Oleh:
Nadia Firli Maulida, Dian Mufarika, Siti Rofidayati, Farisa
Farkhah, Fadholi
PENDAHULUAN
Al-Qur’an dan hadits adalah dua sumber ajaran agama
Islam yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya.
Landasan umat Islam setelah Al-Qur’an adalah hadits. Hadits
ini berasal dari Rasulullah SAW tidak hanya bercerita tentang
tauhid, fiqih, akhlak, maupun ibadah tetapi juga bercerita
tentang beberapa hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
umum atau sains. Pengetahuan mendasar dari hadits bukanlah
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai aspek
kehidupan yang dinamis, yang diperoleh berdasarkan observasi
dan eksperimen. Ilmu pengetahuan yang demikian ini dapat
dipelajari manusia dengan melalui proses uji coba secara terus-
menerus. Ilmu pengetahuan yang diserukan Islam dan
dianjurkan oleh hadits adalah ilmu yang didasarkan pada
pembuktian, karena itu taqlid tidak dianggap ilmu dalam Islam,
sebab ia hanya mengikuti pendapat orang lain tanpa argumen.
Dengan begitu, ilmu dalam Islam itu meliputi bidang yang
sangat luas.
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk
memberitahu korelasi hadits dengan sains. Dengan adanya
makalah ini juga diharapkan, banyak orang yang mengetahui
apa saja hadits yang berhubungan dengan sains dan contoh-
contohnya seperti apa, seperti yang sudah dijelaskan oleh Allah
SWT di dalam Al-Qur’an.
Makalah ini akan menjelaskan poin-poin penting
sebagai berikut:
1. Pengertian tentang hadits
2. Apa saja korelasi antara hadits dan sains
PEMBAHASAN
Table 1 Tadabbur Dalil-dalil Tentang Hadits dalam tinjauan
Sains
No Dalil Al-Qur’an Tadabbur
1 HR Bukhari no. 5687, Habbatu al-Sauda’
Muslim no. 2215
2 HR Bukhari Terapi Pengobatan
dengan Bekam
3 HR Al-Bukhari vol. 4 hal Di dalam Sayap
158, nomor: 3320) Lalat Terkandung
(Bukhari, 1987) Penawar
4 HR Muslim Larangan Makan dan
Minum Berdiri
A. Pengertian Hadits
Secara etimologis kata hadits memiliki beberapa arti
diantaranya adalah “khabar” artinya berita, atau bermakna
“tahdits” artinya pemberitaan. Adapun hadits menurut
terminologi adalah seperti yang didefiniskan oleh para
muhaddits yaitu segala yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW baik itu dalam bentuk perkataan, perbuatan,
dan diamnya Rasul terhadap perbuatan yang dilakukan oleh
sahabatnya, serta sifat-sifat fisik, akhlak dan sirah beliau baik
setelah diangkat menjadi Rasul ataupun sebelumnya. Hadits
atau yang disebut dengan sunah sebagai sumber ajaran agama
islam yang berisi pernyataan, pengalaman, pengakuan dan hal
ihwal Nabi Muhammad SAW yang beredar pada masa Nabi
Muhammad SAW hingga wafatnya, hadits ini disepakati
sebagai sumber ajaran Islam setelah Al-Qur’an dan isinya
menjadi hujjah (sumber otoritas) keagamaan. Oleh karena itu,
umat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan
pengikutnya menggunakan hadits sebagai hujjah keagamaan
yang diikuti dengan mengamalkan isinya dengan penuh
semangat, kepatuhan dan ketulusan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadits adalah segala yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW baik itu dalam bentuk perkataan, perbuatan,
dan diamnya Rasul terhadap perbuatan yang dilakukan oleh
sahabatnya, serta sifat-sifat fisik, akhlak dan sirah beliau baik
setelah diangkat menjadi Rasul ataupun sebelumnya. Oleh
karena itu, umat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan
pengikutnya menggunakan hadis sebagai hujjah keagamaan
yang diikuti dengan mengamalkan isinya dengan penuh
semangat, kepatuhan dan ketulusan.
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Helmi (2018), Relevansi Antara Hadits dan Sains
Kaidah dan Aplikasinya dalam Bingkai I’jaz Ilmi,
Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, 130-146, UIN
Sultan Syaif Kasim Riau.
Hasibuan, M. Idham Aditia, Achyar Zein, Sulidar (2017),
Kontribusi Sains dalam Menentukan Kualitas Hadits,
Vol. 1, No. 3, UIN Sumatra Utara.
Al-Qardhawy, Yusuf (1998), As-Sunah Sebagai Sumber
IPTEK dan Peradaban terjemahan olej Setiawan Budi
Utomo, hlm (101-103), penerbit Pustaka Al-Kautsar,
Jakarta.