Indah Apriliani
2111121003
Artinya : 48. Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa
kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti
keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di
antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah
diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu
semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,
QS 45:18. Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama
itu, maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak
mengetahui.
Jadi pengertian syari’ah menurut arti dan terjemahan ayat di atas adalah suatu peraturan yang di
buat berdasarkan agama yang menjadi pedoman dan dasar suatu kehidupan yang mana itu wajib
di ikuti dan jadi patokan agar tidak keluar dari jalan nya Allah ,karena syari'ah ini merupakan
kebenaran yang langsung di turunkan kepada nabi Muhammad SAW .
2.. Jelaskan satu contoh hukum dalam syari‟ah Islamiyah yang berbentuk perintah dan satu contoh
hukum yang berbentuk larangan dalam al-Qur‟an? Jelaskan pengertian hukum Islam, beserta contoh
penetapan hukumnya dalam al-Qur‟an?Jawab:QS 2:43 (perintah) QS 5:3 (larangan )
Kita diperintahkan untuk melaksanakan shalat ,menunaikan zakat agar mendapat berkat dari Allah dan
kita di larang untuk memakan bangkai darah yang telah di tentukan oleh Allah dan sesuai ketentuannya
m Islam ialah hasil interpretasi ahli hukum Islam terhadap ayat yang terdapat dalam al-
Qur‟an dan Hadits dalam menetapkan hokum, yang belum terdapat hukumnya secara jelas dan tegas
dalam ayat yang terdapat al-Qur‟an dan hadits. Seperti hukum menyentuh perempuan dalam QS. 5:6:
Kalimat menyentuh perempuan dalam arti ayat QS. 5:6 dipahami batal wudhu‟ bila bersintuhan dengan
lawan jenis selain muhrim (yang
boleh menikah), tidak batal wudhu‟ dengan muhrim (yang haram menikah). 3.Jelaskan fungsi syari‟ah
Islamiyah dan hukum Islam dalam kehidupan?
Jawab: Fungsi syari‟ah Islamiyah dan hukum Islam adalah untuk mengatur semua aktivitas hidup
muslim. Melaksanakan syari‟ah Islamiyah dan hukum Islam dalam aktivitasnya bernilai „ibadah
(berpahala) kepada Allah SWT., Melanggarnya syari‟ah Islamiyah dan hukum Islam dalam
aktivitasnya bernilai maksiyat (berdosa) kepada A;lah SWT.. Aturan dalam Syari‟ah dan hukum Islam
tersebut pada tataran praktis dilaksnakan berdasarkan kepada standar hukum Islam, tujuan hukum
Standar hukum dalam hukum Islam untuk mengatur dan menilai perbuatan manusia terdiri
dari lima macam, yaitu wajib, sunnat, haram, makruh dan mubah.
*. Wajib, ialah suatu perintah yang diwajibkan (dipaksakan) oleh Allah SWT. untuk
mengerjakannya, jika dikerjakan bernilai ibadah kepada Allah SWT. yang mendapat balasan
(pahala) dari Allah SWT. dengan masuk surga di akhirat kelak, dan jika tidak dikerjakan atau
dilanggar diancam hukuman (dosa) oleh Allah SWT. dengan masuk neraka di akhirat kelak,
karena wajib itu menunjukkan kepada sikap manusia yang tidak boleh tidak mesti dikerjakan oleh
setiap manusia, karena merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan. Contoh, kewajiban
mendirikan shalat, menunut imu pengetahuan dan kewajiban berusaha mencari rezeki untuk
memanuhi kebutuhan makan/minum, pakaian dan tempat tinggal, karena ilmu pengetahuan dan
*. Sunnat, ialah suatu perintah yang dianjurkan mengerjakannya, jika dikerjakan akan beruntung
dan bernilai ibadah kepada Allah SWT. mendapat balasan (pahala) dari Allah SWT., jika tidak
dikerjakan akan merugi dan tidak mendapat balasan (pahala) dari Allah SWT. karena yang sunat
itu menunjukkan kepada sikap manusia butuh kepadaya, sehingga sangat dianjurkan untuk
dikerjakan karena sebagai kebutuhan sekunder yang mengandung kebaikan. Contoh, mendirikan
shaat sunat dhuha, bersedekah, menolong orang yang membutuhkan, melaksanakan walimah
(persta pernikahan) bagi pasangan yang baru menikah, yang memiliki kemampuan.
*Haram, ialah suatu larangan yang diharamkan Allah SWT. mengerjakannya, jika dikerjakan akan
bernilai kedurhakaan (ma‟shiyat) sebagai perlawanan kepada Allah SWT. yang mendapat
ancaman hukuman/dosa oleh Allah SWT. dengan masuk neraka di akhirat kelak, dan jika
ditinggalkan diberi keberuntungan pahala yang mendapat imbalan masuk surga di akherat kelak,
karena haram itu menunjukkan kepada sikap yang tidak boleh tidak mesti ditinggalkan, sebab
perbuatan itu merusak tatanan kehidupan manusia. Contoh Syrik, durhaka kepada kedua orang
tua, berzina, mengkonsumsi naroba dan sejenisnya, berjudi, karena syrik merusak akidah,
durhaka kepada kedua orang tua merusak hubungan dengan orang tua, berzina merusak kesucian
diri merusak struktur keturunan dan dapat menimbulkan penyakit AID dan HIV, dan narkoba
*Makruh, ialah suatu larangan yang dianjurkan meninggalkannya, karena jika dikerjakan dapat
menimbulkan kerugian dan dosa di sisi Allah SWT. dengan ancaman masuk neraka diakherat
kelak, sehingga tidak disukai dan tidak disenangi, jika ditinggalkan akan beruntung dan berpahala
di sisi Allah SWT. dengan balasan masuk surga di akherat kelak, karena menunjukkan kepada
suatu sikap yang dianjurkan agar ditinggalkan. Contoh, merokok, memakan jengkol dan
sebagainya.
*. Mubah, ialah suatu perbuatan yang tidak ada hukum yang empat di atas padanya, yaitu bernilai
boleh dikerjakan atau tidak dkerjakan. Dalam filsafat hukum Islam dijelaskan “boleh adalah
hukum asal dari segala sesuatu”. Contoh, semua perbuatan yang belum ada hukum wajibnya,
haramnya, sunatnya dan makruhnya, seperti mengambil ikan di laut, mengambil air di sungai
5. Jelaskan tiga tingkatan kemaslahatan pada tujuan hukum Islam, beserta pembagian dan pengertian
Kemashlahatan yang bersifat dharuriyat (sangat penting) ialah suatu perbuatan yang
mengandung kemashlahatan yang sangat penting, sehingga jika tidak dilaksanakan akan
mengakibatkan kerusakan dan kehancuran hidup manusia dunia dan akhirat, yang terdiri dari lima
tujuan, yaitu:
*. Untuk memelihara ‘Aqidah. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara „aqidah
(keimanannya), maka setiap pribadi umat Islam dilarang syirik. Syirik adalah dosa besar yang
tidak dapat diampuni dosanya oleh Allah SWT. Contoh, ialah terbunuh dalam memelihara dan
* Untuk memelihara jiwa. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara jiwanya
(hidupnya), maka dilarang membunuh tanpa hak (tanpa alasan huium Islam), membunuh tanpa
hak adalah dosa besar. Contoh, orang terbunuh dalam mempertahan jiwanya (hidupnya) nilai
kematiannya sebagai mati syahid, dan orang yang membunuh berdosa besar kepada Allah SWT.
*Untuk memelihara akal. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara kesehatan
akalnya, maka dilarang meminum minuman yang memabukan (khamar) atau narkoba dan
sejenisnya, yang dapat menghilangkan fungsi akal sehat, karena minum khamar adalah dosa
* Untuk memelihara keturunan. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara kesucian
nasab (tali darah) keturunannya, maka dilarang berzina, karena berzina adalah dosa besar.
*. Untuk memelihara harta. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara harta miliknya
dan harta milik orang lain, maka dilarang boros dan mencuri, karena boros mencuri adalah dosa
besar.
*. Kemashlahatan Hajiyat
Kemaslahatan Hajiyat ialah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai kebutuhan
pokok dalam kehidupan manusia, sehingga hukumya menjadi wajib, misalnya manusia butuh makan,
maka berusaha dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan makan hukumnya adalah wajib.
*Kemaslahatan Tahsiniyat ialah sebagai suatu nilai keindahan dan kebaikan yang juga
dibutuhkan oleh setiap manusia yang normal sebagai asesoris kehidupan, sehingga hukumnya menjadi
sunat, seperti mencat rumah dengan warna yang sejuk dan indah, dan membuat pakaian yang indah,
sebagaimana contohnya pakaian sebagai perhiasan
6. Jelaskan pengertian al-Qur‟an dan pengertin Hadis sebagai sumber syari‟ah Islamiyah?
Jawab: Al-Qur’an
Al-Qur‟an ialah wahyu berupa perkataan Allah SWT. (kalamullah) yang diturunkan-Nya
(diwahyukan) kepada Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan Malaikat Jibril, sebagai
mukjizat bagi kerasulannya dan membacanya bernilai ibadah kepada Allah SWT.
Sunnah (Hadis) ialah ucapan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah saw yang di jadikan pedoman sampai saat
ini
7. Jelaskan pengertian al-Qur‟an dan pengertin Hadis sebagai sumber hukum Islam?
Jawab:ayat ayat dalam Al-Qur’an maupun hadits hadits tersebut belum jelas dan belum tegas dan
mengandung unsur umum
8. Jelaskan fungsi al-Qur‟an dan fungsi Hadis dalam Syari‟ah Islamyah dan dalam hukum Islam?
* Al-Huda (Petunjuk)
Dalam Al-quran ada tiga posisi Al-quran yang fungsinya sebagai petunjuk. Al-quran
menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,
dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
* Al-Furqon (Pemisah)
Fungsi Al-quran sebagai pemisah adalah Al-quran dapat memisahkan antara yang hak
dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah. Di dalam Al-quran dijelaskan
beberapa hal mengenai yang boleh dilakukan atau yang baik, dan yang tidak boleh
dilakukan atau yang buruk.
*. Al-Asyifa (Obat)
Al-quran bisa menjadi obat penyakit mental di mana membaca Al-quran dan
mengamalkannya daoat terhindar dari berbagai hati atau mental
-fungsi hadits
Jawab: Hadits Mutawatir, ialah hadis yang diriwayatkan oleh semua perawi hadis yang di terima
dari semua perawi hadis, hingga sampai kepada Rasulullah SAW., dan para perawinya tidak
mungkin berbohong.
-Hadits Masyhur, ialah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang, akan tetapi jumlahnya
- Hadis Ahad, ialah hadits yang diriwayatkan oleh satu atau dua orang atau lebih, tapi tidak
*Hadis shahih, ialah hadits yang sanadnya (sumber orang yang menyampaikannya) tidak
terputus, diriwayatkan oleh orang-orang yang adil, kuat ingatan dan hafalannya, tidak cacat
dan tidak bertentangan dengan dalil atau periwayatan yang lebih kuat
*Haditsasan, ialah hadis yang memenuhi syarat hadits shahih, akan tetapi perawinya kurang
*Hadis dha’if, ialah hadits yang tidak lengkap syarat-syaratnya, atau hadits yang tidak
10. Jelaskan hadis yang boleh dijadikan sebagai sumber syari‟ah Ilamiyah dan hukum Islam?
*Hadits tersebut berisi perintah dan larangan yang bersumber dari Al-Qur’an
11. Jelaskan pengertin ijtihad sebagai sumber hukum Islam dan contohnya?
Jawab: Ijtihad ialah kemampuan para ahli hukum Islam dalam menetapkan hukum yang belum
terdapat dalam al-Qur‟an dan al-Hadis secara jelas dan tegas, yang ditetapkan berdasarkan kepada
beberapa metode ijtihad yang disepakati oleh para ahli hukum Islam..ijtihad timbul karena fenomena alam
dan kehidupan yang mengharuskan manusia untuk tumbuh dsn berkembang secara dinamis .
Contoh nya adalah:- menyambung rambut,pendapat ulama mazab Maliki mengatakan menyambung rambut
dengan rambut hewan itu adalah haram ,sedangkan dengan rambut tiruan maka di perbolehkan
-mazab Syafi’i mengatakan menyambung rambut dengan rambut hewan ,tiruan di perbolehkan tapi atas izin
suami
12. Jelaskan dalil yang membolehkan ijtihad sebagai sumber hukum Islam?
sebagai sumber hukum berdasarkan kepada dalil al-Hadis: Ketika Rasulullah Saw. mengutus Mu‟az bin
Rasul: Maha suci Allah swt. yang telah memberikan bimbingan kepada utusan rasul-Nya, dengan
suatu sikap yang disetujui oleh rasul-Nya. (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).
13. Jelaskan metode-metode ijtihad beserta pengertian dan contohnya masing-masing dalam
kehidupan?
Jawab: Qiyas. secara etimologis berarti analogi atau membandingkan/mengukur sesuatu yang baru
dengan sesuatu yang sudah ada berdasarkan persamaan atau persesuaian, fungsi, sifat dan
keadaan. Seperti mengqiyaskan padi dengan gandum tentang wajib zakat. Di zaman
Rasulullah di Arab yang ada waktu itu hanya gandum sebagai makanan pokok, sedangkan
beras (padi) tidak ada. Untuk orang Asia makanan pokoknya adalah beras (padi), maka
diqiyaskanlah zakat padi kepada gandum karena mempunyai persamaan fungsi, sifat dan
keadaan.
*. Istihsan dan istislah secara etimologis berarti menganggap baik. Istihsan ialah mengambil
keputusan hukum didasarkan atas kepentingan umum dan keadilan selama tidak bertentangan
dengan jiwa al-Qur‟an dan sunnah. Istislah ialah sesuatu hukum yang diambil dengan menarik
kesimpulan atas dasar pertimbangan kebaikan untuk umum selama tidak bertentangan dengan
jiwa al-Qur‟an dan Sunnah. Seperti penetapan undang-undang lalu lintas oleh negara.
*. Istidlal, secara etimologis berarti menarik kesimpulan. Istidlal ialah menetapkan hukum
berdasarkan adat dan kebiasaan selama tidak bertentangan dengan hukum yang sudah jelas
dan tegas dalam al-Qur‟an dan Sunnah. Seperti busana baju kurung wanita Minangkabau,
yang telah menunup aurat juga sebelum Islam masuk ke Minangkabau, maka busana
*. Ijma’, ialah kesepakatan pendapat para ahli hukum Islam (mujtahid) dari abad tertentu tentang
hukum sesuatu, karena belum terdapat hukumnya secara jelas dan tegas dalam al-Qur‟an dan
Sunnah dan tidak bertentangan dengan tujuan syari‟ah dan prinsip al-Qur‟an dan Sunnah
Rasul. Secara praktis Ijmak tiga bentuk, yaitu: pertama Ijma‟ dengan ucapan, ialah
kesepakatan para mujtahid dari abad tertentu tentang hukum sesuatu dengan mengeluarkan
14. Jelaskan pembagian nilai aktivitas manusia menurut syarai‟ah Islamiyah dan hukum Islam?
Jawab: Nilai perbuatan manusia menurut syarai‟ah Islamiyah dan hukum Islam dibagi kepada dua,
yaitu perbuatan yang bernilai ibadah dan perbuatan yang bernilai makshiyat.
*Bernilai ‘ibadah yang berarti ketaatan, pengabdian, dan penyembahan, ialah seluruh aktifitas hidup
manusia dalam bentuk ketaatannya melaksanakan syari‟ah Islamiyah dan hukum Islam
(melaksanakan yang diwajibkan dan meninggalkan yang diharamkan) yang dinilai oleh Allah
*Bernilai ma’shiyah yang berarti kedurhakaan, pembangkangan dan pengingkaran, ialah seluruh
aktifitas hidup manusia dalam bentuk kedurhakaan melanggar syari‟ah Islamiyah dan hukum
Isam, yatu meningalkan yang perintahkan segala Allah SWT. dan Rasul-Nya baik yang berupa
wajib dan sunnat, dan melaksanakan yang dilarang Allah SWT. dan Rasul-Nya, baik yang berupa
haram dan makruh yang dinilai oleh Allah SWT. sebagai ma’shiyah kepada-Nya
15. Jelaskan pembagian ibadah menurut Hukum Islam, beserta pengertian masing-maing?
Ibadah khusus (Ibadah mahdhah) ialah perbuatan langsung antara manusia dengan Allah
SWT. secara vertikal (hablullinallah) dalam memenuhi kebutuhan kehidupan fitrah beragama yang
telah dijelaskan Allah SWT. dalam al-Qur‟an dan Sunnah Rasul-Nya secara rinci, jelas dan tegas,
sehingga tidak ada peluang bagi manusia untuk menambah dan menguranginya, seperti mendirikan
shalat, berzakat, berpuasa, berhaji, berzikir, membaca al-Qur,an dan berdo‟a. Prinsip dasar dalam
ibadah khusus secara syar‟i ialah: Hukum asal dalam ibadah khusus adalah melaksanakan dan
Ibadah Mu’amalah (ibadah umum), dalam arti luas, ialah seluruh amal perbuatan manusia
dalam hubungannya memenuhi kebutuhan SDM-nya, dalam hubungan nya dengan diri sendiri, dengan
sesama manusia dan dengan alam sekitar dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
16. Jelaskan prinsip dasar dalam masing-masing pembagian ibadah, beserta contoh masing-masing?
Hudud adalah jamak dari kata hadd, berarti hukum pembetasan, hukum pencegahan, hukum
pengekangan, dalam bentuk larangan dalam al-Qur‟an = huduudullah, sebagaimana dalam Q.S. 2:229
(Baca artinya dalam al-Qur‟an dan Terjemahannya). Hudud ialah dalil hukum berupa aturan
pembatasan atau larangan yang telah ditetapkan menurut Syari‟ah atau Hukum Islam tentang yang
dilarang, yaitu haram, makruh atau syubhatnya hukum suatu benda atau suatu perbuatan dikerjakan.
* Boleh (Halal)
Boleh (Halal) adalah rumusan salah satu kaedah Ushul al-Fiqh (dasar-dasar hukum Islam)
sebagai filsafat hukum Islam yang mengatakan: Pada prinsipnya semua perbuatan adalah halal (boleh),
kecuali jika ada ditemukan dalil al-Qur‟an dan hadis atau hasil ijtihad yang melarangnya. Prinsip ini
didasarkan kepada teori ushul fikih: Bahwa segala sesuatu itu halal, kecuali jika ada dalil yang
melarangnya, dan pada kaedah ushul fikih lainnya mengatakan: halal atau boleh adalah akar dari
segala sesuatu.
17. Jelaskan hubungan simbiosis antara pelaksanaan ibadah khusus dan pelaksanaan ibadah
Jawab: Antara pelaksanaan ibadah khusus dan pelaksanaan ibadah mu‟amalah terdapat hubungan
simbiosis yang saling mempengaruhi dan menimbulkan dampak positif, seperti pelaksanaan shalat
berdampak langsung kepada kebersihan, kesehatan, berbusana dan ekonomi produktif untuk
menyediakan perlengkapan shalat. Pelaksanaan zakat berdampak langsung kepada ekonomi umat
dalam penanggulangan kemiskinan. Pelaksanaan ibadah haji berdampak langsung kepada sektor
ekonomi transportasi dan kebutuhan pelaksanaan ibadah haji lainnya, dan lain-lain sebagainya. Jika
syari‟ah ibadah khusus telah dikerjakan dengan sempurna, maka akan berpengaruh terhadap