
Dalam melakukan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dalam keterkaitannya dengan
bidang-bidang disiplin Kesmas lainnya seperti Administrasi Kesehatan Mayarakat, Biostatistik, Kesehatan
Lingkungan, dan Pendidikan Kesehatan/Ilmu Perilaku. Misalnya, peranan epidemiologi dalam proses
perencanaan kesehatan. Tampak bahwa epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan yang
meliputi identifikasi masalah memilih prioritas, menyusun objektif, menerangkan kegiatan, koordinasi dan
evaluasi.

Selain itu, dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan kesehatan, epidemiologi dapat
dipergunakan dalam membuat suatu “Diagnosis Epidemiologi” dari masalah yang memerlukan intervensi
itu. Sebagai contoh peranannya sebagai alat diagnosis keadaan kesehatan masyarakat, epidemiologi dapat
memberikan gambaran atau diagnosis tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan (poverty)
berupa malnutrisi, overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya kesehatan infant, alcoholism, anemia, penyakit-
penyakit parasit dan kesehatan mental.
Pengambilan Keputusan Berdasar Bukti di Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Inovasi adalah aplikasi dari ide atau gagasan, yang dihasilkan oleh kreativitas yang merupakan suatu proses mental dan
proses berpikir. Suatu inovasi menghasilkan jasa-jasa atau cara kerja yang lebih efisien (Setiawan, 1985). Aplikasi dari
pengambilan keputusan berdasar bukti kepada manajemen pelayanan/program kesehatan merupakan suatu inovasi dalam pelayanan
kesehatan.

Pengambilan keputusan berdasar bukti merupakan suatu pendekatan ilmiah khususnya epidemiologi (Gray, 2001) yang diterapkan
dalam manajemen pelayanan kesehatan sebagai suatu inovasi.

Dalam hal ini dilakukan pendekatan sistem dalam pelayanan/program kesehatan sebagai berikut:

Inp pro Out Ef dam


ut ses put ek pak
Bila masyarakat menolak sistem pelayanan/program, maka target output mungkin tak tercapai. Bila
masyarakat menerimanya, maka output dapat tercapai dan dampak mungkin membaik.
Strategi epidemiologi yaitu baik surveilans atau penelitian epidemiologi mempunyai kegiatan-kegiatan
pengumpulan, pengolahan dan analisa data sehingga dihasilkan informasi. Bila ingin informasi dijadikan
bukti, diperlukan 4 kegiatan yaitu relevansi, koherensi, konteks populasi, geografi dan siklus manajemen.
Relevansi menjawab pertanyaan apakah indikator-indikator dalam output, proses, input, efek dan dampak
berhubungan satu sama lain. Koherensi menjawab pertanyaan apakah hubungan tersebut selalu terjadi menurut
waktu dan tempat. Konteks populasi dan geografis menjawab pertanyaan apakah informasi yang dihasilkan
berguna untuk kelompok penduduk dan geografi tertentu. Siklus manajemen menjawab pertanyaan apakah
informasi yang dihasilkan bergunauntuk melakukan perencanaan, pemantauan dan penilaian.
Pengambilan Keputusan Berdasar Bukti (PKBB) dalam manajemen pelayanan/program kesehatan sulit dilakukan
secara nasional atas dasar data dan informasi dari kabupaten dan provinsi, Karena itu PKBB perlu dilakukan pada
tingkat dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas dan rumah sakit.

PKBB pada tingkat kabupaten bertujuan untuk:


1.mengintensifkan pelaksanaan program-program kesehatan,
2.meningkatkan manajemen kesehatan
3.melakukan kemitraan untuk keberhasilan butir satu dan butir dua

Untuk mencapai tiga tujuan tersebut di atas, maka di tingkat dinas kesehatan kabupaten/kota perlu dibentuk Tim
Epidemiologi Manajemen Kabupaten (TEMK) yang berfungsi sebagai berikut:
1. memberikan keterampilan kepada staf dinas kesehatan kabupaten, puskesmas dan rumah sakit untuk
merencanakan dan melaksanakan surveilans epidemiologi dan pelaksanaan penelitian operasional
2. mengkoordinir kegiatan interpretasiinformasi menjadi bukti yang dapat digunakan oleh kepala dinkes kabupaten/
kota untuk pengambilan keputusan dalam rangka menyusun perencanaan strategis dan operasional yang
diadvokasikan ke BAPPEDA, DPRD dan lintas sektor
3. membantu kepala dinas kesehatan kabupaten untuk melakukan pemantauan dan penilaian progam-program
kesehatan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai