Anda di halaman 1dari 2

.

1. Perintah untuk berobat

Setiap penyakit pasti ada obatnya, walaupun sebagian penyakit belum ditemukan
obatnya. Dan segala hal yang ada di dunia ini berasal dari Allah, termasuk penyakit. Oleh karena
itu, agama islam sangat menyuruh umatnya untuk terus berusaha untuk mendapakan obat
terhadap segala penyakit yang ia alami, dan yang terpenting adalah kehalalan obat tersebut,
karena islam sangat melarang umatnya untuk berobat dengan hal-hal yang dilarang oleh agama
selama masih ada obat yang lain dan tidak dalam keadaan darurat. Hal ini tercantum dalam
beberapa hadist nabi, diantaranya:
ِ ‫ برَأ بِِإ ْذ ِن‬،‫ فَِإ َذا َأصاب الدَّواء الدَّاء‬،‫عن جابر بن عبد اهلل لِ ُك ِّل د ٍاء دواء‬
‫اهلل َعَّز َو َج َّل‬ ََ َ ُ َ َ َ ٌ ََ َ
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia
akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
ِ ‫ ي ا رس و َل‬:‫ال‬ ْ ْ‫ َو َج اءَ ِت ا‬،‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ ‫ ُكْن‬:‫عن اسامة‬
‫ َأَنتَ َد َاوى؟‬،‫اهلل‬ ْ ُ َ َ َ ‫ َف َق‬،‫اب‬
ُ ‫َألع َر‬ َ ِّ ‫ت عْن َد النَّيِب‬
ُ
:‫ قَالُوا‬.‫اح ٍد‬ ِ ‫ فَِإ َّن اهلل عَّز وج َّل مَل يضع داء ِإالَّ وضع لَه ِش َفاء َغي ر د ٍاء و‬،‫ تَ َداووا‬،‫اهلل‬ ِ ‫ َنعم يا ِعباد‬:‫ال‬
َ َ َْ ً ُ َ َ َ ً َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َْ َ َ َ ْ َ َ ‫َف َق‬
‫ اهْلََر ُم‬:‫ال‬
َ َ‫َما ُه َو؟ ق‬
Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu datanglah
serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?”
Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa
Ta’ala tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu
penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.” (HR.
Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, beliau
berkata bahwa hadits ini hasan shahih.

‫َّواءَ َو َج َع َل لِ ُك ِّل َد ٍاء َد َواءً َفتَ َد َاو ْوا َوالَ تَ َد َاو ْوا حِب ََر ٍام‬
َ ‫َّن اهللَ َأْنَز َل الدَّاءَ َوالد‬
‫ِإ‬
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah menjadikan
bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat dengan yang
haram.” (HR. Abu Dawud dari Abud Darda` radhiallahu ‘anhu)
2. Anjuran untuk makan dan minum secukupnya

ِ ‫ول « ما مَأل‬ ِ َ ‫ال مَسِ عت رس‬ ِ ِ ِ


ً‫آدم ٌّى ِو َعاء‬َ َ َ ُ ‫ َي ُق‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّه‬ ُ َ ُ ْ َ َ‫ب ق‬ َ ‫َع ْن م ْق َدام بْ ِن َم ْعدي َك ِر‬
ٌ ُ‫ث لِ َشَرابِِه َوثُل‬
‫ث‬ ٌ ُ‫ث لِطَ َع ِام ِه َوثُل‬
ٌ ُ‫ص ْلبَهُ فَِإ ْن َكا َن الَ حَمَالَةَ َف ُثل‬ ِ َ‫ب اب ِن آدم ُأ ُكال‬
ُ ‫ت يُق ْم َن‬
ٌ ‫حِب‬
َ َ ْ ِ ‫َشًّرا م ْن بَطْ ٍن َ ْس‬
ِ
‫لَِن َف ِس ِه‬
Artinya:
Dari Miqdam bin Ma’dikariba berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah SAW
bersabda “tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya,
cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang
punggungnya (memberikan tenaga), jika tidak bisa demikian, maka hendaklah ia
memenuhi sepertiga lambungnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga
untuk bernafas” (HR. At-Tirmidzi)

Anda mungkin juga menyukai