FUNGSI IMAN DALAM MEMBENTUK SIKAP DAN TINGKAH LAKU YANG ISLAMI
Oleh :
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Tatanan kehidupan kita akan selalu di atur dengan keyakinan, tidak mungkin seseorang
melakukan sesuatu hal tanpa ada landasan keyakinan untuk menyelesaikannya. Contohnya adalah
mengerjakan tugas, ketika ingin mengerjakan tugas pasti ada didalam hati kita untuk
mengerjakannya dengan baik, dan yakin mendapatkan nilai yang maksimal. Atas dasar itulah timbul
perspetif keyakinan dengan pola dasar kecil. Keperyaan atau keimanan yang sebenarnya adalah
memegang teguh rukun iman. Karena landasan keimanan untuk membentuk pribadi yang islami
yaitu dengan cara mengimani rukun iman.
Kepribadi islami berasal dari hati nurani setiap manusia, orang yang memeiliki perilaku
buruk, pasti ada didalam hatinya untuk berbuat buruk, didukung lagi tidak memiliki benteng dalam
melakukan perbuatan buruk. Lain halnya dengan orang yang memiliki perilaku islami. Perilaku ini
memiliki benteng yakni atas landasan “iman”, iman juga sebagai penjaga atau alat proteksi dalam
bertindak
Iman berbanding lurus dengan kepribadi, ketika imannya lurus maka kepribadiannya juga
lurus. Untuk itu adapun alas an saya membuat makalah ini adalah untuk memaparkan landasan iman
dalam membentuk pribadi yang islami.
2. Pengertian judul
“fungsi iman dalam membentuk sikap dan tingkah laku yang islami”
Iman adalah keyakinan yang memiliki dasar, sedangkan sikap adalah perbuatan atas dadar
keyakinan, sedangkan tingkah laku adalah reaksi atau tindakan dari lingkungan. dari pengertian
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa iman adalah landasan seseorang melakukann kepribadian
dan bertingkah laku yang sesuai dengan nilai dan norma.
3. Batasan masalah
1) Fungsi Iman kepada Allah dalam Kehidupan
2) Fungsi Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah dalam Kehidupan
3) Fungsi Iman kepada Kitab-Kitab Allah dalam Kehidupan
4) Fungsi Iman kepada Para Nabi dan Rasul Allah dalam Kehidupan
5) Fungsi Iman kepada Hari Akhirat Yang Telah Ditetapkan Allah dalam Kehidupan
6) Fungsi Iman kepada Qadha, Qadar baik dan Buruk Yang Telah Ditetapkan Allah dalam
Kehidupan
4. Tujuan
a. Untuk tugas sebelum UTS yang diberikan oleh dosen
5. Manfaat
a. Dapat menambah ilmu
PEMBAHASAN
Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah Swt adalah sebagai berikut :
Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memiliki kedudukan di atas
segala kitab yang lain.
Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang
meremehkannya.
Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh petunjuk yang ada di dalam, baik dengan membaca
sendiri maupun menhadiri majlis taklim.
Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya kepada orang lain, baik di lingkungan
keluarga sendirimaupun masyarakat
Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan mempelajari ilmu tajwid.
Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
4. Fungsi Iman kepada Para Nabi dan Rasul Allah dalam Kehidupan
Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang menginginkan agar manusia dapat menjalani
kehidupan mereka di dunia dengan baik dan benar. Oleh karena itu, ditunjuklah di antara hamba-
Nya untuk menjadi perantara sampainya bimbingan tersebut. Tidak semua umat manusia dapat
menerima bimbingan dan petunjuk yang dibawa seorang rasul atau nabi. Tidak semua orang dapat
menerima bimbingan dan petunjuknya, sekalipun dinyatakan bahwa bimbingan dan petunjuk itu
baik dan benar adanya. Ada kecenderungan dalam diri umat manusia untuk mengikuti hawa
nafsunya.
Untuk mengajak manusia ke jalan yang baik dan benar ternyata tidak mudah, diperlukan
adanya kerja keras dan kesabaan. Para nabi dan rasul menghadapi tantangan yang berat bahkan
sangat berat ketika mereka menyampaikan ajaranajaran Allah. Namun demikian, seberat apa pun
tantangan itu, mereka menghadapinya dengan sabar. Sampai akhirya, mereka pun kemudian berhasil
Sufyan berkata, “Barang siapa yang mencintai orang yang mencintai Allah Swt., maka ia
telah mencintai Allah. Barang siapa yang memuliakan orang yang memuliakan Allah, maka ia
sungguh telah memuliakan-Nya.” Sahal berkata, “Tanda-tanda orang yang mencintai Allah itu
adalah mencintai al-Quran. Tanda mencintai Allah dan al-Quran adalah mencintai Nabi Saw.
Tanda mencintai Nabi Saw. adalah mencintai sunnahnya. Tanda mencintai sunnahnya adalah
mencintai akhirat. Tanda mencintai akhirat adalah membenci dunia. Tanda membenci dunia adalah
ia tidak mengambil darinya selain apa yang bisa dijadikan bekal dan dapat menyampaikan ke
akhirat.” Nabi Saw. bersabda: “Barang siapa yang mencintai sunnahku, maka sungguh ia telah
mencintaiku, dan barang siapa yang mencintaiku, maka ia bersamaku pada hari kiamat di surga.”
5. Fungsi Iman kepada Hari Akhirat Yang Telah Ditetapkan Allah dalam Kehidupan
tentunya banyak hikmah yang dapat diambil untuk dijadikan cermin dan pelajaran dalam kehidupan
sehari-hari.
Di antara hikmah sekaligus fungsi dari iman kepada hari akhir adalah:
Menambah keyakinan akan keadilan Allah, karena pada hari akhirat itulah Allah akan
mengadili semua manusia dengan seadil-adilnya.
Memotivasi manusia agar selalu berbuat baik dan meninggalkan perbuatanperbuatan tercela.
Mendorong manusia agar selalu berhati-hati dalam berbuat, karena semua yang diperbuatnya
akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Mendorong manusia untuk meneguhkan imannya dan menambah kualitas takwanya, karena
dengan itulah ia akan dapat terhindar dari neraka dan akan masuk ke dalam surga.
Menyadari bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara dan tidak abadi, masih ada
kehidupan yang sebenarnya yang bersifat abadi, yaitu kehidupan di akhirat. f. Menyadari
bahwa dunia merupakan ladang yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar dapat
dipanen hasilnya kelak di akhirat.
6. Fungsi Iman kepada Qadha, Qadar baik dan Buruk Yang Telah Ditetapkan Allah dalam Kehidupan
Akan membuahkan berbagai macam amal saleh dan sifat yang terpuji,seperti ikhlas, tawakal,
rasa takut dan pengharapan kepada Allah, berbaiksangka kepada-Nya, sabar dan tabah,
menghilangkan rasa putus asa, ridhadengan Allah, hanya bersyukur kepada Allah, dan senang
dengan karuniadan rahmat-Nya, tawadhu' kepada-Nya, meninggalkan kesombongan
dankeangkuhan, mendorong untuk berinfak di jalan kebaikan karena tsiqoh (percaya) kepada Allah,
berani, qana'ah (menerima yang ada) dan memiliki harga diri, tekad yang tinggi, tegas, kesungguhan
dalam segala permasalahan, bersikap menengah dalam suka dan duka, selamat dari hasad dan
penolakan, bebasnya akal dari khurafat dan kebathilan, kelapangan jiwa dan ketenangan hati.
Seorang mukmin dengan taqdir akan berjalan dalam hidupnya di atas jalan kebenaran, nikmat
tidak akan membuat dia berputus asa serta meyakini bahwa segala kesulitan yang menimpanya
adalah merupakan taqdir dan ujian dari Allah, dengan demikian dia akan bersabar dan tabah dan
tidak akan gelisah.
1. Kesimpulan
Dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini, kita perlu menyadari akan sebuah kekuatan yang
tidak akan pernah bisa kita kalahkan, yaitu kekuatan Allah SWT. Sehingga dalam kehidupan ini kita
tidak bisa terlepas dari yang namanya Allah, yang merupakan hal mutlak dalam hidup kita. Namun,
hal ini tidak akan bisa disadari oleh orang-orang yang tidak percaya, atau tidak yakin akan Allah,
yang kemudian kita sebut debagai orang yang tidak beriman. Orang yang beriman adalah orang yang
percaya dan yakin akan Allah SWT, malaikat, kitab, nabi, hari akhir, dan qada-qadar yang telah
allah tetapkan. Baik yakin akan keberadaan Allah, akan ajaran Allah, maupun yakin akan wahyu
yang diturunkan-Nya. Namun, keyakinan kita atau iman kita tentunya tidak hanya diyakini dengan
hati, namun juga diikrarkan dengan lisan dan wujudkan dengan tindakan amal saleh. Sehingga,
keimanan itu tidak menjadi hal yang tinggal dihati semata. Untuk mewujudkan keimanan, kita perlu
yang namanya ilmu dan amal, yang kemudian mengikat iman, ilmu, dan amal dalam satu kesatuan
yang utuh. Yang dimana untuk menajalni keimanan dalam bentuk ajaran Islam, kita butuh ilmu akan
ajaran tersebut. Yang kemudian kita wujudkan dalam bentuk amal saleh dalam kehidupan kita.
Ketika kita bisa mewujudkan Iman dalam bentuk tindakan amal saleh, maka disinilah letak dari
hakikat sebuah iman, yang kemudian bisa menuntun kehidupan kita ke arah yang diridhahi Allah
SWT. Sehingga sikap dan prilaku kita yang islami.
Daftar pustaka
Syaikh Hafidz bn Ahmad Hakami, 222Kunci Aqidah yang Lurus, Jak-Sel, Mustaqim, 2001, hlm. 81
Habib Zain bin Ibrahim bin Sumarth, Hidayatuth Thalibin Fi Bayan Muhimmatid Din, Terj. Afif
Muhammad, Mengenal Mudah Rukun Islam, Rukun Iman, Rukun Ikhsan secara Terpadu, (A. Bayan, 1998),
hlm. 113.Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta, 1998
BUATLAH KONTROL DISKUSI/SEMINAR, SEBAGAI BUKTI ANDA TELAH MEMBUAT
TUGAS BERDASARKAN HASIL BACAAN ANDA TERHADAP SELURUH MATERI
KULIAH DALAM MODUL INI.
SESUAI DENGAN FORMAT DI BAWAH INI
INTRUKSI:
Apa sifat perilaku Tauhid Dalil mengenai Tauhid Asma' dan Sifat dari
Asma’ wa Shifatullah? al-Quran di antaranya ialah firman Allah
yang artinya:
• “Hanya milik Allah nama-nama
yang paling baik, maka berdoalah kepada-
Nya dengan menyebut nama-nama itu, dan
tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran mengenai
nama-nama-Nya.” (QS. al-A’raaf: 180)
• “Dan hanya bagi-Nya lah sifat yang
Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan
Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS. Ruum: 27)
• “Maka janganlah kalian
mengadakan penyerupaan-penyerupaan bagi
Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui,
sedang kalian tidak mengetahui.” (An-Nahl:
74)
Apa hubungan antara beriman Beriman kepada kitab kitab allah itu wajib
kepada kitab-kitab ALLAH hubungan nya adalah apabila kita beriman
dalam membentengi diri dari kepada allah kita akan paham makna dari
budaya modern yang tidak kitab tersebut.maka kita tidak akan tersesat
terbendung ? jalan budaya modern yang negatif.
5 Bagaimana gar kita memiliki Mempelajari dan merenungkan serta
perilaku tauhid asma al- mempraktekkann sifat-sifat allah. Karena
shifatullah dalam kehidupan perilaku tidak akan ada jika tindakan dalam
sehari-hari? dirikit tidak dimulai dulu dalam menerapkan
sifat-sifat allah
Apa fungsi beriman kepada Landasan pelaksanaan syariat islamiyah dan
allah swt sebagai inti pokok akhlak islamiyah (qs 3:102).. iman adalah
INTAN dari ‘asqidah isllamiyah dalam ‘aqidah islamiyah, bertaqwa adlah
2010112136
MAHARANI kehidupan? pelaksanaan syarit islamiyah, sedangkann
yang sebenar-benar bertaqwa adalah aklhak
islamiyah sebagai buah dari iman dan taqwa.
Fungsi tingkah laku terhadap Tingkah laku adalah bentukan hasil dari
iman iman, ketika imannya baik maka tingkah
lakuny juga pasti baik. Namun, apabila
tingkahlakunya buruk berarti imannya juga
rendah.
6 Beda akhlak dengan karakter Karakter itu lebih kearah hal yang lebih
kongkret sedangkan akhlak ke arah abstrak.
Apakah orang yang Dasar orang menjadi jahat itu di dukung
berkarakter jahat berarti karena lingkungan keluarga bermaslah di
imannya tidak ada? tambah lagi lingkungan sosial dan fisik
ADIB RIANDA 2000512020 memiliki perilaku yang menyimpang.
Kenapa umur remaja susah Hal yang bisa kita lihat adalah dalam sisi
dibentuk karakternya? hubungan keluarga. Karena karakter anak
tergantuk seberapa besar peran keluarga
dalam memberikan conntoh yang baik dan
sosialisasi.