MATKUL AGAMA
Disusun oleh :
Rifqi Danny Pratama
(3121500008)
D3 TEKNIK INFORMATIKA
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKKA
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2021
SUNAH DALAM BERPUASA
1. Makan Sahur
Sahur dilakukan pada malam/dini hari. Memang, sebaiknya seorang
muslim mengakhirkan sahur. Namun, ia juga layak memilih waktu yang
tepat atau bukan waktu yang diragukan sudah terbit fajar (wakt subuh) atau
belum. Nabi Muhammad menganjurkan umat beliau untuk bersantap
sahur. Rasulullah bersabda, "Bersantap sahurlah kalian, karena dalam
sahur itu ada keberkahan." (H.R al-Bukhari).
2. Menyegerakan Berbuka
Berkebalikan dengan sahur yang dikerjakan pada akhir waktu, berbuka
justru sebaiknya disegerakan begitu tiba waktu magrib. Saat berbuka,
Nabi Muhammad memakan kurma. Jika tidak ada, maka air putih sudah
cukup untuk melepaskan dahaga. Rasulullah bersabda, "Jika salah
seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada
kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan," (HR Abu Dawud).
4. Mandi Besar
Mandi besar dilakukan jika seseorang dalam keadaan junub, karena pada
dasarnya tidak ada larangan suami-istri menyalurkan hasrat pada malam
hari bulan Ramadan. Jika seseorang melakukan mandi wajib sebelum
sahur, hal tersebut adalah langkah hati-hati sehingga ia benar-benar dalam
keadaan suci saat ibadah puasa. Meskipun demikian, terdapat kelonggaran
jika semisal, pasangan suami-istri tersebut khawatir akan air yang terlalu
dingin yang dapat mengganggu kesehatan.
5. Menahan Ucapan
Sia-Sia Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi bersabda, "Puasa bukanlah
hanya menahan makan dan minum saja. Puasa adalah dengan menahan diri
dari kata-kata laghwu dan rafats ...”.َّLaghwuَّadalahَّperkataanَّyangَّtidakَّ
berfaedah, sedangkan rafats adalah perkataan jorok (cabul). Pada dasarnya,
puasa adalah mengendalikan hawa nafsu. Memang ucapan laghwu dan
rafats tidak membatalkan puasa, tetapi merusak pahala puasa.
8. Iktikaf
Iktikaf di masjid biasanya dilakukan pada 10 malam terakhir bulan
Ramadan sembari mengharap keutamaan Lailatul Qadar. Namun, pada saat
kondisi pandemi virus corona seperti sekarang ini, iktikaf di masjid
sebaiknya tidak dilakukan untuk kawasan zona merah.
9. Khatam Al-Quran
Mengkhatamkan Al-Qur'an atau membaca Al-Qur'an hingga selesai dari
juz pertama hingga juz 30, dapat dilakukan misalnya, sekali selama satu
bulan Ramadan. Lebih baik lagi jika bisa berkali-kali.
10. Istiqomah Bulan Ramadan ibarat bulan latihan bagi seorang
muslim untuk 11 bulan berikutnya.
Setelah melakukan ibadah intensif selama 30 hari, diharapkan hal ini
berlanjut dalam bulan-bulan selanjutnya, tidak terhenti pada Ramadan saja.
Dengan demikian, setiap Ramadan baru, ada peningkatan seseorang untuk
makin dekat dengan Allah.