Oleh :
Kelompok 5
JURUSAN BIOLOGI
LABORATORIUM ZOOLOGI
2020
BAB I
Pendahuluan
1.2 Tujuan:
1.3 Manfaat:
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Fungi
Divisi : Mycotina
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Agaricaceae
Genus : Volvariella
Species : Volvariella volvacea
(Untung, 2012)
Jamur merang (Volvariella volvacea) memiliki warna putih-coklat.
Jamur merang bisa hidup di berbagai macam media karena jamur merang
memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Jamur merang bisa tumbuh baik di
lokasi yang bersuhu 32-38oC dengan kelembapan 80-90% dan kandungan
oksigen yang cukup. Jamur merang tidak tahan dengan sinar matahari secara
langsung tapi tetap memerlukan cahaya yang tak langsung. Derajat
keasaman jamur merang(pH), yaitu 6,8-7. Jamur merang mengandung
enzim, salah satunya yaitu enzim tripsin yang sangat membantu dalam
pencernaan. Jamur kaya akan kandungan vitamun B-kompleks dan asam
amino esensial yang cukup lengkap. Jamur merang memiliki banyak
manfaat seperti sebagai olahan masakan. Tak hanya sebagai bahan makanan
saja tetapi juga untuk kesehatan dan pengobatan tubuh seperti penyakit
diabetes, kekurangan darah(anemia) dan kanker (Nurhakim, 2018).
Jamur merang merupakan jamur yang memiliki daya adaptasi yang
tinggi. Hal tersebut menyebabkan jamur merak tidak hanya tumbuh pada
media merang saja. Jamur merang juga dapat tumbuh pada media berupa
limbah pertanian yang merupakan sumber sellulosa, seperti pada jerami,
limbah pabrik kertas, tandan kosong kelapa sawit, kompos batang pisang,
kompos bio massa, ampas sagu, dan lain sebagainya (Ulfami, et al., 2018).
Kandungan gizi yang dimiliki oleh jamur merang dalam setiap 100 gram
jamur menghasilkan kandungan nutrisi, yaitu protein 1,8%, lemak 0,3%,
karbohidrat 1248% dari berat kering, kalsium 30 mg, zat besi 0,9 mg, tiamin
(vitamin B) 0,03 mg, riboflavin 0,01 mg, niacin 1,7 mg, vitamin C 1,7 mg,
kalori 24 mg, serta kandungan air 93,3 % (Rahmawati, et al.,2016).
Morfologi jamur merang yaitu memiliki tubuh yang masih muda
berbentuk telur muda, warna cokelat gelap hingga abu-abu, dan dilindungi
selubung. Tubuh buah jamur merang yang telah dewasa membentuk ,
tudung yang menyerupai cawan (volva) berwarna coklat tua keabu-abuan
dengan bagian batang berwarna cokelat muda (Wiardani, 2010: 9). Diameter
tudung berukuran sekitar 5-14 cm berbentuk bukat telur yang kemudian
berbetuk cembung dan pada jamur yang sangat tua terkadang hampir rata,
permukaan jamur kering, berwarna coklat sampai keabu-abuan,kadang
memiliki garis-garis. Bilahnya rapat, bebas, lebar, berwarna putih ketika
muda dan berubah menjadi merah jambu ketika spora masak. Panjang
tangkai jamur merang berukuran 3-8 cm, diameter 5-9 mm, menggembung
di bagian dasar, licin, berwarna putih, dan kuat. Cadar umumnya berupa
membran, membentuk volva menyerupai mangkuk tebal yang terdapat pada
dasar tangkai; volva berwarna putih kekuningan atau coklat, sering kali
bercuping. Jejak spora berwarna merah jambu dengan ukuran spora 7-9 x 5-
6 mikron, menjorong dan licin (Fabelico, 2012).
Gambar kumbung
Bahan-bahan yang digunakan adalah: jerami padi, kulit buah kopi, daun
pisang kering, serbuk gergaji kayu, alang-akang kering, dedak kapur,pupuk
TSP dan Urea, dan benih jamur. Semua jenis media tumbuh dikomposkan
terlebih dahulu, selanjutnya dicampur dengan dedak, kapur, dan pupuk TSP
dan Urea.
Gambar Pengomposan
Temperatur ruangan dijaga pada kisaran 32oC sampai dengan 38oC, dengan
mengalirkan uap panas apabila temperatur menurun atau membuka ventelasi
apabila temperatur meningkat. Kelembab udara dalam ruangan dijaga
sekitar 80% selama pertumbuhan jamur merang dengan mengatur ventelasi.
Panen dilakukan apabila jamur sudah mencapai stadia kancing dengan
ukuran tudung berkisar 3 cm sd 5 cm, atau telah berumur 8 hari sampai
dengan 12 hari setelah tabur benih.
Gambar Panen
BAB IV
KESIMPULAN
Jamur adalah salah satu makanan pengganti yang dapat dikonsumsi
masyarakat banyak, sebab memiliki kandungan gizi yang nilainya cukup
tinggi. Jamur merang (Volvariella volvaceae) merupakan jamur konsumsi
yang telah lama dibudidayakan karena memiliki rasa yang enak serta
memilikiprospek yang cukup baik dari segi nutrisi dan nilai ekonomi. Jamur
merang mengandung protein 52,12%, serat 10,07%, lemak 6,03%, dan
karbohidrat 43,45% Tingginya nilai gizi jamur merang tersebut sejalan
dengan nilai ekonominya, terbukti dari tingginya permintaan akan jamur ini
di masyaraka.t jamur merang merupakan jamur ke-enam yang paling banyak
dibudidayakan di dunia dengan total produksi sebanyak 180.800 ton setiap
tahun, atau sekitar 3% dari total jamur yang di produksi di seluruh dunia.
Banyak orang mengetahui nilai gizi Jamur Merang dan manfaatnya bagi
kesehatan, sehingga permintaan masyarakat akan Jamur Merang terus
meningkat. budidaya Jamur Merang mudah untuk dilakukan dan
mempunyai panen yang relatif singkat yaitu sekitar satu bulan sampai
dengan tiga bulan sehingga perputaran modal yang ditanam pada usaha ini
berlangsung cukup cepat jamur merang dapat tumbuh pada media yang
merupakan limbah, seperti limbah pertanian. Limbah yang digunakan untuk
menumbuhkan jamur merang harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan
jamur merang terutama selulosa.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA