Anda di halaman 1dari 24

PENDIDIKAN AGAMA

ETOS KERJA,
BERSIKAP TERBUKA DAN ADIL
Coba pikirkan, apa yang dimaksud
dengan Etos Kerja ?.
Diskusikan dengan teman di
samping anda.
Siapa yang mau berbagi
pengetahuan ?
Definisi Etos Kerja, Sikap Terbuka & Adil.
Etos Kerja  Etos berasal dari bahasa yunani
ethos yakni karakter, cara hidup,
kebiasaan seseorang, motivasi atau
tujuan moral seseorang serta
pandangan dunia mereka, yakni
gambaran, cara bertindak ataupun
gagasan yang paling komprehensif
mengenai tatanan.
 Dengan kata lain etos adalah aspek
evaluatif sebagai sikap mendasar
terhadap diri dan dunia mereka yang
direfleksikan dalam kehidupannya.
 Sedangkan kerja bisa dimaknai
sebagai aktvitas atau seseorang
yang melibatkan fisik & pikiran.
 Jadi, etos kerja secara harfiah
adalah suatu etika atau perilaku
positif dalam melakukan setiap
kegiatan atau aktivitas yang
melibatkan fisik & pikiran.
 Secara umum, etos kerja adalah
semua kebiasaan baik (disiplin, jujur,
tanggungjawab, tekun, sabar, dsb)
yang berdasar pada etika yang
harus dilakukan di tempat kerja.
Etos Kerja Menurut para ahli:
 Menurut Geertz, Etos adalah sikap yang
mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan
hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip
masing-masing individu yang sudah menjadi
keyakinannya dalam mengambil keputusan.
 Menurut Usman Pelly, etos kerja adalah sikap
yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri
yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya
terhadap kerja.
 Menurut Toto Tasmara, Etos kerja
adalah totalitas kepribadian dirinya
serta caranya mengekspresikan,
memandang, meyakini dan
memberikan makna ada sesuatu,
yang mendorong dirinya untuk
bertindak dan meraih amal yang
optimal sehingga pola hubungan
antara manusia dengan dirinya dan
antara manusia dengan makhluk
lainnya dapat terjalin dengan baik.
Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal
penting seperti:
 Orientasi ke masa depan;
 Menghargai waktu dengan adanya disiplin
waktu merupakan hal yang sangat penting
guna efesien dan efektivitas bekerja;
 Tanggung jawab;
 Hemat dan sederhana;
 Persaingan sehat;
Sikap Terbuka

 Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini


merupakan ajaran akhlak yang penting di
dalam Islam. Lawan dari jujur adalah tidak
jujur (dusta/bohong).
 Dalam sebuah hadis Nabi SAW sampaikan:
“Sesungguhnya jujur itu menggiring ke arah
kebajikan dan kebajikan itu mengarah ke surga.
Sesungguhnya lelaki yang senantiasa jujur, ia
ditetapkan sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya
bohong itu menggiring ke arah dusta. Dusta itu
menggiring ke neraka. sesungguhnya lelaki yang
senantiasa berbuat bohong itu akan ditetapkan
sebagai pembohong”. (HR. Muttafaq ‘alaih)
Adil

 Secara leksikal adil dapat diaritikan tidak


berat sebelah, tidak memihak, berpegang
kepada kebenaran, sepatutnya, dan tidak
sewenang-wenang, menempatkan sesuatu
pada tempatnya.
 Adil juga dapat dartikan tingkah laku dan
kekuatan jiwa yang mendorong seseorang
untuk mengendalikan amarah dan syahwat
dan menyalurkannya ke tujuan yang baik.
 Dalam definisi ini dapat dipahami bahwa
adil adalah kondisi batiniah seseorang yang
berbentuk energi.
 Energi ini mendesak keluar untuk
mengendalikan amarah dan kemauan-
kemauan hawa nafsu sehingga perbuatan
yang keluar menjadi baik.
 Yang mestinya orang itu menuruti hawa
nafsu, karena kendali sikap dan
perbuatannya menjadi terarah, tidak
merugikan diri sendiri dan orng lain.
 Adil juga dapat diartikan menempatkan
berbagai kekuatan batiniah secara tertib dan
seimbang.
 Kekuatan yang dimaksud adalah al-hikmah
(kecerdasan), asy-syaja’ah (berani tanpa
rasa takut), dan al-‘iffah (suci).
 Islam memandang sikap adil amat
fundamental dalam struktur ajaran.
 Kata adil dan berbagai turunannya seperti:
ya’dilun, i’dilu, ‘adlun, dan ta’dili diulang
sebanyak 28 kali di dalam Alquran.
Kriteria Orang Mempunyai Etos Kerja,
Sikap Terbuka & Adil.
Etos Kerja
 Mereka yang menghargai waktu; bagi mereka
waktu adalah kekuatan. Mereka yang
mengabaikan waktu berarti menjadi budak
kelemahan.
 Mereka memiliki moralitas yang bersih (ikhlas);
Ikhlas dapat membentengi dari dari segala yang
kotor.
 Mereka kecanduan kejujuran; Mereka mengalami
ketergantungan akan kejujuran. Apapun yang
mereka lakukan harus didasari sikap jujur.
 Mereka memiliki komitmen; Mereka memiliki
keyakinan yang mengikat hati nurani menuju
arah tertentu yang diyakini.
 Istiqamah kuat pendirian; Pribadi muslim yang
professional dan berakhlak memiliki sikap
konsisten.
 Mereka orang yang kreatif; selalu mecoba
metode/gagasan baru.
 Mereka bahagia karena melayani.
Sikap Terbuka.
Kriteria seseorang memiliki sikap terbuka:
1. Jujur;
2. Berjiwa besar;
3. Mewujudkan kebersamaan;
4. Terbuka dalam proses pembuatan kebijakan
public;
5. Berterus terang;
6. Tidak merahasiakan sesuau;
7. Bersikap hati-hati dan selektif;
8. Toleransi & tenggang rasa;
9. Mau mengakui kelemahan & Kekurangan diri;
10. Mau bekerjasama
11. Mau & mampu beradaptasi.
Adil.
Kriteria seseorang memiliki sikap adil:
1. Berteindak bijaksana dalam memutuskan
perkara orang yang berselisih;
2. Arif dan bijaksana dalam bermusyawarah;
3. Tidak mengurangi timbangan & takaran;
4. Bekerja secara optimal dan professional;
5. Belajar secara maksimal & sungguh-sungguh;
6. Membantu fakir miskin;
7. Tolong menolong & bekerjasama dalam
kebaikan;
8. Saling menyayangi dan mengasihi.
Bentuk-bentuk keadilan yang mesti ditegakkan:
1. Keadilan dalam menetapkan hokum‘;
2. Keadilan memberikan hak kepada orang lain;
3. Keadilan dalam berbicara;
4. Keadilan dalam kesaksian;
5. Keadilan dalam pencatatan hutang;
6. Keadilan dalam mendamaikan perselisihan;
7. Keadilan dalam menghadapi orang yang tidak
disukai;
8. Keadilan dalam memberikan balasan;
9. Keadilan social;
10. Keadilan dalam pemerintahan.
Tujuan Adanya Etos Kerja.

 Tujuan etos kerja secara umum


adalah sebagai alat penggerak
tentang perbuatan dan kegiatan
individu.
 Tujuan etos kerja secara khusus
terbagi kepada 4 (empat), yaitu:
1. Sebagai ibadah, karena etos
kerja mencakupi niat yang
ikhlas, bekerja keras, dan
memiliki cita-cita yang tinggi.
2. Sebagai pendorong timbulnya perbuatan,
karena etos kerja yang bagus mendorong
seseorang untuk lebih baik lagi melakukan
perbuatannya.
3. Sebagai penggairah dalam aktivitas, karena
dengan adanya etos kerja yang baik, maka
gairah adalam bekerja akan muncul.
4. Sebagai penggerak, karena besar kecilnya
penggerak, menentukan cepat lambatnya suatu
perbuatan.
Manfaat Etos Kerja.

 Dengan adanya etos kerja yang baik,


maka banyak sekali manfaat yang
akan dirasakan yang seseorang,
antara lain:
1. Dapat menumbuhkan sikap
optimis pada diri seseorang.
2. Dapat memotivasi diri untuk
bekerja lebih maju lagi.
3. Dapat mengembangkan semangat
yang ada pada diri kita.
4. Dapat untuk meraih cita-cita yang
diharapkan.
5. Dapat merubah kegagalan menjadi
sukses.
6. Dapat menghargai waktu.
7. Dapat konsentrasi pada pekerjaan.
8. Membuat kita berani.
9. Tidak takut gagal.
10.Dan sebagainya.
Which of the strategies we’ve covered
would you like to try in your own
classes?
Summarize the most important
points in today’s lecture.

Anda mungkin juga menyukai