Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rahmi Hayati

NIM : 2210311030
Kelas 4 MKWU Fakultas Kedokteran Terintegrasi
Tugas Perkuliahan ke-9

SOAL
1. Jelaskan pengertian ibadah khusus?
2. Jelaskan fungsi tazkiyah dan thahartah dalam ibadah shalat dan dalam kehidupan?
3. Jelaskan pengakuan ilmu kesehatan tentang kebenaran tazkiyah dan thaharah?
4. Jelaskan arti syahadatain dan fungsinya terhadap pelaksanaan ibadah?
5. Jelaskann pengertian shalat secara etimologis secara terminologis?
6. Jelaskan fungsi shalat sebagai media berzikir, berdo’a, dan sebagai media menyatakan komitmen
hidup?
7. Jelaskan berbagai hikmah gerakan shalat dalam kehidupan ?
8. Jelaskan hikmah shalat bagi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.?
9. Jelaskan hikmah shalat bagi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sebagai makhluk individu,
sebagai
makhluk sosial, dan sebagai makhluk ekonomi?
10. Jelaskan langkah-langkah mencapai shalat khusyuk’?

JAWABAN
1. Jelaskan pengertian ibadah khusus?
Syari’ah ibadah khusus ialah hukum-hukum yang mengatur tentang ibadah langsung
manusia kepada Allah SWT. Sebagai ibadah ibadah khusus hubungan manusia dengan Allah
SWT. (hablum minallah), sebagaimana yang terkandung dalam rukun Islam sebagai ibadah
pokok atau sebagai tiang untuk tegaknya bangunan Islam.

2. Jelaskan fungsi tazkiyah dan thaharah dalam ibadah shalat dan dalam kehidupan?
Niat setiap amal perbuatan yang didasarkan karena hanya untuk menyembah Allah
SWT. adalah rukun pertama dari setiap ibadah, baik ibadah khusus maupun ibadah
mu’amalah. Apapun bentuk ibadah yang dilaksanakan maka, niatnya hanya untuk
menyembah Allah SWT. semata. Maka Tazkiyah berfungsi meyucikan jiwa kita dari syirik
beserta sifat-sifat buruk yang melekat di hati, sebagaimana yang diisyaratkan dalam
QS.91:7-9. Syahadatain pada hakekatnya adalah berfungsi tazkiyah yaitu untuk menyucikan
jiwa dari segala macam bentuk kemusyrikan, maka hakekat syahadatain wujud dalam
bentuk niyat karena Allah SWT. (Lillahi Ta’ala) dalam setiap ibadah sebagai rukun pertama
dari setiap ibadah.

Thaharah ialah membersihkan badan dari hadas besar dan hadas kecil dengan
menggunakan air yang bersih (air yang zatnya bersih, membersihkan benda lainnya) yang di
awali dengan niat untuk mendirikan shalat karena Allah SWT. sesuai dengan rukun dan
syarat-syarat tertentu menurut hukum Islam, karena dengan thaharah itu tergantung sahnya
ibadah shalat seseorang, karena dharurat, dapat diganti dengan tayamum
Thaharah adalah perbuatan membersihkan diri dari hadas besar dan hadas kecil
dengan air yang suci; tentu jika tidak melakukan thaharah tidaklah berbentuk ibadah
tazkiyah itu. Maka dari itu, terdapat kesinambungan antara tazkiyah dan thaharah yang akan
meemberi dampak positif pada kehidupan.
3. Jelaskan pengakuan ilmu kesehatan tentang kebenaran tazkiyah dan thaharah?
Perkembangan ilmu kesehatan telah membuktikan kebenaran ajaran Islam tentang kesucian lahir.
Suatu barang yang tidak bersih mestilah dibersihkan dengan air. Meningkatkan badan dari keadaan
tak bersih (berhadas besar/kecil) kepada status bersih, menurut Islam juga dengan membergunakan
air. Air itu haruslah bersih, yaitu air yang bersih lagi membersihkan. Dalam fikih Islam dikenal
dengan Air mutlak, yaitu air yang bersih zatnya dan membersihkan bagi benda-benda yang lainnya.
Thaharah dan tazkiyah dalam ibadah shalat bagaikan mata uang yang bermuka dua, thaharah tanpa
tazkiyah tidak sah; karena hakekat tazkiyah adalah niyat; niyat adalah rukun pertama dari ibadah,
tazkiyah tanpa thaharah; kerana tharah adalah perbuatan membersihkan diri dari hadas besar dan
hadas kecil dengan air yang suci; tentu jika tidak melakukan taharah tidaklah berbentuk ibadah
tazkiyah itu.

4. Jelaskan arti syahadatain dan fungsinya terhadap pelaksanaan ibadah?

Secara etimologi kata syahadat berarti al-‘ilanu (pernyataan jiwa), al-wa’du (janji)
dan juga berarti alQasmu (sumpah) ialah aku menyatakan, aku berjanji dan aku bersumpah,
tentang tiada ilah (Tuhan) yang pantas disembah, kecuali hanya Allah, dan bahwa Nabi
Muhammad itu adalah utusan Allah. Syahadatain merupakan dasar terpenting untuk
tegaknya totalotas Islam. Islam tidak akan tegak, kalau rukun-rukunya tidak tegak, dan
rukun yang empat lainnya tidak akan tegak, jika syahadatain tidak tegak dengan sempurna.
Bahkan tidak akan ada Islam tanpa syahadatain. Syahadatain yang sah adalah yang
diikrarkan di dalam shalat. pada waktu tahyat. karena syahadatain merupakan salah satu
dari rukun shalat. Sedangkan Shalat itu tiangnya Agama.

5. Jelaskan pengertian shalat secara etimologis secara terminologis?

 Secara etimologis, shalat berarti Shillah, yaitu hubungan langsung dengan Allah SWT.
Shalat berarti zikir, yaitu mengingat Allah SWT. Shalat berarti do’,a, yaitu mermohon
kepada Allah SWT. Shalat berarti mi’raj, yaitu naik jiwa menghadap langsung kepada
Allah SWT. Shalat berarti tazkiyah dengan syahadah yaitu menyucikan hati (jiwa) dari
segala bentuk kemusyrikan yang melekat di hati. Shalat berarti memperkukuh dan
memperkuat rohani, melahirkan rasa percaya diri. Shalat berarti meningkatkan daya
konsentrasi, melatih disiplin diri. Shalat berarti melatih keseimbangan antara spritual,
emosional, intelektual dan nafsu biologis di bawah kekuasaan iman.
 Secara terminologis, pengertian shalat menurut hukum Islam ialah beberapa ucapan dan
perbuatan yang dimulai dengan niyat yang disertai takbir, disudahi dengan salam, yang
dengannya kita beribadat kepada Allah SWT. menurut rukun dan syarat yang telah
ditentukan. Shalat tidak hanya berarti beribadah (menyembah) kepada Allah SWT., tetapi
pada hakekatnya shalat adalah pernyataan dan permintaan yang disampaikan dalam bahasa
bacaan shalat dari hamba kepada Allah SWT. sebagai kebutuhan hidup.

6. Jelaskan fungsi shalat sebagai media berzikir, berdo’a, dan sebagai media menyatakan
komitmen hidup?

 Fungsi Bacaan Shalat Sebagai Media Berzikir

Sebagian bacaan shalat adalah bermuatan zikir yang berfungsi untuk memperolah ketengan
jiwa dan relaksasi. Zikir yang terkandung di dalam bacaan shalat antara lain zikir takbir,
tahmid, tasbih dan tahlil. Untuk berzikir inilah salah satu dari fungsi shalat yang dapat
dinikmati oleh setiap insan yang membutuhkan ketengan jiwa (ketenagan nafsu/syahwat,
ketenangan perasaan dan ketengan pikiran), dijelaskan Allah SWT. dalam QS. 20:14
 Fungsi Bacaan Shalat Sebagai Media Berdo’a

Do’a di dalam bacaan shalat untuk bertaubat, membentuk motivasi dan harapan hidup. Maka
shalat sebagai media untuk berdo’a dengan khusyu’ memohon pertolongan kepada Allah
SWT. tentang problematika kehidupan yang tengah di alami, atau sebagai media untuk
mengadukan, menyampaikan setiap keluhan dan semua muatan dan beban kehidupan
kepada Allah SWT., QS.2:186
 Fungsi Bacaan Shaat Sebagai Komitmen atau Janji Setia (Iqrar )

Fungsi bacaan shaat sebagai komitmen atau Iqrar (Janji Setia) kepada Allah SWT. terdapat
pada ketika membaca bacaan Iftitah dan pada bacaan Al-Fatihah ayat 1-5

7. Jelaskan berbagai hikmah gerakan shalat dalam kehidupan ?


Gerakan shalat merupakan putaran bolak baik, setelngah lingkaran. Dalam lingkaran
gerakan shalat terdapat nilai-nilai kehidupan, yaitu disamping bernilai oralah raga, sekaligus
juga merupakan cerminan realitas lingkaran pergerakan kehidupan seorang muslim yang
menggambarkan bentuk sikap hidup selalu ingat akan kebesaran Allah SWT. dengan
mengucapknan zikir Allahu Akbar pada setiap perpindahan gerakannya membentuk sikap
hidup yang tangguh, ulet, shabar, tegar dan pantang menyerah kepada dinamika (perubahan)
kehidupan, hidup hanya menyerah dan berserah diri kepada Allah SWT. semata.

 A1 (Kepala di atas) : pada waktu takbiratul ihram. Kaki: Membentuk garis tegak lurus 180
derajat. Melambangkan diwaktu kita mencapai keberhasilan hidup pada puncak karir/kejayaan
hidupnya, kita tetap merasa kecil dihadapan Allah SWT. kita selalu bersyukur mengakui
kebesaran Allah

 B1 (Pinggang membentuk garis datar separoh tegak lurus 90 derajat,kepala pada waktu ruku’) :
Melambangkan kita sadar bahwa tidak akan selamanya hidup jaya, di waktu karir menurun,
merasa kecil dihadapan Allah, selalu tawakkal, tidak frustasi, kita selalu mengakui kebesaran
Allah SWT.
 C1 (Pada waktu sujud) : Panggul membentuk garis menukik 45 derajat ke kepala C2.
Melambangkan di waktu hidup kita jatuh, pekerjaan/karir/kekayaan tidak ada lagi, bahkan
kesehatanpun tidak ada lagi, kita tetap tegar/sabar menghadapinya, selalu merasa kecil
dihadapan Allah swt., justru itu kita selalu menghadapi / menerima dengan penuh taqwa dan
tawakkal kepada Allah SWT. Kita selalu mengucapkan Allahu Akbar, dan kita tidak pernah
berputus asa, kecewa dan frustasi.
 D1 (Kepala di atas pada possisi tegak lurus setengah lingkaran 45 derajat), D2 (Pantat
menyangga badan dengan kokohnya) dan D3 (Lutut: Ketika Duduk pada tasyahud) : tetap
mengucapkan Allahu Akbar. Ini melambangkan keadaan hidup yang didambakan oleh setiap
pribadi Muslim, yaitu hidup pertengahan. Hidup yang penuh keselamatan dan keberkatan,
hidup yang penuh tauhid dan mengikuti gaya hidup Nabi Muhammad SAW. Sesuai dengan
makna bacaan shalat pada duduk tasyhud, yang diakhiri dengan salam Assalamu ‘alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh. Hidup yang penuh persaudaraan dengan sesama manusia,
sehingga setiap berjumpa dengan manusia lain ia selalu mengucapkan salam perdamaian
Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh ke kanan dan kekiri. Walaupun dalam
keadaan berada pada puncak kejayaan, atau berada pada keadaan tidak berjaya, sikap hidup
orang yang shalat selalu dalam keseimbangan dalam kesederhanaan seperti keadaan duduk
tasyahud dalam shalat.

8. Jelaskan hikmah shalat bagi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.?

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. tidak dapat melepaskan


ketergantungan hidupnya dari Allah SWT., karena manusia akan bertanggung jawab kepada
Allah SWT. atas segala amal perbuatannya. Maka manusia selalu butuh perlindungan Allah
SWT. dan hidayah-Nya melalui shalat sebagaimana dicontohkan dan dipraktekkan oleh
Nabi Muhammad SAW. Dari seluruh amal perbuatan manusia dalam hidupnya, shalatlah
yang pertama sekali dipertanggung jawabkan kepada Allah di akhirat kelak. Apabila
shlalat kita baik, maka amal kita diterima, dan jika shalat kita tidak baik, maka amal kita
tidak diterima Allah SWT di akhirat kelak. (Hadis Shahih).

9. Jelaskan hikmah shalat bagi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sebagai makhluk
individu, sebagai makhluk sosial, dan sebagai makhluk ekonomi?
Manusia sebagai makhluk individu manusia membutuhkan kesehatan jasmani dan
rohani. Maka hikmah shalat bagi manusia dilihat sebagai makhluk pribadi akan membentuk
fisik dan jiwa yang sehat, karena gerakan shalat adalah merupakan olah raga untuk menjaga
kesehatan tubuh. Dilihat dari segi kesehatan jiwa, shalat adalah terapi mental untuk
menghilangkan stres dan depresi mental, karena shalat adalah tempat peristirahatan jiwa
(relaksasi) yang diperoleh dengan malaksanakan shalat khusyu’.
Manusia sebagai makhluk social dan ekonomi, tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya secara sendirisendiri, sehingga manusia butuh bekerjasama dengan orang lain dan
melakukan interaksi sosial untuk menyatakan eksistensi (keberadaan) dirinya di tengah-
tengah lingkungan masyarakat. Maka Shalat merupakan tindakan preventif terhadap
perbuatan keji dan mungkar, yang berpengaruh kepada hubungan sosial. Shalat berjama’ah,
mendidik persatuan dan kesatuan dalam kepemimpinan yang bertanggung jawab,
sebagaimana kekompakan gerakan dalam shalat berjama’ah, sebagaimana diisyaratkan
dalam QS.2:43, Artinya: 43. dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku'[shalat berjama'ah]. Shalat juga mendidik diri agar selalu
berpakaian bersih dan suci, selalu menutup aurat, sopan, sehingga tumbuh dalam diri rasa
malu. Hadis Rasul: Malu itu separohnya iman (Hadis Shahih). Kewajiban berwudhuk
dengan air bersih, disyaratkan suci pakaian dan tempat, diwajibkannya menutup aurat,
diwajibkannya shalat jum’at dan diutamakannya shalat jama’ah di Masjid/Mushalla, maka
shalat memotivasi pertumbuhan ekonomi bidang usaha industri air bersih dan perdagangan
air minum, usaha industri/perdagangan tekstil, sajadah dan alat pembersih tikar, shalat juga
memotivasi pertumbuhan teknologi bangunan serta usaha industri dan perdagangan bahan
bangunan.

10. Jelaskan langkah-langkah mencapai shalat khusyuk’?


1) Sempurnakan thaharah dan tazkiyah.
2) Begitu sampai di tikar sajadah, jangan langsung takbir, tenangkan nafsu (keinginan-
keinginan) hati, (emosi) dan pikiran agak sesaat (sejenak) sambil mengingat-ingat hal-
hal yang akan mengganggu kita sewaktu shalat, sekiranya ada, sebaiknya diamankan
terlebih dahulu, misalnya sandal atau sepatu yang kita letakan di sembarang tempat di
luar masjid karena hendak besegera mendirikan shalat, kalau ingat bahwa tempatnya
tidak aman dari pencuri, sebaiknya diamankan terlebih dahulu sebelum shalat dimulai,
sampai terbentuk rasa berhadapan dengan Allah AWT.
3) Setelah merasa berhadapan dengan Allah SWT., silahkan berniyat dan sekaligus angkat
tangan sambil mengucapkan takbir pelan-pelan dengan penghayatan yang mendalam di
dalam hati bahwa Allah SWT, Maha Besar, sedangkan kita sangat kecil dan sangat
lemah.
4) Bangun posisi anggota badan dengan sepurna sesuai dengan penempatannya secara
benar sesuai dengan shalatnya Rasullah SAW., seperti melipat tangan ke dada susudah
takbir, dengan posisi tangan kiri menempel di antara dada dan lambung (tepat di ulu
hati) dan tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.
5) Bacalah bacaan shalat secara sempurna makhrajil-huruf dan tanda bacanya dengan
menghayati makna (artinya) secara khusyu’.
6) Ketahui tempat-tempat berzikir dan berdo’a di dalam bacaan shalat, jika
sedang membaca bacaan zikir rasakan anda sedang berzikir yang langsung
didengar Allah SWT., dan jika sedang membaca bacaan yang mengandung
do’a rasakan bahwa anda sedang berdo’a yang langsung didengar Allah SWT.
7) Rasakan ketika anda membaca bacaan do’a tahyat, bahwa jiwa anda sedang
mi’raj (naik) kepada Allah untuk memohon sesuai dengan isi do’a tahyat
tersebut.
8) Sempurnakanlah gerakan shalat dengan tuma’ninahnya (berhetni dengan
tenang sejenak) sambil menghayati bacaan yang dibaca, dilanjutkan dengan
do’a di dalam hati beberapa saat ketika sedang sujud.
9) Tutuplah shalat dengan salam secara sempurna baik lafalnya maupun
gerakannya
10) Berdzikir dengan tenang dan akhiri dengan doa.

Anda mungkin juga menyukai