Oleh :
ALFIN SAHRI 2010111068
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS HUKUM, ILMU HUKUM
Mata kuliah : Pendidikan Agama Islam
Dosen : Bpk. Abrar Ayah Billah
2020
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pendidikan atau pembelajaran berkaitan dengan seluruh aspek yang ada pada diri manusia mulai
dari fisik, mental ataupun moral. Pendidikan dilarang mengabaikan perkembangan fisik dan adapun
yang memilikii pengaruh terhadap perkembangan fisik seperti olahraga, minuman, makanan,
kebersihan dan tidur, jadi pendidikan tidak hanya memerhatikan aspek moralnya saja namun juga
membentuk individu yang menyeluruh termasuk jiwa, karakter dan fikiran. (ibnu sina)
Dalam perkembangan islam saat ini, banyak hal yang menjadi prblema dengan berbagai konspirasi
moral yang cukup rendah bahkan pemerintah menjanagkan adanya revolusi mental demi
membentuk karakter yang sesuai dengan budaya bangsa. Pembentukan karakter di era 4.0 ini cukup
menguras tenaga pemerintah, apapun bentuk program-program yang dibuat menuai kegagalan.
Bukan sekedar narasi yang berkoar-koar namun realita fakta bermunculan dimedia-media, anak-
anak sudah tidak memiliki etitut yg baik terhadap orang tua, masyarakat. Bahkan mirisnnya ada
anak menendang ibunya hinga mati. Cukup mengguncang masyarakat, bukan itu saja bahkan masih
banyak lagi kasus asusila yang anak muda lakukan, selain anak muda bahkan mulai dari anak-anak
sampai tuapun memiliki karakter yang buruk
Islam adalah rahmatan lil ‘alamin (rahmat sekalian alam), penerang kegelapan tidak ada agama
yang sempurna selain agama islam. Islam mengajarkan kita berbagai hal problema etika, bahkan
didalam agama islam ini sudah menjadi materi wajb yang harus dipelajari baik tua maupun muda,
diharapkan dapat membantu merubah karakter manusia dari yang buruk menuju karakter yang
baik.
Tidak ada pembelajaran spesial namun, jika dilihat kalaulah manusia itu taat dan taqwa terhadap
allah swt, islam itu tidak ada yang mencela sesama, memusuhi, berkata-kata kotor dan sebagainya.
Untuk itulah perlu adanya dorongan pendidikan agama islam dalam pembentukan karakter islami
Materi ini sngat penting untuk dibahas demi membentuk karakter yang islami sesuai dengan
tuntunan agama dan akidah.
2. Pengertian judul
Fungsi Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Karakter Islami adalah suatu proses yang
berlangsung secara kontiniu dan berkesinambungan maksudnya adalaah dalam mempelajari agama
harus di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari , sebab pendidikan agama islam adalah menjadi
manusia yang berakhlakul karimah. Sebaik baik guru megubah minside berperilaku adalah agama,
karena agama kita diberi tahu tentang mana yang salah dan yang benar (antara yang hak dan yang
batil”
3. Batasan masalah
a. Hakekakt pendidikan agama islam dan perbedaan agama islam dengan pengajaran agama islam
c. Fungsi dan peranan pendidikan agama islam dalam pembentukan kepribadian islam
PEMBAHASAN
1. Hakekakt pendidikan agama islam dan perbedaan agama islam dengan pengajaran agama islam
Pendidikan pada dasarnya adalah ikhtiar untuk membantu dan mengarahkan fitrah manusia
supayaa berkembang kepada titik maksimal yang dapat dipakai sesuai tujuan yang di cita-
citakan. Islam sendiri sebagai agama wahyu yang memberi bimbingan kepada manusia
mengenai aspek hidup dan kehidupannya. Sehingga dapat diartikan bahwa agama islam berarti
bidang garapnya adalah bidang kepercayaan dan kesadan manusia supaya semakin hari
semakin bertambah terdidik menjadi orang yang beragama tegasnya seorang muslim.
Pendidikan agama islam pada hakekatnya adalah pendidikan yang bersumber pada ajaran-
ajaran islam yakni alqur’an dan hadist yang terbagi lagi dalam bidang pendidikan muamalah.
Dalam hal ini Dr. Muhammad Al-Jamaly berpendapat bahwa pendidikan agama islam adalah
upaya pengembangan, mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan berlandaskan
nilai-nilai yang tinggi dan kehidupann yang mulia. Sehingga terbentuk pribadi yang lebih
sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun perbuatan.
Adapun perbedaan agama islam dengan pengajaran agama islam terletak pada cakupan dan
kauntitas objeknya, dimana pendidikan agam islam sifatnya universal, maksudnya adalah setiap
manusia baik laki-laki atau perempuan, tua-muda, berpendidikan tinggi-rendah tidak enjadi
tolak ukur seseorang mendapaatkan pendidikan agama islam, namun lain halnya dengan
pengajran agama islam, asal katanya yaitu “pengajaran” berarti subjek dari yang memberikan
ilmu, sehingga di kategorika sebagai orang yang memberikan ilmu dengan penguasaan agama
islamnya yang kuat, sehingga tidak semua orang bisa sampai kesitu, untuk itu pengajaran
condonng kepada kemampuan seseorang memperolah atau memberikan suatu ilmu kepada
orang lain , sedangkan pendidikan adalah pengetahuan, pengetahuan adalah ilmu sehingga tidak
ada cakupan buat siapa dan kualifikasi pendidikannya (universal), selain itu juga perbedaannya
terletak pada sarana oemberian, pendidikan agama islam tidak terikat pada lembaga dan
tempat, sedangkan pengajaran terikat pada lembaga dan resmi (formal), untuk itu pengajran
lebih mengedepankan kemodrenan dalam menyebarkan ilmu seperti : ceramah, seminar,
penelitidan, dan diskusi, sedangkan pemberian agama islam lebih mengedapankan bimbinagn ,
pemberian teladan yang baik , selain itu juga pendidikan agama islam dan pengajaran agama
islam terikat pada waktu, namanya juga pengajran/bimbingan harus ada waktu dan durasi yang
telah disepakati sebelumnya, sedangkan pendidikan agama islam tidak terikat pada waktu
dimulai dari kita lahir sampai besar kita harus diberi pendidikan agama, agar menjadi pribadi
yang dicintai allah dan insya allah masuk surga.
Pendidikan agama islam bertujuan untuk mendidik akhlak (sikap dan tingkah laku) peserta
didik yang belum islami kepada yang islami melaui proses teori ke praktek dan dari praktek ke
teori atau sejalan teori dan praktek , dalam pembentukan sikap dan tingkah laku yang islami.
Dalam pembentukan karakter yang sebenar-benarnya harus memiliki tahap mulai dari umur 0-
dewasa, seperti halnya teori pertumbuhan dalam sosiologi. Didalam ilmu sosiologi ada 4 tahap
dalam pertembuhan
a. Prepatori stage (tahap meniru) = umur 0-5 tahun, di umur segini sebaiknya kita memberikan
contoh atau tingkah laku yang baik, sebab umuru segini masih dalam tahap meniru, tahap
inilah peran kita sebagai orang tua mempraktekkan prilaku yang sesuai dengan agama
islam, seperti cara berbicara, berjalan, dan jangan sekali-kali kita menampakkan perilaku
buruk seperti berkata-kata kotor di depannya, jika itu terjafi, maka anak akan meniru dan
mempraktekkannya
b. Game stage (bermain) = umur 5-10 tahun, tahap ini disebut juga tahap anak mengenal
lingkungan sekitar, agar anak sesuai ajaran agama islam sebaiknya anak di pantau dengan
siapa dia main, jangn sampai bergaul dengan orang yang salah
c. Play stage (tahap memrankan peran ) = umue 10-15, tahap ini anak sudah mulai
menerapkan perilakunya sendiri dan pengaruh orang lain tinggal 50 %, yang bisa dilakukan
adalah selalu memberikan perhatian dan karakter yang baik
d. Generaliged stage (pendewasaan) = +15 tahun, disini adalah paling rentang anak-anak
masuk kedalam perilaku menyimpang, hal yang bisa kita berikan adalah selalu memberikan
perhatian dan kasih sayang serta tidaak memanjakan anak secara berlebihan.
dari tahap perkembangan menurut ilmu sosioologi tersebut sejalan dengan agama, sehingga dapat
disimpulkan dalam proses pencapain tujuan pendidikan agama islam harus adaa usaha dari si
pendidik dan yang didik, bercuma saja jika yang bertindak Cuma pendidik, untuk itu proses
mencapai suatu tujuan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal yang bisa di dapat dari
situ adalah kesabaran dan ketabahan.
3. Fungsi dan peranan pendidikan agama islam dalam pembentukan kepribadian islam
Kepribadian adalah keseluruhan cara indinvidu bereaksi dab berinteraksi dengan individu lain,
manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lainn di kehidupannya, dalam
menjalin suatu ukhwah yang seseu dengan syar’i harus dengan pendidikan agama islam.
Fungsi dan peranan utama pendidikan agama islam dalam pembentukan kepribadian adalah
mencerdasakan potensi SDM secara islami. Adapun kecerdasan SDM yang menjadi tolak ukur
keberhasilan pendidikan agama islam dalam pembentukan kepribadian di antaranya:
Rasa ketuhanan untuk mengingat allah swt, serta membedakan antara hak dengan yang batil
Sehingga dapat disimpulkan peraan agama islam sangat cukup penting dalam meningkatkan
kecerdasan dan baik dalam berprilaku. Tidak ada agama sesempurna islam yang menjun-
jung tinggi akhlak dan etitut yang baik
Ilmu adalah pengetahuan, sedangkan pengetahuan adalah sesuatu yang didapat dari suatu
pengalaman yang setiap orang mengalamminya, tapi belum tentu di jadikan sebagai ilmu, ilmu
itu sendiri gabungan dari beberapa pengetahuan yang sudah diteliti dan di resmikan bahwa
pengetahuan tersebut sebuah fakta yang bener-benar terjafi di dalam kehidupan.
Ilmu pengetahuan memiliki fungsinya dalam meningkatkan pemahaman kita terhadap agama
yang menjadi pintu memberikan gambaran yang sejalan dengan agama dan menajdi pelengkap
dari pendidikan agama islam, seperti halnya alquran dan hadits, jika di analogikan alquran itu
adalah pendidikan agama islam yang bersifat umum dalam penggajiannya dan memiliki topik-
topik yang harus di kembangkan, sedangkan hadits adalah pelengkap dari alqur’an tersebut
yang menafrsirkan dan menjelaskan sesuatu yang bersifat umum . seperti haalnya sholat di
dalam alquran tidak dijelaskan secara spesifik mengenai sholat, dan yang menjelaskannya
secara terperinci adalh hadist. Sepertihalnya pendidikan agama, contoh hubungasn orang tua
dengan anak (birrul walidain) diagama dijelaskan bagaimana mendidik anak dengan baik.
Tetapi tidak di jelaskan sperti apa karakter anak dan hubungan sikologi anak terhadaap orang
tua dan ilmu pengetahuanlah yang memperinci dan memperjelas masalah tersebuat.
Intelektual menurut wikipedia adalah orang yang mengunakan kecerdasanny untuk bekerja,
belajarr dan menjawab berbagai gagasan,inntelektual adalah hasil dari didikan dari kita masih
kecil, jika kita dididik deengan penuh kasih sayang dan didikan agama maka kan menghasilkan
intelektual yang baik, sehingga pencapain intelektyual yang sejati itu tidak terciptta secara
instan saja , namun terdapat proses yang cukup panjang mulai dari kita lahir sampai dewasa,
penanaman nilai yang bagus untuk intelektual yang bagus adalah ketika anak masih kanak-
kanak umur 0-15 tahuan, diusua itu anak-anak masih cendrung melihat atau meniru tindakan
orang lain.
Sejalan dengan pembentukan intelektual sejati, maka kiata jangan menganngap remeh
pendidikan agama islam, tidak banyak mahasiswa meng abaikan pendidikan ini, karena
menganggap sudah tau dan paham, inilah yang sangat kit sesali, dalam pendidikan agama islam
tidak mengenal batas waaktu dan aterinya selalu berkembang ttidak mooton itu saja yang harus
dibahas. Sebab islam sejati adalah yang menghargai prosesunntuk pencapain maksimal.
Tidak ada yang sia-sia dalam pencapain kita selama kita ikhlas dalam menggapainya, dalam hal
ini proses pembentukan intelektual sejadi dimulai dari orang tua, lingkungan dan yang terakhir
adalah kita sendiri.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Islam adalah rahmattan lil’alamin dan menjadi penerang diberbagai hal, pedidikan agama sangat
penting dan harus di tenpuh oleh semua ummat manusia baik lai-laki dan perempuan, karena
pendidikan itu cukup penting, bahkan surah yang pertama turun adalah qs al’aqla yang isinya
menyeru kita untuk membaca dan menulis, jika di tafsirkan ayat tersebut meng isyaratkan kita
sebagai muslim harus menempuh pendidikan, dengan tujjuan dapat menjadi penerang di
lingkungan masyarakat, pendidikan yang lebih penting adalah pendidikan karakter yang islami,
karena dengan itu kita di hargai oleb masyrakat, tidak penting sberpa tinggi di kuliah ta[i akhlakul
karimhanya nihil. Hal yang paling mendasar dalamm pedidikan agama islam adalah pembentukan
karekter agar menjadi insan yang berintelektual sejati.
Pendidikan agama hukumnya adalah wajib, tidak ada alsan ummmat islam tidak belajar agama
islam, agama adalahh tiang peyangga yang mencadi tonggak keberhasilan ummat islam.
Terutama dalam ahklak seperti baginda rosulullah saw slah satu panutan kita karena kahlaknya
yang mulia, sehingga di jadikann sebagai rasul nuzul azmi, rasul dengan akhlak yang baik.
Akhalak itu tertanam dalam sifat rasulullah yakni siddiq, amanah, tabliq dan fatanah
2. Saran
Sekolah tinggi-tinggi tidak menjamin kita sukse di akhirat dan dimasyrakat, yang dibutuhkan
masyarakat bukan ilmu kamu yang banyak, namun akhlak kamu yag akan menjadi aset terpenting
dalam kehidupan ini, untuk itu mari perbaiki akhlak dengan giat belajar agama dan
menerapkannya di kehipan sehari-hari. Serta akhlah yang kita bawa akan menjadi ladang ibadah
kita jika ada yang meniru dan mempraktekkannya
DAFTAR PUSTAKA
Mahmud, Ali Abdul Halim, 2003, Tarbiyah Khuluqiyah Pembinaan Diri Menurut Konsep Nabawi,
Terj Afifudin, Solo, Media Insani.
Permendiknas No 22 Tahun, 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Tingkat Dasar Dan
Menengah.
Ridla, Muhammad Jawwad, 2002. Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam Perspektif Sosiologis-
Filosofis, Terj Mahmud Arif, Yogyakarta, Tiara Wacana Yogya Sudrajat, Ajat, 2011, Mengapa
Pendidikan Karakter?, Jurnal Pendidikan Karakter, Vol. 1, No. 1.
Rusn, Abidin Ibnu, 1998. Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Suwito, 2004, Filsafat Pendidikan Akhlak Ibn Miskawaih, Yogyakarta, Belukar.
Ulwan, Abdullah Nasih, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, Terj Sefullah Kamalie Dan Hery
Noer Ali, Jilid 2, Semarang, Asy-Syifa. Tt
INTRUKSI:
TULIS PERTANYAAN ANDA TERHADAP MATERI KULIAH YANG
BELUM ANDA PAHAMI PADA MODUL INI DI KOLOM PERTANYAAN
SAYA TERHADAP MATERI MODUL KULIAH YANG BELUM SAYA
PAHAMI. MINIMAL 3 PERTANYAAN MAKSIMAL 5 PERTANAYAAN
KEMUDIAN DISKUSIKAN PERTANYAAN TERSEBUT DENGAN TEMAN
ANDA DALAM KELOPOK SEMINAR/DISKUSI ANDA PADA MINGGU INI
MELALUI DISKUSI DARING YANG DIPIMPIN OLEH SALAH SEORANG
ANGGOTA KELOMPOK SECARA BERGILIR. KEMUDIAN BUAT
PERTANAYAAN TEMAN ANDA RINGKASAN JAWABANYA PADA KOLOM
YANG TERSDIA
ANGGOTA KELOMPOK SEMINAR/DISKUSI MAKSIMAL 10 ORAMG,
MINIMAL 5 ORANG YANG DIBAGI OLEH KETUA KOMTING
LAPORAN KONTROL DISKUSI/SEMINAR INI DALAM LEMBARAN
TERPISAH DENGAN TUGAS DAN DITEMPATKAN PADA HALAMAN
TERAKHIR SETELAH HALAMAN TUGAS