Anda di halaman 1dari 4

Metoda Pengobatan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul yang diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al Quran karena beliau dijadikan sebagai suri tauladan yang baik untuk semua manusia. Firman Allah : Sesungguhnya pada diri Rasul itu ada terdapat suri tauladan yang baik untuk kamu, bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat dan hari kemudian dan yang banyak yang memuja Allah ( Al Ahzab : 21) . Kata Imam Ali : Sesungguhnya semua tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah Al Quran . 1. Ruqyah Ruqyah atau yang kita kenal dengan jampi-jampi merupakan salah satu cara pengobatan yang pernah diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammmad SAW. Ketika Rasullulloh sakit maka datang Malaikat Jibril mendekati tubuh beliau yang sangat indah kemudian Jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh Nabi, seketika itu Beliau sembuh. inilah doanya BismIlahi arqiika minkulli syai-in yudziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin Alloohu yasyfiika bismIlahi arqiika . Ada tiga cara yang dilakukan Nabi dalam Ruqyah: 1. 1 . Nafats. Nafats yaitu membaca ayat Al Quran atau doa kemudian di tiupkan pada kedua telapak tangan kemudian di usapkan keseluruh badan pasien yang sakit.Dalam satu riwayat bahwasanya Nabi Muhammmad SAW apabila beliau sakit maka membaca Al-muawwidzat yaitu tiga surat Al Quran yang di awali dengan kata Audzu Yaitu : surat An Nas, Al Falaq dan Al Ikhlas kemudian di tiupkan pada dua telapak tangannya lalu di usapkan keseluruh badan. 1. 2. Air liur yang di tempelkan pada tangan kanannya. Di riwayatkan oleh Bukhari-Muslim : Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila ada manusia tergores kemudian luka ,maka beliau membaca doa kemudian air liurnya ditempelkan pada tangan kanannya, lalu diusapkan pada luka orang itu.Inilah doanya. ALLAHUMMA ROBBINNAS ADZHABILBAS ISYFI ANTASY-SYAFII LAA SYIFA-A ILLA SYIFA-UKA LAA YUGODIRU SAQOMAN . 1. 3. Meletakkan tangan pada salah satu anggota badan. Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang sedang sakit dengan sabdanya: Letakkanlah tangan mu pada anggota badan yang sakit kemudian bacalah Basmalah 3x dan Audzu bi-izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa uhajiru 7x 2. Doa Mukjizat Banyak doa-doa untuk kesembuhan yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatNya.Antara lain : Allahumma isyfi abdaka yan-ulaka aduwwan aw yamsyi laka ila sholaah . 3. Dengan Memakai Madu. Sebagaimana Ayat di atas bahwa madu Allah jadikan sebagai obat maka Rasululloh menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga shahabat yang sedanga sakit. Dalam satu riwayat, ada shahabat datang kepada Nabi SAW memberitahukan anaknya sedang sakit, kemudian Nabi menyuruh orang itu meminumkan anaknya madu asli sambil membaca doa. http://www.pengobatan.com/khazanah_islamiah/kronologis_pengobatan_islam.html
Mar09

Thibbun Nabawi
Ialah pengobatan cara Nabi. Pengobatan yang mulai dilupakan orang hari ini. Maka wajar bila eksistensinya timbul tenggelam. Kalah oleh pengobatan konvensional yang jelas-jelas mengandung banyak efek samping. Nabi kita memang tidak diturunkan sebagai seorang tabib, namun kita yakin bahwa yang disabdakan Rasul ialah merupakan wahyu. Ciri khas dari pengobatan ini bersifat ilahiah dan alamiah. Sesuai dengan konsep Islam yang bersifat fitrah, dari mulai aqidah, ibadah, muamalah demikian juga dalam pengobatannya. Seperti yang disebutkan oleh DR. Jafar Khadem Yamani, Syariah Islam yang dibawa Nabi SAW terkandung nilai-nilai ath thib (kedokteran) yang murni dan tinggi. Karena prinsip dari syariaah Islam ialah membawa maslahat umat manusia pada masa sekarang dan yang akan datang. Bila kita perhatikan ternyata ulama-ulama pendahulu seperti As Suyuthi, Ibn Qayyim selain faqih mereka juga dikenal sebagai tabib yang professional. Bahkan Imam Bukhari, Imamul Muhadditsin dikenal sebagai ahli hadits yang pertama kali menyusun kitab Ath Thibun Nabiy, didalamnya terdapat lebih dari 80 hadits yang bekaitan dengan kedokteran. Terapi yang beliau sukai ialah terapi madu (herba) dan bekam (Al Hijamah). Hal ini termaktub dalam kitab Shohih Bukhari dalam Kitab Ath Thib : . , , : Dari Ibn Abbas ra. Dari Nabi SAW telah bersabda : Kesembuhan (Obat) itu ada pada tiga perkara yaitu minum madu, berbekam dan berkay dengan api, dan aku melarang umatku berkay dengan api itu. (HR. Bukhari) Terapi Herba & Bekam Sebagai Solusi Jauh sebelum Islam datang bahkan 5000 th sebelum masehipun praktik pengobatan sudah ada. Dan bukan hal yang mustahil zaman Rasulullahpun sudah tersebar banyak cara pengobatan, termasuk didalamnya terapi herba dan bekam, namun dari sekian banyak terapi,Rasulullah SAW memilih dua terapi ini sebagai ikhtiyar memperoleh kesembuhan dari As Syafi, Allah Yang Maha Penyembuh. Terapi herba, ialah terapi dengan tumbuh-tumbuhan yang mengandung obat hal ini diambil dari sabdanya Bi Syarbati Asalin (minum madu). Karena sekurang-kurangnya seekor lebah hinggap di 144 macam tumbuh-tumbuhan, bisa kita bayangkan berapa ribu sari herba yang kita minum dalam tiap sendok madu. Kemudian oleh para tabib-tabib terdahulu diurailah herba-herba ini menjadi lebih spesifik untuk proses dan dosis yang tepat dalam mengobati penyakit. Maka wajar bila lambang apotik Islam berlambangkan herba. Kelebihan herba diantaranya ialah probiotik (tidak antibiotik),meningkatkan imunitas tubuh, tidak akan terjadinya efek samping, mengandung nutrisi, makanan, vitamin dan mineral organic, serta mengobati kesumber sakit, causa (penyebab) penyakit dan tidak hanya mengobati satu macam penyakit, salah satu contohnya ialah tempuyung/jombang (Jawa), atau lalakina, galigug, lempung, rayana, lampuyang (Sunda), Sonchus arvensis L (latin), yang ada disekitar kita bahkan dengan mudah kita dapatkan memiliki khasiat yang luar biasa, diantaranya dapat mengobati : batu saluran kencing, batu empedu, radang usus buntu (apendisitis), jantung, radang payu dara (mastitis), disentri, wasir, beser mani (spermatorea), darah tinggi (hipertensi), pendengaran berkurang (tuli), rematik gout, memar, bisul dan luka bakar. Dalam pengobatan alopati banyak yang belum diketemukan obatnya, virus HIV misalnya, penderita AIDS divonis tidak akan sembuh, suatu penyakit yang disebut adzab dari Allah, namun akankan Allah SWT memberikan penyakit tanpa ada obatnya termasuk pada seorang bayi yang lahir dari perempuan yang positif HIV? Tentu tidak jawabannya, karena dari hasil penelitian National Cancer Institute dari Amerika Serikat telah menemukan senyawa aktif calanolides yang dapat mematikan virus HIV. Senyawa itu diperoleh dari herba species Bintangur (Calophyllum Lanigerum) yang tumbuh dihutan Serawak. Di Barat, ketika seorang ikhwan kembali dari Jerman, beliau mengungkapkan bahwa kedudukan terapi herba lebih banyak diminati dibanding obat-obatan konvensional. Bila pasen berobat kedokter maka ditanyakan apakah obat-obatan yang ingin anda gunakan, konvensional atau herba? Bahkan ada kecendrungan dokter yang tidak memberikan pilihan seperti itu, ditinggalkan pasen. Sejak 25 tahun yang lalu Barat menggembor-gemborkan Back to Nature (Kembali ke Alam) namun karena tidak diiringi dengan aqidah maka tak jarang dihinggapi penyakit TBC, Takhayul, Bidah dan Syirik. Nabi kita 14 abad yang telah lalu telah mengungkapkannya.

Terapi bekam, bekam adalah istilah bahasa Indonesia yang berarti membuang darah . Dalam bahasa Arab disebut Al Hijamah, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut cupping. Tubuh yang sehat, pikiran yang sehat dan hati yang bersih adalah faktor penting dalam hidup seorang hamba dalam melaksanakan tanggung jawabnya terutama optimalisasi ibadah kepada Allah SWT. Tetapi jika kotoran toksid (racun) dalam badan, hal ini yang menyebabkan statis darah (penyumbatan darah) bahkan diantara penyebab terjadinya penyakit; dimana sistem darah tidak berjalan dengan lancar. Keadaan ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan baik itu fisik ataupun mental seseorang. Kita akan merasa malas, murung, selalu merasa kurang sehat (tidak fit), cepat bosan dan cepat naik pitam/darah (marah). Statis darah harus dikeluarkan melalui berbagai macam cara, sayangnya obat-obatan alopati tidak mampu bertindak demikian. Namun dengan terapi bekam hal itu sangat memungkinkan untuk mengeluarkan toksid-toksid itu dengan cepat agar badan kita tidak lemah dan diserang penyakit. Sesungguhnya bekam itu telah dikenal bangsa-bangsa purba sejak kerajaan Sumeria berdiri, lalu berkembang di Babilonia, Mesir, Saba dan Persia. Namun menurut As Suyuthi bekam berasal dari Isfahan. Jadi sebelum Rasul SAW diutuspun bekam telah ada, hanya dari sekian banyak terapi, bekamlah yang Rasulullah pilih hal inilah yang menjadi pertanyaan besar. Bahkan beliau sangat menyenanginya terbukti dari seringnya beliau berbekam dan beliau mengungkapkan sebaik-baiknya pengobatan ialah berbekam, hal ini termaktub dalam riwayat Imam Bukhari: . Sebaik-baiknya pengobatan kalian adalah berbekam dan kayu manis Orang-orang Barat telah lama mengenal pengobatan dengan membuang darah, pada abad ke 18 mereka menggunakan lintah sebagai alat untuk berbekam, pada suatu waktu Perancis pernah mengimpor 40 juta ekor lintah untuk keperluan itu. Lintah-lintah itu akan dilaparkan terlebih dahulu dengan tidak diberi makan, jadi bila ditempelkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap darah dengan begitu sangar efektif sekali. Setelah kenyang lintah itu tidak berusaha lagi untuk bergerak dan terus jatuh. Begitulah lintah mengakhiri upacara berbekamnya. Dulu, ketika penulis belajar hadits, Rasulullah berbekam itu dipandang dengan pengobatan yang sangat kuno juga mengerikan, karena paradigma pengobatan konvensional, juga terbayang torehan benda tajam (pedang, silet, atau kapak kecil) untuk mengeluarkan darahnya. Namun setelah penulis bergabung dengan Himpunan Herbalis Thibbun Nabawwi Bandung, paradigma itu berubah 180 derajat. Karena bekam yang sekarang sesuai dengan perkembangan zaman, ditunjang dengan peralatan yang canggih, berteknologi tinggi dan diakui oleh para dokter juga dari teknik-teknik sterilisasinya demikian pula dalam hal meminimalisir rasa sakit bahkan tidak terasa. Dari kebanyakan pasen yang dibekam mereka menyatakan tubuh mereka jauh lebih ringan, hal ini dikarenakan peredaran darah menjadi lebih lancar setelah darah statisnya (penyumbatan darah) dikeluarkan, warnanya hitam pekat dan menggumpal, ibarat marus (darah yang diendapkan beberapa waktu). Sebagian orang berpendapat bahwasannya donor darah juga mengeluarkan darah, namun hemat penulis hal itu bukanlah berbekam, karena yang dikeluarkan bukanlah darah kotor namun darah yang bisa didonorkan tentulah harus bersih dari penyakit. Dan berbekam darah yang diambil tidak sebanyak donor darah, hanya sedikit saja. Apalagi bila diungkapkan apakah donor darah bisa menyembuhkan penyakit ? Sedangkan fakta membuktikan pasen jantung koroner yang divonis harus terus berobat sampai ajal tiba. Karena menurut perawatnya penyakit jantung itu tidak ada obatnya, hal ini kontradiktif dengan sabdanya : . Tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan menurunkan penawarnya (HR. Bukhari) Setelah selama enam bulan berobat jalan namun tidak ada perubahan yang berarti, stagnan (mandeg). Lantas pasen mencoba dengan terapi bekam dan herba setelah dibekam 3 kali dan terapi herba dalam jangka waktu sebulan setengah, ternyata pasen mengalami perubahan yang luar biasa, Hal ini disebabkan sifat dari terapi bekam itu sendiri yang mampu mengeluarkan darah beku, kotor (berpenyakit), kolesterol, bersifat refunction (memfungsikan kembali organ tubuh) bahkan analgesik (penghilang rasa sakit).

Darah yang diambil dengan Al Hijamah ialah darah yang berada dibawah lapisan jaringan kulit, kapiler, bukan pembuluh pena apalagi arteri. Karena kulit merupakan jaringan terbesar yang ada pada diri manusia yang disanalah beradanya sisa-sia toksid dalam darah. Dari segi pengistilahanpun mereka (Yahudi & Nasrani Cs) menyebutkan selain cara pengobatan mereka disebut sebagai pengobatan alternatif (pilihan lain selain yang pokok), karena mereka menginginkan cara mereka menjadi nomor wahid didunia dan mengucilkan pengobatan yang sering Rasulullah gunakan bahkan mereka memberikan stigma sebagai pengobatan kuno. Para ahli sepakat bahwa pengobatan yang baik ialah pengobatan luar dalam. Dengan dua terapi ini, herba dan bekam, merupakan kekuatan sinergis bila dipadukan, bekam sebagai terapi luar, dan herba sebagai terapi dalam yang tidak bisa disembuhkan dengan bekam. Hemat penulis, maksud dari Yasyfiyani , Dialah yang menyembuhkanku, dalam surat Asy Syuaro diatas tentulah dengan Sunnatullah. Karena sebuah kewajiban kita untuk berikhtiyar mengobati penyakit, lantas Rasulullah memilihkan dengan wahyu dariNya dari sekian banyak terapi yang ada pada waktu itu ialah dengan terapi herba dan bekam. Karena kedudukan Rasulullah SAW sebagai bayan dari firman Allah. Selama pengobatan itu tidak melanggar syariat Islam tentu itu diperbolehkan, apapun bentuk dan namanya, hanya apabila kita berobat dengan racikan yang tidak terjamin halalan thayyibannya akankah Allah ridho dengan cara seperti itu ? Sedangkan seluruh sendi kehidupannya hanya mencari RidhoNya. Namun akankah kita belum yakin dengan apa yang disabdakan dan pernah dikerjakan oleh Rasulullah saw ? Wallahu Alam Bi As Showab. Berbekam Ketika Shaum Bolehkah kita berbekam ketika kita shaum? Rasulullah dalam riwayat Imam Bukhari dijelaskan: . : Dari Ibn Abbas ia berkata : Beliau berbekam padahal beliau sedang shaum. Imam Asy Syuyuthi menukil pendapat Ibn Umar bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya. Dan menurut hadits diatas tidak ada halangan juga tidak membatalkan shaum berbekam ketika kita melaksanakan shaum, dan itu merupakan waktu yang paling baik demikian menurut para tabib dan Rasulpun mengerjakannya, bahkan Imam Bukhari memasukan hadits diatas dalam Bab Kapan Rasulullah Berbekam ? Hadits diatas merupakan jawabannya. Idealnya kita berbekam sebagai Tune Up Body , sebulan sekali, hadits yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah menjelaskan Barang siapa yang berbekam pada tanggal 17, 19 dan 21 maka dia akan sembuh dari setiap penyakit. Dalam kesempatan lain Rasulullah menjelaskan bahwa berbekam itu menyembuhkan 72 macam penyakit, meringankan tubuh dan menajamkan pandangan. reference : http://klikbrc.klik-brc.com/index.php?option=com_content&view=article&id=17:thibbun-nabawwipengobatan-cara-nabi&catid=19:artikel-kesehatan

Anda mungkin juga menyukai