Anda di halaman 1dari 4

Saudaraku Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah.

Hidup ini bagai sekolah, ada banyak hal yang


harus dipelajari, ada karakter baik yang harus
ditanamkan dan ada ujian yang harus dihadapi oleh
setiap orang. Enak dan tidak bila ditinjau secara duniawi,
keduanya adalah ujian. Kata kunci untuk menghadapinya
adalah enak tidak lupa diri dan susah tidak putus asa.
KHUTBAH Allah swt berfirman:

LIMA UJIAN HIDUP ُ‫ْخ ْي ُِر ُفِ ْت نَُةً ُ َوإِلَْي نَا‬ ُِ ‫ك ُُّل ُنَ ْفسُ ُذَائَِقةُ ُال َْم ْو‬
َ ‫ت ُ َونَ ْب لوك ُْم ُبِالشرُ ُ َوال‬
Oleh: Drs. H. Ahmad Yani ُ‫ت ْر َجعو َن‬
Ketua Departemen Dakwah PP DMI, Ketua LPPD
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
Khairu Ummah, Trainer Dai dan Manajemen Masjid,
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
Penulis 50 Buku. KOMUNIKASI 0812-9021-953
cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada

ُ‫ْح ْمدُُلِلُِّوُ َربُُال َْعالَ ِم ْي َُنُنَ ْح َمدهُُ َونَ ْستَ ِع ْي نوُُ َونَ ْستَ ْغ ِفرهُُ َونَت ْوبُُإِلَْي ُِو‬
Kami lah kamu dikembalikan. (QS Al Anbiya [21]:35).
َ ‫اَل‬
ُ َ‫ات ُأَ ْع َمالِنَا ُ َم ُْن ُيَ ْه ُِد ُاللُ ُف‬ُِ َ‫الل ُ ِم ُْن ُشرْوُِر ُأَنْ ف ِسنَا ُ َو َسيئ‬
Satu hal yang harus kita sadari bahwa segala
َُ‫ل‬ ُِ ِ‫َونَع ْوذُ ُب‬ macam bentuk ujian yang akan diberikan sudah diberi

ُُ‫ُاَ ْش َهدُُاَ ُْنُ ُلَُاِ ُلوَُاِلُُاللُُ َو ْح َده‬.ُ‫يُلَو‬ ُ َ‫ضلِ ُْلُف‬


tahu oleh Allah swt. Ibarat soal anak sekolah, semua
ِ ‫لَُ َى‬
َُ ‫اد‬ ْ ‫ضلُُلَوُُ َوَم ُْنُي‬ ِ‫م‬ sudah dibocorkan yang mestinya kita sudah tahu hal itu
memang bakal terjadi dan mudah bagi kita untuk
ُُ‫ك ُلَوُ ُ َواَ ْش َهدُ ُاَنُ ُم َحم ًدا ُ َع ْبدهُ ُ َوَرس ْولوُ ُ َوالصلَةُ ُ َوالسلَم‬ َُ ْ‫ُلَ ُ َش ِري‬ menjawab atau menghadapinya. Lalu, apa saja ujian

ُ.‫ص َحابُِِو ُ َوَم ُْن ُتَبِ َعوُ ُاِلَى ُيَ ْوُِم ُالديْ ُِن‬ ِ
ْ َ‫َعلَى ُنَبِي نَا ُم َحمدُ ُ َو َعلَى ُءَال ُِو ُ َوا‬
yang Allah swt berikan?. Jawabannya disebutkan dalam
firman Allah swt:

ُ‫اعتُِِوُلَ َعلك ُْم‬ ُِ ُ‫ص ْيك ُْمُ َونَ ْف ِسيُبِتَ ْق َوى‬ ِ ‫ُاو‬:‫الل‬ ِ َُ ‫اعب‬ ِ ِ ُ ‫وعُ ُونَ ْق‬
َ َ‫اللُ َوط‬ ْ ُ ُ‫اد‬ َ َ‫ُفَ ي‬:ُ‫اَماُبَ ْعد‬ ُِ ‫األم َو‬
ُ‫ال‬ ْ ُ ‫ص ُم َُن‬ َ ِ ‫ف ُ َوالْج‬ َ ‫ش ْيءُ ُ ِم َُن ُال‬
ُِ ‫ْخ ْو‬ َ ِ‫َولَنَْب ل َونك ُْم ُب‬
ُ‫ ُيَااَيُّ َها ُال ِذيْ َُن ُاََمنوا‬:‫آن ُالْ َك ِريْ ُِم‬ُِ ‫ ُقَالَُ ُاللُ ُتَ َعالَى ُفِى ُالْق ْر‬.‫ت ْفلِح ْو َُن‬ ُِ ‫سُ َوالث َم َر‬
َُ ‫اتُ َوبَش ُِرُالصابِ ِر‬
‫ين‬ ُِ ‫َواألنْ ف‬
‫اللَُ َحقُُت َقاتُِِوُ َو ُلَُتَم ْوتنُُاِلُُ َواَنْ ت ُْمُم ْسلِم ْو َُن‬ ُ ُ‫ات قوا‬
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, lapar, Allah swt melatih kita dengan berpuasa, ada yang
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, wajib seperti puasa Ramadhan dan ada yang sunat.
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar (QS Al Baqarah [2]:155). Lapar yang dikhawatirkan manusia adalah bila
terjadi kelangkaan bahan makanan dengan berbagai
Kaum Muslimin Yang Berbahagia. sebab, bisa karena bencana alam, gagal panen,
peperangan, wabah penyakit atau bahan makanan
Dari ayat di atas, ada lima bentuk ujian yang harus sedikit sedangkan yang membutuhkan banyak. Dari sini
dihadapi oleh setiap manusia. Karenanya setiap kita manusia bisa mengalami konflik karena berebut
harus memiliki kesiapan mental untuk menghadapinya, makanan. Manusia yang tidak lulus ujian adalah siapa
bukan malah menunjukkan sikap buruk terhadap ujian saja yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
itu. Pertama, rasa takut, ini memang ada pada tiap makanan. Sedangkan yang lulus ujian malah suka
orang. Takut sakit, takut kekurangan atau tidak punya memberi makanan kepada orang lain, sesuatu yang
harta, takut dipecat, takut pada pemimpin, takut kalah, memang sangat disenangi oleh Allah swt dan dianjurkan
takut pensiun dan tua, takut tidak punya jabatan, takut oleh Rasulullah saw. Karena itu, orang yang suka
dihina, takut diganggu dan sebagainya. Rasa takut memberi makan akan memperoleh surga dari Allah swt,
seperti itu memang wajar, tapi jangan sampai
ِ ‫أ ْعبدو ُالرحمن‬
َ ‫ُوأَفْشوا ُالسلَ َم ُتَ ْدخلوا ُال‬
َُ‫ْجنة‬ َ ‫ُوأَطْعموا ُالط َع‬
َ ‫ام‬
menyebabkan kita mengabaikan prinsip-prinsip
kebenaran lalu menyesuaikan diri terhadap apa yang kita َ ََْ
takuti. Karenanya, ketakutan seperti itu tidak boleh
mendominasi perasaan kita.
‫ُبِالسلَُِم‬
Hanya satu rasa takut yang dibenarkan, yakni Sembahlah Allah Yang Maha Rahman, berikanlah
takut kepada Allah swt dalam arti takut kepada murka, makan, tebarkanlah salam, niscaya kamu masuk surga
siksa dan azab-Nya. Karenanya, segala yang bisa dengan selamat (HR. Tirmidzi).
mendatangkan murka, siksa dan azab harus kita jauhi.
Sidang Jumat Rahimakumullah.
Kedua, kelaparan. Keadaan lapar merupakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Keadaan ini bukan Ujian Ketiga adalah kurang harta. Memiliki banyak
hanya karena tidak ada makanan atau tidak punya uang harta merupakan sesuatu yang menyenangkan. Apa
untuk membeli makanan, tapi bisa karena sulit yang ingin dimiliki dan dicapai lebih mudah
mendapatkannya atau karena keadaan tertentu seperti memperolehnya bila kita punya harta. Karena itu, banyak
dalam perjalanan, sakit dan sebagainya. Agar kita orang yang takut bila mengalami keadaan kekurangan
memiliki kesiapan mental untuk menghadapi keadaan apalagi tidak punya harta. Untuk memiliki harta, manusia
bukan hanya boleh, tapi harus mencarinya secara halal,
bukan menghalalkan segala cara, apalagi sampai saja, namun menyikapinya jangan berlebihan. Ketakutan
mencari legalitas hukum untuk menghalalkan sesuatu akan kekurangan jiwa karena ada peperangan, wabah
yang tidak halal, Allah swt berfirman: penyakit yang mematikan dan berbagai bencana lainnya.
Bahkan sampai kita takut dengan kematian kita sendiri.
ُ‫امُلِتَأْكلوا‬
ُِ ‫اط ُِلُ َوت ْدلواُبِ َهاُإِلَىُالْحك‬ِ ‫ولُتَأْكلواُأَموالَك ُمُب ي نَك ُمُبِالْب‬
َ ْ َْ ْ َ ْ َ
Ada pula yang sangat khawatir bila dia mati, sambil
berkata dalam hati “anak dan isteri saya makan apa
‫اسُبِاإلثْ ُِمُ َوأَنْ ت ُْمُتَ ْعلَمو َُن‬ ُِ ‫فَ ِري ًقاُ ِم ُْنُأ َْم َو‬
ُِ ‫الُالن‬ kalau saya mati,” ini merupakan kesombongan diri kita
yang sangat tidak dibenarkan, seolah-olah kita yang
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta memberi rizki pada anak dan isteri.
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang Agar kita tidak berlebihan dalam menyikapi
batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kematian, maka siapa saja boleh kita cintai, namun
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan jangan berlebihan dalam mencintainya, karena kita pasti
sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan akan berpisah dengan mereka, mungkin saja kita yang
(jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. (QS Al lebih dulu mati atau mereka.
Baqarah [2]:188).
Kelima atau yang terakhir yang merupakan ujian
Ada dua sikap buruk akibat manusia takut yang sudah diberi tahu oleh Allah swt adalah kurang
kekurangan harta secara berlebihan. Pertama, bakhil buah-buahan. Menikmati buah-buahan sungguh
yang membuatnya tidak mau berinfak dan sedekah, menyenangkan, beraneka macam buah diberikan oleh
bahkan ia punya tapi mengaku tidak punya, ini namanya Allah swt dengan aneka rasa. Kurma, pisang, jeruk,
menyembunyikan apa yang diberikan Allah swt pepaya, apel hingga buah lokal di negara dan daerah
kepadanya. Kedua, menumpuk-numpuk harta yang masing-masing. Tersedianya berbagai macam buah
dimaksudkan untuk persiapan hari depan. Pada menjadi sangat menyenangkan dalam kehidupan kita.
dasarnya menabung boleh saja, tapi menumpuk-numpuk Secara fisik, buah itu juga menyehatkan jasmani kita.
harta bukanlah menabung.
Karena itu, ketika buah-buahan tidak ada, padahal
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah kita biasa mengkonsumsinya, maka hal itu tidak enak.
Karenanya kita jadi takut bila mengalami kekurangan
Keempat yang merupakan ujian hidup adalah Kurang
buah, bahkan jangankan sampai kurang apalagi tidak
Jiwa. Kematian merupakan sesuatu yang bersifat pasti.
ada, harganya yang kian mahal saja sangat kita
Sudah banyak diantara keluarga, sahabat, guru dan
khawatirkan.
jamaah kita serta orang yang kita cintai telah meninggal
dunia, ini merupakan kekurangan jiwa. Sedih atas ujian Sebagai seorang mukmin, semua itu harus
adanya orang meninggal merupakan sesuatu yang boleh dihadapi dengan rileks dan tetap berada pada jalan yang
lurus, itulah yang disebut dengan sabar sehingga Allah
swt menyebutkan berikanlah berita gembira bagi orang
yang sabar. Sabar adalah menahan atau mengekang,
yakni menahan dan mengekang diri dari bersikap,
berucap dan bertindak yang tidak dibenarkan karena
mengharap ridha Allah swt.
Demikian khutbah kita yang singkat hari ini,
semoga kita dapat memperkuat iman, apapun situasi dan
konsisi kehidupan dapat kita jalani sesuai dengan
ketentuan Allah swt dan Rasul-Nya, amin.

ُِ َ‫آن ُالْ َك ِريْ ُِم ُ َونَ َف َعنِى ُ َواِياك ُْم ُبِ َما ُ ِف ْي ُِو ُ ِم َُن ُاْآلي‬
ُ‫ات‬ ُِ ‫بَ َار َُك ُاللُ ُلِى ُ َولَك ُْم ُفِى ُالْق ْر‬
ُُ‫ْح ِك ْي ُِم ُ َوتَ َقب َُل ُاللُ ُ ِمنى ُ َوِم ْنك ُْم ُتِلَ َوتَوُ ُاِنوُ ُى َُو ُالس ِم ْيعُ ُال َْع ِل ْيم‬ َ ‫َوالذ ْك ُِر ُال‬
‫استَ ْغ ِفرْوهُُاِنوُُى َُوُالْغَف ْورُُالرِح ْيم‬
ْ ‫َو‬

Anda mungkin juga menyukai