BAB II.
IMAROH/KEPEMIMPINAN
( Imaam, Khalifah, Amirul Mu’minin )
A. Ta’rif
suatu tempat berbisik dua orang tanpa dengan kawan yang satunya.”
(HR. Ahmad dari Abdullah bin Amr)
ف أأأذاجعججوُا بلججله أولأججنوُ أرلِدوهج ( أوإلأذا أجاَأءهجنم أأنمرْر لمأن نالأنملن أأنو انلأخنوُ ل37)
طوُنأهج لمننهجججنم إلألىَّ الترجسوُلل أوإلألىَّ أجنولليِ نالأ نملر لمننهجنم لأأعللأمهج التججلذيأن يأنسججتأننبل ج
:ل}ًاالنسججاَء طاَأن إللت قأللي ل ال أعلأنيجكنم أوأرنحأمتجهج لأتتبأنعتجججنم التشججني أ ضجل تأولأنوُلأ فأ ن
{83
(37) “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan
ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya, dan kalau mereka
menyerahkan nya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah
orang-orang yang ingin mengetahui kebe narannya (akan dapat)
mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena
karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan,
kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (QS.An Nisa:83)
ضىَّ لأهجنم أولأيجبأخدلأنتهجنم لمنن بأنعلد أخنوُفللهنم أأنمنلججاَ يأنعبججججدونألنيِ لأ يجنشججلرجكوُأن انرتأ أ
{55:ك هجنم انلأفاَلسجقوُأن}ًاالنوُر ك فأأ جنولأئل أ
لبيِ أشنيلئاَ أوأمنن أكفأأر بأنعأد أذلل أ
(40) “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di
antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih, bahwa Dia
sungguh sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi
sebagaimana Dia telah menjadikan orang orang yang sebelum mereka
berkuasa, dan sung guh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar
(keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembah-KU dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah
(janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS.An-Nur:55)
yang kamu benci dan mereka benci kepada kamu, kamu melaknat mereka
dan mereka melaknat kamu. Ditanyakan: “Ya Rasulullah, apakah tidak
kami penggal mereka itu dengan pedang?” Beliau bersabda: “Tidak,
selama mereka menegakkan shalat bersama kamu, maka jika kamu
melihat pemimpinmu melaksanakan sesuatu yang kamu membencinya,
maka bencilah amalannya dan janganlah kamu melepaskan tangannya
dari ketaatan.” (HR.Muslim dari Auf bin Malik, Shahih Muslim dalam Kitabul
Imarah: II/137, Ad-Darimi, Sunan Ad-Darimi: III/324 Lafadz Muslim)
“Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu itu lemah dan kepemim pinan itu
adalah amanat, di hari Qiyamat kelak akan menjadi kesedihan dan
penyesalan, kecuali orang yang mengambil hak kepemimpinannya dan
melak sanakan kewajibannya.” (HR.Muslim, Shahih Muslim dalam Kitabul
Imaroh: II/124)
ضججاَأعةأ انلأمججاَلل
اج أأنمأرجكنم أويأنسججأخطج لأجكججنم قليججأل أوقأججاَأل أوإل أ
صجحوُا أمنن أولتهج ت تجأناَ ل
أوأكنثأرةأ اللِسأؤالل
(50) “Sesungguhnya Allah itu ridho kepada kamu pada tiga perkara dan
benci kepada tiga perkara. Adapun (3 perkara) yang menjadikan Allah
ridho kepada kamu adalah: 1). Hendaklah kamu memper ibadati-Nya dan
janganlah mempersekutu kannya dengan sesuatu apapun, 2). Hendaklah
kamu ber pegang teguh dengan tali Allah seraya berjama’ah dan
janganlah kamu berfirqoh-firqoh, 3). Dan hendaklah kamu senantiasa
menasihati kepada seseorang yang Allah telah menyerahkan kepemim
pinan kepadanya dalam urusanmu. Dan Allah mem benci kepadamu 3
perkara; 1). Dikata kan menga takan (mengatakan sesuatu yang belum
jelas kebenarannya), 2). Menghambur-hamburkan harta benda, 3).
Banyak bertanya (yang tidak ber faidah).” (HR.Ahmad dari Abi Hurairah,
Musnad Abi Hurairah dan Muslim, II/61)
I. Larangan Menyerahkan Kepemimpinan kepada seorang Wanita
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
( لأنن يجنفللأح قأنوُرْم أولتنوُا أأنمأرهججم انمأرأأةل51)
(51) “Suatu kaum tidak akan mendapatkan kebahagiaan, jika mereka
menyerahkan kepemimpi nannya kepada seorang wanita.” (HR. Al-Bukhari
dari Abi Bakrah, Shahih Al-Bukhari dalam Kitabul Fitan: IX/70)
(53) “Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah kelak pada
hari kiyamat dan yang paling dekat tempat duduknya adalah imam yang
adil dan manusia yang paling dibenci oleh Allah kelak pada hari kiyamat
dan paling jauh tempat duduknya adalah imam yang dzalim.” (HR.At-
Tirmidzi dari Abi Said, Sunan At-Tirmidzi dalam Kitabul Ahkam: II/617 No.1329)
menolong sekalipun setelah beberapa waktu.” (HR. At-Tir midzi dari Abu
Hurairah, Sunan At-Tirmidzi no: 3592)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
( إلنتأماَ ناللأماَجم ججنتةرْ يجأقاَتأجل لمنن أوأرائلله أويجتتأقىَّ بلله فأإ لنن أأأمأر بلتأنقأوُىَ ت56)
ال
ك أأنجرْر أوإلنن يأأنجمنر بلأغنيلرله أكاَأن أعلأنيله لمننهجأعتز أوأجتل أوأعأدأل أكاَأن لأهج بلأذلل أ
(56) “Imam itu adalah pelindung (tameng), maka seseorang itu berperang
dan mempertahankan diri di belakangnya. Kalau ia memerintahkan
bertaqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan bersikap adil, niscaya dia
mendapatkan pahala kerenanya, tetapi jika dia memerintahkan dengan
selain itu, maka dia akan mendapat dosa karenanya.” (HR. Muslim dari
Abu Hurairah, Shahih Muslim dalam Kitabul Imaroh: II/132)