“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: “Kami
mendengar”, tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): “Dengarlah” sedang
kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan): “Raa`ina”, dengan memutar-
mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: “Kami mendengar dan patuh, dan
dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah
mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.” [Qs.
An Nisa: 46]
2. Banyak melanggar hukum Allah dan menghalangi manusia dari jalan Allah
ً َِّللاِ َكث
يرا َ ع ْن
َّ سبِي ِل َ ص ِد ِه ْم ْ َّت أ ُ ِحل
َ ِت لَ ُه ْم َوب ٍ طيِبَا َ ظ ْل ٍم ِمنَ الَّذِينَ هَادُوا َح َّر ْمنَا
َ علَ ْي ِه ْم ُ ِفَب
“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan)
yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi
(manusia) dari jalan Allah.” [Qs. An Nisa : 160]
َارعُونَ فِي ْال ُك ْف ِر ِمنَ الَّذِينَ قَالُوا َءا َمنَّا بِأ َ ْف َوا ِه ِه ْم َولَ ْم تُؤْ ِم ْن قُلُوبُ ُه ْم َو ِمنَ الَّذِين َ ُسو ُل ََل يَحْ ُز ْنكَ الَّذِينَ ي
ِ س ُ الرَّ يَاأَيُّ َها
إح ْن أُوتِيت ُ ْم َهذَا ِ َاض ِع ِه يَقُولُون ِ س َّماعُونَ ِلقَ ْو ٍم َءاخ َِرينَ لَ ْم يَأْتُوكَ يُ َح ِرفُونَ ْال َك ِل َم ِم ْن بَ ْع ِد َم َو َ ب ِ س َّماعُونَ ِل ْل َك ِذ َ هَادُوا
ط ِه َر َّ ش ْيئًا أُولَئِكَ الَّذِينَ لَ ْم ي ُِر ِد
َ َُّللاُ أ َ ْن ي َّ فَ ُخذُوهُ َو ِإ ْن لَ ْم تُؤْ ت َْوهُ فَاحْ ذَ ُروا َو َم ْن ي ُِر ِد
َّ ََّللاُ فِتْنَتَهُ فَلَ ْن ت َْملِكَ لَهُ ِمن
َ َِّللا
َ ٌعذَاب
ع ِظي ٌم َ ي َولَ ُه ْم فِي ْاْل ِخ َر ِةٌ قُلُو َب ُه ْم لَ ُه ْم فِي الدُّ ْن َيا ِخ ْز
“Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan)
kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: “Kami telah
beriman”, padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang
Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan
orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari
tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: “Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka)
kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah” Barangsiapa yang
Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang
datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka.
Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.”[Qs. Al Maaidah :
41]
ار بِ َما َّ ور يَحْ ُك ُم بِ َها النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أ َ ْسلَ ُموا ِللَّذِينَ هَادُوا َو
ُ َالربَّانِيُّونَ َو ْاْلَحْ ب ٌ ُإِنَّا أ َ ْنزَ ْلنَا الت َّ ْو َراة َ فِي َها ُهد ًى َون
يَل َو َم ْن لَ ْم ً اخش َْو ِن َو ََل ت َ ْشت َُروا ِبآيَاتِي ث َ َمنًا قَ ِل
ْ اس َو ُ علَ ْي ِه
َ َّش َهدَا َء فَ ََل ت َْخش َُوا الن َ َّللاِ َو َكانُوا
َّ ب ِ ظوا ِم ْن ِكت َا ُ ا ْستُحْ ِف
ََّللاُ فَأُولَئِكَ ُه ُم ْال َكافِ ُرون
َّ َيحْ ُك ْم ِب َما أ َ ْنزَ َل
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang
menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan
mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu
janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-
ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.”[Qs. Al Maaidah : 44]
“Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku; dan dari sapi dan
domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di
punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang.
Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah
Maha Benar.” [Qs. Al An’am : 146]
ُ)و ََل يَت َ َمنَّ ْونَه َ اس فَت َ َمنَّ ُوا ْال َم ْوتَ ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم
َ 6( َصا ِدقِين ِ ع ْمت ُ ْم أَنَّ ُك ْم أ َ ْو ِليَا ُء ِ َّّلِلِ ِم ْن د
ِ َُّون الن َ َقُ ْل يَاأَيُّ َها الَّذِينَ هَادُوا ِإ ْن ز
َالظا ِل ِمينَّ ِع ِلي ٌم ب َّ ت أ َ ْيدِي ِه ْم َو
َ َُّللا ْ أَبَدًا ِب َما قَدَّ َم
“Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa
sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah
kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar”. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu
selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan
Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.”[Al Jumu’ah : 6-7]
7. Merendahkan orang lain dan merasa benar sendiri (QS. Al-Baqarah 2:113)
َ َيءٍ َو ُه ْم يَتْلُونَ ْال ِكت
ََاب َكذَلِك ْ علَى ش َ ُت ْاليَ ُهود ِ س َ ارى لَ ْي َ ص َ َّت الن ِ ََيءٍ َوقَال ْ علَى ش َ ارى َ ص َ َّت الن َ ت ْاليَ ُهودُ لَ ْي
ِ س ِ ََوقَال
َاّلِلُ يَحْ ُك ُم بَ ْينَ ُه ْم يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة فِي َما َكانُوا فِي ِه يَ ْخت َ ِلفُون
َّ َقَا َل الَّذِينَ ََل يَ ْعلَ ُمونَ ِمثْ َل قَ ْو ِل ِه ْم ف
“Dan orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan”, dan
orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan,” padahal
mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan
seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-
apa yang mereka berselisih padanya.” [Al Baqarah : 113]
َّللاِ َوأ َ ِحبَّاؤُ هُ قُ ْل فَ ِل َم يُ َع ِذبُ ُك ْم ِبذُنُو ِب ُك ْم َب ْل أ َ ْنت ُ ْم َبش ٌَر ِم َّم ْن َخلَقَ َي ْغ ِف ُر ِل َم ْن َيشَا ُء
َّ ارى نَحْ ُن أ َ ْبنَا ُء َ صَ َّت ْال َي ُهودُ َوالن ِ ََوقَال
ير
ُ ص ِ ض َو َما َب ْينَ ُه َما َو ِإلَ ْي ِه ْال َم ِ ت َو ْاْل َ ْرِ س َم َوا َّ ِب َم ْن َيشَا ُء َو ِ َّّلِلِ ُم ْلكُ ال
ُ َويُ َعذ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-
Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-
anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang
diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-
Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada antara keduanya. Dan
kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).” [Qs. Al Maaidah : 18]
َعبَد
َ ير َو ِ علَ ْي ِه َو َج َع َل ِم ْن ُه ُم ْال ِق َردَة َ َو ْال َخن
َ َاز َ ب
َ َض
ِ َّللاُ َوغ َّ َقُ ْل ه َْل أُن َِبئ ُ ُك ْم ِبش ٍَر ِم ْن ذَلِكَ َمثُوبَةً ِع ْند
َّ َُّللاِ َم ْن لَ َعنَه
س ِبي ِل
َّ اء ال َ ع ْن
ِ س َو َ َ غوتَ أُولَئِكَ ش ٌَّر َم َكانًا َوأ
َ ض ُّل َّ
ُ الطا
“Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk
pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai
Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?”
Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus” [Qs. Al Maaidah : 60]
11. Sangat melecehkan Allah dan selalu bermusuhan di antara mereka sendiri serta
selalu menyalakan
api peperangan
عدَ َاوة ً ِللَّذِينَ َءا َمنُوا ْال َي ُهودَ َوالَّذِينَ أ َ ْش َر ُكوا َولَت َِجدَ َّن أ َ ْق َر َب ُه ْم َم َودَّة ً ِللَّذِينَ َءا َمنُوا الَّذِينَ قَالُوا ِإنَّا َ اس ِ َّشدَّ النَ َ لَت َِجدَ َّن أ
َارى ذَلِكَ ِبأ َ َّن ِم ْن ُه ْم قِسِيسِينَ َو ُر ْه َبانًا َوأَنَّ ُه ْم ََل َي ْست َ ْك ِب ُرون َ صَ َن
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling
dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:
“Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu
(orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka
tidak menyombongkan diri.” [Qs. Al Maaidah : 82]
ْ َس ُه ْم ي
َظ ِل ُمون َ ُظلَ ْمنَا ُه ْم َولَ ِك ْن َكانُوا أ َ ْنف
َ علَيْكَ ِم ْن قَ ْب ُل َو َما
َ صنَا َ َعلَى الَّذِينَ هَادُوا َح َّر ْمنَا َما ق
ْ ص َ َو
“Dan terhadap orang-orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu;
dan Kami tiada menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”[Qs.
An Nahl : 118]
سدًا ِم ْن ِع ْن ِد أ َ ْنفُ ِس ِه ْم ِم ْن َب ْع ِد َما ت َ َبيَّنَ لَ ُه ُم ا ْل َح ُّق ً َّب َل ْو َي ُردُّونَ ُك ْم ِم ْن َب ْع ِد ِإي َما ِن ُك ْم ُكف
َ ارا َح ِ ير ِم ْن أ َ ْه ِل ْال ِكت َا
ٌ َودَّ َك ِث
ْ علَى ُك ِل ش َّ َّللاُ ِبأ َ ْم ِر ِه ِإ َّن ْ
ٌ َيءٍ قَد
ِير َ ََّللا َّ ي َ صفَ ُحوا َحتَّى َيأ ِت ْ فَا ْعفُوا َوا
“Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran
setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka
kebenaran. Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”[Al Baqarah : 109]
18. Mengaku sebagai pelanjut ajaran Nabi Ibrahim AS. tapi sebenarnya sangat
membencinya
اْل ْن ِجي ُل إِ ََّل ِم ْن بَ ْع ِد ِه أَفَ ََل ت َ ْع ِقلُونَ () هَا أ َ ْنت ُ ْم هَؤُ ََل ِء ِ َِيم َو َما أ ُ ْن ِزل
ِ ْ ت الت َّ ْو َراة ُ َو َ ب ِل َم ت ُ َحاجُّونَ فِي إِب َْراه ِ يَاأ َ ْه َل ْال ِكت َا
َّ ْس لَ ُك ْم بِ ِه ِع ْل ٌم َو
َّللاُ يَ ْعلَ ُم َوأ َ ْنت ُ ْم ََل ت َ ْعلَ ُمونَ () َما َكانَ إِب َْراهِي ُم يَ ُهو ِديًّا َ َحا َججْ ت ُ ْم فِي َما لَ ُك ْم بِ ِه ِع ْل ٌم فَ ِل َم ت ُ َحاجُّونَ فِي َما لَي
َص َرانِيًّا َولَ ِك ْن َكانَ َحنِيفًا ُم ْس ِل ًما َو َما َكانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِركِين ْ ََو ََل ن
“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak
diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir? Beginilah kamu, kamu ini
(sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah-
membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui?; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang
lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang
musyrik.”[Qs. Ali Imran : 65-67]
َّ طفَ ْينَاهُ فِي الدُّ ْنيَا َوإِنَّهُ فِي ْاْل ِخ َرةِ لَ ِمنَ ال
َصا ِل ِحين َ ص
ْ سهُ َولَقَ ِد ا
َ س ِفهَ نَ ْف َ ع ْن ِملَّ ِة إِب َْراه
َ ِيم إِ ََّل َم ْن ُ َو َم ْن يَ ْرغ
َ َب
“Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri,
dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk
orang-orang yang saleh.” [Qs. Al Baqarah : 130]
“Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan
melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.”[Qs. Ali Imron : 69]
20. Mengingkari ayat Allah padahal tahu kebenarannya (QS. Ali Imran 3: 70)
َاط ِل َوت َ ْكت ُ ُمونَ ْال َح َّق َوأ َ ْنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُمون
ِ سونَ ْال َح َّق ِب ْال َب
ُ ب ِل َم ت َْل ِب
ِ َياأ َ ْه َل ْال ِكت َا
“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan
kebenaran, padahal kamu mengetahui?”[Qs. Ali Imron : 71]
“Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu
beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada
permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu’min) kembali (kepada
kekafiran).”[Qs. Ali Imron : 72]
Yang dimaksud “orang ummi” dalam ayat ini adalah selain orang Yahudi.
24. Tidak percaya bahwa Allah mengetahui apa yang mereka kerjakan
َِّللا َ ع ْن
َّ سبِي ِل َ َصدُّون ِ قُ ْل يَاأ َ ْه َل ْال ِكت َا- َعلَى َما ت َ ْع َملُون
ُ َ ب ِل َم ت َ ٌش ِهيد َّ َّللاِ َو
َ َُّللا َّ ت ِ ب ِل َم ت َ ْكفُ ُرونَ بِآيَا ِ قُ ْل يَاأ َ ْه َل ْال ِكت َا
َع َّما ت َ ْع َملُون ُ َم ْن َءا َمنَ ت َ ْبغُونَ َها ِع َو ًجا َوأ َ ْنت ُ ْم
َّ ش َهدَا ُء َو َما
َ َّللاُ بِغَافِ ٍل
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha menyaksikan
apa yang kamu kerjakan? Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan
Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu
menyaksikan?” Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” [Qs. Ali Imron : 98-99]
َ علَ ْي ِه ْم
ش ِهيدًا ُ ب ِإ ََّل لَيُؤْ ِمن ََّن ِب ِه قَ ْب َل َم ْوتِ ِه َويَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة يَ ُك
َ ون ِ َو ِإ ْن ِم ْن أ َ ْه ِل ْال ِكت َا
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (`Isa) sebelum kematiannya.
Dan di hari Kiamat nanti `Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”[Qs. An Nisa’ : 159]
Maksudnya orang Yahudi dan Nasrani akan percaya (beriman) bahwa NAbi Isa Alaihi Sallam hanya
utusan Allah bukan anak Allah.
َُّللاِ َو َك ِل َمتُه
َّ سو ُلُ سى اب ُْن َم ْريَ َم َر َ َّللاِ إِ ََّل ْال َح َّق إِنَّ َما ْال َمسِي ُح ِعي
َّ علَى َ ب ََل ت َ ْغلُوا فِي دِينِ ُك ْم َو ََل تَقُولُوا ِ يَاأ َ ْه َل ْال ِكت َا
س ْب َحانَهُ أ َ ْن َّ س ِل ِه َو ََل تَقُولُوا ث َ ََلثَةٌ ا ْنت َ ُهوا َخي ًْرا لَ ُك ْم إِنَّ َما
ِ َّللاُ إِلَهٌ َو
ُ ٌاحد ِ َأ َ ْلقَاهَا إِلَى َم ْريَ َم َو ُرو ٌح ِم ْنهُ ف
َّ ِآمنُوا ب
ُ اّلِلِ َو ُر
ً اّلِلِ َو ِك
يَل َّ ِض َو َكفَى ب ِ ت َو َما فِي ْاْل َ ْر َّ يَ ُكونَ لَهُ َولَدٌ لَهُ َما فِي ال
ِ س َم َوا
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah
dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan)
roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:
“(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan
Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.”[Qs. An Nisa’ : 171]]
َ يَاأَيُّ َها الَّذِينَ َءا َمنُوا ََل تَت َّ ِخذُوا الَّذِينَ ات َّ َخذُوا دِي َن ُك ْم ُه ُز ًوا َولَ ِعبًا ِمنَ الَّذِينَ أُوتُوا ْال ِكت
َ ََّاب ِم ْن قَ ْب ِل ُك ْم َو ْال ُكف
ار أ َ ْو ِليَا َء
َّ َواتَّقُوا
ََّللاَ إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِين
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang
membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi
Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika
kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” [Qs. Al Maaidah : 57]
31. Cepat melakukan dosa, pelanggaran dan memakan makan yang haram
32. Membenci orang yang konsisten terhadap agama (QS. Al-Maidah 5:59)
َاّلِلِ َو َما أ ُ ْن ِز َل ِإلَ ْينَا َو َما أ ُ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْب ُل َوأ َ َّن أ َ ْكث َ َر ُك ْم فَا ِسقُون ِ قُ ْل َياأ َ ْه َل ْال ِكت َا
َّ ب ه َْل ت َ ْن ِق ُمونَ ِمنَّا ِإ ََّل أ َ ْن َءا َمنَّا ِب
“Katakanlah: “Hai Ahli kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami
beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang
diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang
fasik?”[Qs. Al Maaidah : 59]
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan
ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu”. Sesungguhnya apa
yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran
kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir
itu.”[Qs. Al Maaidah : 68]
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang
keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.”[Qs.
Ali Imron : 105]
35. Senang melanggar janji dan membunuhi para nabi (QS. An-Nissa’ 4:155)
“Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu,
dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi
tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: “Hati kami tertutup.” Bahkan, sebenarnya Allah telah
mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian
kecil dari mereka.”[Qs. An Nisa’ : 155]
ًّ سوا َح
ظا ِم َّما ذُ ِك ُروا ِب ِه َو ََل ِ ع ْن َم َو
ُ َاض ِع ِه َون َ ض ِه ْم ِميثَاقَ ُه ْم لَعَنَّا ُه ْم َو َج َع ْلنَا قُلُوبَ ُه ْم قَا ِسيَةً يُ َح ِرفُونَ ْال َك ِل َمِ فَ ِب َما نَ ْق
ْ َّ صفَحْ إِ َّن
ََّللاَ ي ُِحبُّ ال ُمحْ ِسنِين ْ ع ْن ُه ْم َوا ً علَى خَائِنَ ٍة ِم ْن ُه ْم إِ ََّل قَ ِل
ُ يَل ِم ْن ُه ْم فَاع
َ ْف َّ ت َزَ ا ُل ت
َ َط ِل ُع
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka
keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka
(sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu
(Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka
(yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.”[Qs. An Nisa’: 13]
37. Banyak bertanya untuk menyusahkan yang ditanya (QS. Al-Baqarah 2: 67-71)
)( َاّلِلِ أ َ ْن أ َ ُكونَ ِمنَ ْال َجا ِهلِين َّ ِعوذُ ب ُ َ َّللاَ يَأ ْ ُم ُر ُك ْم أ َ ْن ت َ ْذبَ ُحوا بَقَ َرة ً قَالُوا أَتَت َّ ِخذُنَا ُه ُز ًوا قَا َل أ َ َوإِ ْذ قَا َل ُمو
َّ سى ِلقَ ْو ِم ِه إِ َّن
ان بَيْنَ ذَلِكَ فَا ْفعَلُوا َما ٌ ع َو َ ض َو ََل بِ ْك ٌر ٌ ار ِ َِي قَا َل إِنَّهُ يَقُو ُل إِنَّ َها بَقَ َرة ٌ ََل ف َ ع لَنَا َربَّكَ يُبَيِ ْن لَنَا َما ه ُ قَالُوا ا ْد
اظ ِرينَ () قَالُوا ِ َّس ُّر الن َ ٌ تُؤْ َم ُرونَ () قَالُوا ا ْدعُ لَنَا َربَّكَ يُبَيِ ْن لَنَا َما لَ ْونُ َها قَا َل إِنَّهُ يَقُو ُل إِنَّ َها بَقَ َرة
ُ َ ص ْف َرا ُء فَاقِ ٌع لَ ْونُ َها ت
َّللاُ لَ ُم ْهتَدُونَ () قَا َل إِنَّهُ يَقُو ُل إِنَّ َها بَقَ َرة ٌ ََل ذَلُو ٌل َّ علَ ْينَا َوإِنَّا إِ ْن شَا َء َ َِي إِ َّن ْالبَقَ َر تَشَابَه َ ع لَنَا َربَّكَ يُبَيِ ْن لَنَا َما ه ُ ا ْد
ُ ْ
)( َق فَذبَ ُحوهَا َو َما َكادُوا يَفعَلون َ ْ ْ ْ ُ َ
ِ سل َمة ََل ِشيَة فِي َها قَالوا اْلنَ ِجئتَ بِال َح ٌ َّ َ ث ُم ْ
َ ض َو ََل ت َ ْس ِقي ال َح ْر َ ْ
َ ير اْل ْرُ ِتُث
“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyembelih seekor sapi betina”. Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah
ejekan?” Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-
orang yang jahil”. Mereka menjawab: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia
menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman
bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu”. Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk
kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya”. Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah
berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi
menyenangkan orang-orang yang memandangnya.” Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu
untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya
sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk
memperoleh sapi itu).” Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi
betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak
bercacat, tidak ada belangnya.” Mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi
betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah itu.”[Qs. Al-Baqarah: 67-71]
اس السِحْ َر َو َما َ َّاطينَ َكفَ ُروا يُعَ ِل ُمونَ الن ِ َشيَّ ان َولَ ِك َّن ال ُ سلَ ْي َم ُ علَى ُم ْل ِك
ُ سلَ ْي َمانَ َو َما َكفَ َر َ ينُ اط ِ َشي َّ َواتَّبَعُوا َما تَتْلُو ال
َوَل إِنَّ َما نَحْ ُن فِتْنَةٌ فَ ََل ت َ ْكفُ ْر فَيَتَعَلَّ ُمون َ ُان ِم ْن أ َ َح ٍد َحتَّى يَق ِ اروتَ َو َما يُعَ ِل َمُ َاروتَ َو َم ُ علَى ْال َملَ َكي ِْن بِبَابِ َل ه َ أ ُ ْن ِز َل
ض ُّر ُه ْم َو ََلُ ََّللاِ َويَتَعَلَّ ُمونَ َما ي َّ ارينَ بِ ِه ِم ْن أ َ َح ٍد إِ ََّل بِإ ِ ْذ ِن َ ِِم ْن ُه َما َما يُفَ ِرقُونَ بِ ِه بَيْنَ ْال َم ْر ِء َوزَ ْو ِج ِه َو َما ُه ْم ب
ِ ض
َ ُس َما ش ََر ْوا بِ ِه أ َ ْنف
َس ُه ْم لَ ْو َكانُوا يَ ْعلَ ُمون َ ْق َولَبِئٍ ع ِل ُموا لَ َم ِن ا ْشت ََراهُ َما لَهُ فِي ْاْل ِخ َرةِ ِم ْن خ َََل َ يَ ْنفَعُ ُه ْم َولَقَ ْد
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan
sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada
manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut,
sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
“Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara
seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya
kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa
yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”[Qs. Al Baqarah :
102]
(QS.Al-Maidah 5: 21-24)
سى َ ار ُك ْم فَت َ ْنقَ ِلبُوا خَا ِس ِرين ََ () َقالُوا َيا ُمو ِ علَى أ َ ْد َب
َ َّللاُ َل ُك ْم َو ََل ت َْرتَدُّوا َ سةَ الَّ ِتي َكت
َّ َب َ َّض ْال ُمقَدَ َياقَ ْو ِم ا ْد ُخلُوا ْاْل َ ْر
َاخلُونَ ()قَا َل َر ُج ََل ِن ِمنَ الَّذِين ِ َِإ َّن ِفي َها قَ ْو ًما َجب َِّارينَ َوإِنَّا لَ ْن نَ ْد ُخلَ َها َحتَّى َي ْخ ُر ُجوا ِم ْن َها فَإ ِ ْن يَ ْخ ُر ُجوا ِم ْن َها فَإِنَّا د
)( ََّللاِ فَت ََو َّكلُوا ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِين
َّ علَى َ اب فَإِذَا دَخ َْلت ُ ُموهُ فَإِنَّ ُك ْم غَا ِلبُونَ َوَ علَ ْي ِه ُم ْال َب
َ علَ ْي ِه َما ا ْد ُخلُوا َّ َيخَافُونَ أ َ ْن َع َم
َ َُّللا
َسى ِإنَّا لَ ْن نَ ْد ُخلَ َها أ َ َبدًا َما دَا ُموا ِفي َها فَا ْذهَبْ أ َ ْنتَ َو َربُّكَ فَقَا ِت ََل إِنَّا هَا ُهنَا قَا ِعدُون َ قَالُوا َيا ُمو
“Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah
kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
Mereka berkata: “Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa,
sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika
mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya.” Berkatalah dua orang di antara orang-orang
yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi ni`mat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan
melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya
kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. Mereka
berkata: “Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di
dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya
kami hanya duduk menanti di sini saja.”[Qs. Al Maaidah : 21-24]
menjadi pemimpin
42. Membuat kerusakan di muka bumi berkali-kali dan menyombongkan diri dengan
kesombongan
yang besar
َ سو ُءوا ُو ُجو َه ُك ْم َو ِليَ ْد ُخلُوا ْال َمس ِْجدَ َك َما دَ َخلُوهُ أ َ َّو َل َم َّرةٍ َو ِليُت َبِ ُروا َما
ً ِعلَ ْوا تَتْب
يرا ُ َفَإِذَا َجا َء َو ْعدُ ْاْل ِخ َرةِ ِلي
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat
maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,
(Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam
mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” [QS. Al-Isra’ (17) : 7]
ajaran agama
ِ َّللاِ َو ْال َمسِي َح ابْنَ َم ْر َي َم َو َما أ ُ ِم ُروا ِإ ََّل ِل َي ْعبُدُوا ِإلَ ًها َو
احدًا ََل ِإلَهَ ِإ ََّل ُه َو ِ ار ُه ْم َو ُر ْه َبانَ ُه ْم أ َ ْر َبابًا ِم ْن د
َّ ُون َ ات َّ َخذُوا أَحْ َب
َع َّما يُ ْش ِر ُكون
َ ُس ْب َحانَه
ُ
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga
mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan
Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.” [QS. At-Taubah 9: 31).
َورهُ َولَ ْو َك ِرهَ ْال َكافِ ُرون َّ َّللاِ ِبأ َ ْف َوا ِه ِه ْم َويَأْبَى
َ َُّللاُ ِإ ََّل أ َ ْن يُتِ َّم ن َّ ور ْ ي ُِريدُونَ أ َ ْن ي
َ ُُط ِفئُوا ن
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan
Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak
menyukai.” [QS. At-Taubah 9:32].
َص ِدقًا ِل َما بَيْنَ يَدَ ْي ِه َو ُهدًى َوبُ ْش َرى ِل ْل ُمؤْ ِمنِينَ () َم ْن َكانَ َّللاِ ُمَّ علَى قَ ْلبِكَ بِإ ِ ْذ ِن َ َقُ ْل َم ْن َكان
َ ُعد ًُّوا ِل ِجب ِْري َل فَإِنَّهُ ن ََّزلَه
َعد ٌُّو ِل ْل َكافِ ِرين ُ عد ًُّوا ِ َّّلِلِ َو َم ََلئِ َكتِ ِه َو ُر
َّ س ِل ِه َو ِجب ِْري َل َو ِمي َكا َل فَإ ِ َّن
َ ََّللا َ
“Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur’an) ke
dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi
petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang menjadi musuh Allah,
malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-
orang kafir.” [QS. Al-Baqarah 2 : 97-98].
َب َويُذَبِ ُحون ِ سو َء ْالعَذَا ُ سو ُمونَ ُك ْم ُ َع ْونَ ي َ علَ ْي ُك ْم إِ ْذ أ َ ْن َجا ُك ْم ِم ْن َءا ِل فِ ْر َّ َسى ِلقَ ْو ِم ِه ا ْذ ُك ُروا نِ ْع َمة
َ َِّللا َ َوإِ ْذ قَا َل ُمو
َ ()وإِ ْذ ت َأَذَّنَ َربُّ ُك ْم لَئِ ْن
ش َك ْرت ُ ْم َْل َ ِزيدَنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َكفَ ْرت ُ ْم إِ َّن َ ِأ َ ْبنَا َء ُك ْم َويَ ْستَحْ يُونَ ن
َ سا َء ُك ْم َوفِي ذَ ِل ُك ْم بَ ََل ٌء ِم ْن َربِ ُك ْم
َ ع ِظي ٌم
َ َعذَابِي ل
ٌ شدِيد َ
“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia
menyelamatkan kamu dari (Fir`aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa
yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu;
dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
mema`lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.[QS. Ibrahim 14:6-
7]
55. Bangga ketika dapat menipu orang lain dan dipuji terhadap yang tidak
dikerjakan
ٌ َعذ
اب ِ از ٍة ِمنَ ا ْل َعذَا
َ ب َولَ ُه ْم َ ْس َبنَّ الَّ ِذينَ َي ْف َر ُحونَ بِ َما أَت َ ْوا َويُ ِحبُّونَ أ َ ْن يُحْ َمدُوا ِب َما لَ ْم َي ْف َعلُوا فَ ََل تَح
َ َس َبنَّ ُه ْم بِ َمف َ ْتَح
أ َ ِلي ٌم
“Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah
mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan
janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih”. (QS.
Ali Imran: 188)
Yang dimaksud dengan “apa yang mereka kerjakan” adalah menipu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam
dan umat Islam.
Al-Tafsir wa Al-Ta’wil
1. Al-Qur’an Al-Karim
2. Abu Al-Fida’ Ismail bin Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim, Syirkah Nur Asia, t.t.
4. Husain bin Mas’ud al Baghawi, Ma’alim Al-Tanzil Fi Al Tafsir Wa Al Ta’wil, Dar al Fiqr, 1405H
6. Zainuddin Hamidi dan Fahrudin HS, Tafsir Al Qur’an, Wijaya Jakarta, 2004 M.
7. Abd al-Fatah al Qadhi, Asbab Al Nuzul An Al Shahabah Wa Al Mufasirin, Dar al Nadwah al Yadidah,
Beirut, 1408 H
8. Muhammad Izzah Waruzah, Al Yahud Fi Al Qur’an Al Karim, Dar al Shahwah, Maktabah al Islamy,
Beirut, 1400H