Anda di halaman 1dari 8

ُ‫ هللا‬، ْ‫×) الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَر‬3( ْ‫×) هللاُ اَكبَر‬3( ْ‫×) هللاُ اَ ْكبَر‬3( ْ‫هللاُ

اَ ْكبَر‬
َ ‫اَ ْكبَرْ َو هللِ ْا‬.
‫لح ْم ُد‬
Alhamdulillahi wakafa, Wassalatu wassala muala rosulillahil mustofa, Waala alihi wasahbihi
waman wafa, ama ba’du

‫از ْال ُمتَّقُ ْو َن‬ ِ ‫ أُ ْو‬،ِ‫فَيَا ِعبَا َدهللا‬


َ َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه فَقَ ْد ف‬
‫تن إِال َوأَ ْنتُ ْم ُمسْل ُُِ;ِم‬ ّ ‫یَاأَیّھَا الّ َذی َْن آ َمنُ ْوا اتقّ ُوا هللَ َح‬
ُّ ‫ق تُقَاتِ ِھ َوال تَ ُم ْو‬

‫ث‬ َّ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َه ا َز ْو َج َه ا َو َب‬ٍ ‫َي ا أَ ُّي َه ا ال َّناسُ ا َّتقُ و ْا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُكم مِّن َّن ْف‬
َ ‫ون ِب ِه َواألَرْ َحا َم إِنَّ هّللا َ َك‬
‫ان َع َل ْي ُك ْم‬ َ ُ‫ِم ْن ُه َما ِر َجاالً َكثِيراً َون َِساء َوا َّتقُو ْا هّللا َ الَّذِي َت َساءل‬
ً ‫َرقِيبا‬

Hadirin jamaah idul fitri alumni ramadhon 1439 H rohimatullah, Alhamdulillah tepat di hari ini, menit
ini, detik ini dari sekian hamba Allah mahluk yang bertebaran di muka bumi ini, ternyata kita yang di
pilih oleh Allah SWT, di ringankan langkahnya, di lembutkan hatinya untuk hadir dalam momentum
yang di sebut oleh nabi SAW dalam hadist qudsi sebagai hari yang penuh kebahagiaan

Rasulullah SAW pernah sekali bersabda :

‫( للصائم فرحتان‬lishoimi farhataan) Sungguh bagi orang yang berpuasa itu memiliki dua
kebahagiaan

1. ‫( فرحة عند فطره‬farhatan inda fitri) kebahagiaan pertama Ketika dia sampai pada
fitrinya yaitu waktu berbukanya
2. ‫( وفرحة عند لقاء ربه‬farhatan inda laqo i robbi) kebahagiaan kedua yaitu
Ketika dia bertemu/ berhadap dengan rabnya Allah SWT

Hadirin, hari ini 1 syawal 1440 H di sebut oleh nabi SAW, dalam hadist yg di riwayatkan albukhori
dan muslim, hadist dengan kualitas yang shohih di sebut bahkan dengan hadist qudsi, sebagai hari
yang bahagia

Kalau ada satu manusia, menyebut anda bahagia pada hari ini, anda boleh menolaknya, karena
boleh jadi sementara orang tidak merasakan hal yang sama terhadap penilaiannya bagi anda.

Tapi kalau hari ini Allah menyebut anda sebagai orang bahagia, nabi menyebut anda sebagai orang
berbahagia, sebagai orang yang berbahagia... lantas bagaimana kemudian, kita bisa mengelak dan
menolaknya
Maka berbahagialah hadirin, diantara sekian hamba” Allah yang sedang beraktifitas ada bahkan
dalam kesibukan sampai detik ini, ternyata anda yang di pilih Allah untuk menjadi orang yang
bahagia hari ini, menit ini, detik ini.

Namun hadirin, penilaiaan mahluk, dengan penilaiaan sang khalik, tentu berbeda

Bahagia menurut manusia belum tentu benar, sebagai nilai bahagia menurut Allah SWT

Apa yang di sebut oleh manusia belum tentu sama yang di sebut Allah kebahagiaan

Seperti apa yang di sebut nabi bahagia belum tentu sama dengan bahasa manusia biasa sebagai nilai
kebahagiaan.

Maka dari itu penting kita turunkan 3 kriteria utama, yang mengiringi kebahagian dalam hadist
tadi,yang di sebutkan oleh nabi SAW, dan boleh jadi insya allah kita termasuk didalmnya, dan dari 3
Hl inilah kemudian kita bisa melihat apakah benar” semua yang hadir pada tempat ini, yang hadir
dalam mentum ini, dalam kategori fitri ini... apakah benar sama dengan bahagia, termasuk yang di
sebutkan rosul itu.

Atau jangan” kita yang hari ini datang, kita yang mengenakan pakaian terbaik yang berbahagia dan
menikmati makanan terbaik hana nampak kebahagiaan dalam senyumnya saja dalam sikapnya saja
tapi tidak termasuk dalam bahagia yang di sebutkan oleh Allah dan rasulnya tadi

1. Hadirin, ciri yang pertama..... nabi SAW menyebutkan kalimat bahagia di hadist ini yang
melekatkan dengan kata fitri, namun menyandingkannya dengan kata shoim, li shoimi farhatan
kebahagiaan yang di maksudkan oleh nabi SAW di hadist ini, adalah kebahagian yang melekat pada
orang yang pernah puasa “ li shoimi” bagi orang berpuasa “ farhatan” dia punya dua kebahagiaan.
Jadi momentum idul fitri ini kembali pada fitrum saat dia mulai berbuka di sebut oleh nabi SAW dia
bahagia ketika menghadapi fitri ini karena dia pernah berpuasa. Tapi ternyata tidak sekedar puasa
saja.

Karena puasa yang disebutkan dalam Al-Quran adalah puasa yang di mulai dari kata iman.

Quran surah ke 2 Al-Baqoroh ayat 183

ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ال‬
‫ص َيا ُم‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنو ْا ُكت‬
Hei orang” yang telah menyatakan dirinya beriman kepada Allah SWT, di wajibkan bagi anda
menunaikan puasa.

Hadis yang pertama nabi menyebutkan kebahagiaan ini melekat pada orang puasa

Tapi dalam quran, orang yang puasa itu ketika di sebutkan kalimat puasa diawali dengan kata iman

Ingin menunjukan “ bahwa tidak semua orang puasa bisa mendapatkan kebahagiaan itu”

Namun hanya orang yang puasa dan dengan puasanya bisa melatih penguatan imannya kepada
Allah SWT, Jadi ketika nabi menyebutkan, orang” yang hadir dalam idul fitri yang memiliki buka yang
sangat panjang,

 dia menikmati makananya,


 mengenakan pakaian terbaiknya,
 dia tunaikan sholatnya,
 dia dengarkan khutbahnya
 dia bahagia dengan idul fitrinya

Bukan sekedar bahagia, tapi dia merasakan ada penguatan iman dalam dirinya, yang di latih saat dia
menunaikan ibadah puasanya.

Jadi jika anda hari ini, hanya sekedar bisa tersenyum, hanya sekedar bisa tertawa, hanya sekedar
bisa mengenakan pakaian terbaik, jangan dulu bahagia saudara” sekalian , jika saat bersamaan iman
anda tidak semakin menguat di hadapan Allah SWT.

Karena kalimat kebahagiaan di hari ini hanya di lekatkan oleh AL-Quran bagi orang” yang pernah
puasa dan dengan puasanya bisa menguatkan imannya kepada Allah SWT.

Tapi juga bagi anda yang iningin melihat posisi imannya,

Apakah iman saya semakin menguat ?

Iman saya standard saja ?

Atau jutru iman saya berada salam posisi titik rendahnya, yang sangat disayangkan

Maka setiap Allah menyebutkan kata iman, di berikanlah kemudian bagi kita ukuran untuk mengukur
dimana posisi iman kita untuk mengetahui tingkat penguatannya.

Hadirin, setiap disebutkan kalimat iman dalam AL-Quran maka umunya Allah akan menyandingkan
dengan peningkatan amal sholeh

ِ ‫ِين آ َم ُنوا َو َع ِملُوا الصَّال َِحا‬


َ ‫ت َو َت َوا‬
‫ص ْوا‬ َ ‫ان َلفِي ُخسْ ٍر إِاَّل الَّذ‬َ ‫َو ْال َعصْ ِر إِنَّ اإْل ِن َس‬
َ ‫ِب ْال َح ِّق َو َت َو‬
َّ ‫اص ْوا ِبال‬
‫صب ِْر‬

َ ُ‫ُون الصَّال َة َو ِممَّا َر َز ْق َنا ُه ْم يُن ِفق‬


‫ون‬ ِ ‫ون ِب ْال َغ ْي‬
َ ‫ب َو ُيقِيم‬ َ ‫الَّذ‬
َ ‫ِين ي ُْؤ ِم ُن‬

ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ال‬
‫ص َيا ُم‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنو ْا ُكت‬
ُ‫ِصاص‬ َ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ْالق‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنو ْا ُكت‬
Setiap di sebutkan kalimat iman, selalu bersandingan dengan amal sholeh, seakan memberikan
isyarat kepada kita bahwa orang” yang ditandakan, di sebutkan penguatan imannya maka dilihat
dengan peningkatan amal sholehnya.

Hadirin, bukankah saat puasa anda dilatih untuk meningkatkan amal sholeh, perhatikan ketika Allah
menyebutkan kata iman dalam al-Quran, kalimat iman pertama kali dalam Alquran : Albaqoroh ayat
ke 3

ِ ‫ون ِب ْال َغ ْي‬


‫ب‬ َ ‫الَّذ‬
َ ‫ِين ي ُْؤ ِم ُن‬
Yaitu orang ynag berusaha meningkatkan imanya kepada Allah yang ghaib
Bagaimana caranya ?

‫ُون الصَّال َة‬


َ ‫َو ُيقِيم‬
Dia mencoba meningkatkan kualitas dan kuantitas sholatnya

Bukankah saat ramadhom kuantitas sholat kita ditambah, anda yang sebelum ramadhan, jangankan
sholat sunah kadang-kadang yang fardhu pun terlambat tapi saat romadhom jangankan yang fardu
tertinggal yang sunahpun anda bisa gelisah

Kita sebelum ramadhan belum tentu bisa sholat malam, tapi ketika ramadhan tertinggal tarawih
pun merasa gelisah, kita kejar sampai ke ujung malam

Kita yang sebelum ramadhan, ada orang meminta di hadapan mata anda, belum tentu anda berikan

Tapi saat ramadhan, jangankan yang terlihat yang tak nampakpun kita cari”, dimana miskinya
dimana yatimnya ?

Hadirin, bukankah semua itu latihan, bukankah semua itu ada peningkatan maka orang” yang
berhasil puasanya” kata Nabi” oran-orang yang saat idup fitri itu bahagia “farhatan” dia
mendapatkan dua kebahagiaan dan kebahagiaan pertamanya “inda fitri” ketika dia sampai pada
fitrinya, dan hari ini 1 syawal 1440 H, menit ini, detik ini, kita namakan idul fitri.

Kembali kepada fitri, berbuka kembali kita, tapi berbuka yang sesungguhnya adalah berbuka dengan
kebahagiaan bukan dengan ketupat yang setelah ini akan anda santap

Tapi kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika anda berbuka, anda mendapatkan pembukaan iman
dan amal sholeh di hadapan diri anda

Tanyakan kepada diri anda sejak detik ini, apakah mulai saat ini anda komintmen untuk
meningkatkan iman anda dengan membuktikan peningkatan amal sholeh dihadapan Allah SWT

Jadi jika dengan detik ini, di hari pertama ini menjadi gerbang pembuka bagi kita semua untuk
meningkatkan amal soleh sebagai bukti keberhasilan kita saat romadhon, maka anda termasuk yang
berbahagia, Tapi demi Allah saya sampaikan, jika hari ini hanya penjadi penanda bagi anda untuk
mencari pakaian baru, mencari barang” baru, menampilkan senyum semu, menghadirkan makanaan
semata yang siap untuk anda nikmati dengan tawa dan canda

Sementara saat yang bersamaan shalat anda menurun kembali, infak anda menurun kembali,
shodaqoh hilang dalam kepribadian anda, quranpun hilang di tengah anda

Maka hadirin sekalian kalau seperti itu, kita tidak termasuk dalam kebahagiaan yang disebut oleh
nabi SAW

2. Hadirin isyarat kedua, disebutkan dalam AL-Quran surah ke 2 ayat 185, bahwa orang” yang
bahagia dalam idul fitri itu, kembali dia bisa makan, nyaman dengan pakaiannya....adalah
orang” yang

‫َولِ ُت َك ِّبرُو ْا هّللا َ َع َلى َما َهدَا ُك ْم‬


َ ‫ولِ ُت َك ِّبرُو ْا هّللا‬,َ Supaya setelah tuntas anda menunaikan puasa itu, bahagia anda di pertama
syawal, anda bisa memperbanyak takbir kepada Allah SWT َ ‫ك ِّبرُو ْا هّللا‬ َ ‫ولِ ُت‬,َ Karena itulah sebelum
kita sholat, kita bertakbir Allahuakbar (3x) dan hebatnya kata nabi, orang yang benar takbirnya
adalah orang saat lisannya mengucapkan kalimat takbir...ada kebahagiaan terpancar dalam jiwanya,
karena hari ini hari bahagia

Bukan takbir biasa, takbir yang ketika lisan kita mengucapkannya, maka hati kita mandapatkan
kebahagiaan dengan tekbir itu, “ Farhataan” Kenapa bisa bahagia ? ‘Ala mahadaa kum, karena takbir
itu di ucapkan setelah ALLah SWT memberikan hidayah kita selama ramadhan, dan dengan hidayah
itulah kita bahagia lantas kita ucapkan dengan kalimat takbir Allahuakbar, terima kasih ya Alla,

 engkau yang maha besar


 engkau yang maha agung

Masih mau memberi hidayah kepada hamba ya Allah

Hadirin, tidak pernah disebut kalimat hidayah dalam alquran, kecuali diantara maknanya adalah
petunjuk untuk merubah kita menjadi lebih baik (2x).

Bukankah saat ramadhan anda tidak ingin berbuat maksiat, anda tidak berdusta, anda jauhi maksiat,
bahkan Masyaallah, tempat” maksiat ditutup

Orang mabuk menahan mabuknya, orang berzinah tidak melakukannya, sang pembunuh tidak jadi
membunuh, oran korupsi berfikir ribuan kali saat ramadhan.

Maka orang yang bahagia pada hari ini ialah orang orang yang berhasil merenungkanya dirinya
selama ramadhan, sehingga dia menemukan titik perubahan dalam hidupnya

“saya mesti berubah sejak hari ini”

3. Hadirin, yang ketiga

َ ‫َل َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر‬


‫ُون‬
َ ‫َولِ ُت َك ِّبرُو ْا هّللا َ َع َلى َما َهدَا ُك ْم َو َل َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر‬
‫ُون‬
Orang yang bahagia pada hari ini ialah orang” yang bersyukur dengan nikmat eidnya setelah dia
menuntaskan puasanya, dan kita akhiri.....apa itu syukur

Syukur bukanlah mengucapkan Alhamdulillah, bukan keluar dari lisan anda ketika ramadhan tuntas
“Alhamdulillah” Bukan. Tapi tidak pernah disebutkan syukur dalam bahasa arab terlebih bahasa
alquran, kecuali, anda mengungkapkan kebahagiaan atas nikmat yang di peroleh dengan cara
menggunakan nikmat itu sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan

Anda ingin beryukur atas nikmat mata, bukan mengucapkan sekedar “Alhamdulillah” tapi coba lihat
bagai mana Allah menjadikan fungsi mata itu dalam kehidupan anda

Quran surat ke 24 Annur ayat 30 untuk laki” ayat ke 31 untuk perempuan

‫ار ِه ْم‬ َ ‫ِين َي ُغضُّوا ِمنْ أَب‬


ِ ‫ْص‬ َ ‫قُل لِّ ْلم ُْؤ ِمن‬
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Matanya hanya boleh melihat yang baik-baik”

Ketika anda gunakan fugsi mata anda melihat yang baik, maka itulah syukur yang disebut dalam Al-
Quran

Lisan anda di suruh berbicara yang baik-baik


” mang kaana yu’minu billahi walyaumil akhiri, falyaqul khoiron au liyashmut”

Ketika mengucapkan yang baik”, maka itu yang disebut dengan syukur

Bahkan kaki anda diminta melangkah pada yang baik”

Jangan melangkah dengan angkuh, ketika anda keluar dari sini dan melangkah pada yang baik” maka
itulah yang di sebut dengan syukur

Maka itu orang yang berhasil puasanya kemudian hadir di fitrinya maka hari ini meningkat syukurnya
kepada Allah, dengan berjanji untuk menggunakan segala nikmat yang Allah titipkan kepadanya
pada yang baik- baik sesuai aturan Allah, maka pulanglah anda kerumah kemudian lihat apa titipan
Allah bagi anda

Apakah anda sudah bersyukur ? atau malah anda masuk dalam golongan yang kufur sampai hari ini

Hei, anda yang seorang anak yang masih ada orang tuanya maka buktikan syukur kepada orang tua
dengan meningkatkan bakti kepada kedua orang tua

Hei, para suami yang masih ada istrinya maka tingkatkan syukur anda kepada Allah dengan merawat
titipan Allah berupa istri yang hadir mendampingi anda dalam hidup

Hei, orang tua yang masih ada anak-anaknya maka buktikan syukur anda kepada Allah dengan
merawat anak” anda dalam kebaikan.

Hei, orang yang mendapat titipan harta, titipan pengetahuan, titipan ilmu, titipan tenaga, mari kita
rubah gaya hidup kita mulai hari ini, tunjukan kepada Allah bahwa kita bisa menggunakan titipan itu
dengan hal yang terbaik menurut Allah SWT... Allahuakbar

Hadirin, menutup khutbah ini mari kita lihat apakah setelah ramadhan 29 hari kebelakang berlalu
kita mendapatkan 3 ciri ini, kalu belum kita dapatkan sampai hari ini mari kita bertekad merubah diri
kita mulai hari ini,

tunjukan pada Allah kita bisa meningkatkan amal sholeh,

tunjukan kepada Allah bahwa kita bisa menjadi lebih baik

dan tunjukan kepada Allah bahwa hari ini semua nikmat apapun yang Allah tunjukan kepada kita,
kita akan gunakan sesuai dengan peruntukan yang Allah pernah tetapkan

Maka semua tekad kita itu akan kita bawa menjadi kebahagian baru ketika menghadap Allah SWT

Farhatun ‘inda diqoirobi “ dia akan bahagia ketika kembali menghadap Allah SWT”

Hadirin, itu semua pilihan, Quran tidak memaksa, Quran tidak memaksa

Hadirin, perhatikan bahasa qurannya

Setiap apapun yang dikerjakan dalam kebaikan, tekad untuk berubah menjadi lebih baik, kami akan
tulisakan, kami akan tuliskan sebagai bagian bekal untuk pulang
Tapi kami gak paksa, semua tergadai dalam pilihannya , anda yang ingin berubah silahkan dan anda
yang tidak ingin berubah, silahkan

Di akhirat nanti ada orang yang wajahnya berbinar gembira karena dia menggunakan usahanya
untuk berubah, membawa bekal yang di ridhoi Allah SWT, karena di berusaha keras untuk berubah,
da di rihoi oleh Allah SWT. Tapi jika anda sampai hari ini, detik ini tidak mau berubah di hadapan
Allah
ILLA MANTA WALLA WAKAFARO, Kecuali orang yang selalu tidak ingin berubah, berpaling,
tidak mau dengar, tidak mau melihat...lalu dia ingkar dengan semua yang di terangkan
kepadanya  

FAYU 'AZZIBU HULLOHUL 'AZABAL AKBARO Maka Allah janjikan “Allah tegaskan” Anda yang
tidak mau berubah maka saya janjikan siksa yang berlipat saat menghadap kepada saya, tidak
ada senyuman, tidak ada kegembiraan. Maka itu bertakwalah kepada Allah SWT.

Marilah kita berdoa kepada Allah mudah-mudahan ramadhan kita tahun ini tidak sia-sia, semoa
Allah lembutkan hati kita untuk berubah, bertobat dan insyaallah menjadi lebih baik dihadapan Allah
SWT.

1. Alfatihah

Duhai Allah kami bermohon padamu ya robal allamin di hari ini, jika ada satupun hambamu
siapapun di ya Allah yang datang ke majelis ini membawa lumuran dosa maka kami ohon
padamu ya robal allamin jangan biarkan dia meninggalkan tempat ini kecuali Kau sudah ampuni
dosa”nya

Allahuma ya arma rohimin, duhai Allah kami mohon kepadamu ya robal allamin, kami mohon ya
Allah, dengan ramadhan yang telah kami lewati jadikan ramadhan sebagai titik perubahan bagi kami
dihari ini ya Allah, perbaiki diri kami sehing menjadi lebih dekat kepadamu ya Allah, ya robal Allamin

Iza kana wahidun minabaidan anka Ya Allah, Jika ada seorangpun yang pernah jauh darimu ya Allah,
pernah meninggalkan sholat, pernah berbuat onar dalam kerhidupan, sering larut dalam kriminal ya
Allah, ada yang mabuk ada yang berzinah ada yang berdosa dengan lumuran dosa, maka mohon ya
Allah lembutkan hatinya untuk berubah ya Allah, sentuh hatinya untuk bertobat ya Allah, mohon ya
Robal alamin sebelum engkau wafatkan Ya Allah, mereka saudara kami ya Allah, mereka kerabat
kami ya Allah, mohon beri sentuhan hati mereka untuk berubah sejak hari ini ya Robal Allamin,
mohon jangan wafatkan mereka sebelum engkau terima taubatnya ya Allah

*Allahumma rabbana taqabbal minna shalatana wa qiyamana

Waruqu ana, wasujudana wa takhasysyu`ana tadharru`ana


washiyamana wa, wa tammim taqshirana,
ya Allah, ya Robal Allamin
Ya Allah mohon di terima semua ibadah yang kami tunaikan di ramadhan ya Allah,
Sholat kami, ruqu kami, sujud kami, khusyu kami, puasa kami dan mohon
sempurnakan kekurangan yang mungkin lahir dalam ibadah kami

‫ار‬
ِ ‫الن‬ َ ‫َرب ََّنا آتِ َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ‬
َّ ‫اب‬
“Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula
kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka.” (QS. al-
Baqarah : 201).
Subhannallah robika robi izat amayasifun

Anda mungkin juga menyukai