Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN

“PENDAHULUAN DAN LARUTAN”

Disusun Oleh:
Nama : Gilang Satya Ardhana
NIM : 165040207111095
Kelas :I
Nama Asisten : Handy Budiman Sutikno

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 1
1.3. Manfaat ..................................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 2
2.1. Definisi Fisiologi Tumbuhan (2 Bahasa Indonesia, 3 Bahasa Inggris +
Terjemahan)................................................................................................ 2
2.2. Manfaat Fisiologi Tanaman di Bidang Pertanian ........................................ 2
2.3. Definisi Larutan (2 Bahasa Indonesia, 3 Bahasa Inggris + Terjemahan) ..... 2
2.4. Pengertian dan rumus besaran yang dapat digunakan untuk menyatakan
konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan ................................................. 3
III. PEMBAHASAN SOAL ............................................................................... 5
IV. PENUTUP .................................................................................................... 8
4.1. Kesimpulan ................................................................................................ 8
4.2. Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

i
1

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Larutan merupakan suatu zat yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Larutan dapat digunakan sebagai campuran dari beberapa zat tertentu. Larutan
juga dapat digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan bersifat kimiawi,
biologis, dan fisik serta juga dapat digunakan hal yang bersifat religis. Penggunaan
larutan merupakan hal yang paling umum dalam bidang pertanian terutama pada
bidang fisiologi tanaman yang mengamati bagian fisik tanaman. Pada bidang
fisiologi tanaman secara umum larutan yang digunakan bersifat kimiawi dan
hampir semua proses pelaksanaan yang berkaitan dalam kegiatan praktikum
fisiologi tanaman dengan larutan yang bersifat kimiawi, sehingga penting untuk
memahami sifat-sifatnya. Oleh karena itu, mempelajari bab larutan ini kita
mendapatkan pengetahuan yang lebih.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini, yaitu:
a. untuk megetahui pengertian larutan
b. untuk mengetahui pengertian molaritas, molalitas, normalitas, osmolaritas,
dan perhitungannya
c. mengetahui sifat umum larutan
d. mengetahui perbedaan rumus antara molaritas, molalitas, normalitas, dn
osmolaritas
1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah menambah pengetahuan tentang larutan dan
juga memberi memberikan kepada mahasiswa untuk melakukan praktik secara
langsung.
2

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Definisi Fisiologi Tumbuhan (2 Bahasa Indonesia, 3 Bahasa Inggris +
Terjemahan)
Fisiologi tumbuhan adalah salah satu bidang biologi yang mengkaji fungsi dan
proses yang terjadi dalam tumbuhan. (Adriani, 2014)
Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari
tentang proses metabolisme yang terjadi didalam tumbuhan terrsebut dapat hidup.
(Linda, 2018)
Plant physiology is the study that deals with the processes that take place inside
plants at molecular and cellular levels. “Fisiologi tumbuhan adalah ilmu yang
membahas proses-proses yang terjadi didalam tubuh tumbuhan pada tingkatan
molekuler dan seluler”. (Didik dan Eka, 2008)
Plant physiology is the study of plant life’s activities, which is also the study
which interprets its own usefull life processes for plant management, such as the
study of plant responses to environmental changes, metabolic processes, etc.
Fisiologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari aktivitas hidup yang dilakukan
tumbuhan, juga merupakan ilmu yang menginterpretasi proses kehidupannya yang
berguna untuk pengaturan tumbuhan itu sendiri, misalnya mempelajari tanggapan
tumbuhan terhadap perubahan lingkungan proses metabolism, dan lain-lain”.
(Fauziyah, 2012)
Plant physiology learn about the function and metabolic processes that occur
within the plant’s body. “Fisiologi tumbuhan mempelajari tentang fungsi dan proses
metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan”. (Risanti, 2015)
2.2. Manfaat Fisiologi Tanaman di Bidang Pertanian
Manfaat fisiologi tanaman dapat mengetahui proses metabolisme yang terjadi
didalam tubuh tanaman secara umumnya. Selain itu, manfaat fisiologi tanaman
dalam bidang pertanian adalah mengetahui adanya reaksi-reaksi dalam proses
metabolismee tanaman yang memberikan hasil berbeda-beda pada tanaman yang
beragam komoditas dalam tanaman budidaya. (Linda, 2018)
Peran dan manfaat fisiologi tanaman dalam bidang petanian ialah dapat
membantu kajian atau riset dalam tanaman budidaya digunakan untuk mencari cara
meningkatkan hasil produksi suatu tanaman dengan basis pengamatan fisiologis
didalam tanaman yang terjadi banyak proses metabolisme, sehingga dapat
dilakukan kalkulasi penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
budidaya untuk mendapatkan hasil produksi secara optimal. (Artha, 2016)
2.3. Definisi Larutan (2 Bahasa Indonesia, 3 Bahasa Inggris + Terjemahan)
Larutan didefinisikan sebagai campuran dua zat atau lebih yang membentuk satu
macam fasa (homogen) oleh sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak
berubah. (Chang, 2004)
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun
ion dari dua zat atau lebih. (Sutresna, 2008)
3

The solution is a compound that is formed simultaneously from desolved and


solvent. “Larutan adalah senyawa yang terbentuk secara bersamaan dari senyawa
terlarut dan pelarut”. (Sarker dan Nahar, 2007)
The solution is a homogeneous mixture of two or more substances. “Larutan
merupakan campuran homogen antara dua zat atau lebih”. (Achmad, 2001)
Solutions are a homogeneous mixture of two or more substances which dissolve
each other and each of its constituents is physically distinguishable. “Larutan adalah
campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing
zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik”. (Gunawan dkk., 2004)
2.4. Pengertian dan rumus besaran yang dapat digunakan untuk menyatakan
konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan
Menurut Widhy (2009) pengertian dan rumus konsentrasi zat terlarut, yaitu:
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Rumus:
mol
M = Volume pelarut (L)
gr terlarut 1000
atau M = ×
Mr 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝐿)
Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut.
mol
Rumus: m = Kg pelarut
gr terlarut 1000
atau m = ×
Mr 𝑔𝑟 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Normalitas adalah jumlah mol – ekivalen zat terlarut perliter larutan.
Rumus:
N = 𝑀 × 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
Osmolaritas adalah jumlah mol – ion zat terlarut perliter larutan.
Rumus:
O = 𝑀 × 𝑖𝑜𝑛
Sedangkan, menurut Achmad (2001) sedikit berbeda pada rumus Normalitas
dan Osmolaritas zat terlarut, berikut ini pengertian dan rumus:
Molalitas merupakan satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang
terdapat didalam 100 gram pelarut.
Rumus:
gr zat terlarut 1000
m= ×
Mr 𝑔𝑟 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Molaritas adalah satuan konsentrasi yang banyak didefinisikan sebagai banyak mol
zat terlarut 1 liter (1000 mL) larutan.
Rumus:
gr zat terlarut 1000
M= ×
Mr 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter
larutan.
Rumus:
N=𝑎× 𝑀
4

Osmolaritas didefisinikan sebagai molaritas partikel dalam satuan larutan.


Rumus:
O=𝑏× 𝑀
5

III. PEMBAHASAN SOAL

Soal
1) Normalitas dari 0,9 liter larutan naOH dibuat dengan cara melarutkan 9
gram NaOH (Mr 40) dalam air?
2) Hitunglah molaritas larutan jika 16 gram NaOH (Mr=40) dilarutkan ke
dalam air sehingga menghasilkan 300 mL larutan?
3) Hitunglah osmolaritas dalam 350 ml larutan dengan zat terlarut H 2SO4 3 M
4) Hitunglah volume pelarut yang harus ditambahkan jika 250 mL larutan
KOH 0,1 M diencerkan sehingga konsentrasinya menjadi 0,01 M?
5) Berapa massa zat pelarut yang dibutuhkan untuk memperoleh larutan 1,2 m
yang menggunakan zat terlarut 0,8 mol?
6) Hitunglah molalitas 9 gram NaOH (Mr=40) dalam 600 gram air!
7) Suatu larutan yang dibuat dari 8,7 gram garam dapur (Mr= 58,5) yang
dilarutkan dalam 90 gram air (Mr = 18) Maka berapa fraksi mol garam dapur
dan fraksi mol air?
8) Berapa volume dari larutan H2SO4 3 M yang diperlukan untuk membuat
larutan 600 ml H2SO4 1,5 M?
Jawaban:
1) Diketahui: Mr NaOH = 40
Volume = 0,9 Liter = 900 mL
Gr pelarut = 9 gram
Ditanya: N?
Jawab:
gr terlarut 1000
M= ×
Mr 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝐿)
9 1000
= × = 0,25 M
40 900
N = 𝑎 × 𝑀 = 1 × 0,25 = 0,25 N
2) Diketahui: Diketahui: Mr NaOH = 40
Volume = 300 mL
Gr pelarut = 16 gram
Ditanya: M?
Jawab:
gr terlarut 1000
M= ×
Mr 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝐿)
16 1000
= × = 1,33 M
40 300
3) Diketahui: M H2SO4 = 3 M
Volume pelarut = 350 mL
Ditanya: O?
Jawab:
O = 𝑀 × 𝑖𝑜𝑛 = 3 × 2 = 6 Osmolaritas
4) Diketahui: M1 = 0,1 M
6

V1 = 250 mL
M2 = 0,01 M
Ditanya: V2?
Jawab:
M1 V1 = M2 V2
𝑀1 × 𝑉1
V2 = 𝑀2
0,1 𝑀× 250 𝑚𝐿
= = 2500 mL
0,01 𝑀
V2 = 2500 – 250 = 2250 mL
5) Diketahui: m1 = 1,2 m
m2 = 0,8 m
Ditanya: perbandingan V1 dan V2?
Jawab:
m1 V1 = m2 V2
𝑉1 𝑚1
=
𝑉2 𝑚2
1,2 𝑚 0,3
0,8 𝑚
= 0,2
6) Diketahui: massa NaOH = 9 gram
massa air = 400 gram
Mr NaOH = 40
Ditanya: molalitas?
Jawab:
𝑔𝑟 𝑁𝑎𝑂𝐻 1000
m = 𝑀𝑟 × 𝑔𝑟 𝑎𝑖𝑟
9 1000
= 40 × 400 = 0,56 m
7) Diketahui: massa garam = 8,7 gram
massa air = 90 gram
Mr garam = 58,5
Mr air = 18
Ditanya: Xgaram dapur dan Xair?
Jawab:
𝑔𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 1000
molalitas garam = ×
𝑀𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟 𝑎𝑖𝑟
8,7 1000
= 58,5 × = 1,65 m
90
𝑔𝑟 𝑎𝑖𝑟 1000
molalitas air = ×
𝑀𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
90 1000
= 18 × = 574,71 m
8,7
𝑛𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
Xgaram =
𝑛𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 + 𝑛𝑎𝑖𝑟
1,65
= = 0,002
1,65 + 574,71
𝑛𝑎𝑖𝑟
Xair = 𝑛
𝑎𝑖𝑟 + 𝑛𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
574,71
= = 0,997
574,71 + 1,65
8) Diketahui: M1 = 3 M
7

V1 = 600 mL
M2 = 1,5 M
Ditanya: V2?
Jawab:
M1 V1 = M2 V2
𝑀1 × 𝑉1
V2 = 𝑀2
3 𝑀× 600 𝑚𝐿
= = 1200 mL
1,5 𝑀
V2 = 1200 – 600 = 600 mL
8

IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
larutan memiliki sifat yang berbeda-beda. Larutan dapat dibuat dengan
menggunakan konsentrasi tertentu dan massa zat tertentu. Selain itu, penerapan
rumus pada perhitungan soal yang telah diberikan cukup mudah dipahami.
4.2. Saran
Kegiatan praktikum masih kurang memuaskan terutama pada materi yang ada
didalam powerpoint tidak begitu lengkap dan harus mencari materi lagi secara
individu. Selain itu, untuk format penulisan laporan mohon diubah minimal
halamannya dikarenakan materi dari mata kuliah fisiologi tanaman cukup susah
dicari terutama pada definisi-definisinya. Semoga kegiatan praktikumnya menjadi
lebih baik untuk kedepeannya.
9

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. 2001. Kimia Larutan. PT. Karya Aditya Abadi : Bandung.
Adriani, H. 2014. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Biologi. Univesitas Hasanuddin :
Makasar.
Artha, I. N. 2016. Peran Pertanian dan Kehidupan : Bahan Ajar Pengantar Ilmu
Pertanian. Universitas Udayana : Bali.
Chang, R. 2004. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti Edisi ke-3. Erlangga : Jakarta.
Didik, I., dan Eka, T. S. 2008. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Universitas
Gajah Mada : Yogyakarta.
Fauziyah, H. 2012. Fisiologi Tumbuhan. UNIMED Press : Medan.
Gunawan., Adi., dan Roesmawati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika Erlangga :
Surabaya.
Linda, A. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. CV Budi Utama : Yogyakarta.
Risanti, D. 2015. Mata Kuliah Struktur dan Fisiologi Tumbuhan Sebagai Pengantar
Pemahaman Proses Metabolisme Senyawa Fitokimia. Pendidikan Biologi
FKIP. Universitas Ahmad Dahlan : Yogyakarta.
Sarker, D., dan Nahar, L. 2007. Kimia untuk Mahasiswa Farmasi. Pustaka Pelajar :
Yogyakarta.
Sutresna, N. 2008. Kimia. Grafindo Media Pratama : Bandung.
Widhy, P. 2009. Stokiometri. Fakultas MIPA. Universitas Negri Yogyakarta :
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai