Anda di halaman 1dari 9

PEMBUATAN MEDIA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK ANALISIS MIKROBIOLOGI

Oleh:
Meita Ayu Puspitasari
181810401009

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN

Media pertumbuhan merupakan suatu bahan yang terbuat dari


campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan mikroorganisme. Nutrisi yang terkandung dalam media
dimanfaatkan oleh mikroorganisme dalam bentuk molekul-molekul kecil
yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Isolat mikroorganisme yang
ditumbuhkan dalam media pertumbuhan dapat tumbuh menjadi kultur
murni yang mampu didapatkan. Media juga dapat dimanipulasi
komposisinya tergantung isolat yang akan ditumbuhkan didalamnya.
Mikroorganisme dapat dibiakkan dalam laboratorium dengan
memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan
yang sesuai dengan karakter mikroorganisme itu sendiri. Zat hara dalam
media digunakan oleh mikrooganisme untuk melakukan pertumbuhan,
sumber energi, sintesis sel, metabolisme dan pergerakan dari
mikroorganisme tersebut. Media pertumbuhan biasanya berbentuk cair,
padat dan semi padat. Berdasarkan uraian diatas, praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui cara membuat media selektif untuk mikroorganisme.
BAB 2. METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat
- Timbangan analitik
- Beaker glass
- Spatula
- Hot plate
- Alumunium foil
- Erlenmeyer
- Autoklaf

2.1.2 Bahan
- CMC (6 gr Na₂HPO₄, 3 gr KH₂PO₄, 0,5 gr NaCl, 0,25 gr MgSO₄,
1 gr NH₄Cl, 10 gr CMC, 12 gr bakto agar, dan akuades 1 Lt)
- SMA (1 gr pepton, 100 gr skim milk, 20 gr bakto agar, dan
akuades 1 Lt)
- SSA (8 gr NB, 2 gr soluble starch, 15 gr bakto agar, dan
akuades 1 Lt)

2.2. Langkah kerja


a. Pembuatan media CMC
Ditimbang bahan yang akan digunakan menyesuaikan dengan
komposisi yang diinginkan
I
Dibuat media minimal M9 dengan dilarutkan Na₂HPO₄, KH₂PO₄,
NaCl, MgSO₄, dan NH₄Cl dalam akuades
I
Dimasukkan CMC ke wadah baru dan dilarutkan menggunakan M9
yang telah dibuat dengan dituang sedikit demi sedikit hingga larut
I
Ditambahkan bakto agar setelah CMC larut dalam M9
I
Dipanaskan menggunakan hotplate hingga mendidih dan ditera
untuk ditambahkan akuades yang menguap
I

I
Hasil

b. Pembuatan media SMA


Ditimbang bahan yang akan digunakan sesuai dengan komposisi
dan jumlah volume yang diinginkan
I
Dilarutkan pepton dalam 50% akuades yang dibutuhkan
I
Ditambahkan bakto agar dan dipanaskan hingga larut dengan
larutan pepton dan ditera untuk ditambahkan akuades yang
menguap
I
Dilarutkan skim milk dalam 50% akuades menggunakan wadah
yang berbeda dan dipanaskan hingga larut lalu ditera untuk
ditambahkan akuades yang menguap
I
-
ama 15 menit
I
Skim milk kemudian dituangkan pada wadah berisi pepton agar
dalam kondisi panas
I
Dituang sebanyak 15 mL media skim milk agar pada cawan petri
dan siap digunakan
I
Hasil

c. Pembuatan media SSA


Ditimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media
sesuai dengan komposisi dan jumlah volume yang diinginkan
I
Dilarutkan NB dalam 50% akuades dan dipanaskan hingga larut
I
Dilarutkan soluble starch dalam 50% akuades pada erlenmeyer lain
dan dipanaskan hingga larut
I
Dicampurkan larutan NB dan soluble starh , lalu ditambahkan bacto
agar dan dipanaskan kembali hingga mendidih dan ditera untuk
ditambahkan akuades yang menguap
I

Hasil
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
No. Nama media Jenis media Kegunaan
1. Salmonella Shigella Agar Selektif Seleksi
(SSA) mikroorganisme
yang mempu
menghidrolisis pati
2. Carboxymethyl Cellulose Selektif Seleksi
(CMC) mikroorganisme
selulolitik
3. Skim Milk Agar (SMA) Selektif Seleksi
mikroorganisme
proteolitik

3.2 Pembahasan
Media merupakan suatu bahan yang tersusun atas campuran nutrisi
yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme, termasuk bakteri
patogen (Rifai, 2020). Kegunaan media selain untuk menumbuhkan
mikroorganisme, media juga dapat digunakan untuk isolasi, meremajakan,
pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikrob itu sendiri
(Schlegel, 1994). Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media
yang berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Media yang digunakan, mampu mebuat pertumbuhan
dapat dilakukan dengan isolasi mikroorganisme menjadi isolat murni dan
juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Jiwintarum et al.,
2017).
Media selektif merupakan media yang dilakukan penambahan zat
tertentu, sehingga bersifat selektif yang mampu merangsang pertumbuhan
jenis mikroba tertentu dan akan menghambat pertumbuhan mikrob jenis
lainnya. Media ini memungkinkan satu jenis mikroba tumbuh pesat dan
jenis lain akan mengalami kematian. Beberapa contoh dari media selektif
adalah media Salmonella Shigella Agar (SSA), media Carboxymethyl
Cellulose (CMC) dan media Skim Milk Agar (SMA) (Novitasari et al.,
2019).
Media yang akan digunakan sebagai tempat tumbuh mikroorganisme
harus memoerhatikan beberapa syarat. Syarat pertama, media harus
mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan mikroorganisme untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme
tersebut (Harris, 2014). Unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikroorganisme secara umum, yaitu garam organik, sumber karbon,
vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Syarat kedua, media harus
memiliki tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang yang sesuai
dengan kebutuhan mikroorganisme yang dikehendaki tumbuh. Syarat
ketiga, media harus berada dalam keadaan steril, sehingga tidak ada
kontaminasi baik dalam bentuk spora atau bentuk lain yang dapat
menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme yang dikehendaki tumbuh
(Safitri et al., 2016).
BAB 4. KESIMPULAN

Media merupakan suatu bahan yang tersusun atas campuran nutrisi


yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Kegunaan media
selain untuk menumbuhkan mikroorganisme, media juga dapat digunakan
untuk isolasi, meremajakan, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan
jumlah mikrob itu sendiri. Media selektif merupakan media yang dilakukan
penambahan zat tertentu, sehingga bersifat selektif yang mampu
merangsang pertumbuhan jenis mikroba tertentu dan akan menghambat
pertumbuhan mikrob jenis lainnya. contoh dari media selektif adalah
media CMC, SMA dan SSA.
DAFTAR PUSTAKA

Haris, A.M. 2014. Studi Komparasi Variasi Media Kultur Terhadap


Pertumbuhan Populasi Bakteri Bacillus subtilis Dan Bacillus
licheniformis Untuk Probiotik Unggas. https://biologi.fst.unair.ac.id/
[diakses tanggal 29 Maret 2021].
Jiwintarum, Y., Urip, A.F. Wijaya, dan M.W. Diarti. 2017. Media Alami
Untuk Pertumbuhan Jamur Candida albicans Penyebab Kandidiasis
Dari Tepung Biji Kluwih (Artocarpus communis). Jurnal Kesehatan
Prima. 11(2): 158-170.
Novitasari, T.M., Rohmi dan N. Inayati. 2019. Potensi Ikan Teri Jengki
(Stolephorus indicus) Sebagai Bahan Media Alternatif untuk
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Analis Medika
Bio Sains. 6(1): 01-15.
Rifai, A. 2020. Porspektif Umbi Atau Umbi-Umbian Sebagai Media
Pertumbuhan Jamur. Diploma Thesis. Stikes Insan Cendekia Medika
Jombang.
Safitri, N., T.C. Sunarti, dan A. Meryanindi. 2016. Formula Media
Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat Pediococcus pentosaceus
Menggunakan Substrat Whey Tahu. Jurnal Sumberdaya Hayati. 2(2):
31-38.
Schlegel. Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum edisi VI. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai