Disusun Oleh:
Nama : Gilang Satya Ardhana
NIM : 165040207111095
Kelas :I
Nama Asisten : Handy Budiman Sutikno
i
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Larutan merupakan suatu zat yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Larutan dapat digunakan sebagai campuran dari beberapa zat tertentu. Larutan
juga dapat digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan bersifat kimiawi,
biologis, dan fisik serta juga dapat digunakan hal yang bersifat religis. Penggunaan
larutan merupakan hal yang paling umum dalam bidang pertanian terutama pada
bidang fisiologi tanaman yang mengamati bagian fisik tanaman. Pada bidang
fisiologi tanaman secara umum larutan yang digunakan bersifat kimiawi dan
hampir semua proses pelaksanaan yang berkaitan dalam kegiatan praktikum
fisiologi tanaman dengan larutan yang bersifat kimiawi, sehingga penting untuk
memahami sifat-sifatnya. Oleh karena itu, mempelajari bab larutan ini kita
mendapatkan pengetahuan yang lebih.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini, yaitu:
a. untuk megetahui pengertian larutan
b. untuk mengetahui pengertian molaritas, molalitas, normalitas, osmolaritas,
dan perhitungannya
c. mengetahui sifat umum larutan
d. mengetahui perbedaan rumus antara molaritas, molalitas, normalitas, dn
osmolaritas
1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah menambah pengetahuan tentang larutan dan
juga memberi memberikan kepada mahasiswa untuk melakukan praktik secara
langsung.
2
Soal
1) Normalitas dari 0,9 liter larutan naOH dibuat dengan cara melarutkan 9
gram NaOH (Mr 40) dalam air?
2) Hitunglah molaritas larutan jika 16 gram NaOH (Mr=40) dilarutkan ke
dalam air sehingga menghasilkan 300 mL larutan?
3) Hitunglah osmolaritas dalam 350 ml larutan dengan zat terlarut H 2SO4 3 M
4) Hitunglah volume pelarut yang harus ditambahkan jika 250 mL larutan
KOH 0,1 M diencerkan sehingga konsentrasinya menjadi 0,01 M?
5) Berapa massa zat pelarut yang dibutuhkan untuk memperoleh larutan 1,2 m
yang menggunakan zat terlarut 0,8 mol?
6) Hitunglah molalitas 9 gram NaOH (Mr=40) dalam 600 gram air!
7) Suatu larutan yang dibuat dari 8,7 gram garam dapur (Mr= 58,5) yang
dilarutkan dalam 90 gram air (Mr = 18) Maka berapa fraksi mol garam dapur
dan fraksi mol air?
8) Berapa volume dari larutan H2SO4 3 M yang diperlukan untuk membuat
larutan 600 ml H2SO4 1,5 M?
Jawaban:
1) Diketahui: Mr NaOH = 40
Volume = 0,9 Liter = 900 mL
Gr pelarut = 9 gram
Ditanya: N?
Jawab:
gr terlarut 1000
M= ×
Mr 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝐿)
9 1000
= × = 0,25 M
40 900
N = 𝑎 × 𝑀 = 1 × 0,25 = 0,25 N
2) Diketahui: Diketahui: Mr NaOH = 40
Volume = 300 mL
Gr pelarut = 16 gram
Ditanya: M?
Jawab:
gr terlarut 1000
M= ×
Mr 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝐿)
16 1000
= × = 1,33 M
40 300
3) Diketahui: M H2SO4 = 3 M
Volume pelarut = 350 mL
Ditanya: O?
Jawab:
O = 𝑀 × 𝑖𝑜𝑛 = 3 × 2 = 6 Osmolaritas
4) Diketahui: M1 = 0,1 M
6
V1 = 250 mL
M2 = 0,01 M
Ditanya: V2?
Jawab:
M1 V1 = M2 V2
𝑀1 × 𝑉1
V2 = 𝑀2
0,1 𝑀× 250 𝑚𝐿
= = 2500 mL
0,01 𝑀
V2 = 2500 – 250 = 2250 mL
5) Diketahui: m1 = 1,2 m
m2 = 0,8 m
Ditanya: perbandingan V1 dan V2?
Jawab:
m1 V1 = m2 V2
𝑉1 𝑚1
=
𝑉2 𝑚2
1,2 𝑚 0,3
0,8 𝑚
= 0,2
6) Diketahui: massa NaOH = 9 gram
massa air = 400 gram
Mr NaOH = 40
Ditanya: molalitas?
Jawab:
𝑔𝑟 𝑁𝑎𝑂𝐻 1000
m = 𝑀𝑟 × 𝑔𝑟 𝑎𝑖𝑟
9 1000
= 40 × 400 = 0,56 m
7) Diketahui: massa garam = 8,7 gram
massa air = 90 gram
Mr garam = 58,5
Mr air = 18
Ditanya: Xgaram dapur dan Xair?
Jawab:
𝑔𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 1000
molalitas garam = ×
𝑀𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟 𝑎𝑖𝑟
8,7 1000
= 58,5 × = 1,65 m
90
𝑔𝑟 𝑎𝑖𝑟 1000
molalitas air = ×
𝑀𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
90 1000
= 18 × = 574,71 m
8,7
𝑛𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
Xgaram =
𝑛𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 + 𝑛𝑎𝑖𝑟
1,65
= = 0,002
1,65 + 574,71
𝑛𝑎𝑖𝑟
Xair = 𝑛
𝑎𝑖𝑟 + 𝑛𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
574,71
= = 0,997
574,71 + 1,65
8) Diketahui: M1 = 3 M
7
V1 = 600 mL
M2 = 1,5 M
Ditanya: V2?
Jawab:
M1 V1 = M2 V2
𝑀1 × 𝑉1
V2 = 𝑀2
3 𝑀× 600 𝑚𝐿
= = 1200 mL
1,5 𝑀
V2 = 1200 – 600 = 600 mL
8
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
larutan memiliki sifat yang berbeda-beda. Larutan dapat dibuat dengan
menggunakan konsentrasi tertentu dan massa zat tertentu. Selain itu, penerapan
rumus pada perhitungan soal yang telah diberikan cukup mudah dipahami.
4.2. Saran
Kegiatan praktikum masih kurang memuaskan terutama pada materi yang ada
didalam powerpoint tidak begitu lengkap dan harus mencari materi lagi secara
individu. Selain itu, untuk format penulisan laporan mohon diubah minimal
halamannya dikarenakan materi dari mata kuliah fisiologi tanaman cukup susah
dicari terutama pada definisi-definisinya. Semoga kegiatan praktikumnya menjadi
lebih baik untuk kedepeannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. 2001. Kimia Larutan. PT. Karya Aditya Abadi : Bandung.
Adriani, H. 2014. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Biologi. Univesitas Hasanuddin :
Makasar.
Artha, I. N. 2016. Peran Pertanian dan Kehidupan : Bahan Ajar Pengantar Ilmu
Pertanian. Universitas Udayana : Bali.
Chang, R. 2004. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti Edisi ke-3. Erlangga : Jakarta.
Didik, I., dan Eka, T. S. 2008. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Universitas
Gajah Mada : Yogyakarta.
Fauziyah, H. 2012. Fisiologi Tumbuhan. UNIMED Press : Medan.
Gunawan., Adi., dan Roesmawati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika Erlangga :
Surabaya.
Linda, A. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. CV Budi Utama : Yogyakarta.
Risanti, D. 2015. Mata Kuliah Struktur dan Fisiologi Tumbuhan Sebagai Pengantar
Pemahaman Proses Metabolisme Senyawa Fitokimia. Pendidikan Biologi
FKIP. Universitas Ahmad Dahlan : Yogyakarta.
Sarker, D., dan Nahar, L. 2007. Kimia untuk Mahasiswa Farmasi. Pustaka Pelajar :
Yogyakarta.
Sutresna, N. 2008. Kimia. Grafindo Media Pratama : Bandung.
Widhy, P. 2009. Stokiometri. Fakultas MIPA. Universitas Negri Yogyakarta :
Yogyakarta.