Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
“PENYERAPAN AIR OLEH BIJI YANG BERKECAMBAH”

Oleh :

Nama : THALITA CICILIA PANJAITAN


NIM : ACD 116 044
Kelas :B
Kelompok : I ( satu )
Hari/tanggal : 15 April 2019
Dosen pengampu : Dra. Sri Puryaningsih, M.Pd.
Asisten praktikum : Nurianty Al Maidah, S.Pd, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN M-IPA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
I. TOPIK : PENYERAPAN AIR OLEH BIJI YANG BERKECAMBAH

II. TUJUAN : Mengetahui kecepatan imbibisi biji yang direndam diair

III. DASAR TEORI

Imbibisi adalah penyerapan air (absorbsi) oleh benda-benda yang padat


(solid) atau agak padat (semi solid) karena benda-benda tersebut mempunyai
suatu zat penyusun dari bahan yang berupa koloid. Ada banyak hal yang
merupakan proses penyerapan air yang terjadi pada makhluk hidup, misalnya
penyerapan air dari dalam tanah oleh akar tanaman. Namun, penyerapan yang
dimaksudkan disini yaitu penyerapan air oleh biji kering. Biji adalah ovule yang
dewasa.Terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovari pada legume,tapi tidak
pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovari pada monokotil. Setiap biji
matang selalu terdiri paling kurang dua bagian,yaitu: embrio dan kulit biji (Seed
coat atau testa). Kulit biji terbentuk dari integumen (satu atau lebih) dari ovule.
Pada legume umumnya terdapat dua lapis kulit biji. Lapisan sebelah dalam tipis
dan lunak, sedangkan lapisan sebelah luar tebal dan keras fungsinya sebagai
lapisan proteksi terhadap suhu, penyakit dan sentuhan mekanis.
Setiap biji yang sangat muda dan sedang tumbuh, selalu terdri atas tiga
bagian yaitu embrio, kulit biji (seed coat), dan endosperm. Endosperm yaitu suatu
jaringan penyimpanan makanan cadangan (storage tissue) yang mana diserap oleh
embryo sebelum atau selama perkecambahan biji dan selalu terdapat di dalam biji
yang sangat muda. Pada legumes (kacang-kacangan), biji mempunyai 2 kotiledon
tanpa endosperm. Kulit biji pada legume pada umumnya mudah dilepaskan dari
biji setelah perendaman dengan air panas sehingga terlihat seluruh biji atau
embryo (Gardner, 1991).
Faktor yang mempengaruhi kecepatan penyerapan air oleh biji adalah:
1. Permeabilitas kulit atau membran biji
2. Konsentrasi air, karena air masuk secara difusi (dari konsentrasi rendah ke
tinggi), maka konsentrasi larutan di luar biji tidak lebih pekat dari dalam biji.
3. Suhu air, Suhu air tinggi, energi meningkat, difusi air meningkat sehingga
kecepatan penyerapan tinggi
4. Tekanan hidrostatik, ketika volume air dalam membrane biji telah sampai pada
batas tertentu, akan timbul tekanan hidrostatik yang mendorong ke luar biji,
sehingga kecepatan penyerapan air menurun.
5. Luas permukaan biji yang kontak dengan air, Berbanding lurus dengan
kecepatan penyerapan air
6. Daya intermolekuler, makin rapat molekul-molekulnya, makin sulit air diserap
oleh biji
7. Spesies dan varietas, Berhubungan dengan faktor genetik yang menentukan
susunan kulit biji
8. Tingkat kemasakan, biji makin masak, kandungan air berkurang, kecepatan
penyerapan air meningkat
9. Komposisi kimia biji
10. Umur, Berhubungan dengan lama penyimpanan makin lama disimpan, makin
sulit menyerap air.
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
No Nama alat jumlah
1 Beaker glass 6 buah
2 Neraca digital 1 buah
3 ATK 1 set
4 Handphone 1 buah
5 Kain kasa 1 lembar

B. Bahan
No Nama Alat jumlah
1 Kacang hijau ( Vigna radiata) 50 biji
2 air 125 ml
3 tisu secukupnya

V. PROSEDUR KERJA
1. Mengambil random masing-masing 10 biji dari kelompok biji yang telah
disediakan sebanyak 5 kelompok lalu menimbang
2. Merendam masing- masing kelompok biji dalam 25 ml air, selama 1, 3, 6, 9, 12
dan 24 jam dan menimbang setiap jam yang telah di tentukan.
3. Membuat grafik masing-masing jenis biji yang menunjukan waktu perendaman
dan air yang diserap.
VI. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel berat biji setiap jam
Nama Waktu penimbangan
label 06.30 07.30 09.30 12.30 15.30 18.30 06.30
A 0,695 0,698 0,757 1,06 1,26 1,56 1,72
B 0,7 0,704 0,858 1,25 1,35 1,64 1,75
C 0,746 0,749 0,831 1,22 1,41 1,72 1,95
D 0,69 0,738 0,845 1,22 1,33 1,62 1,77
E 0,69 0,697 0,842 1,25 1,42 1,71 1,88

B. Grafik berat biji setiap jam

A B C D E

1.95

1.88
1.75
1.72

1.72
1.71

1.71
1.64

1.62
1.56
1.42
1.41
1.35

1.33
1.26
1.25

1.25
1.22
1.22
1.06
0.858

0.845
0.842
0.831
0.757
0.749
0.746

0.738
0.704
0.698

0.697
0.695

0.69
0.69
0.7

06,30 07,30 09,30 12,30 15,30 18,30 06,30


VII. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan data yang menunjukan bahwa
kacang hijau (Vigna radiata), mengalami imbibisi atau penyerapan air oleh biji.
berat biji kian bertambah seriing dengan lama perendandaman, terlihat imbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya.
Kenaikan berat kacang hijau (Vigna radiata) disebabkan oleh penyerapan air
pada biji kacang hijau (Vigna radiata). Kemampuan dinding dan plasma sel biji
untuk menyerap air dari luar sel. Absorbsi air oleh senyawa pembentuk
protoplasma dan dinding sel, khususnya senyawa yang berukuran makromolekul
seperti protein. Polisakarida dan lainnya. Molekul-molekul air terikat diantara
molekul dinding sel/plasma sel mengembang dan penyerapan air oleh imbibian.
Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang
hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa dan lainnya yang menyebabkan zat
tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Kemampuan untuk menyerap
air misalnya pada biji biasa disebut dengan potensial imbibisi dan prosesnya
disebut dengan imbibisi. (Wahab,2013).
Pada 6 jam pertama laju imbibisi beradapa pada titik tertinggi, yaitu
peningkatan yang terjadi di jam 09.30 WIB hingga 12.30 WIB, tetapi setelah jam
12.30 WIB hingga jam 06.30 WIB, imbibisi melambat, hal ini terjadi karena biji
kemasukan molekul-molekul air sekian banyaknya sampai tercapai suatu keadaan
jenuh akan air atau suatu keadaan konstan tercapai dimana nanti akhirnya biji
tidak mampu lagi menyerap air maka tekanan imbibisi sama dengan 0.
Setiap kelompok kacang hijau (Vigna radiata) yang direndam (A,B, C, D dan
E) mempunyai kecepatan imbibisi yang berbeda-beda setiap jamnya, tetapi sama-
sama mengalami imbibisi hingga 24 jam, adapun faktor yang mempengaruhi
imbibisi adalah permeabilitas kulit, konsentrasi air, suhu air, tekanan hidrostatik,
luas permukaan biji , daya intermolekuler, tingkat kemasakan dan umur biji.
VIII. KESIMPULAN
Setiap kelompok kacang hijau yang direndam mempunyai kecepatan imbibisi
yang berbeda-beda setiap jamnya, tetapi sama-sama mengalami imbibisi hingga
24 jam hal ini di pengaruhi oleh berbagai factor.

IX. SARAN
Praktikan sebaiknya lebih disiplin lagi dalam melakukan praktikum,
dengan memperhatikan asisten praktikum saat menjelaskan, praktikan juga harus
objektif dan teliti dalam proses praktikum
DISKUSI
1. Dengan cara apa biji diserap oleh biji ? dan jelakan bagaimana mekanisme
penyerapan air tersebut !
JAWABAN
1. Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang
hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa dan lainnya yang menyebabkan zat
tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Kemampuan untuk
menyerap air misalnya pada biji biasa disebut dengan potensial imbibisi dan
prosesnya disebut dengan imbibisi
LAMPIRAN

Perendaman biji kacang hijau dalam air selama 24 jam


DAFTAR PUSTAKA

Campble, Neil A, et al. 2010. Biologi edisi Kedelapan Jilid I : Jakarta: Gramedia

Prasetyo, ervan. 2014. Laporan fisiologi tumbuhan. www. Academia. Edu. Diakses
pada tanggal 18 April 2019.

Gardner.1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press : Jakarta

Wahab. 2013. Lampiran Praktikum Transpirasi Tumbuhan.


http://wahanhadada.blogspot.com. Diakses pada tanggal 18 April 2019.

Anda mungkin juga menyukai