Anda di halaman 1dari 9

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR

SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005

Agus Gindo S., Syahrir, Sudiyati, Sri Susilah, T. Ginting, Budi Hari H., Ritayanti
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

ABSTRAK
PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR
(PPTN) SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005. Pemantauan lingkungan di sekitar
PPTN Serpong dalam radius 5 kilometer Tahun 2005 telah dilakukan secara terus-menerus
semenjak tahun 1986. Dalam laporan ini disampaikan hasil pemantauan selama Tahun 2005.
Hasil pemantauan yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan nuklir yang dilakukan oleh
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di PPTN Serpong berlangsung secara aman dan
terkendali sesuai standar keselamatan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN) dan International AtomicEnergy Agency (IAEA). Laju dosis di udara daerah PPTN
Serpong sekitar 0,64% di bawah nilai batas dosis dan radioaktivitas γ dalam tanah permukaan
seperti 40K, 226Ra, 228Ac dan 228Th masing-masing sebesar 4%, 6%, 5% dan 36% di bawah
batasan. Hasil yang diperoleh ini merupakan data umpan balik untuk meningkatkan
pengelolaan keselamatan nuklir di daerah PPTN serpong.

ABSTRACT
ENVIRONMENTAL MONITORING IN THE RADIUS 5 KILOMETERS OF NUCLEAR
RESEARCH CENTRE (NRC) AT SERPONG AREA. Environmental monitoring in the radius of
5 kilometers of NRC at Serpong area has been carried out since 1986. In this paper, the results
of monitoring for fiscal year 2005 are reported. The results showed that the environmental at
Serpong area is in accordance with the safety criteria of Nuclear Energy Control Board and
International Atomic Energy Agency. Dose rate in the air at NRC Serpong area is 0,64% dose
limit value and gamma radioactivities in the surface soil such as 40K, 226Ra, 228Ac and 228Th are
4%, 6%, 5% dan 36% radioactivity concentration limits correspondingly. These results could be
used to improve the nuclear safety managemenet at NRC at Serpong area.

PENDAHULUAN
Pemantauan lingkungan yang meliputi pemantauan radioaktivitas Lingkungan,
pengamatan keadaan cuaca dan analisis dampak lingkungan di sekitar daerah PPTN
Serpong telah dilakukan semenjak tahun 1986 secara terus menerus hingga saat ini
dan laporan hasil pemantauan dilaporkan secara periodik. Pemantauan lingkungan di
sekitar instalasi nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) baik sebelum operasi
(pra-operasional), selama operasi (operasional) dan apabila terjadi kegagalan operasi
(kedaruratan nuklir) adalah merupakan suatu ketentuan yang harus dilaksanakan [1,2].
Tujuan umum pemantauan lingkungan di sekitar PPTN Serpong adalah untuk
mendapatkan informasi tingkat paparan radiasi dan konsentrasi radionuklida, pola
penyebaran dan akumulasi berbagai jenis radionuklida yang terlepaskan ke lingkungan
dari kegiatan nuklir serta pengamatan cuaca di sekitar PPTN Serpong. Pemantauan
lingkungan ini dilaksanakan secara berkala, sehingga apabila terjadi adanya
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005

kecenderungan peningkatan, secara dini dapat segera diketahui [3]. Hasil pelaksanaan
pemantauan lingkungan juga merupakan umpan-balik terhadap Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang sedang
berjalan, dengan demikian upaya meminimalkan dampak negatif dari kegiatan nuklir ini
dapat dioptimalkan [4,5].

METODE
Program RKL dan RPL di sekitar PPTN BATAN Serpong telah dituangkan
dalam buku program pemantauan lingkungan demikian pula mengenai prosedur
pelaksanaannya.
Bahan dan Peralatan
1. Bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini antara lain meliputi ; gas argon methane
(P-10), Nitrogen gas, Nitrogen cair, HNO3 dan Collodion 4% (Nitrocelluloce
solution)
2. Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain meliputi ; gama
spektroskopi, Alfa spektroskopi, Alat cacah α/β latar rendah, Surveimeter,
Pencuplik udara, Kolektor air hujan, Pemanas, Laboratorium lingkungan, Mobil
monitor lingkungan.
Daerah Pemantauan
Daerah pemantauan dirancang berdasarkan model fisik dari seluruh
kemungkinan jalur sebaran zat radioaktif yang dapat terjadi di PPTN BATAN Serpong
bila zat radioaktif terlepas ke lingkungan (Gambar 1). Atas dasar model fisik
penyebaran zat radioaktif yang terlepas ke lingkungan selanjutnya disusun RKL dan
RPL instalasi nuklir PPTN Serpong. Daerah pemantauan meliputi kawasan PPTN
BATAN Serpong, kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(PUSPIPTEK), Lepas Kawasan dan Daerah Aliran Sungai Cisadane [6].

Tata Kerja
Pengambilan dan pengukuran contoh lingkungan
Program pengambilan dan pengukuran contoh di kawasan PPTN BATAN
Serpong, PUSPIPTEK dan Lepas Kawasan ditampilkan dalam Tabel 1 s/d Tabel 3.
Pengolahan contoh dan analisis
Pengolahan dan analisis contoh untuk penentuan berbagai parameter yang
dianalisis dilakukan dengan metode analisis standar yang diadopsi dari Badan Energi
Atom Internasional (IAEA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan BATAN [7].
Data hasil pemantauan diolah untuk mendapatkan informasi tentang jenis dan
jumlah radionuklida yang terdeteksi dalam komponen lingkungan. Data ini selanjutnya

338
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005

dibandingkan dengan data pra-operasional untuk mengamati kecenderungan yang


terjadi dari waktu ke waktu. Data ini digunakan pula untuk prakiraan jalan masuk
bahan radioaktif dari lingkungan ke manusia dan prakiraan dampak yang diterima oleh
anggota masyarakat yang ada di sekitar instalasi nuklir.

Evaluasi
Data hasil pemantauan keradioaktifan lingkungan setiap tahunnya
dibandingkan dengan hasil pemantauan periode sebelumnya dengan metoda statistik.
Perbandingan ini dilakukan untuk memperoleh informasi kecenderungan yang terjadi.
Data hasil pemantauan ini akan dibandingkan pula dengan Baku Mutu Lingkungan dan
Baku Tingkat radioaktivitas di lingkungan dengan metoda pembobotan untuk
memperoleh informasi kualitas lingkungan di sekitar kawasan PPTN BATAN Serpong,
PUSPIPTEK dan Lepas Kawasan [8,9,10,11]

HASIL DAN PEMBAHASAN


Rona radioaktivitas lingkungan daerah PPTN Serpong, PUSPIPTEK dan Lepas
Kawasan ditampilkan dalam Tabel 1 s/d Tabel 4 dengan pembahasan sebagai berikut ;
1. Laju dosis udara rata-rata di daerah PPTN Serpong, PUSPIPTEK, Lepas
kawasan dan DAS Cisadane berkisar 0,15 ± 0,001 µSv/jam atau setara dengan
1,23 mSv pertahun.
2. Radioaktivitas jenis γ di daerah PPTN Serpong, PUSPIPTEK dan Lepas kawasan
40 226 228 228
yang teramati adalah radionuklida alam seperti K, Ra, Ac dan Th masih
dibawah baku tingkat radioaktivitas di lingkungan.
3. Radioaktivitas jenis γ dalam air sumur penduduk di daerah Lepas kawasan tidak
teramati adanya radionuklida hasil fisi maupun aktivasi yang berasal dari
kegiatan instalasi nuklir BATAN.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan selama Tahun 2005
dapat disimpulkan sebagai berikut,
1. Laju dosis di udara daerah PPTN BATAN Serpong, PUSPIPTEK dan Lepas
Kawasan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf kepercayaan 90%
dan tidak menunjukkan adanya perubahan atau terjadinya peningkatan.
2. Radioaktivitas total α/β dalam komponen lingkungan yang dipantau berada di
bawah baku mutu lingkungan yang ditetapkan oleh PP. RI No.83 Tahun 2001
dan di bawah data pembanding yang diperoleh dari laporan UNSCEAR 1982.

339
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005

3. Radioaktivitas jenis γ yang terpantau dalam komponen lingkungan umumnya


40 226 228 228
adalah radionuklida alam seperti K, Ra, Ac dan Th. Konsentrasi
kandungan radionuklida ini masih di bawah Baku Tingkat Radioaktivitas di
Lingkungan yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala BAPETEN No.
02/Ka.BAPETEN/V-99 dan di bawah data pembanding yang diperoleh dari CRC
Handbook of Environmental Radiation.
4. Keselamatan lingkungan di kawasan PUSPIPTEK dan sekitarnya yang terkait
dengan kegiatan nuklir di PPTN BATAN Serpong selama Tahun 2005 terkendali.

DAFTAR PUSTAKA
1. UU. RI., No. 10 tahun 1997, tentang Ketenaganukliran.
2. UU. RI., No. 23 tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. BATAN., Analisis Dampak Lingkungan di Sekitar Daerah Instalasi Nuklir RSG-
LP, Serpong, 1986.
4. BATAN, Keputusan Direktur Jenderal, N0. 337/DJ/VIII/1995, tentang Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) Pusat Penelitian Tenaga Atom Serpong.
5. BATAN, Keputusan Direktur Jenderal, N0. 338/DJ/VIII/1995, tentang Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) Pusat Penelitian Tenaga Atom Serpong.
6. PTPLR., Program Pemantauan Keradioaktifan Lingkungan Daerah RSG-LP dan
Sekitarnya, Bidang Keselamatan Kerja dan Lingkungan.
7. BATAN., Buku Prosedur Analisis Sampel Radioaktivitas Lingkungan, Jakarta,
1999.
8. BAPETEN, Keputusan Kepala No. 02/Ka-BAPETEN/V-99, tentang Baku Tingkat
Radioaktivitas di Lingkungan.
9. UNSCEAR., Ionizing Radiation : Sources and Biological Effects, United Nations,
New York, 1993.
10. PP. RI., Nomor 83 Tahun 2001 Tentang Baku Mutu Lingkungan.
11. ALFRED, W.KLEMENT, CRC Handbook of Environmental Radiation, Florida,
1982.

Tabel 1. Rona radioaktivitas lingkungan daerah PPTN Serpong Tahun 2005

Objek yang Parameter yang X±σ Baku Pembanding Kualitas (*)


diamati diamati mutu

340
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005

1
Udara Laju dosis, µSv/jam 0,16 ± 0,01 25 Baik

1
Dosis kumulatif 0,07 ± 0,004 1,25 -
mSv/3bln
Tanah Aktivitas jenis, Bq/kg
2
permukaan gros α - 5-10
2
gros β - 100-700
4
40K 145,61 ± 1,29 37-1480
4
226Ra 79,33 ± 2,20 730
4
228Ac 45,91 ± 2,36 850
4
228Th 15,63 ± 0,74 133-225
Air hujan Aktivitas jenis, Bq/l
3
gros α  100
3
gros β - 1000
4
40K 127,36 ± 0,60 50-100
4
226Ra 4,75 ± 0,16 50-100
4
228Ac 2,40 ± 0,22 50-100
4
228Th 2,83 ± 0,03 50-100
Rumput Aktivitas jenis, Bq/kg
4
gros α - 37
4
gros β - 111

Tabel 2. Rona radioaktivitas lingkungan daerah PUSPIPTEK Tahun 2005


Objek yang Parameter yang X ±σ Baku mutu Data Kualitas (*)
diamati diamati pembanding
1
Udara Laju dosis, µSv/jam 0,15 ± 0,002 25 Baik
1
Dosis kumulatif, 0,07 ± 0,004 1,25
mSv/3bln

341
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005

Air PAM Air baku, Bq/l


3
gros α - 100
3
gros β - 1000
4
40K 45,56 ± 5,10 50-100
4
226Ra 7,49 ± 0,50 50-100
4
228Ac 3,12 ± 0,30 50-100
4
228Th 2,26 ± 0,20 50-100
Air hasil olahan, Bq/l
3
gros α - 100
3
gros β - 1000
4
40K 43,46 ± 4,24 50-100
4
226Ra 6,89 ± 0,60 50-100
4
228Ac 2,68 ± 0,20 50-100
4
228Th 2,78 ± 0,17 50-100
Air Aktivitas jenis, Bq/l
3
permukaan gros α - 100
3
gros β - 1000
4
40K 43,66 ± 0,12 50-100
4
226Ra 5,84 ± 0,08 50-100
4
228Ac 2,19 ± 0,04 50-100
4
228Th 2,60 ± 0,11 50-100
Tanah Aktivitas jenis, Bq/kg
2
permukaan gros α - 5–10
2
gros β - 100–700
4
40K 152,35 ± 2,33 37-1480
4
226Ra 72,85 ± 4,28 730
4
228Ac 47,62 ± 1,48 850
4
228Th 15,33 ± 0,51 133-225
Sedimen Aktivitas jenis, Bq/kg
2
gros α - 5–10
2
gros β - 100–700
4
40K 148,28 ± 6,37 37-1480
4
226Ra 53,68 ± 3,84 730
4
228Ac 14,34 ± 0,30 850
4
228Th 14,17 ± 0,24 133-225
Rumput Aktivitas jenis, Bq/kg
4
gros α - 37 -
4
gros β - 111

342
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005

Tabel 3. Rona Radioaktivitas Lingkungan daerah Lepas Kawasan Tahun 2005


Objek yang Parameter yang X ±σ Baku mutu Data Kualitas
diamati diamati pembanding (*)
1
Udara Laju dosis, µSv/jam 0,17 ± 0,02 25 Baik

Air sumur Aktivitas jenis, Bq/l


3
gros α - 100
3
gros β - 1000
4
40K 57,42 ± 2,87 50-100
4
226Ra 6,35 ± 0,75 50-100
4
228Ac 2,59 ± 0,38 50-100
4
228Th 1,89 ± 0,12 50-100

Air PAM Air baku, Bq/l


3
gros α - 100
3
gros β - 1000
4
40K 23,79 ± 1,90 50-100
4
226Ra 6,29 ± 0,60 50-100
4
228Ac 2,99 ± 0,10 50-100
4
228Th 2,52 ± 0,20 50-100
Air hasil olahan, Bq/l
3
gros α - 100
3
gros β - 1000
4
40K 23,79 ± 1,90 50-100
4
226Ra 6,29 ± 0,60 50-100
4
228Ac 2,99 ± 0,10 50-100
4
228Th 2,52 ± 0,20 50-100
Tanah Aktivitas jenis, Bq/kg
2
permukaan gros α - 5 – 10
2
gros β - 100–700
4
40K 152,48 ± 4,24 37-1480
4
226Ra 69,22 ± 2,60 730
4
228Ac 42,35 ± 1,62 850
4
228Th 12,71 ± 0,51 133-225
Rumput Aktivitas jenis, Bq/kg
4
gros α - 37
4
gros β - 111

343
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005

Tabel 4. Rona radioaktivitas lingkungan DAS Cisadane Tahun 2005


Objek yang Parameter yang X±σ Baku Data Kualitas (*)
diamati diamati mutu pembanding
1
Udara Laju dosis, µSv/jam 0,15 ± 0,01 25 Baik

Air Aktivitas jenis, Bq/l


3
permukaan gros α - 100
3
gros β - 1000
4
40K 49,18 ± 2,03 50-100
4
226Ra 7,87 ± 1,74 50-100
4
228Ac 2,77 ± 0,19 50-100
4
228Th 1,93 ± 0,11 50-100
Sedimen Aktivitas jenis, Bq/kg
3 2
gros α - 100 5 – 10
3 2
gros β - 1000 100 – 700
4
40K 146,00 ± 0,90 37-1480
4
226Ra 46,08 ± 0,77 730
4
228Ac 24,30 ± 0,30 850
4
228Th
13,48 ± 0,33 133-225

Keterangan :*) 1.Keputusan Ka.BAPETEN No. 02/Ka.BAPETEN/V-99.


2
Laporan “UNSCEAR” tahun 1982.
3
Peraturan Pemerintah RI. Nomor 82 tahun 2001.
4
CRC Handbook of Environmental Radiation, 1982.
(*) = Berdasarkan metode pembobotan
- = Alat LBC tidak berfungsi.

344
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005

345
Gambar 1. Model fisik penyebaran zat radioaktif yang terlepas ke lingkungan di PPTN Serpong

Anda mungkin juga menyukai