Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun artikel pada Mata Kuliah Aplikasi
Komputer dan Internet sebagai tugas tambahan dan merupakan kewajiban kami
Adapun judul yang kami angkat pada kesempatan kali ini tentang Perkembangan
Teknologi Pertanian. Sebagai bahan referensi kami untuk menyelesaikan artikel pada
Ucapan terimakasih juga kami hanturkan kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyelesaian artikel ini. Dan kami sadar bahwa artikel ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat kami
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………............................. iii
DAFTAR ISI ………..................………………………………….....…………. iv
BAB. I. PENDAHULUAN ………….................……………….………………… 1
I. 1. Latar Belakang ..........................………………...……………….. 1
I. 2. Rumusan Masalah ....................………………….……………….. 2
I. 3. Tujuan ...............…...................……………………………………… 2
I. 4. Manfaat ............................................................................... 2
BAB. II. PEMBAHASAN …........................….………………………………….. 3
II. 1. Sejarah Perkembangan Teknologi di Indonesia ................................. 3
II. 2. Dampak Perkembangan Teknologi ............................................... 5
II. 3. Peran teknologi dalam pembangunan pertanian ....................………. 8
II. 4. Jenis – jenis Teknologi Pertanian .................................................. 12
BAB. III. PENUTUP ......................………………………….…………………… 16
III. 1. Kesimpulan ................……………………………………………. 16
III. 2. Saran ...................……………………..……………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17
BAB. I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Teknologi pertanian pada dasarnya adalah penerapan dari ilmu-ilmu teknik pada
kegiatan pertanian atau dalam pengertian lain dan lebih luas yaitu suatu penerapan
pertanian dan sumber daya alam secara ekonomis untuk kesejahteraan manusia.
yang mereka ciptakan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar,
jarak waktu yang lama kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat
IPTEK pada satu sisi telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan
peradaban umat manusia. Namun disisi lain, teknologi telah menimbulkan keresahan
dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang dirasakan oleh manusia
dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu dan banyak pula pengaruhnya, baik
untuk zaman sekarang ini. Keduanya jalan bersamaan dalam proses pemenuhan
dan produk-produk sandang dan papan. Ilmu dan teknoogi pertanian secara luas
pengamanan hasil, dan pemasaran hasil sebagai objek formal ilmu pertanian tersebut.
I. 2. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, yang menjadi permasalahan dalam makalah ini yaitu:
I. 3. Tujuan
I. 4. Manfaat
1. Artikel ini diharapkan menjadi salah satu bahan informasi bagi masyarakat secara
umum.
2. Dapat memberikan informasi ilmiah bagi petani dan instansi terkait tentang
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah adanya teknologi pertanian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sejarah
Indonesia itu sendiri. Indonesia yang pada era perang dunia I diduduki oleh kolonial
Belanda menjadi ‘tempat’ pertanian pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam hal
peperangan, mereka mendapatan kesulitan untuk terus mengirim tenaga ahli dari
sekolah pertanian dan teknik untuk mencetak tenaga ahli di bidang pertanian. Mulai dari
teknologi tak terkecuali teknologi pertanian. Kebijakan iptek telah ada sejak Pelita I
tahun 1970. Penyuluhan pun tetap menjadi suatu usaha perbaikan pertanian. Pada saat
itu juga telah ada lembaga yang bertugas dalam melakukan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknik seperti lembaga penelitian pemerintah non-departemen
dibawah koordinasi kemenristek. Namun pada saat itu, yang menjadi kendala dalam
dana, dan keterbatasan tenaga ahli yang secara penuh konsentrasi pada penelitian
tersebut.
Beras, Intensifikasi Khusus, Supra Insus dan sebagainya. Melalui program tersebut
dikenalkan beberapa teknologi modern seperti benih unggul, pupuk buatan atau pupuk
kimia, irigasi dan lain-lain. Selain itu ditumbuhkan kesatuan petani untuk bercocok
tanam secara baik dan bergabung dalam kelompok tani untuk mempermudah
komunikasi antar petani dan pembinaannya (BPLPP, 1978; Tim Faperta IPB, 1992).
Pertanian tersebut terbagi ke dalam tiga generasi. Generasi I yaitu generasi pertanian
Generasi III yaitu generasi yang meningkatkan nilai tambah hasil pertanian atau dengan
kata lain agroindustri. Ketiga generasi tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri
tersebut demi tercapainya ketahanan pangan secara tetap tidak sesuai dengan cita-
cita. Indonesia hanya mampu menjadi negara yang berswasembada pangan selama
lima tahun yakni dari 1984 sampai 1989. Selain itu, kesenjangan ekonomi dan sosial
juga menjadi dampaknya. Kesenjangan terjadi di antara petani kaya dengan petani
miskin, serta penyelenggara negara tingkat pedesaan. Sistem ini dinilai hanya
menguntungkan nasib petani kaya pedesaan dan petinggi pemerintahan tingkat desa
saja sedangkan petani miskin tidak merasakan keuntungannya. Antiklimaks pun terjadi.
terlampau sering dan banyak yang menjadikan hama kebal terhadap pestisida sehingga
lahan anjlok.
Dari kejadian tersebut dapat dikatakan, walaupun hanya selama lima tahun
membawa Indonesia pada swasembada pangan. Hanya saja sistem yang bekerja tidak
didukung dengan pemahaman yang lebih para pelaku kegiatan tani ini mengenai
baik bagi ekosistem dengan beragam efek sampingnya di masa Revolusi Hijau
tersebut.
sekarang ini pertanian tidak hanya dapat dilakukan dilahan luas untuk komoditas
tertentu seperti buah-buahan dan sayur-mayur. Teknologi green house, kultur jaringan,
nanoteknologi, dan tanam gantung dapat dijadikan alternatif. Sedangkan untuk pangan
pokok, selain meningkatkan mutu padi atau beras melalui bibit unggul, dilakukan pula
divesifikasi pangan dengan mengolah umbi-umbian dan serealia menjadi makanan
berperan bagi pertanian Indonesia. Kita perlu mengambil pelajaran dari terjadinya
Revolusi Hijau dan swasembada pangan yang dilakukan Indonesia dahulu. Teknologi
selalu disinkronisasikan agar pertanian yang kita perjuangkan ini dapat meraih cita-cita
teknologi, namun demikian tidak sedikit dari kita yang serba ketinggalan dengan
memberikan arti yang sangat positif, namun di sisi lain tidak sedikit pula yang
berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah
sehingga aktivitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu
yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh
kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu pekerjaan manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, terlebih lagi ketika
berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk
mau tidak mau harus bias dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa
dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini dikarenakan kegiatan tersebut
masih dilakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan
sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana
perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kitapun tidak perlu menunggu
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya
seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti komputer, internet, dan
hanphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang
dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai
terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan
orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita disuguhi dengan berbagai siaran
dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern.
Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan umber daya alamnya namu
hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan
terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah
Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil
yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota
pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu
Hutan”, namun dalam waktu yang relatif singkat istilah seribu hutan kini telah berubah
menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” , perkembangan
pembangunan di kota ini sangat pesat. Mulailah berdiri berbagai kegiatan industri,
menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi tejadi
di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak
cucu.
Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari
cara-cara baru dalam bidang pertanian. A.T Mosher (Mubyarto, 1989;235) menganggap
teknologi yang senantiasa berubah itu sebagai syarat mutlak adanya pembangunan
pertanian.
Apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun
kesuburan tanah atau karena kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit
di bidang industri. Tetapi A.T Mosher (1965;93) mengartikan teknologi pertanian sebagai
bagaimana petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta
serta makanan ternak yang dipergunakan, perkakas, alat dan sumber tenaga.
Termasuk juga didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha, agar tenaga petani dan
pertanian. Teknologi baru yang diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan
untuk menaikkan produktivitas, apakah ia produktivitas tanah, modal atau tenaga kerja.
Seperti halnya traktor lebih produktif daripada cangkul, pupuk buatan lebih produktif
daripada pupuk hijau dan pupuk kandang, menanam padi dengan baris lebih produktif
daripada menanamnya tidak teratur. Demikianlah masih banyak lagi cara-cara bertani
digunakan dua istilah lain yang sebenarnya berbeda namun dapat dianggap sama yaitu
(1989;235). Istilah perubahan teknik jelas menunjukkan unsur perubahan suatu cara
baik dalam produksi maupun dalam distribusi barang-barang dan jasa-jasa yang
menjurus ke arah perbaikan dan peningkatan produktivitas. Misalnya ada petani yang
menggenangi sawah pada saat-saat tertentu pada waktu menyebarkan pupuk dan
mengisapnya. Sedangkan inovasi berarti pula suatu penemuan baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, artinya selalu bersifat baru.
Sebagai contoh, penerapan bibit karet yang unggul dalam penanaman baru adalah
inovasi.
Bila petani telah terangsang untuk membangun dan menaikkan produksi maka ia
tidak boleh dikecewakan. Kalau pada suatu daerah petani telah diyakinkan akan
kebaikan mutu suatu jenis bibit unggul atau oleh efektivitas penggunaan pupuk tertentu
atau oleh mujarabnya obat pemberantas hama dan penyakit, maka bibit unggul, pupuk
dan obat-obatan yang telah didemonstrasikan itu harus benar-benar tersedia secara
Diantaranya termasuk bibit, pupuk, pestisida, makanan dan obat ternak serta perkakas.
tani dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi keperluan tiap petani yang
Cara-cara kerja usaha tani yang lebih baik, pasar yang mudah dijangkau dan
tersedianya sarana dan alat produksi memberi kesempatan kepada petani untuk
menaikkan produksi. Begitu pula dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
intensif dll. Pendidikan pembangunan pada petani-petani di desa, baik mengenai teknik-
harga hasil pertanian merupakan contoh yang dapat meningkatkan rangsangan pada
petani untuk bekerja lebih giat dan mereka akan lebih pasti dalam usaha untuk
harus tersebar meluas, sehingga diperlukan jaringan perangkutan yang menyebar luas,
untuk membawa sarana dan alat produksi ke tiap usaha tani dan membawa hasil usaha
tani ke pasaran konsumen baik di kota besar dan/atau kota kecil. Selanjutnya,
perangkutan haruslah diusahakan semurah mungkin. Bagi petani, harga suatu input
seperti pupuk adalah harga pabrik ditambah biaya angkut ke usaha taninya. Uang yang
diterimanya dari penjualan hasil pertanian adalah harga di pasar pusat dikurangi
dengan biaya angkut hasil pertanian tersebut dari usaha tani ke pasar. Jika biaya
angkut terlalu tinggi, maka pupuk akan menjadi terlalu mahal bagi petani dan uang yang
diterimanya dari penjualan hasil pertanian tersebut akan menjadi terlalu sedikit.
Sebaliknya, jika biaya angkut rendah, maka uang yang diterima oleh petani akan
menjadi tinggi.
Berbagai sarana angkutan dekat maupun jarak jauh, harus membentuk sistem
pengangkutan yang merupakan satu kesatuan yang harmonis. Tidak hanya jalan raya
yang diaspal, jalan setapak, jalan tanah, saluran air, jalan raya, sungai dan jalan kereta
api semuanya ikut memperlancar perangkutan. Beberapa diantaranya dapat dibuat dan
dipelihara oleh usaha setempat, termasuk pemerintah setempat. Beberapa lagi perlu
sehingga hasil pertanian dapat diangkut dengan lancar dari usaha tani ke pasar-pasar
pusat. Demikian pula sarana dan alat produksi serta berbagai jasa tidak hanya perlu
sampai ke kota kecil dan desa, melainkan juga sampai ke usaha tani itu sendiri.
II. 4. Jenis – jenis Teknologi Pertanian
Perkembangan teknologi pertanian yang ada di Indonesia dewasa ini telah
menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Alat – alat yang di gunakan dari yang
Indonesia sebenarnya sudah sangat lama, berbagai alat pertanian seperti cangkul,
garu, waluku (alat bajak), sabit, hingga ani-ani mungkin bisa dijadikan contoh teknologi
pertanian yang pada zamannya sangat membantu kehidupan petani. Sejak manusia
handtraktor, tressure, hingga penggilingan padi dapat kita temui di berbagai pedesaan
di Indonesia. Berikut adalah daftar beberapa contoh penggunaan alat/bahan dari hasil
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
penggunaan alat yang cukup modern saat itu. Hingga sekarang ini, pengembangan
III. 2. Saran
pertanian. Akhirnya penyusun sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami susun
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu