2. Jelaskan fungsi tazkiyah dan thaharah dalam ibadah shalat dan dalam kehidupan!
Jawab:
Dalam ibadah shalat
Tazkiyah berfungsi sebagai niat yang merupakan rukun pertama dari ibadah,
sedangkan thaharah berfungsi untuk mensucikan diri dari hadas besar dan hadas
kecil dengan air yang suci, tentu jika tidak melakukan taharah tidaklah berbentuk
ibadah tazkiyah itu.
Maka Fungsi thaharah dan tazkiyah dalam ibadah shalat ialah untuk sah nya shalat
Dalam kehidupan
a. Membersihkan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis ketika hendak
melaksanakan ibadah.
b. Seseorang yang menjaga kebersihan akan terhindar dari penyakit.
c. Menunjukkan keimanan seseorang, karena kebersihan sebagian dari iman.
d. Dengan bersih badan dan pakaian, seseorang akan tampak lebih cerah serta Allah
SWT juga mencintai kebersihan.
6. Jelaskan fungsi shalat sebagai media berzikir, berdo’a, dan sebagai media menyatakan
komitmen hidup!
Jawab:
1) Fungsi Shalat sebagai Media Berzikir
Sebagian bacaan shalat adalah bermuatan zikir, yang berfungsi untuk memperolah
ketengan jiwa dan relaksasi. Zikir yang terkandung di dalam bacaan shalat antara lain zikir
takbir, tahmid, tasbih dan tahlil. Untuk berzikir inilah salah satu dari fungsi shalat yang dapat
dinikmati oleh setiap insan yang membutuhkan ketengan jiwa (ketengan nafsu/syahwat,
ketengan perasaan dan ketengan pikiran), sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam QS. Ta-Ha:
14, artinya: “Sungguh, Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”.
2) Fungsi Shalat sebagai Media Berdo’a
Do’a di dalam bacaan shalat untuk bertaubat, membentuk motivasi dan harapan
hidup. Maka shalat sebagai media untuk berdo’a dengan khusyu’ memohon pertolongan
kepada Allah SWT tentang problematika kehidupan yang tengah di alami, atau sebagai
media untuk mengadukan, menyampaikan setiap keluhan dan semua beban kehidupan
kepada Allah, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah:45,
artinya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
3) Fungsi Shalat sebagai Media Menyatakan Komitmen Hidup
Fungsi bacaan shalat sebagai komitmen atau Iqrar (Janji Setia) kepada Allah SWT
terdapat pada bacaan doa Iftitah yang artinya: “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku
kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama
yang benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.
Pada bacaan surah al-Fatihah ayat 1-5 yang artinya: 1. dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 2. segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam. 3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 4. yang menguasai di hari
Pembalasan. 5. hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah
Kami meminta pertolongan. Pada bacaan tahyat, yaitu bacaan dua kalimah syahadat,
artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah, kecuali hanya Allah.
8. Jelaskan hikmah shalat bagi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT!
Jawab:
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT tidak dapat melepaskan ketergantungan
hidupnya dari Allah SWT, karena manusia akan bertanggung jawab kepada Allah SWT atas
segala amal perpuatannya. Maka manusia selalu butuh perlindungan Allah SWT dan
hidayah-Nya melalui shalat sebagaimana dicontohkan dan dipraktekkan oleh Nabi
Muhammad SAW. Dari seluruh amal perbuatan manusia dalam hidupnya, shalatlah yang
pertama sekali dipertanggung jawabkan kepada Allah di akhirat kelak. Apabila shlalat kita
baik, maka amal kita diterima, dan jika shalat kita tidak baik, maka amal kita tidak diterima
Allah SWT di akhirat kelak. (Hadis Shahih).
9. Jelaskan hikmah shalat bagi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sebagai
makhluk individu, sebagai makhluk sosial, dan sebagai makhluk ekonomi!
Jawab:
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Allah SWT tidak dapat melepaskan
ketergantungan hidupnya dari Allah SWT, karena manusia akan bertanggung jawab
kepada Allah SWT atas segala amal perpuatannya. Maka manusia selalu butuh
perlindungan Allah SWT dan hidayah-Nya melalui shalat sebagaimana dicontohkan
dan dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dari seluruh amal perbuatan
manusia dalam hidupnya, shalatlah yang pertama sekali dipertanggung jawabkan
kepada Allah di akhirat kelak. Apabila shlalat kita baik, maka amal kita diterima,
dan jika shalat kita tidak baik, maka amal kita tidak diterima Allah SWT di akhirat
kelak. (Hadis Shahih).
Manusia sebagai makhluk individu membutuhkan kesehatan jasmani dan rohani.
Maka hikmah shalat bagi manusia dilihat sebagai makhluk pribadi akan membentuk
fisik dan jiwa yang sehat, karena gerakan shalat merupakan olahraga untuk menjaga
kesehatan tubuh. Dilihat dari segi kesehatan jiwa, shalat adalah terapi mental untuk
menghilangkan stres dan depresi mental, karena shalat adalah tempat peristirahatan
jiwa (relaksasi) yang diperoleh dengan malaksanakan shalat khusyu’.
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi, tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya secara sendiri-sendiri, sehingga manusia butuh bekerjasama dengan orang
lain dan melakukan interaksi sosial untuk menyatakan eksistensi (keberadaan)
dirinya di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Maka Shalat merupakan tindakan
preventif terhadap perbuatan keji dan mungkar, yang berpengaruh kepada hubungan
sosial. Shalat berjama’ah mendidik persatuan dan kesatuan dalam kepemimpinan
yang bertanggung jawab, sebagaimana kekompakan gerakan dalam shalat
berjama’ah, sebagaimana diisyaratkan dalam QS. Al-Baqarah: 43, Artinya: Dan
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'
(shalat berjama'ah). Shalat juga mendidik diri agar selalu berpakaian bersih dan
suci, selalu menutup aurat dan sopan, sehingga tumbuh dalam diri rasa malu.
Sebagaimana hadis Rasul: Malu itu sebagian dari iman (Hadis Shahih). Kewajiban
berwudhu dengan air bersih, disyaratkan suci pakaian dan tempat, diwajibkannya
menutup aurat, diwajibkannya shalat jum’at dan diutamakannya shalat jama’ah di
Masjid/Mushalla, maka shalat memotivasi pertumbuhan ekonomi bidang usaha
industri air bersih dan perdagangan air minum, usaha industri/perdagangan tekstil,
sajadah dan alat pembersih tikar, shalat juga memotivasi pertumbuhan teknologi
bangunan serta usaha industri dan perdagangan bahan bangunan.
10. Jelaskan langkah-langkah mencapai shalat khusyuk’!
Jawab:
1) Sempurnakan thaharah dan tazkiyah.
2) Begitu sampai di tikar sajadah, jangan langsung takbir, tenangkan nafsu (keinginan-
keinginan) hati, (emosi) dan pikiran agak sesaat (sejenak) sambil mengingat-ingat hal-hal
yang akan mengganggu kita sewaktu shalat, sekiranya ada, sebaiknya diamankan terlebih
dahulu, misalnya sandal atau sepatu yang kita letakan disembarang tempat di luar masjid
karena hendak besegera mendirikan shalat, kalau ingat bahwa tempatnya tidak aman dari
pencuri, sebaiknya diamankan terlebih dahulu sebelum shalat dimulai, sampai terbentuk rasa
berhadapan dengan Allah AWT.
3) Setelah merasa berhadapan dengan Allah SWT., silahkan berniat dan sekaligus angkat
tangan sambil mengucapkan takbir pelan-pelan dengan penghayatan yang mendalam di
dalam hati bahwa Allah SWT Maha Besar, sedangkan kita sangat kecil dan sangat lemah.
4) Bangun posisi anggota badan dengan sempurna sesuai dengan penempatannya secara
benar sesuai dengan shalatnya Rasullah SAW, seperti melipat tangan ke dada susudah
takbir, dengan posisi tangan kiri menempel di antara dada dan lambung (tepat di ulu hati)
dan tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.
5) Bacalah bacaan shalat secara sempurna makhrajil-huruf dan tanda bacanya dengan
menghayati makna (artinya) secara khusyu’.
6) Ketahui tempat-tempat berzikir dan berdo’a di dalam bacaan shalat, jika sedang membaca
bacaan zikir rasakan anda sedang berzikir yang langsung didengar Allah SWT, dan jika
sedang membaca bacaan yang mengandung do’a rasakan bahwa anda sedang berdo’a yang
langsung didengar Allah SWT.
7) Rasakan ketika anda membaca bacaan do’a tahyat, bahwa jiwa anda sedang mi’raj (naik)
kepada Allah untuk memohon sesuai dengan isi do’a tahyat tersebut.
8) Sempurnakanlah gerakan shalat dengan tuma’ninahnya (berhetni dengan tenang sejenak)
sambil menghayati bacaan yang dibaca, dilanjutkan dengan do’a di dalam hati beberapa saat
ketika sedang sujud.
9) Tutuplah shalat dengan salam secara sempurna baik lafalnya maupun gerakannya.
10) Sesudah shalat, jangan langsung bangkit atau pergi, berzikirlah terlebih dahulu secara
tenang, dan akhiri dengan do’a secara masing-masing sesuaikan do’a dengan kebutuhan kita
saat itu.