Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN STRUKTUR

AKTIVITAS VITAMIN

Dosen Pengampuh :
Apt. Muhammad Fakhrur Rajih Hi Yusuf, S.Farm M.Farm

KELOMPOK IV
NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. Ikanursa fitri (2051044)
2. Siti Safa Nurhayati (09412111049)
3. Rusmini Umar (09412111051)
4. Jingga Sahirudin (09412111055)
5. Wahyuni Sahdi (09412111057)
6. Arfani Nuruladha Meswara (09412111059) FAKULTAS :
7. Nurfatiha Umahuk (09412111061) KEDOKTERAN
8. Astrid Aulia Daud ( 09412111063

PRODI :
FARMASI

TAHUN :
2022
APA SIH DEFENISI DARI
VITAMIN?

Vitamin adalah nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah


kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak
disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin
berfungsi dalam beberapa tahap, reaksi metabolisme energi,
pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai
koenzim atau sebagai bagian dari enzim.
GOLONGAN VITAMIN

Vitamin digolongkan menjadi 2


bagian yaitu:

1. Vitamin yang larut dalam lemak


merupakan molekul hidrofobik apolar, yang semuanya
adalah derivat isoprene. Molekul-molekul ini tidak disintesis
tubuh dalam jumlah yang memadai sehingga harus disuplai
dari makanan. Vitamin- vitamin yang larut dalam lemak ini
memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut
dapat diabsorbsi secara efisien..Yang merupakan vitamin yang
larut di dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.
2. Vitamin yang larut di dalam air
vitamin yang larut dalam air ini merupakan vitamin yang tidak akan
disimpan dalam tubuh, ketika setelah diproses dan diserap akan
dikeluarkan kembali melalui urine. Vitamin yang larut dalam air adalah
Tiamin ( vitamin B 1 ), Riboflavin (vitamin B2), Niasin (Vitamin B3),
Asam pantotenat (vitamin B5), vitamin B6, biotin (vitamin H),
kobalamin (vitamin B12), asam folat (vitamin B9), asam askorbat
(vitamin C).
HUBUNGAN STRUKTUR
AKTIVITAS VITAMIN

Vitamin larut lemak :


1. Vitamin A (Retinol):
Vitamin A atau retinoid berasal dari sumber
hewani, tanaman tidak mengandung vitamin
A, tetapi mengandung karotenoid yang akan
menghasilkan provitamin A, karotenoid
banyak ditemukan pada pangan nabati
(tumbuhan), sedangkan retinoid banyak di
temukan pada hewani dan tubuh manusia.
2. Vitamin D merupakan prohormone
steroid. Vitamin ini diwakili oleh
sekelompok senyawa steroid yang
terutama terdapat pada hewan, tetapi
juga terdapat dalam tanaman.

3. Vitamin E ( Tokoferol ) bertindak


sebagai antioksidan dengan
memutuskan berbagai reaksi rantai
radikal bebas, sebagai akibat
kemampuannya untuk memindahkan
hydrogen fenolat kepada radikal
bebas perksil dari asam lemak tak
jenuh ganda yang telah mengalami
peroksidasi.
4. Kelompok vitamin K merupakan turunan
dari naftokuinon (naphthoquinone) yang
mempunyai rantai samping yang berbeda-
beda. Vitamin K2 (menaquinone,
menatetrenone) dihasilkan oleh bakteri
dalam usus besar dan kekurangan vitamin
ini jarang terjadi kecuali jika usus
mengalami gangguan,
Vitamin larut dalam air:
1. Vitamin B1, tersusun dari pirimidin
tersubsitusi yang dihubungkan oleh jembatan
metilen dengan tiazol tersubsitusi. Bentuk
aktif dari tiamin adalah tiamin difosfat,

2. Vitamin B2, terdiri atas sebuah cincin


isoaloksazin heterosiklik yang terikat
dengan gula alkohol, ribitol. Bentuk
aktif riboflavin adalah Flavin
mononukleatida ( FMN ) dan flavin
adenine dinukleotida ( FAD).
3. Vitamin B3, merupakan nama generik untuk
asam nikotinat, yang dimana merupakan derivat
asam monokarboksilat dari piridin. Bentuk aktif
sari niasin adalah Nikotinamida Adenin
Dinukleotida (NAD+) dan Nikotinamida Adenin
Dinukleotida Fosfat ( NADP+).

4. Vitamin B5, dibentuk melalui penggabungan


asam pantoat dengan alanine. Asam pantoneat
aktif adalah Koenzim A (KoA) dan Protein
Pembawa Asil (ACP). KoA mengandung
nukleotida adenin. Dengan demikian fosfo
pantein akan mengalami adenilasi oleh ATP
hingga terbentuk defosfo koA .
5. Vitamin B6, terdiri atas derivat piridin yang
berhubungan erat yaitu piridoksin,
piridoksal serta piridoksamin dan derivat
fosfatnya yang bersesuaian. Bentuk aktif
dari vitamin B6 adalah piridoksal fosfat,

6. Vitamin H, merupakan derivat imidazol


yang tersebar luas dalam berbagai makanan
alami. Karena sebagian besar kebutuhan
manusia akan biotin. Biotin merupakan
koenzim pada berbagai enzim karboksilase.
7. Vitamin B12, (kobalamin) mempunyai
struktur cincin yang kompleks (cincin
corrin) dan serupa dengan cincin
porfirin, yang pada cincin ini
ditambahkan ion kobalt dibagian
tengahnya. Koenzim vitamin B12 yang
aktif adalah metilkobalamin dan
deoksiadenosil kobalamin.

8. Vitamin B9, terdiri dari basa pteridin yang


terikat dengan satu molekul masing-masing
asam P- aminobenzoat acid (PABA ) dan
asam glutamat. Tetrahidrofolat merupakan
bentuk asam folat yang aktif.
9. Vitamin C (Asam askorbat), merupakan zat
pereduksi dengan potensial hydrogen sebesar +0,008
V, sehingga membuatnya mampu untuk mereduksi
senyawa-senyawa seperti oksigen molekuler, nitrat,
dan sitokrom A serta C.
KESIMPULAN

Vitamin merupakan komponen minor tetapi penting bagi bahan


pangan. Vitamin dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal,
memelihara, dan menjaga fungsi tubuh.Vitamin dapat rusak karena
reaksi kimiawi sehingga berubah menjadi senyawa yang tidak aktif, atau
mengalami pelarutan seperti pada kasus vitamin larut air yang hilang
pada proses blansing atau pemasakan. Vitamin yang dibutuhkan tubuh
dipenuhi dari asupan yang cukup. Defisiensi vitamin menyebabkan
hipovitaminosis, sebaliknya kelebihan vitamin menyebabkan hiper
vitaminosis. Vitamin sendiri tergolong menjadi 2 yaitu : vitamin yang
larut dalam lemak, dan vitamin yang larut dalam air,
DAFTAR PUSTAKA

Soekardjo, 2008, Kimia Medicinal 1, Airlangga University Press, Surabaya.


Fergus M.C, Food, Nutrition and Health. (with F.J. Francis) AVI Publishing Co., West
port, CT. 1985.
Wahyu Oktana Fajarina, S.si, Kimia Medicial, Struktur Aktivitas Obat, E-Book.
Sarifah. T, 2017, Hubungan Struktur Aktivitas Dari Vitamin, Politekkes Kemenkes
Kupang, Nusa Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai