Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SAMBUNG PUCUK PADA TANAMAN KAKTUS (Mammillaria myriacantha)


DI LIPI KEBUN RAYA BOGOR

BRIGITA AURELIA BR TARIGAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN


PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERTANIAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SAMBUNG PUCUK PADA TANAMAN KAKTUS (Mammillaria myriacantha)


DI LIPI KEBUN RAYA BOGOR

BRIGITA AURELIA BR TARIGAN

Proposal Praktik Kerja Lapangan


sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
pada
Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN


MASYARAKAT PERTANIAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
Judul: Sambung Pucuk pada Tanaman Kaktus (Mammillaria myriacantha) di
LIPI, Kebun Raya Bogor
Nama : Brigita Aurelia br Tarigan
NIM : J3W117013

Disetujui oleh

Shandra Amarillis, SP, MSi


Pembimbing

Diketahui

Restu Puji Mumpuni, SP, MSi


Ketua Program Studi

Tanggal disetujui :
PRAKATA

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah


memberi rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan jasmani dan rohani, sehingga
karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam kegiatan Praktik
Kerja Lapang (PKL) yaitu “Sambung Pucuk pada Tanaman Kaktus (Mammillaria
myriacantha) di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat”. Shalawat beriring salam tidak
lupa diucapkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita dapat diberi
syafa’atnya di Yaumil Akhir.
Terima kasih diucapkan kepada Shandra Amarillis, SP, MSi sebagai dosen
pembimbing, Restu Puji Mumpuni, SP, MSi sebagai ketua Program Studi
Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian. Ungkapan terima
kasih juga disampaikan kepada kedua orang tua, keluarga, para sahabat dan teman
teman PPP 54 yang telah memberikan doa dan dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2019

Brigita Aurelia br Tarigan


DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL 5
DAFTAR LAMPIRAN 5
PENDAHULUAN 6
Latar Belakang 6
Tujuan 7
TINJAUAN PUSTAKA 7
Sejarah dan Klasifikasi Tanaman Kaktus 7
Morfologi Tanaman Kaktus 7
Syarat Tumbuh 8
Teknik Sambung Pucuk 8
METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN 9
Waktu dan tempat 9
Metode Pelaksanaan 9
Pengenalan Umum 9
Praktik Langsung di Lapangan 9
Wawancara 9
Studi Pustaka 10
Pengamatan dan Pengumpulan Data 10
Analisis Data dan Informasi 11
RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA 11
Rencana Kegiatan PKL 11
Rencana Anggaran Biaya PKL 12
DAFTAR PUSTAKA ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
LAMPIRAN 13

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rencana kegiatan praktik kerja lapangan 11


Tabel 2 Rancangan anggaran biaya praktik kerja lapangan 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuisioner tingkat ketertariakan pengunjung KRB terhadap tanaman kaktus 14


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia mempunyai peluang besar dalam mengembangkan aneka jenis


tanaman hias. Potensi tanaman hias asli Indonesia sangat besar, namun
pembudidayaan dan pemuliaannya masih kurang. Kekayaan tanaman hias
nasional dapat terus bertambah, dengan mendatangkan flora tanaman hias tropis
maupun subtropis dari luar negeri. Salah satu tanaman hias yang dikenal dan
ditanam di Indonesia adalah kaktus. Kaktus (Mammillaria myriacantha)
merupakan salah satu produk bahan alam yang dapat dimanfaatkan untuk
kesehatan. Kaktus saat ini tidak hanya dikenal sebagai tanaman hias tetapi kaktus
juga dikenal sebagai sebagai salah satu sumber antioksidan (Yunitasari 2013).
Kaktus berasal dari bahasa Yunani yaitu kaktos artinya tumbuhan berduri.
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili
Cactaceae. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Jumlah
tanaman kaktus di dunia saat ini lebih dari 2 000 varietas dengan berbagai warna
dan bentuk. Jika kondisi alam tidak sesuai, maka ukuran daun kaktus mengecil
atau sama sekali tidak mengeluarkan daun. Akar dan batanganya menyempit.
Semua itu bertujuan untuk menjaga persediaan air (Kaur et al 2012)
Tumbuh di daerah bersuhu panas dan gersang, kaktus akan beradaptasi
dengan membentuk kulit yang tebal dan berlapis lilin. Tumbuhnya bulu-bulu
halus dan duri-duri yang tajam untuk mengurangi pengeluaran air dari tubuh.
Kaktus juga memiliki daun yang berupa duri sehingga dapat mengurangi
penguapan air lewat daun.
Berdasarkan proses fotosintesisnya, kaktus termasuk kelompok tanaman
CAM (Crassulacean Acid Metabolism). Stomata kaktus membuka pada malam
hari untuk mengambil CO2. Hal tersebut memungkinkan tumbuhan tersebut untuk
mengurangi transpirasi sehingga sangat efisien dalam penggunaan air dan sangat
toleran terhadap cekaman air. Karakteristik fisiologi kaktus dapat dengan mudah
tumbuh di lahan marginal (Jaya 2010). Selama musim penghujan, batang kaktus
akan membengkak karena terisi air, sementara saat kemarau batangnya perlahan-
lahan menyusut.
Nilai hias (estetika) tanaman kaktus berbeda dengan tanaman hias pada
umumnya, hampir seluruh bagian tubuh tanaman kaktus berduri seakan
membahayakan. Keanekaragaman bentuk dan warna kaktus yang indah,
menjadikan banyak penggemar tanaman hias untuk membudidayakan Kaktus
dengan tujuan dikomersialkan.
Perbanyakan tanaman kaktus dapat diperbanyak dengan menggunakan dua
cara yaitu perbanyakan secara generatif (menggunakan biji) dan secara vegetatif.
Perbanyakan secara vegetatif dilakukan dengan beberapa cara yaitu menyetek,
mengambil anakan kaktus dan penyambungan (Grafting). Metode penyambungan
yang dilakukan ada tiga yaitu metode sambung rata, metode sambung celah dan
metode sambung serong (Noorhadi 2018).
Kaktus saat ini sudah banyak digemari dan dibudidayakan sebagai
tanaman hias. Para pecinta tanaman hias di Indonesia juga sudah mulai menanam
kaktus hias untuk dijadikan salah satu koleksi para pecinta tanaman hias tersebut.
Oleh karena itu, sambung pucuk penting dipelajari dan dilakukan dengan baik dan
benar serta sesuai dengan panduan sehingga melalui sambung pucuk dapat
menambah nilai jual dan menambah pendapatan petani kaktus.

Tujuan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) secara umum bertujuan meningkatkan


pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan pengalaman tentang
meningkatkan kemampuan dalam memahami dunia kerja dan menambah
pengalaman serta meningkatkan kemampuan dalam pemeliharaan dan
pengembangan tanaman kaktus.
Tujuan khusus mempelajari cara perbanyakan kaktus yang baik dan benar
sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh pemilik perkebunan kaktus.
Menambah pengalaman kerja dalam topik sambung pucuk pada tanaman kaktus.

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah dan Klasifikasi Tanaman Kaktus

Tanaman kaktus berasal dari Amerika terutama di kawasan Mexico,


Texas, Arizona (AS), Argentina, Bolivia, Peru dan Brazil. Penemuan tentang
kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa menemukan Dunia
Baru. Berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika terjadi
penjajahan oleh Spanyol. Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota
tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah
yang kering (gurun) (Atminisak 2017).
Menurut Simpson (2006) tanaman kaktus centong diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Sub Famili : Pereskiae, Rebutia, Notocactus, Mammilaria
Spesies : Mammillaria Xantina, Opuntia ficus indica dan Achinocactsu
grusonii

Morfologi Tanaman Kaktus

Tanaman kaktus mempunyai sistem perakaran, yang terdiri atas akar


tunggang, akar cabang dan akar rambut yang halus. Pada beberapa jenis kaktus,
akar-akarnya membengkak seperti umbi dahlia atau umbi bit. Perakaran yang
bersifat epifit, yakni menempel pada batu karang atau pohon-pohon lain.
Perakaran kaktus umumnya tahan kekeringan, tetapi peka terhadap keadaan tanah
atau medium yang becek (menggenang). Akar kaktus mudah mengalami
kerusakan pada tanah atau medium yang kurang cocok, misalnya beraerasi jelek,
ber-pH asam dan mengandung unsur Al serta Mn yang tinggi (Rukmana 1998).
Daun tanaman kaktus ini tunggas yang memiliki tangkai pendek dan juga
memiliki ukuran besar, selain itu daun ini memiliki peran untuk melakukan proses
fotosintesis. Namun, dari beberapa penemuan dan juga berdasarkan sub famili
tanaman ini tidak memiliki daun, sehingga proses fotosintesis dilakukan pada
bagian batangnya. Pada umumnya daun pada kaktus berbentuk duri daun
(spinaphyllogenum) yang merupakan modifikasi dari daun, biasanya duri daun
berbentuk halus dan sangat banyak. Duri daun biasanya terdapat pada tumbuhan
yang hidup di daerah kering, sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan untuk
mengurangi penguapan air (Habiba dan Erlianti 2019)
Bagian batang tanaman ini biasa nya juga memiliki kandungan air yang
cukup banyak didalam nya. Biasa nya dikenal dengan sebutan sukulen. Air yang
tersimpan tersebut juga mengandung cairan atau lendir yang tidak mudah
menguap. Batang tanaman ini umum nya berawarna kehijauan muda hingga tua
atau abu-abu yang juga dilengkapi dengan lapisan lilin. Karakteristik bentuk dari
batang tanaman kaktus ini biasa nya bulat, silinder dengan macam ukuran yang
sangat bervariasi. Bahkan ada juga yang mencapai hingga 20 m lebih.
Ukuran dan struktur duri kaktus beraneka ragam, ada duri berukuran
pendek, agak panjang dan panjang. Struktur duri ada yang lembek, lentur dank
eras seperti besi. Duri-duri kaktus tumbuh pada bagian areole. Duri terletak pada
dua bagian yaitu duri pusat (central) di tengah-tengah dan duri jari-jari yang
melingkari duri sentral. Jumlah duri perareole bervariasi antara 5-15 buah atau
lebih (Rukmana 1998).

Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh tanaman kaktus antara lain berada pada ketinggian 1 200
meter di atas permukaan laut, suhu udara berkisar antara 16–340C. Untuk
perkecambahan biji (benih), membutuhkan suhu antara 26-350C.
Khusus untuk kaktus hibrida hasil penempelan, dapat tumbuh di daerah
pegunungan bersuhu 16-240C. Dapat pula hidup di dataran rendah bersuhu panas,
tetapi menyebabkan warna batang cenderung kusam. Kelembaban udara (rH)
berkisar antara 30-90%. Curah hujan rendah, 60 mm/bulan. Intensitas penyinaran
50-80% (BBPP 2015).

Teknik Sambung Pucuk

Perbanyakan dengan teknik sambung pucuk dapat dilakukan dengan beberapa


cara yaitu:
a. Setek batang atau cabang
Pada proses ini diminta untuk membeli batang bawah yang akan ditempel
dengan entres.
b. Anakan
Jenis kaktus yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah kaktus yang dapat
diperbesar dan pendek.
c. Penyambungan (Grafting)
Prinsip penyambungan adalah dua jenis kaktus untuk memperoleh tanaman
baru yang berkualitas baik dan memiliki harga jual yang tinggi.
Sementara metode penyambungan yang dilakukan antara lain:
- Metode sambung rata (Grafting Datar)
- Metode sambungan celah (Split Grafting)
- Metode sambungan serong (Side Grafting)
(BBPP 2015)

METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Waktu dan tempat

Kegiatan PKL akan dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai tanggal 20
Januari sampai dengan 20 April 2020. PKL akan dilaksanakan di LIPI, Kebun
Raya Bogor.

Metode Pelaksanaan

Kegiatan yang akan dilaksanakan saat PKL di Kebun Raya Bogor meliputi:
Pengenalan Umum
Pengenalan keadaan umum mengenai lokasi PKL Kebun Raya Bogor akan
dilakukan untuk memperoleh informasi. Informasi yang akan diperoleh mengenai
sejarah, keadaan umum, struktur organisasi, visi, misi dan sistem yang berlaku
sehingga dapat menyesuaikan dan mengikuti selama kegiatan PKL.
Praktik Langsung di Lapangan
Kegiatan praktik akan dilaksanakan di lapangan dengan mengikuti setiap
kegiatan produksi tanaman hias kaktus dengan metode sambung datar secara
langsung. Kegiatan yang akan dilakukan pada saat dilokasi PKL meliputi,
kegiatan pemangkasan, penempelan, perbanyakan dan pemeliharaan.
Wawancara
Wawancara merupakan metode secara langsung (lisan) untuk
mendapatkan informasi. Wawancara akan dilakukan dengan cara menanyakan
kepada pembimbing lapang dan pegawai yang terlibat. Wawancara dilakukan
untuk mendapatkan penjelasan atau penyelesaian atas permasalahan yang terjadi
di lapangan yang berkaitan dengan judul PKL mengenai sambung datar atau
okulasi pada tanaman hias kaktus. Kegiatan tersebut dilakukan untuk
mendapatkan informasi tambahan yang tidak diperoleh di lapangan sehingga data
yang didapatkan lebih lengkap.
Studi Pustaka
Studi pustaka bertujuan membandingkan teori yang ada dengan keadaan
yang sebenarnya terjadi di lapangan dan sebagai referensi dalam melakukan
pembahasan kegiatan PKL. Studi pustaka akan dilakukan dengan mengumpulkan
dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan masalah dalam kegiatan
sambung datar atau okulasi pada tanaman hias kaktus.

Pengamatan dan Pengumpulan Data

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan dengan pengumpulan


data yang terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang
diperoleh berdasarkan pengamatan langsung terhadap tanaman kaktus yang
dilaksanakan selama tiga bulan sebanyak 30 tanaman contoh, serta hasil
wawancara yang dilakukan terhadap pembimbing lapangan. Metode pengumpulan
data primer beserta cara memperoleh data sebagai berikut:
1. Daya tumbuh tanaman, diperoleh dengan rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ
Daya tumbuh = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%
Perhitungan dilakukan pada 4 MST (minggu setelah tanam).
2. Mengukur luas area taman meksiko, data yang diperoleh yaitu dengan
mengukur tempat yang digunakan sebagai tempat green house dan
koleksi-koleksi tanaman kaktus.
3. Perbanyakan kaktus, data yang diperoleh dari perbanyakan yaitu melihat
perubahan dari batang atas dan batang bawah kaktus yang meliputi warna
batang. kesegaran batang dan keadaan durinya. dilakukan setiap 1 mingu
sekali.
4. Tinggi tanaman, data diperoleh dengan cara mengukur tanaman kaktus
dari permukaan media tanam (arang sekam atau tanah) sampai titik
tumbuh tanaman. Pengukuran menggunakan meteran atau penggaris,
dilakukan 1 minggu sekali selama proses pertumbuhan tanaman.
5. Diameter batang, data diperoleh menggunakan jangka sorong dilakukan 1
minggu sekali selama pertumbuhan tanaman.
6. Pemeliharaan, data yang diamati selama pemeliharaan meliputi
pembersihan green house, penyiangan gulma pada media tanam dan
tenaga kerja berupa umur, jenis kelamin dan banyaknya pekerja.
7. Analisis usahatani, dapat dilakukan untuk menghitung biaya investasi,
biaya tetap, biaya variabel, pengeluaran, penerimaan serta keuntungan
dan kerugian yang didapat dalam budi daya sambung pucuk pada tanaman
kaktus.
8. Pengembangan masyarakat pertanian, kegiatan pengembangan masyarakat
pertanian dilakukan dengan melakukan kuisioner dan mengumpulkan data
tentang ketertarikan masyarakat terhadap tanaman kaktus yang
diperbanyak dengan sambung pucuk.

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang
dikumpulkan dari berbagai pihak. Data sekunder diantaranya diperoleh dari studi
literatur, informasi mengenai keadaan umum wilayah, sejarah, visi dan misi serta
hasil diskusi dengan pembimbing lapangan.
Analisis Data dan Informasi

Analisis data dan informasi merupakan proses pengolahan data yang akan
didapatkan selama PKL baik data primer maupun data sekunder. Pengolahan data
digunakan agar mempermudah penyajian hasil pengamatan untuk dideskripsikan
sehingga dapat dengan mudah dipahami. Metode yang digunakan untuk
menganalisis data yaitu metode deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Metode
deskripsi merupakan metode yang menggambarkan keadaan yang terjadi di
lapangan. Metode kualitatif dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan
dengan berbagai literatur yang ada. Metode kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan bantuan program microsoft word dan excel dalam mengolah data
yang didapatkan selama melakukan pengamatan di tempat PKL sehingga
mendapatkan nilai rataan dan standar devisiasi. Data kuantitatif akan
diinterpretasikan dalam bentuk tabel dan gambar.
.

RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA

Rencana Kegiatan PKL

Rencana kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan dilaksanakan di


LIPI Kebun Raya Bogor selama dua belas minggu. Rencana kegiatan praktik
lapangan yang akan dilakukan selama dua belas minggu seperti ditunjukkan pada
Tabel 1 dan rencana anggaran biaya PKL ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 1 Rencana kegiatan praktik kerja lapangan


Minggu ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengenalan lokasi PKL
2 Persiapan instalansi
3 Persiapan media tanam
Pembuatan batang bawah
4
kaktus
Pembuatan batang atas
5
kaktus
6 Penempelan
7 Pemeliharaan
8 Pemanenan
9 Pascapanen
10 Pemasaran
Pengembangan
11
masyarakat
12 Draft jurnal dan laporan
Rencana Anggaran Biaya PKL

Tabel 2 Rancangan anggaran biaya praktik kerja lapangan


Harga Satuan Biaya
No Komponen Biaya Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 Transportasi PP
a. Kostan - Lokasi PKL Hari 3 500 92 322 000
b. Lokasi PKL - Kostan Hari 3 500 92 322 000
Akomodasi dan
2 konsumsi
a. Makan Hari 50 000 92 4 600 000
Dokumen dan
3 Pengolahan Data 500 000 500 000
Jumlah 5 744 000

DAFTAR PUSTAKA

Atminisak. 2017. Pengaruh ekstrak buah kaktus centong (Opuntia cochenillifera)


terhadap kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) sebagai
sumber belajar biologi [Skripsi]. Malang (ID): Universitas
Muhammadiyah Malang.
[BBPP] Balai Besar Penelitian Pertanian. 2015. Teknis Budidaya Kaktus
[internet].[diunduh tanggal 11 Desember 2019]. Tersedia pada:
http://www.bbpp-lembang.info/index.php/teknis-budidaya-iut/896-
budidaya-kaktus.Dewiyati N. 2007. Budidaya Kaktus Sambung. Surakarta
(ID). Universitas Sebelas Maret.
Habiba R, S Erlianti. 2019. Makalah kapita selekta tumbuhan adaptasi tumbuhan
xerofit kaktus. Semarang (ID): Universitas Sebelas Maret.
Hayati M. 2008. Respons tunas kaktus (Mammillaria myriacantha) pada berbagai
konsentrasi NAA dan BAP secara in vitro. FLORATEK JURNAL. 3:26-36.
Jaya IKD. 2010. Morfologi dan fisiologi buah naga dan prospek masa depan di
Indonesia. Crop Agro3. 3 (1):44-50.
Kaur A, K Manpreet, R Sharma. 2012. Pharmacological actions of opuntia ficus
indica: a review. Journal Of Applied Pharmaceutical Science. India (IN)
Rayat Institute of Pharmacy.
Noorhadi FA. 2018. Kaktus (Cactaceae). Jakarta (ID). Universitas Nasional
Jakarta.
Rukmana R. 1998. Kaktus. Yogyakarta (ID): Kanisius.
Simpson MG. 2006. Plant Systematics. Canada. Elsivier academic press.
Yunitasari R. 2013. Uji hambat ekstrak buah pir berduri (Opuntia ficus indica)
terhadap pertumbuhan candida albicans secara in vitro [Skripsi]. Sulawesi
(ID): Universitas Hasanuddin.
13

LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner tingkat ketertariakan pengunjung KRB terhadap tanaman
kaktus

“KUISIONER RESPONDEN KEBUN RAYA BOGOR”

Nama : Tanda tangan


Usia :

No Pertanyaan Ya Tidak
Apakah anda merupakan warga atau bertempat tinggal di
1
bogor?
< 5 km
Seberapa jauh jarak rumah anda dengan Kebun Raya 5-10 km
2
Bogor? 10-15 km
>15 km
3 Apakah anda menyukai tanaman hias?
4 Apakah anda mengetahui jenis tanaman hias?
Apakah sebelumnya anda mengetahui tentang tanaman
5
kaktus ?
6 Apakah menurut anda tanaman kaktus itu menarik?
7 Apakah anda tahu cara merawat tanaman kaktus?
8 Menurut anda sulit atau tidak merawat tanaman kaktus?
9 Apakah anda mengetahui cara perbanyakan kaktus?
10 Apakah anda mempunyai tanaman kaktus di rumah?
Apakah anda menyukai kegiatan mendekorasi ruangan di
11
dalam rumah?
Apakah anda tahu tanaman kaktus dapat menjadi tanaman
12
hias?
Lokasi mana yang menjadi favorit anda di Kebun Raya
13
Bogor?
Apakah menurut anda kaktus di taman meksiko ini sudah
14
bagus?
Jika iya, jenis kaktus apa yang paling menarik di pandangan
15
anda?
16 Berapa kira-kira harga tanaman kaktus tersebut per pot?

Anda mungkin juga menyukai