َ َالص ي ِّ ض َعلَْينَا َ َر َ َوف،ضا َن َش ْه ًرا ُمبَ َار ًك ا َ ِهلل َج َع َل َر َم َْ َّ َأش َه ُد َأن ْ َو،ُك لَه َ َْأش َه ُد َأ ْن آَل ِإ ٰل هَ ِإاَّل اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري ْ .الت ْق ٰوى َّ ص ِّل َو َس لِّ ْم َع ٰلى َس يِّ ِدنَا َم َح َّم ِد ٰ َ اَللّ ُه َّم. ُُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه ُّ ص ْحبِ ِه َْأه ِل ِِ ِ ُّ َ ََّأما َب ْع ُد َفي.الت ٰقى َوال َْو ٰفى اَأيهَا َ َو َع ٰلى آل ه َو،ن ال ُْم ْجتَ ٰبى َ اعتِ ِه َفقَ ْد فَاز َم ِن َ َاهلل َوط ِ ص ْي ُكم و َن ْف ِس ي بَِت ْق وى ِ الْمس لِمو َن! ُأو َ ْ َْ ْ ُْ ْ ُ انِ َالش ْيطَّ اهلل ِم َن ِ ِ َأعُ وذُ ب: َال اهلل َتعَا ٰلى ِفي كِتَابِ ِه الْكَ ِريْ ِم ْ ْ ُ َ َفق.َّات َقى ِ ِ َّ ِ َّ الرح ٰم ِن ِ بِس ِم،الر ِج ْي ِم ب َعلَْي ُك ُم َ يَاۤ َُّأي َها الذيْ َن ٰء َمنُ وا ُكت.الرح ْي ِم ْ َّ اهلل ْ َّ ب َعلَى الَّ ِذيْ َن ِم ْن َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُق ْو َن ِ َ ام َك َما ُكت ُ َالصي ِّ Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, alfakir mengajak kepada para jama’ah sekalian wabil khusus kepada diri saya sendiri agar senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas ketakwaan kita kepada allah SWT dalam segala keadaan dan waktu .Takwa dalam artian yang sebenar- benarnya taqwa..................... Selanjutnya marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita lebih-lebih nikmat Iman dan Islam, kesehatan dan kekuatan lahir bathin sehingga sampai pada detik ini kita masih dalam keadaan mu’min, dan dapat melaksanakan ibadah dengan tenang tanpa ada halangan suatu apapun. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan umur panjang dan kesehatan hingga kita dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan ini dengan khusyu’ . Aamiin..... Jama’ah Jum’at rahimani wa rahimakumullah sehubungan dengan kedatangan bulan Ramadan ini marilah kita sama-sama bermuhasabah diri, menghitung- hitung seberapa banyak kesalahan-kesalahan kita kepada Allah Swt, seberapa banyak kemaksiatan-kemaksiatan kita kepada Allah Swt, oleh karena itu momentum yang paling tepat untuk memohon ampunan adalah dibulan yang penuh maghfiroh ini, dibulan penuh ampunan ini mari banyak- banyak kita memohon ampunan kepada Allah Swt dibulan magfiroh ini. Kita berharap ibadah puasa yang kita jalani selama bulan Ramadan ini diterima di sisi Allah Swt dan mendapatkan idul fitri atau kembali pada kesucian. Aamiin.. Jama’ah Jum’at rahimani wa rahimakumullah persiapan lahiriyah dan batiniyah ini amat penting sekali agar supaya kita dapat menjalani ibadah puasa sampai selesai dan mencapai hasil yang baik yaitu mendapat sesuatu yang sudah dijanjikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala menjadi orang yang bertakwa atau digolongkan pada golongan orang Muttaqin. masalah persiapan itu dianggap penting disebabkan dalam menjalankan ibadah puasa ini walaupun cara pelaksanaan syarat rukun dan waktunya sama, akan tetapi hasilnya berlainan antara yang satu dengan lainnya ini semua disebabkan karena mengerjakan puasa yang juga berbeda pula. karena berbeda-beda dari masing-masing individu inilah maka akibatnya tingkatan puasa menjadi berbeda pula sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab durratun Nasihin karya syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad asy- syakir alhubuwy bahwasanya puasa itu ada tiga tingkatan, yaitu: 1. ص ْو ُم ال ُع ُم ْوم َ , yakni puasanya orang-orang awam ialah hanya sekedar menahan makan atau menahan lapar dan haus serta menahan syahwatnya. 2. صْ ص ْو ُم ا ْل َخ َو,َ puasanya orang-orang khusus dan pilihan yaitu puasa orang-orang soleh, yakni yang menahan semua perbuatan dosa, seperti memelihara pandangan dari hal-hal yang dicela Syara' , memelihara mulut dari ucapan keji, mengumpat, berbohong, adu domba, sumpah palsu, memelihara pendengaran dari hal-hal yang tidak senonoh, memelihara isi perut dari makanan yang syubhat pada saat berbuka puasa. Bahkan isi perutnya dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagian untuk makanan sebagian untuk minuman dan sebagian untuk bernapas. 3. ص ا ْل َخ َوص ِ ص ْو ُم ا ْل َخ َو َ , yaitu puasa orang-orang istimewa, yakni puasanya hati dengan meletakkan didalamnya cita-cita kebesaran serta keagungan agama, menahan pikiran agar tidak terkecoh dari hal-hal yang bersifat duniawiyah yang mengakibatkan dirinya lupa kepada Allah. Hatinya selalu berhubungan dengan Allah dengan dorongan rasa cinta kepadanya. Segala sesuatu selain Allah adalah sangat kecil dalam pandangannya. ia tidak tergoda oleh gemerlapnya dunia, pangkat dan kedudukan. ia mengambil dunia hanya sekedar keperluannya saja. Inilah puasa para nabi dan shiddiqin. . Jama’ah Jum’at rahimani wa rahimakumullah Demikian gambaran tingkatan puasa yang dilakukan oleh umat Islam yang antara satu dengan yang lainnya sangat berbeda pada pelaksanaanya. Dari tingkatan yang rendah hingga tingkatan yang tinggi. Dengan ini diharapkan supaya umat Islam sama-sama berusaha meningkatkan kualitas ibadah puasanya dengan sebaik-baiknya. Syukur bila dapat mencapai puasa َوص44ص ْال َخ ِ َو44( َخpuasanya para Nabi dan Siddiqin). Bila tidak mencapai derajat tersebut, minimal kita dapat melaksanakan puasa sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditetapkan dalam syari’at Islam. Atau paling tidak puasa yang kita lakukan tidak sia-sia karena sesuatu hal sepele, misalnya berbohong atau adu domba sesama muslim. Dimana karena perbuatan sepele tersebut puasa bisa menjadi rusak. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulallah Saw. .ب َْأو نَ ِم ْي َم ٍة ٍ ْْها بِ َك ِذي َ الص ْو ُم ُجنَّةٌ َمالَ ْم يَ ْخ ِرق َّ “Puasa itu adala perisai selama ia belum dirobek (dirusak) dengan bohong dan mengadu domba” (HR.Ibnu Hazm) Oleh sebab itulah, didalam melaksanakan ibadah puasa haruslah dujauhi perkara-perkara yang dapat menghilangkan pahala puas. Selama berpuasa hendaklah pandai-pandai mengendalikan diri dari sifat-sifat madzmumah (tercela) yang bisa menghapus pahala puasa. Sehingga ibadah puasa yang kita jalani maqbul atau bisa diterima disisi Allah Swt, tidak hanya mendapatkan haus dan lapar saja. sebagaimana Rasulallah Saw telah bersabda: ِ ِِ ِ ِ ٍ ب َ ِئ ش ُ ْس لَهُ م ْن صيَامه ااَّل ا ُ َلج ْوعُ َواْ َلعط َ صا م ل َْي ُّ َر “Banyak sekali orang yang berpuasa yang tidak memperoleh apa-apa dari puasanya, selain lapar dan haus dahaga belaka” (HR. Ibnu Majah dan Nasa’i) Karena itu untuk menghindari diri dari kesia-siaan puasa ramadhan ini, haruslah kita hindari benar-banar perbuatan atau perkataan kotor dan keji. Dimana sesungguhnya diantara tujuan ibadah puasa adalah mengendalikan hawa nafsu dan sifat-sifat tercela bahkan Rasulullah saw sendiri telah menegaskan dalah haditsnya:
.ث َّ ام ِم َن اللَّغْ ِو َو
ِ َالرف ُ َالصي ُّ ام ِم َن اَأل ْك ِل َو ِ الش ْر ِّ إنَّ َما.ب ُ َالصي ِّ سَ ل َْي “bukanlah puasa itu hanya menahan makan dan minum, tetapi puasa itu adalah (menahan diri dari) perkataan – perkataan kotor dan caci maki” (HR. Ibnu Huzaimah) Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah Sesungguhnya bulan Ramadhan memiliki keutamaan- keutamaan yang besar. Bulan ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki bulan lainnya. Bulan ini adalah bulan Alquran. Allah Ta’ala berfirman, Quran Al-Baqarah: 185
نَات ِم َن ال ُْه َدى
ٍ َّاس وبِّي ِ ض ا َنالَّ ِذي ُأنْ ِز َل فِي ِه الْ ُق رآ ُن ه َ َ ِ دى للن ً ُ ْ َ ر َم َ َش ْه ُر ِ َوالْ ُفرق ان ْ َ “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah Bulan ramadhan adalah bulan rahmat dan ampunan. Bulan ini adalah bulan pembebasan dari api neraka. Wasilah- wasilah untuk menggapai rahmat dan ampunan tersedia begitu banyak di bulan ini. Dan hal itu mudah untuk didapatkan. Jalan-jalan menuju ke sana banyak. Selain itu, potensi untuk melakukan keburukan dipersempit. Setan- setan yang jahat dibelenggu. Diriwayatkan oleh at-Turmudzi dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika telah datang awal malam لَة ِم ْن َش ْه ِر ٍ ِإذَا كَا َن ََّأو ُل لَي ْ bulan Ramadhan, ضا َنَ َر َم diikatlah para setan ِ اطين ومر َدةُ ال ْج ِّن ِ َّ ت ِ ص ِّف َد dan jin-jin yang jahat, َ َ َ ُ َالشي ُ ْ َوغُلِّ َق ditutup pintu -pintu neraka, tidak ada satu َّم فَال ُي ْفتَ ُح َ اب َج َهن ُ ت َْأب َو pintupun yang dibuka, اب ِ ٌ َم ْن َها ب dan dibukalah pintu- ِ ْج نَان َفلَ ْم ِ ت َْأب واب ال ْ َوفُتِ َّح pintu surga, tidak ada ُ َ satu pintupun yang اب ِ tertutup, ٌ َُي ْغلَ ْق م ْن َها ب berseru seorang :ادٍ َادي من ِ penyeru: ُ ََو ُين wahai orang yang ِ يا ب اغ َي الْ َخ ْي ِر َأقْبِ ْل ingin kebaikan َ َ lakukanlah, wahai orang yang ِ الش ِّر َأق ،ْص ْر َّ اغ َي ِ ويا ب ingin kejelekan َ ََ kurangilah.
َ َِوللَّ ِه عَُتقَاءُ ِم َن النَّا ِر َو َذل
ك فِي Dan bagi Allah membebaskan
ُك ِّل لَْيلَ ٍة
sejumlah orang dari neraka. Hal itu terjadi pada setiap malam.” Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah Para salafussalih rahimahumullah dulu mereka berdoa kepada Allah selama enam bulan sebelum Ramadhan agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Setelah memasuki bulan Ramadhan, mereka memohon kepada Allah agar diberikan taufik untuk mengisi bulan Ramadhan dengan ketaatan. Mengaruniakan kepada mereka semangat. Dan setelah menyelesaikan Ramadhan, selama enam bulan kedepan mereka memohon kepada Allah agar amalan Ramadhan mereka diterima. Semoga kita semua selalu diberikan taufik wal hidayah oleh Allah SWT sehingga amalan-amalan yang kita lakukan selama bulan Ramadhan ini diterima disisi Allah SWT. Aami Yaa Rabbal ‘alamiin......