0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan20 halaman
Vitamin B1 (tiamin) berperan sebagai koenzim dalam reaksi metabolisme energi. Kekurangan akan menyebabkan gangguan syaraf dan beri beri. Vitamin B2 (riboflavin) merupakan komponen flavoprotein dan koenzim FMN dan FAD yang berperan dalam metabolisme. Kekurangan menyebabkan gejala cheilosis. Vitamin B3 (niasin) berperan sebagai koenzim NAD dan NADP dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Vitamin B1 (tiamin) berperan sebagai koenzim dalam reaksi metabolisme energi. Kekurangan akan menyebabkan gangguan syaraf dan beri beri. Vitamin B2 (riboflavin) merupakan komponen flavoprotein dan koenzim FMN dan FAD yang berperan dalam metabolisme. Kekurangan menyebabkan gejala cheilosis. Vitamin B3 (niasin) berperan sebagai koenzim NAD dan NADP dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Vitamin B1 (tiamin) berperan sebagai koenzim dalam reaksi metabolisme energi. Kekurangan akan menyebabkan gangguan syaraf dan beri beri. Vitamin B2 (riboflavin) merupakan komponen flavoprotein dan koenzim FMN dan FAD yang berperan dalam metabolisme. Kekurangan menyebabkan gejala cheilosis. Vitamin B3 (niasin) berperan sebagai koenzim NAD dan NADP dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Tiamin dalam makanan terdapat dalam bentuk bebas
atau bentuk kompleks dengan protein(kompleks protein- fosfat) Struktur Tiamin • Tiamin aktif dan dikenal sebagai tiamin pirofosfatas(TPP), berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat Kekurangan tiamin akan menyebabkan polyneuritis(terganggunya transmisi syaraf/jaringan syaraf, kekurangan energi dan beri beri Para pecandu alkohol akan mengalami banyak kekurangan tiamin. Vitamin B2 (riboflavin) Riboflavin merupakan komponen suatu sistem enzim yang dikenal sebagai flavoprotein serta merupakan bagian dari dua koenzim yaitu Flavin mono nukleotida (FMN) dan Flavin adenin dinukleotida(FAD) kekurangan riboflavin, pada pasien wanita disebut: cheilosis(gejala retak- retak pada kulit di sudut mulut, kerak- kerak pada kulit, bibir dan lidah) Vitamin B 3 (Niasin)
Secara umum terdiri atas dua jenis yaitu
Asam nikotinat (C6H5NO2) Nikotinamid (C6H6N2O) Peran Niasin dalam metabolisme
Metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
sebagai: koenzim (nicotinamide adenine dinucleotide=NAD) dan koenzim (nicotinamide adenine dinucleotide phosphate=NADP) Vitamin B 5 (Asam Pantotenat)
Pantetine merupakan vitamin B5 yang tersusun atas gugus
sulfihidril, dengan adanya gugus ini membuat pantetine sebagai vitamin B5 yang paling aktif secara biologi. Pantenol merupakan provitamin B5 yang tersusun atas gugus alkohol, yang segera dikonversi di dalam tubuh menjadi asam pantotenat. Vit B 5 adalah Komponen utama dalam coenzyme A Vitamin B 6
Terdapat dalam tiga bentuk, yaitu:
Piridoksin, Piridoksal dan Piridoksamin. Struktur Piridoksin Peran
Metabolisme asam amino
Pembentukan senyawa histamin, serotonin, dopamine dan adrenalin. Vitamin B 7 (Biotin)/Vitamin H
Biotinjuga merupakan koenzim piruvat
karboksilase salah satu jenis enzim yang berperan dalam metabolisme energi. Membantu metabolisme lemak protein dan karbohidrat yang akan membentuk molekul gula sederhana (glukosa), asam lemak dan asam amino. Struktur Biotin Vitamin B 9 (Asam Folat)
Rumus C19H19N7O6 Di Alam
tersusun atas tiga struktur yaitu: cincin pteridin hetero-bisiklik, asam para amino benzoat (PABA) dan asam glutamat Peran dalam tubuh
Sebagai Koenzim, folat: berperan sebagai
akseptor dan donor dari unit satu karbon dalam berbagai reaksi yang sangat penting dalam metabolisme asam nukleat dan asam amino. Vitamin B 12 (Sianokobalamin)