Anda di halaman 1dari 2

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahi rabbil alamin, washolatu wassalamu 'ala asrofil


ambiya'i wal mursalin, sayyidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammadin, wa'ala
alihi wasohbihi ajma'in. Amma ba'du.

Qolallahu ta'ala fi kitabihil kariim. A'udzubillahi minas-syaitonirrojim,


bismillahirrohmanirrohim. Yaaaaa ayyuhalladziina aamanu kutiba ‘alaikumus-shiyamu kama
kutiba ‘alalladziina min qablikum la'allakum tattaquun.

Hadirin dan hadirat sekalian yang Insya Allah dimuliakan oleh Allah SWT dan mendapat syafaat
Rasulullah SAW di akhirat nanti.

Pada ceramah kultum kali ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kita semua bisa berkumpul kembali dalam bulan suci Ramadan 1443
Hijriah untuk melaksanakan ibadah puasa.

Shalawat dan salam senantiasa kita panjatkan pada junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW
yang telah menjadi Rasul kebanggan umat Islam dan supaya kita semua mendapat limpahan
syafaat Nabi Muhammad kelak di akhirat nanti.

Hadirin jamaah Shalat Isya dan Tarawih yang dirahmati oleh Allah, bulan Ramadan adalah satu
bulan dalam rangkaian kalender Hijriah yang sangat penting dan diagungkan oleh umat Islam
seluruh dunia.

Salah satu kebanggan dan luar biasanya bulan Ramadan adalah karena dalam bulan tersebut, kita
seluruh umat Islam yang beriman diwajibkan untuk berpuasa sekalian atas diri masing-masing,
karena puasa tersebut juga diwajibkan pada kaum-kaum terdahulu agar kamu bertakwa.

Perintah suci untuk melakukan ibadah puasa tersebut tercantum dalam Al Baqarah ayat 183yang
berbunyi:

َ‫ُم تَ َّت ُق ْو ۙن‬


ْ ‫ُم لَ َعلَّك‬
ْ ‫ن َق ْب ِلك‬ َ ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْي‬
ْ ‫ن ِم‬ َ ‫صّيَا ُم َك‬
َ ‫ما ُك ِت‬ َ ‫ن ٰا َم ُن ْوا ُك ِت‬
ُ ‫ب َعلَ ْي ُك‬
ِ ‫م ال‬ َ ‫يٰ ٓاَيُّ َها الَّ ِذ ْي‬

Hadirin dan hadirat yang Insya Allah dirahmati oleh Allah SWT;

Tetapi dalam melaksanakan ibadah puasa, kita umat Islam harus menjalankan segala sesuatunya
dengan semangat dan juga niat yang sungguh-sungguh.

Alasan kenapa kita harus melakukan ibadah puasa dengan sungguh sungguh adalah karena kita
tidak mau ibadah puasa yang kita lakukan menjadi ibadah puasa yang sia-sia akibat tindakan kita
sendiri.

Dari Hadis Riwayat Ibnu Khuzaimah, dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:

ْ 1‫ك َف ُق‬
‫ ِإنّي‬: ‫ل‬1 َ ‫ل َعلَ ْي‬ َ ‫ح ٌد َأ ْو‬
َ ‫ج َه‬ َ ‫ك ِأ‬ َ ْ‫ َفِإن‬1،‫ت‬
َ َ‫شاب‬ ِ ‫ْو َوال َّر َف‬
ِ ‫ن الّغ‬
َ ‫صّيَا ُم ِم‬
ِ ‫ما ال‬
َ َّ‫ ِإن‬،ِ‫الش َراب‬
َّ ِ ‫ن اَأْلك‬
‫ْل‬ َ ‫صّيَا ِم ِم‬ َ ‫لَ ْي‬
ِ ‫س ال‬
ٌ ‫صا ِء‬
‫م‬ َ ‫ ِإنِ ّي‬،‫م‬
ٌ ‫صا ِئ‬ َ

“Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-
sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu, katakanlah: Aku sedang puasa, aku sedang puasa”

Dalam hadis tersebut, Rasulullah bersabda bahwa kita umat Islam yang sedang berpuasa, harus
bisa menahan diri dari amarah, perbuatan sia-sia dan juga perbuatan keji.
Bahkan, Rasulullah menyarankan bahwa jika dirimu dicela ketika sedang berpuasa, katakan pada
orang tersebut bahwa dirimu sedang berpuasa.

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW memandang ibadah puasa sebagai sebuah ibadah suci,
sakral, dan penting dan bahwa umat Islam yang menjalankannya harus melihatnya sebagai
sebuah ibadah yang harus dijaga kemurniannya.

Selain meninggalkan perbuatan keji, sia-sia dan amarah yang berlebihan, Rasulullah juga


memberikan ultimatum kepada orang yang sudah tahu melakukan puasa, namun tidak menjaga
diri dari hal-hal yang mengurangi pahala ibadah puasa.

Dari hadis Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

ُ َ‫ج ْو ُع َوا ْل َعط‬


‫ش‬ ُ ‫صيَا ِم ِه ال‬ ْ ‫حظ ُّ ُه ِم‬
ِ ‫ن‬ َ ‫م‬
ٍ ‫صاِئ‬
َ ‫ب‬
َّ ‫ُر‬

“Berapa banyak orang yang puasa, bagian (yang dipetik) dari puasanya hanyalah lapar dan haus
(semata)”

Ini menunjukkan bahwa meskipun sedang berpuasa, orang yang tidak menjaga diri dari hal-hal
yang dilarang dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, orang tersebut tidak mendapatkan
pahala sedikitpun, melainkan hanya mendapat lapar dan haus saja.

Jamaah hadirin dan hadirat yang Insya Allah dirahmati oleh Allah SWT;

Lalu, kegiatan apa saja yang bisa membuat ibadah puasa kita selama sehari penuh menjadi sia-
sia?

Hal-hal yang bisa membuat pahala ibadah puasa kita menjadi sia-sia adalah berkata dusta;
berbuat keji dengan tidak sanggup menahan mata, telinga, dan organ tubuh lainnya; berdusta;
mengumpat; dan tidak bisa menahan amarahnya selama berpuasa.

Hadirin dan hadirat yang Insya Allah dirahmati oleh Allah SWT;
Sebagai umat Islam yang baik, kita harus bisa menjaga diri, lisan, dan juga hati untuk bisa
menjalankan ibadah puasa yang baik. Karena pada hakikatnya, ibadah puasa adalah
mempuasakan seluruh anggota tubuh dari dosa, berpuasa dari lisan yang kotor, dan berpuasa
secara iman dari perbuatan yang dapat menimbulkan dosa.

Apabila kita bisa melakukan ibadah puasa secara keseluruhan tersebut, niscaya ibadah puasa kita
akan dinilai lebih di mata Allah SWT dan dijadikan sebagai amal perbuatan baik yang dapat
menolong kita di akhirat nanti.

Hadirin dan hadirat yang Insya Allah dirahmati oleh Allah SWT;

Tak terasa waktu sudah mengantarkan kita pada akhir ceramah kali ini. Akhirul kalam saya
meminta maaf atas segala khilaf dan salah kata dan semoga yang disampaikan malam hari ini
dapat memberikan petunjuk dan manfaat bagi kita semua.

Billahi taufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai