Anda di halaman 1dari 13

PENGOBATAN MENURUT ISLAM

OLEH :

Nama : AZI RIFKI NASUTION

NPM : 122114022

Kelas : Farmasi IV – A

M. Kuliah : Pendidikan Agama Islam II

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH

MEDAN

2014
PENGOBATAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
PENGERTIAN
Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari dari penyakit
yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga
oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah merasa di alam ini ada sesuatu yang
lebih kuat dari dia, baik yang dapat dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat
dirasakan dan bersifat ghaib. Pengobatan ini pun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atau
agama yang di anut manusia.

Secara umum di dalam dunia pengobatan dikenal istilah medis dan non medis. Para
ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan definisinya secara
terminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :

Pendapat pertama

Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi tubuh manusia
dari segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pendapat ini di nisbat kan oleh para
dokter klasik dan Ibnu Rusyd Al-hafidz.

Pendapat kedua

Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh manusia untuk
menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya dari kondisi sakit.

Pendapat ketiga

Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi sehat dan
kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan
mengembalikannya kepada kondisi sehat ketika kondisi nya tidak sehat. Ini adalah pendapat
Ibnu sina.

Definisi-definisi tersebut walaupun kata-kata dan ungkapannya berbeda tetapi


memiliki arti dan kandungan yang berdekatan, meskipun definisi ketiga lah yang memiliki
keistimewaan karena bersifat komprehensif mencakup makna yang ditujukan oleh definisi
pertama dan kedua.
Sehingga istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu kebudayaan untuk
menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup manusia di dasar kan kepada ilmu
yang di ketahui dengan kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi
menurunnya kesehatan, untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya
ketika kondisi tidak sehat. Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan hasil
proses panjang yang di awali secara tradisional hingga menjadi modern seperti sekarang.

PETUNJUK Al-QUR’AN TENTANG PENGOBATAN

Banyak ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena Al-Qur’an


itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin. “Dan kami
menurunkan Al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang mukmin”.(QS
Al-Isra’: 82). Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al-Qur’an yaitu “Asysyifa” yang
artinya secara terminologi adalah obat penyembuh. “Hai manusia, telah datang kepadamu
kitab yang berisi pelajaran dari Tuhan mu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.(QS Yunus:57)

Disamping Al-Qur’an mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritakan tentang


keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sumber dari pembuat obat-obatan. “Dengan
(air hujan) itu Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, kurma, anggur
dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah)bagi orang-orang yang berfikir.(QS An-Nahl:11). “Kemudian
makanlah dari segala(macam)buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhan-muyang telah
(dimudahkan bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
berfikir”.(QS An-Nahl:69)

Metoda Pengobatan Para Rasul Sebelumnya

Nabi Isa AS

“Dan akan dijadikan-Nya sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata) “Aku telah datang
kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhan mu, yaitu aku membuatkanmu
(sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniup nya, maka ia menjadi seekor
burung atas izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang
berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku
beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda(kebenaran kerasulanku)
bagimu,jika kamu orang yang beriman”.(QS Ali-Imran:49).

Menurut para mufassir, Nabi Isa mengobati penyakit buta dan kusta dengan cara di
usap dengan tangan nya, mata yang buta dan anggota tubuh yang terkena kusta dengan izin
Allah melalui mukjizatnya maka seketika itu sembuh.

Nabi Musa AS

Nabi Musa tidak lepas dari sifat kemanusiaannya yang merupakan sunnatulloh yaitu
sakit. Beliau pernah sakit lalu memetik sehelai daun yang diniatkan sebagai obat yang
hakikatnya Allah menyembuhkan kemudian di tempelkannya daun tersebut pada anggota
tubuh yang sakit, karena mukjizatnya seketika itu sembuh. Dan kedua kali nya beliau sakit
kemudian memetik sehelai daun secara spontanitas tanpa diniatkan sebagai obat yang
hakikatnya Allah Sang Penyembuh maka ketika itu sakitnya tidak sembuh.

Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad sebagai Rasul yang diprinyahkan Allah untuk menyampaikan


wahyu kepada umat-nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al-Qur’an karena beliau dijadikan
suri tauladan yang baik untuk semua manusia. Firman Allah : “Sesungguhnya pada diri
Rasul itu terdapat suri tauladan yang baik untuk kamu, bagi orang-orang yang
mengharapkan rahmat (Allah) dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat
Allah”.(QS Al-Ahzab: 21). Imam Ali berkata : “Sesungguhnya semua tingkah laku Nabi
Muhammad SAW adalah Al-Qur’an”. Beberapa metoda pengobatan yang dilakukan
Rasulullah :

Ruqyah

Ruqyah merupakan salah satu cara pengobatan yang pernah diajarkan malaikat jibril
kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika Rasulullah sakit maka datang malaikat jibril
mendekati tubuh beliau,kemudian jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh
Nabi, seketika itu beliau sembuh. Inilah doanya : ”Bismillahi arqiika minkulli syai-in
yu’dziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin Alloohu yasyfiika bismillahi arqiika”. Ada 3
cara ruqyah yang dilakukan oleh Nabi :

1.Nafats

Yaitu membacakan ayat Al-Qur’an atau doa kemudian di tiupkan pada kedua telapak
tangan kemudian di uasapkan keseluruh badan pasien yang sakit. Dalam suatu riwayat
bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila beliau sakit maka membaca “Al-muawwidzat”
yaitu tiga surat Al-Qur’an yang diawali dengan “A’udzu” yaitu surat An Naas, Al Falaq, dan
Al ikhlas kemudian di tiupkan pada kedua telapak tangannya lalu diusapkan keseluruh badan.

2.Air liur yang ditempelkan pada tangan kanannya.

Diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim : bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila ada


manusia yang tergores kemudian luka, maka kemudian beliau membaca doa kemudian air
liurnya ditempelkan pada tangan kanannya, lalu di usapkan pada luka orang tersebut. Inilah
doa nya: ”Allahumma robbinnas adzhabilbas isyfi antasy-syafii laa syifa-a illa syifa-uka laa
yughodiru saqoman”.

3.Meletakkantangan pada salah satu anggota badan.

Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang sedang
sakit dengan sabdanya : “letakkanlah tanganmu pada anggota badan yang sakit kemudian
bacalah “Basmalah 3x” dan “A’udzu bi-izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa
uhajiru 7x”.

Doa Mikjizat

Banyak doa-doa kesembuhan yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada
umat nya, salah satunya : “Allahumma isyfi abdaka yan-ulaka aduwwan aw yamsyi laka ila
sholaah”.

Dengan Memakai Madu

Sebagaimana menurut QS An-Nahl:69 bahwa madu Allah jadikan sebagai obat maka
Rasulullah menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga sahabat yang sedang
sakit. Dalam satu riwayat, ada sahabat yang datang kepaa Rasulullah memberitahukan
anaknya sedang sakit, kemudian Nabi menyuruh meminumkan anaknya madu sambil
membaca doa.
Bekam

Berbekam termasuk pengobatan yang diajarkan Rasulullah SAW, bahkan Rasulullah


SAW pernah melakukan bekam dan memberikan upah kepada tukang bekam. Rasulullah
bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik apa yang kalian lakukan untuk mengobati penyakit
adalah dengan melakukan bekam”.

Metoda Pengobatan Hukama (Ahli Hikmah)

Hikmah adalah kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama. Ahli


Hikmah adalah orang-orang solih yang diberikan oleh Allah ilmu dan karomah sehingga dia
menjadi orang yang berpengetahuan luas untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama.
Para ahli hikmah umumnya dijadikan sebagai tabib oleh kebanyakan orang. “Dia
memberikan hikmah kepada siapa yang dia kehendaki. Barangsiapa yang diberi hikmah,
sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil
pelajaran kecuali orang-orang yang memiliki akal sehat”.QS Al-Baqarah:269). Beberapa
metoda yang digunakan oleh para ahli hikmah tidaklah berbeda jauh dengan metoda yang
digunakan oleh Rasulullah SAW, karena sebagian besar metoda yang digunakan juga
mengacu kepada ayat-ayat Al-Qur’an serta hadist, beberapa metoda yang digunakan yaitu :

1. Ruqyah

Ruqyah yang diajarka kepada Nabi dan yang dilakukan oleh nabi, lain dengan yang
dilakukan oleh hukama, tetapi doa yang mereka gunakan pengertiannya sama. Para ahli
Hikmah apabila mengobati seseorang dengan cara ruqyah dengan membacakan ayat Al-
Qur’an atau doa kemudian ditiupkan kedalam air yang nantinya air itu di minum oleh si
pasien.

2. Wafaq

Wafaq ialah ayat Al-Qur’an, Asma Allah, Zikir, atau doa yang ditulis diatas benda seperti
kertas, kain yang dijadikan sebagai media pengobatan atau lainnya oleh para Ahli Hikmah.
Salah satu contoh : wafaq untuk orang yang sakit hati (liver) ditulis pada gelas putih
kemudian diisi air lalu di minumkan. Insya Allah sembuh. (tulis huruf Ha besar 2 kali dan
huruf ‘ain 6 kali).
“Setiap penyakit itu ada obatnya, jika tepat obatnya maka penyakit akan sembuh dengan izin
Allah ‘Azza wa Jalla”.(HR.Muslim). “Allah tidak akan menurunkan suatu penyakit
melainkan Allah juga menurunkan obatnya”.(HR.Abu Hurairah).

Keberadaan berbagai penyakit termasuk sunnah kauniyah yang diciptakan oleh Allah
SWT. Penyakit-penyakit itu merupakan musibah dan ujian yang di tetapkan Allah SWT atas
hamba-hamba-Nya. Dan sesungguhnya pada musibah itu terdapat kemanfaatan bagi kaum
mukminin. Shuhaib Ar-Rumi RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : ”Sungguh
mengagumkan perkara seorang muslim, sehingga seluruh perkaranya adalah kebaikan. Yang
demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika ia mendapat
kelapangan, ia bersyukur maka yang demikian itu baik baginya, dan jika ia ditimpa
kesusahan, ia bersabar. Maka yang demikian itu baik baginya”. (HR.Muslim no.2999).
Termasuk keutamaan Allah SWT yang diberikan kepada kaum mukminin. Dia menjadikan
sakit yang menimpa seorang mukmin sebagai penghapus dosa dan kesalahan mereka.
Sebagaimana tersebut dalam hadist : Abdullah bin Masud RA berkata : Rasulullah SAW
bersabda : “Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya,
melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan
daun-daunnya”.(HR.Bukhari no.5661 dan Muslim no.5678). Ketika memungkinkan
mengkonsumsi obat yang sederhana maka jangan beralih memakai obat yang kompleks.
Setiap penyakit yang bisa ditolak dengan makanan-makanan tertentu dan pencegahan,
janganlah mencoba menolaknya dengan obat-obatan. Ibnul Qayyim berkata : “ berpalingnya
manusia dari pengobatan nubuwwah seperti halnya berpalingnya mereka dari pengobatan
dengan Al-Qur’an, yang merupakan obat bermanfaat.(Ath-thibbun Nabawi hal.6, 29).

Dengan demikian, sudah sepantasnya seorang muslim menjadikan pengobatan


nabawiyyah bukan hanya sekedar sebagai pengobatan alternatif. Namun menjadikannya
sebagai cara pengobatan yang utama, karena kepastiannya datang dari Allah SWT. Namun
tentunya berkaitan dengan kesembuhan suatu penyakit, seorang hambatidak boleh bersandar
semata dengan pengobatan tertentu, dan tidak boleh meyakini bahwa obatlah yang
menyembuhkan penyakitnya. Namun seharusnya ia bersandar dan berantung kepada Dzat
yang memberikan penyakit dan yang menurunkan obatnya sekaligus yaitu Allah SWT.
Sungguh tidak ada yang dapat memberikan kesembuhan kecuali Allah SWT semata. Karna
itulah Nabi Ibrahim memuji Rabbnya : “Dan apabila aku sakit, Dia lah yang meyembuhkan
ku”.( QS Asy-Syu’ara’: 80).
Contoh pengobatan Nabi untuk asam urat

Asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit
tertua yang dikenal manusia. Dulu, penyakit ini juga disebut "penyakit para raja" karena
penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang
enak-enak. Kini, asam urat bisa menimpa siapa saja.

Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein (zat purin)
dan ginjal adalah organ yang mengatur kestabilan kadarnya dalam tubuh dan akan membawa
sisa asam urat ke pembuangan air seni. Namun jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal
tidak akan sanggup mengaturnya sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan
sendi. Otomatis, ginjal juga akan mengalami gangguan. Kandungan asam urat yang tinggi
menyebabkan nyeri dan sakit persendian yang amat sangat.

Gangguan asam urat ditandai dengan suatu serangan tiba-tiba di daerah persendian.
Saat bangun tidur, misalnya, ibu jari kaki dan pergelangan kaki Anda terasa terbakar, sakit
dan membengkak. Bahkan selimut yang Anda gunakan terasa seperti batu yang membebani
kaki Anda. Seperti itulah gejala asam urat atau arthritis gout. Gangguan asam urat disebabkan
oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah, yang menyebabkan terjadinya penumpukan
kristal di daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain rasa sakit di persendian,
asam urat juga menyerang ibu jari kaki, dapat membentuk tofi atau endapan natrium urat
dalam jaringan di bawah kulit, atau bahkan menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

System Pengobatan Nabawi untuk mengatasi asam urat menggunakan metode


Hijamah dan Herbal Islami. Penyebab Utama asam urat adalah kelebihan zat purin dalam
darah, sehingga bila kandungan purinnya sedikit atau normal, tubuh bisa membuangnya lewat
ginjal. Kelebihan purin ini harus dikeluarkan dengan cara dibekam/hijamah bersama unsur-
unsur kotor lainnya dalam darah.

Selanjutnya disarankan untuk mengkonsumsi herbal-herbal Islami terutama


Habbatussauda dan minyak zaitun. Habbatussauda berfungsi untuk menggelontor toksin
dalam darah dan melakukan detoksifikasi intra sel (pengeluaran racun yang ada dalam sel),
yang kemudian bersama unsur darah kotor lainnya dikeluarkan dari tubuh lewat
bekam/hijamah. Habbatussauda juga berfungsi menghilangkan rasa nyeri di persendian
karena mengandung zat yang memiliki efek anti inflamatori atau anti peradangan.
Sementara minyak zaitun sangat efektif untuk menghilangkan rasa sakit dipersendian
yang amat mengganggu. Bergabung bersama efek anti peradangan dari habbatussauda maka
rasa sakit ini akan sangat terkurangi.

PENGOBATAN TRADISIONAL DAN PENGOBATAN


MODERN DALAM PANDANGAN ISLAM

PENGOBATAN TRADISIONAL DALAM PANDANGAN ISLAM

Sebelum islam hadir di tengah-tengah masyarakat, manusia sudah memiliki


pengetahuan dan cara pengobatan yang mereka peroleh berdasarkan pengalaman. Hal ini di
namai pengobatan tradisionalyang banyak berdasarkan pada kegelapan mistik. Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa pengobatan tradisional ini dimanapun (termasuk di Indonesia), adalah
yang primitif, jadi tidak ilmiah dan spekulatif, mistik, magic dan statis serta tidak di ajarkan.
Jampi-jampi dan rajah serta azimat dilarang oleh islam. Karena semua itu membawa manusia
kepada perbuatan syirik.

Ada pengobatan tradisional lain yang tidak menghubungkan diri dengan ruh halus
sebagai penyebabnya. Yaitu hanya berdasarkan gejala / keluhan penat-penat, lemah
badan,dsb. Obatnya ialah berupa daun-daunan sebagai jamu. Jamu bukan mistik dan bukan
pula magic, tetapi tetapi berupa pengobatan alamiah atau yang berasa dari alam.

Pengobatan tradisional lainnya adalah pijat (massage) bagi yang patah tulang atau
acupressure dengan menekan bagian tubuh tertentu atau dengan nama lain akupuntur yang
berasal dari cina, dan juga bekam.

Pada dasarnya obat tradisional seperti ini diperbolehkan dalam islam selama tidak
merusak diri sendiri dan orang lain serta tidak membawa kepada perbuatan syirik. Garis-garis
besar pengobatan tradisional yang diajarkan Rasul diantaranya melarang “Kai”, yakni
meletakkan besi panas di atas bagian tubuh yang sakit, melarang jampi-jampi atau mantera-
mantera yang membawa kepada syirik.
PENGOBATAN MODERN DALAM PANDANGAN ISLAM

Pengobatan modern berasal dari pengobatan tradisional. Dan merupakan


perkembangan hasil dari kerja akal manusia yang diberi kesempatan untuk aktif memikirkan
dan merenungkan kehidupan ini. Pengobatan modern menurut pandangan islam adalah segala
tekhnik pengobatan yang berdasarkan hasil dari befikir dan mengembangkan ilmu dan
pengetahuan dalam bidang kesehatan dengan mengandalkan akal yang telah diberikan oleh
Allah SWT untuk di kembang kan dan di amalkan guna manusia dan alam sekitarnya.

Nabi menjelaskan bahwa ada dua macam penyakit sesuai dengan keadaan manusia
yang terdiri dari tubuh jasad dan tubuh rohani. Untuk obat rohaniah adalah membaca Al-
Qur’an dan untuk fisik adalah materi contohny madu.

Perlu diketahui Allah menurunkan segala penyakit tanpa menjelaskan secara


terperinci mengenai jenis penyakitnya dan Allah menurunkan obatnya tanpa menyebutkan
apa obatnya dan bagaimana cara memakainya. Masalah ini haruslah dikerjakan oleh manusia
dengan akal, ilmu dan penyelidikan yang sekarang dinamai science bersama teknologinya.

“Agama itu akal dan tidak ada agama bagi yang tidak berakal”

Inilah dorongan untuk membangun ilmu pengetahuan (science), termasuk


pengetahuan pengobatan (medical science). Pada waktu islam berkembang keluar jazirah
arab, umat islam bertemu dengan pengobatan Persia, Yunani dan hindia. Mereka menyerap
segala macam pengobatan itu serta menyesuaikannya dengan ajaran islam. Perkembangan
yang pesat terjadi pada daulah abbasiyah, setelah dimulai pada masa khalifah umayyah.
Cordova dan Granada di spanyol merupakan pusat ilmu yang di datnangi oleh ahli-ahli barat.
Pada saat itu muncullah dokter-dokter muslim dengan kualitas internasional seperti Ibnu
Uthal dan Wahid Abdul Malik, yang mendirikan perumahan untuk merawat penderita kusta,
Ibnu Al Baytan yang dirinya dengan mengumpulkan tanaman-tanaman berkhasiat bagi
pengobatan dan sebagainya, pada periode abbasiyah mereka mendirikan rumah sakit modern
di Baghdad.

Perhatikanlah kedahsyatan islam yang dapat mengubah manusia jahiliyah penyembah


berhala menjadi ilmiah yang selalu mengingat kepada keMahabesaran Allah. Mereka
mengubah pengobatan istik dan spekulatif-magic menjadi pengobatan ilmiah yang tepat,
objektif dan islami.
KESIMPULAN

Dari pembahasan judul kita di atas tentang Pengobatan Menurut Islam adalah
Pengobatan Menurut Islam sebenarnya telah banyak di tuliskan di dalam Al – Qur’an dan
juga telah di tunjukan oleh Allah S.W.T melalui para Nabi dan Rosul dengan segala
mukzizadnya, jadi seperti yang kita ketahui bahwa jika masih bisa menggunakan obat yang
halal maka pergunakanlah obat yang halal namun jika sudah tidak ada obat yang halal dan
harus menggunakan obat dengan bahan yang haram sungguh Allah maha pengampun dan
maha tahu maka obat itu boleh di gunakan sampai penyakit itu di angkat oleh Allah S.W.T.
dan hendaklah kita selalu menjaga kesehatan kita sebagai mana yang di anjurkan menurut
ajaran islam.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Djalaludin. 2002. Trend Pengobatan Alternatif . Malang

Dep kes RI. 1989. Al-quran dan Terjemahan . Mahkota : Surabaya.

Ibnu Kholdun. 1995. Muqaddimah. Maktobah Al’Ashirah : Beirut.

Anda mungkin juga menyukai