Anda di halaman 1dari 5

Nama: RIA PUSTIKA/2110611067

Menjawab Soal Modul 8. Pokok Bahasan: Ibadah Khusus

1. Jelaskan pengertian ibadah khusus!


Jawab:
Ibadah khusus adalah hukum-hukum yang mengatur tentang ibadah langsung atau
khusus hubungan manusia kepada Allah SWT

2. Jelaskan fungsi tazkiyah dan thaharah dalam ibadah shalat dan dalam kehidupan!
Jawab:
 Dalam ibadah shalat
Tazkiyah berfungsi sebagai niat yang merupakan rukun pertama dari ibadah,
sedangkan thaharah berfungsi untuk mensucikan diri dari hadas besar dan hadas
kecil dengan air yang suci, tentu jika tidak melakukan taharah tidaklah berbentuk
ibadah tazkiyah itu.
Maka Fungsi thaharah dan tazkiyah dalam ibadah shalat ialah untuk sah nya shalat
 Dalam kehidupan
a. Membersihkan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis ketika hendak
melaksanakan ibadah.
b. Seseorang yang menjaga kebersihan akan terhindar dari penyakit.
c. Menunjukkan keimanan seseorang, karena kebersihan sebagian dari iman.
d. Dengan bersih badan dan pakaian, seseorang akan tampak lebih cerah serta Allah
SWT juga mencintai kebersihan.

3. Jelaskan pengakuan ilmu kesehatan tentang kebenaran tazkiyah dan thaharah!


Jawab:
Perkembangan ilmu kesehatan telah membuktikan kebenaran ajaran Islam tentang
kesucian lahir. Suatu barang yang tidak bersih mestilah dibersihkan dengan air.
Meningkatkan badan dari keadaan tak bersih (berhadas besar/kecil) kepada status bersih,
menurut Islam juga dengan membergunakan air. Air itu haruslah bersih, yaitu air yang
bersih lagi membersihkan. Dalam fikih Islam dikenal dengan air mutlak, yaitu air yang
bersih zatnya dan membersihkan bagi benda-benda yang lainnya.

4. Jelaskan arti syahadatain dan fungsinya terhadap pelaksanaan ibadah!


Jawab:
 Syahadatain merupakan dasar terpenting untuk tegaknya totalitas Islam. Islam tidak
akan tegak, kalau rukun-rukunya tidak tegak, dan rukun yang empat lainnya tidak
akan tegak, jika syahadatain tidak tegak dengan sempurna. Bahkan tidak akan ada
Islam tanpa syahadatain.
 Fungsi syahadatain itu sendiri sebagai daar atau landasan keimanan seorang muslim,
pasalnya dalam kalimat syahadat termuat ajaran tauhid yang menjadi pondasi dalam
agama islam. Oleh karena itu, kalimat syahadatain menjadi kunci bagi nonmuslim
untuk masuk islam

5. Jelaskan pengertian shalat secara etimologis dan terminologis!


Jawab:
 Secara etimologis, kata shalat mengandung berbagai arti, yaitu: Shalat berarti Shillah
(hubungan langsung dengan Allah SWT), Shalat berarti zikir (mengingat Allah
SWT), Shalat berarti do’a (mermohon kepada Allah SWT), Shalat berarti mi’raj
(naik jiwa menghadap langsung kepada Allah SWT), Shalat berarti tazkiyah dengan
syahadah (menyucikan hati (jiwa) dari segala bentuk kemusyrikan yang melekat di
hati), Shalat berarti memperkukuh dan memperkuat rohani, melahirkan rasa percaya
diri, Shalat berarti meningkatkan daya konsentrasi dan melatih disiplin diri, Shalat
berarti melatih keseimbangan antara spritual, emosional, intelektual dan nafsu
biologis di bawah kekuasaan iman.
 Secara terminologis, pengertian shalat menurut hukum Islam ialah beberapa ucapan
dan perbuatan yang dimulai dengan niat yang disertai takbir, disudahi dengan salam,
yang dengannya kita beribadat kepada Allah SWT menurut rukun dan syarat yang
telah ditentukan. Shalat tidak hanya berarti beribadah (menyembah) kepada Allah
SWT, tetapi pada hakekatnya shalat adalah pernyataan dan permintaan yang
disampaikan dalam bahasa bacaan shalat dari hamba kepada Allah SWT sebagai
kebutuhan hidup.

6. Jelaskan fungsi shalat sebagai media berzikir, berdo’a, dan sebagai media menyatakan
komitmen hidup!
Jawab:
1) Fungsi Shalat sebagai Media Berzikir
Sebagian bacaan shalat adalah bermuatan zikir, yang berfungsi untuk memperolah
ketengan jiwa dan relaksasi. Zikir yang terkandung di dalam bacaan shalat antara lain zikir
takbir, tahmid, tasbih dan tahlil. Untuk berzikir inilah salah satu dari fungsi shalat yang dapat
dinikmati oleh setiap insan yang membutuhkan ketengan jiwa (ketengan nafsu/syahwat,
ketengan perasaan dan ketengan pikiran), sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam QS. Ta-Ha:
14, artinya: “Sungguh, Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”.
2) Fungsi Shalat sebagai Media Berdo’a
Do’a di dalam bacaan shalat untuk bertaubat, membentuk motivasi dan harapan
hidup. Maka shalat sebagai media untuk berdo’a dengan khusyu’ memohon pertolongan
kepada Allah SWT tentang problematika kehidupan yang tengah di alami, atau sebagai
media untuk mengadukan, menyampaikan setiap keluhan dan semua beban kehidupan
kepada Allah, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah:45,
artinya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
3) Fungsi Shalat sebagai Media Menyatakan Komitmen Hidup
Fungsi bacaan shalat sebagai komitmen atau Iqrar (Janji Setia) kepada Allah SWT
terdapat pada bacaan doa Iftitah yang artinya: “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku
kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama
yang benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.
Pada bacaan surah al-Fatihah ayat 1-5 yang artinya: 1. dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 2. segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam. 3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 4. yang menguasai di hari
Pembalasan. 5. hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah
Kami meminta pertolongan. Pada bacaan tahyat, yaitu bacaan dua kalimah syahadat,
artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah, kecuali hanya Allah.

7. Jelaskan berbagai hikmah gerakan shalat dalam kehidupan!


Jawab:
Apabila dianalisis, setiap gerakan shalat merupakan putaran bolak baik setengah
lingkaran. Dalam lingkaran Gerakan Shalat terdapat nilai-nilai kehidupan, yaitu disamping
bernilai oralah raga, sekaligus juga merupakan cerminan realitas lingkaran pergerakan
kehidupan seorang muslim yang menggambarkan bentuk sikap hidup selalu ingat akan
kebesaran Allah SWT dengan mengucapknan zikir Allahu akbar pada setiap perpindahan
gerakannya membentuk sikap hidup yang tangguh, ulet, sabar, tegar dan pantang menyerah
kepada dinamika kehidupan, hidup hanya menyerah dan berserah diri kepada Allah SWT
semata. Hikmah gerakan shalat dalam kehidupan diantaranya:
 Pada waktu takbiratul ikhram, kepala diatas dan kaki membentuk garis tegak lurus
180 derajat. Melambangkan diwaktu kita mencapai keberhasilan hidup pada puncak
karir/kejayaan, kita tetap merasa kecil dihadapan Allah SWT, serta selalu bersyukur
dan mengakui kebesaran Allah SWT.
 Kepala pada waktu ruku’, melambangkan kita sadar tidak akan selamanya hidup
jaya, di waktu karir menurun, merasa kecil dihadapan Allah, selalu tawakkal, tidak
frustasi, dan selalu mengakui kebesaran Allah SWT mengucapkan Allahu akbar.
 Pada waktu sujud: Panggul membentuk garis menukik 45 derajat, melambangkan di
waktu hidup kita jatuh, pekerjaan/karir/kekayaan tidak ada lagi, bahkan kesehatan
pun tidak ada lagi, kita tetap tegar/sabar menghadapinya, selalu merasa kecil di
hadapan Allah SWT, serta selalu menghadapi / menerima dengan penuh taqwa dan
tawakkal kepada Allah SWT.
 Duduk pada tasyahud melambangkan keadaan hidup yang didambakan oleh setiap
pribadi Muslim, yaitu hidup pertengahan. Hidup yang penuh keselamatan dan
keberkatan, hidup yang penuh tauhid dan mengikuti gaya hidup Nabi Muhammad
SAW. Sesuai dengan makna bacaan shalat pada duduk tasyhud, yang diakhiri
dengan salam. Hidup yang penuh persaudaraan dengan sesama manusia, sehingga
setiap berjumpa dengan manusia lain ia selalu mengucapkan salam perdamaian
(Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh) ke kanan dan kekiri. Walaupun
dalam keadaan berada pada puncak kejayaan, atau berada pada keadaan tidak
berjaya, sikap hidup orang yang shalat selalu dalam keseimbangan dalam
kesederhanaan seperti keadaan duduk tasyahud dalam shalat.

8. Jelaskan hikmah shalat bagi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT!
Jawab:
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT tidak dapat melepaskan ketergantungan
hidupnya dari Allah SWT, karena manusia akan bertanggung jawab kepada Allah SWT atas
segala amal perpuatannya. Maka manusia selalu butuh perlindungan Allah SWT dan
hidayah-Nya melalui shalat sebagaimana dicontohkan dan dipraktekkan oleh Nabi
Muhammad SAW. Dari seluruh amal perbuatan manusia dalam hidupnya, shalatlah yang
pertama sekali dipertanggung jawabkan kepada Allah di akhirat kelak. Apabila shlalat kita
baik, maka amal kita diterima, dan jika shalat kita tidak baik, maka amal kita tidak diterima
Allah SWT di akhirat kelak. (Hadis Shahih).

9. Jelaskan hikmah shalat bagi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sebagai
makhluk individu, sebagai makhluk sosial, dan sebagai makhluk ekonomi!
Jawab:
 Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Allah SWT tidak dapat melepaskan
ketergantungan hidupnya dari Allah SWT, karena manusia akan bertanggung jawab
kepada Allah SWT atas segala amal perpuatannya. Maka manusia selalu butuh
perlindungan Allah SWT dan hidayah-Nya melalui shalat sebagaimana dicontohkan
dan dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dari seluruh amal perbuatan
manusia dalam hidupnya, shalatlah yang pertama sekali dipertanggung jawabkan
kepada Allah di akhirat kelak. Apabila shlalat kita baik, maka amal kita diterima,
dan jika shalat kita tidak baik, maka amal kita tidak diterima Allah SWT di akhirat
kelak. (Hadis Shahih).
 Manusia sebagai makhluk individu membutuhkan kesehatan jasmani dan rohani.
Maka hikmah shalat bagi manusia dilihat sebagai makhluk pribadi akan membentuk
fisik dan jiwa yang sehat, karena gerakan shalat merupakan olahraga untuk menjaga
kesehatan tubuh. Dilihat dari segi kesehatan jiwa, shalat adalah terapi mental untuk
menghilangkan stres dan depresi mental, karena shalat adalah tempat peristirahatan
jiwa (relaksasi) yang diperoleh dengan malaksanakan shalat khusyu’.
 Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi, tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya secara sendiri-sendiri, sehingga manusia butuh bekerjasama dengan orang
lain dan melakukan interaksi sosial untuk menyatakan eksistensi (keberadaan)
dirinya di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Maka Shalat merupakan tindakan
preventif terhadap perbuatan keji dan mungkar, yang berpengaruh kepada hubungan
sosial. Shalat berjama’ah mendidik persatuan dan kesatuan dalam kepemimpinan
yang bertanggung jawab, sebagaimana kekompakan gerakan dalam shalat
berjama’ah, sebagaimana diisyaratkan dalam QS. Al-Baqarah: 43, Artinya: Dan
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'
(shalat berjama'ah). Shalat juga mendidik diri agar selalu berpakaian bersih dan
suci, selalu menutup aurat dan sopan, sehingga tumbuh dalam diri rasa malu.
Sebagaimana hadis Rasul: Malu itu sebagian dari iman (Hadis Shahih). Kewajiban
berwudhu dengan air bersih, disyaratkan suci pakaian dan tempat, diwajibkannya
menutup aurat, diwajibkannya shalat jum’at dan diutamakannya shalat jama’ah di
Masjid/Mushalla, maka shalat memotivasi pertumbuhan ekonomi bidang usaha
industri air bersih dan perdagangan air minum, usaha industri/perdagangan tekstil,
sajadah dan alat pembersih tikar, shalat juga memotivasi pertumbuhan teknologi
bangunan serta usaha industri dan perdagangan bahan bangunan.
10. Jelaskan langkah-langkah mencapai shalat khusyuk’!
Jawab:
1) Sempurnakan thaharah dan tazkiyah.
2) Begitu sampai di tikar sajadah, jangan langsung takbir, tenangkan nafsu (keinginan-
keinginan) hati, (emosi) dan pikiran agak sesaat (sejenak) sambil mengingat-ingat hal-hal
yang akan mengganggu kita sewaktu shalat, sekiranya ada, sebaiknya diamankan terlebih
dahulu, misalnya sandal atau sepatu yang kita letakan disembarang tempat di luar masjid
karena hendak besegera mendirikan shalat, kalau ingat bahwa tempatnya tidak aman dari
pencuri, sebaiknya diamankan terlebih dahulu sebelum shalat dimulai, sampai terbentuk rasa
berhadapan dengan Allah AWT.
3) Setelah merasa berhadapan dengan Allah SWT., silahkan berniat dan sekaligus angkat
tangan sambil mengucapkan takbir pelan-pelan dengan penghayatan yang mendalam di
dalam hati bahwa Allah SWT Maha Besar, sedangkan kita sangat kecil dan sangat lemah.
4) Bangun posisi anggota badan dengan sempurna sesuai dengan penempatannya secara
benar sesuai dengan shalatnya Rasullah SAW, seperti melipat tangan ke dada susudah
takbir, dengan posisi tangan kiri menempel di antara dada dan lambung (tepat di ulu hati)
dan tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.
5) Bacalah bacaan shalat secara sempurna makhrajil-huruf dan tanda bacanya dengan
menghayati makna (artinya) secara khusyu’.
6) Ketahui tempat-tempat berzikir dan berdo’a di dalam bacaan shalat, jika sedang membaca
bacaan zikir rasakan anda sedang berzikir yang langsung didengar Allah SWT, dan jika
sedang membaca bacaan yang mengandung do’a rasakan bahwa anda sedang berdo’a yang
langsung didengar Allah SWT.
7) Rasakan ketika anda membaca bacaan do’a tahyat, bahwa jiwa anda sedang mi’raj (naik)
kepada Allah untuk memohon sesuai dengan isi do’a tahyat tersebut.
8) Sempurnakanlah gerakan shalat dengan tuma’ninahnya (berhetni dengan tenang sejenak)
sambil menghayati bacaan yang dibaca, dilanjutkan dengan do’a di dalam hati beberapa saat
ketika sedang sujud.
9) Tutuplah shalat dengan salam secara sempurna baik lafalnya maupun gerakannya.
10) Sesudah shalat, jangan langsung bangkit atau pergi, berzikirlah terlebih dahulu secara
tenang, dan akhiri dengan do’a secara masing-masing sesuaikan do’a dengan kebutuhan kita
saat itu.

Anda mungkin juga menyukai