Anda di halaman 1dari 16

Hadist Tentang Kesehatan Dalam Islam

2:55:00 PM RAZMAL DJAMAL NO COMMENTS

Bismillahirrahmanirrahim

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi
nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir
telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Al Maa'idah, 5: 3).
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang
sempurna

tidak

hanya

mengatur

hubungan

manusia

dengan

Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif1,
harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah perihal perspektif
Islam

dalam

mengajarkan

kesehatan

bagi

individu

maupun

masyarakat.

Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia'' demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena
kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan

perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan
melaksanakan perintah perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:

''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman''
(QS:Yunus

57).

Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup
yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial sehingga
umat manusia mampu menjadi umat yang pilihan.
II.2 Beberapa Hadist yang berkaitan dengan kesehatan
1.

Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan
seizin

Allah

Subhanahu

wa

Taala.

(HR.

Muslim)

2. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
3. Dari Usamah bin Syarik radhiallahuanhu, bahwa beliau berkata:

Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Lalu datanglah serombongan Arab
dusun. Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat? Beliau menjawab: Iya, wahai para hamba
Allah, berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa Taala tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan

pula obatnya, kecuali satu penyakit. Mereka bertanya: Penyakit apa itu? Beliau menjawab: Penyakit tua. (HR.
Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits
ini hasan shahih. Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-Wadii menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami AshShahih mimma Laisa fish Shahihain, 4/486)
4. Dari Ibnu Masud radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Taala tidaklah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula
obatnya. Obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak bisa
mengetahuinya. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, beliau menshahihkannya dan disepakati oleh AdzDzahabi. Al-Bushiri menshahihkan hadits ini dalam Zawa`id-nya. Lihat takhrij Al-Arnauth atas Zadul Maad, 4/1213)
5. Penegasan Rasulullahualaihi wa sallam dalam sabdanya:

Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah menjadikan bagi setiap
penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat dengan yang haram. (HR. Abu Dawud dari
Abud Darda` radhiallahu anhu)
6. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang dari obat yang buruk (haram). (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi,
dan Ibnu Majah. Asy-Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Ibnu Majah, 2/255) [Lihat kitab Ahkam ArRuqa wa At-Tama`im karya Dr. Fahd As-Suhaimi, hal. 21)
7. Dari Auf bin Malik radhiallahu anhu berkata:

Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyyah. Lalu kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu
tentang hal itu? Beliau menjawab: Tunjukkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Ruqyah-ruqyah itu tidak mengapa
selama tidak mengandung syirik. (HR. Muslim no. 2200)
8. Hadits yang diriwayatkan oleh Jabir radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Barangsiapa di antara kalian yang mampu memberi kemanfaatan bagi saudaranya maka hendaknya dia lakukan.
9. Hadist diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu anha. Beliau berkata;

Dahulu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam membaca Al-Muawwidzaat dan meniupkannya dengan sedikit
meludah atas diri beliau di masa sakit beliau yang membawa kepada kematiannya. Tatkala beliau merasa semakin
parah, aku yang membacakan Al-Muawwidzaat dan meniupkannya atas beliau. Aku usapkan bacaan itu dan tiupan
(ludah)nya dengan tangan beliau sendiri. Hal ini karena keberkahan tangan beliau. (HR. Al-Bukhari)
10.

Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu meriwayatkan bahwa Jibril alaihissalam pernah mendatangi Nabi

Shallallahu alaihi wa sallam. Jibril bertanya: Wahai Muhammad, apakah engkau mengeluhkan rasa sakit? Nabi
menjawab: Iya. Maka Jibril membacakan:

Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang mengganggumu dan keburukan setiap jiwa atau
sorotan mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu. (HR. Muslim)
11. Aisyah radhiallahu anha, beliau berkata: Dahulu bila salah seorang dari kami mengeluhkan rasa sakit maka
beliau Shallallahu alaihi wa sallam mengusapnya dengan tangan kanan beliau dan membaca:

Ya Allah, Rabb sekalian manusia, yang menghilangkan segala petaka, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha
Penyembuh, tak ada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, sebuah kesembuhan yang tidak meninggalkan
penyakit. (HR. Al-Bukhari).
12. Dari Aisyah radhiallahu anha, bahwa beliau berkata: Dahulu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam meruqyah
dengan membaca:

Hapuslah petakanya, wahai Rabb sekalian manusia. Di tangan-Mu seluruh penyembuhan, tak ada yang
menyingkap untuknya kecuali Engkau. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
13. Dari Abu Al-Ash Ats-Tsaqafi radhiallahu anhu, bahwa beliau mengeluhkan sakit yang dirasakannya di tubuhnya
semenjak masuk Islam kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda kepadanya;

Letakkanlah tanganmu pada tempat yang sakit dari tubuhmu dan ucapkanlah, Bismillah (Dengan nama Allah)
sebanyak tiga kali. Lalu ucapkanlah:

Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan sesuatu yang kurasakan dan kuhindarkan,
sebanyak tujuh kali. (HR. Muslim)
14. Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:

Barangsiapa mengunjungi orang sakit selama belum datang ajalnya, lalu dia bacakan di sisinya sebanyak tujuh
kali:

Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Pemilik Arsy yang besar, semoga menyembuhkanmu, niscaya
Allah akan menyembuhkannya dari penyakit itu. (HR. Abu Dawud, At-Turmudzi, dan dihasankan oleh Al-Hafizh
dalam Takhrij Al-Adzkar)
15. Dari Sad bin Abi Waqqash radhiallahu anhu, beliau berkata: Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengunjungiku
(ketika aku sakit) dan beliau membaca:

Ya Allah, sembuhkanlah Sad Ya Allah, sembuhkanlah Sad. Ya Allah, sembuhkanlah Sad.(HR. Muslim)
16. Hadits Abdullah bin Masud radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahankesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. (HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 6511)

II.3 Beberapa contoh pengobatan Nabawi (pengobatan dalam islam pada zaman Rasullulah SAW)
1.

Pengobatan dengan meminum madu.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang madu yang keluar dari perut lebah:

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan

bagi

manusia.

(An-Nahl:69)

Madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di
antaranya untuk mengobati sakit perut, seperti ditunjukkan dalam hadits berikut ini:

Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Saudaraku mengeluhkan sakit pada
perutnya. Nabi berkata: Minumkan ia madu. Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya, Nabi berkata:
Minumkan ia madu. Orang itu datang lagi pada kali yang ketiga, Nabi tetap berkata: Minumkan ia madu. Setelah
itu, orang itu datang lagi dan menyatakan: Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah
mencret). Nabi bersabda: Allah Maha benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu. Orang itu
meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh. (HR. Al-Bukhari no. 5684 dan Muslim no. 5731)
2. Pengobatan dengan habbah sauda` (jintan hitam)
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari penyakit as-samu. Aku
(yakni`Aisyah radhiallahu 'anha) bertanya: Apakah as-samu itu? Beliau menjawab: Kematian. (HR. Al-Bukhari
no.

5687

dan

Muslim

no.

5727)

Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai Syuwainiz dalam bahasa Persia, disebut juga
Kammun hitam atau Kammun India, disebut juga dengan biji al Barakah. Dari biji ini bisa dibuat minyak yang
berkhasiat mengobati batuk, membantu pencernaan, menghilangkan masuk angin dan sejenisnya. Namun saat ini,
biasanya jinten hitam ini dikonsumsi dalam bentuk pil. Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata, Jinten hitam
memiliki banyak sekali khasiat. Arti sabda Nabi, obat dari segala jenis penyakit, seperti firman Allah,
Menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabb-nya, yakni segala sesuatu yang bisa hancur. Banyak lagi
ungkapan-ungkapan sejenis. Jinten hitam memang berkkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga
membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal (Metode Pengobatan Nabi ShallallaHu
alaiHi wa sallam, hal. 365)
3. Pengobatan dengan meminum susu dan air kencing unta
Anas radhiallahu 'anhu menceritakan: Ada sekelompok orang Urainah dari penduduk Hijaz menderita sakit
(karena kelaparan atau keletihan). Mereka berkata: Wahai Rasulullah, berilah tempat kepada kami dan berilah kami
makan. Ketika telah sehat, mereka berkata: Sesungguhnya udara kota Madinah tidak cocok bagi kami (hingga kami

menderita sakit). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun menempatkan mereka di Harrah, di dekat tempat
pemeliharaan unta-unta beliau (yang berjumlah 3-30 ekor). Beliau berkata: Minumlah dari susu dan kencing untaunta

itu.9

Tatkala mereka telah sehat, mereka justru membunuh penggembala unta-unta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
(setelah sebelumnya mereka mencungkil matanya) dan menggiring unta-unta tersebut (dalam keadaan mereka juga
murtad dari Islam). Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengirim utusan untuk mengejar mereka, hingga mereka
tertangkap dan diberi hukuman dengan dipotong tangan dan kaki-kaki mereka serta dicungkil mata mereka. (HR.
Al-Bukhari no. 5685, 5686 dan Muslim no. 4329)
4. Pengobatan dengan berbekam (hijamah)
Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma mengabarkan:

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam pada bagian kepalanya dalam keadaan beliau
sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian kepalanya. (HR. Al-Bukhari no. 5701)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum madu, berbekam dan dengan kay,
namun aku melarang umatku dari kay.11 (HR.Al-Bukhari.No.5680)

Mengikuti jejak Rosulullah Muhammad SAW, merupakan suatu keharusan bagi umat Islam. Termasuk mewarisi
metodologi pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Pengobatan yang dilakukan Rosulullah
menggunakan tiga cara, yaitu melalui doa atau pengobatan dengan menggunakan wahyu-wahyu Ilahi yang lebih
dikenal dengan istilah doa-doa ma-tsur yang datang dari Al Quran dan Sunnah Nabi SAW yang shahih. Kedua
menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman maupun hewan. Dan ketiga adalah menggunakan kombinasi
dari kedua metode tersebut.
Allah berfirman:

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman
(QS:Yunus
Kemudian dalam penegasan Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam;

57).

Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah menjadikan bagi setiap penyakit
ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat dengan yang haram. (HR. Abu Dawud dari Abud
Darda`

radhiallahu

anhu).

Dalam sebuah hadist disebutkan Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat yaitu madu dan Al Quran. Dari
hadist tersebut madu merupakan lambang atau perwakilan dari obat-obat tradisional yang ada di bumi dan kita
sebagai manusia yang diberikan akal sehat harus dapat menggali obat-obat tradisional yang banyak terdapat di muka
bumi ini, bahkan letaknya tidak jauh dari sekitar kehidupan kita.
2.1 Saran
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Al Ahzab : 21)

Dalam sejarah Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang sehat luar biasa, hampir tidak pernah terganggu sakit
yang serius kecuali saat menjelang ajal beliau. Dengan bekal sehat itulah maka beliau lalu bisa maksimal pula
melakukan kegiatan pribadi, berkeluarga, dan melakukan tugas sosial-kenegaraan, termasuk berjuang menyebarkan
dan

membela

Agama

Islam.

Meneladani Kepribadian Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini beberapa poin prinsip cara hidup Nabi
yang secara rasional bisa menjelaskan mengapa beliau memiliki kesehatan yang begitu luar biasa,
1. Memantapkan keimanan-ketaqwaan pada Allah swt. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepadaNya
kita memohon pertolongan. Umat harus bekerja keras namun ujung dari kerja itu adalah tawakkal pada kehendak
Allah. Keimanan-ketaqwaan seperti ini akan membuat hati tenang-tenteram, tidak gelisah dan terlanda ketakutan. Di
sinilah makna janji Allah yang banyak terkandung dalam al Quran: Barang siapa yang benar-benar beriman dan
beramal shaleh maka akan memperoleh berkah dari Allah dan hatinya akan terhindarkan dari rasa ketakutan dan
kekecewaan. Hati menjadi nyaman dan bahagia. Dari sisi Ilmu Kedokteran sudah terbukti bahwa jiwa yang gelisah
merupakan stessor yang menginduksi produksi melimpah berbagai hormon yang memberi efek negatif bila
berlebihan,

seperti

adrenalin

dan

kortisol.

2. Ibadah mahdhah yang dilakukan Nabi secara intensif ternyata memiliki banyak peranan dalam menyehatkan
tubuh manusia. Rahasia Shalat yang telah terungkap antara lain membantu proses pelancaran aliran darah untuk
menjangkau ke organ otak, bagian yang paling tersembunyi sekalipun. Di dalam otak manusia memang ada area yang
penyaluran aliran darah ke sana amat minim dan baru bisa maksimal jika melakukan gerak sujud. Dengan sujud
maka otak akan memperoleh asupan makanan yang baik via aliran darah sehingga fungsinya makin optimal. Puasa
jelas memiliki peran besar pada berbagai organ, dan yang mutahir diberitakan adalah terjadinya produksi sitokin
melatonin yang membuat orang menjadi semakin baik kekebalannya, tidur lebih nyaman, dan memperkecil resiko
terkena kangker. Justru usus yang tidak kenyanglah yang akan memproduksi sitokin itu secara baik. Dzikir

mengucapkan Kalimah Toyyibah diketahui akan membuat saluran pernapasan terbuka secara maksimal sehingga
lebih memperlancar aliran udara ke dalam paru-paru manusia sehingga membantu proses oksigenisasi.
3. Dalam al Quran banyak sekali memberi petunjuk tentang cara makan-minum. Makanan manusia haruslah yang
halal dan baik, juga dilarang minum khamr yang memabukkan. Makan minum juga tidak boleh berlebihan. Banyak
makanan-minuman yang ternyata menjadi sumber penyakit, apakah penyakit infeksi oleh kuman dan virus, maupun
oleh bahan kandungan makanan-minuman itu sendiri yang ternyata berperan sebagai racun untuk tubuh manusia.
Kajian terbaru juga menyebutkan bahwa protein babi memberi efek tidak baik pada perkembangan karakter manusia
selain dalam daging babi sering mengandung telur cacing pita. Darah yang diharamkan dalam Islam juga bisa banyak
mengandung

bahan

berbahaya,

demikian

pula

untuk

bangkai

binatang.

4. Perilaku Rasulullah dalam kegiatan fisik sehari-hari juga jelas menunjukkan tauladan hidup sehat. Dalam al
Quran ditegaskan bahwamalam hari itu untuk istirahat dan siang hari untuk bekerja. Rasulullah jugameninggalkan
hal-hal yang tidak bermanfaat sesuai perintah al Quran. Beliau selalu aktif bekerja tidak kenal lelah, termasuk
berbelanja di pasar atau menjahid baju sendiri yang robek. Beliau berperang, memimpin rapat, bermusyawarah,
berkunjung, menerima tamu dsb. Beliau jelas orang yang aktif, tidak membuang waktu berharga seperti bermain,
begadang, atau nyangkruk yang tidak produktif dan merusak kesehatan. Dari tinjauan Ilmu Kedokteran aktifitas
beliau bisa dikatakan terkait dengan melatih-menggerakkan semua organ tubuhnya, ibaratkan seperti berolahraga
intensif saban hari. Hidup beliau juga senantiasa selalu terpapar matahariyang dalam ilmu kedokteran semakin
disadari

pentingnya

untuk

membantu

proses

metabolisme

kiamiawi

tubuhnya.

5. Al Quran juga memberi tuntunan manusia untuk menjaga lingkungannya, baik kebersihan pribadi maupun
kondisi di sekitar dirinya (lihat surat al Mudatsir, surat kedua yang turun setelah Iqra). Kebersihan adalah setengah
dari iman begitu slogan yang amat terkenal di tengah masyarakat muslim. Sudahkah umat Islam menjaga kerapian
dan kebersihan lingkungan sekitarnya, mulai dari kamar tidur, rumah, halaman, ruang kerja, maupun kampung dan
kota-desanya? Jika belum maka wajib umat menjaga kesehatan lingkungannya agar menjadi terhindar dari berbagai
ancaman

gangguan

kesehatan.

Lima prinsip hidup sehat cara Nabi sebagaimana yang diuraikan di atas insyaAllah akan bisa membuat umat Islam
memiliki kesehatan yang prima untuk beramal sholeh secara maksimal yang akan menghantarkannya ke
keberhasilan dunia-akherat. Dalam Ilmu Kedokteran aspek mengobati itu hanya satu komponen saja dari sistem
Upaya Penyehatan Individu dan Masyarakat. Rasulullah malah menekankan pada cara hidup sehat itu bukan
pengobatan penyakitnya. Tidak ada satu ayat dalam al Quran yang memerintahkan cara tertentu untuk mengobati
penyakit, kecuali pernyataan umum seperti madu memiliki nilai obat bagi manusia. Juga tidak ditemukan hadits
Rasulullah yang menyatakan obatilah penyakit itu seperti cara saya mengobatinya. Beliau hanya mengajarkan doa
meminta kesembuhan secara umum, atau menasehatkan bahan tertentu sebagai bahan obat seperti madu,
habbatusaudah atau jintan hitam, susu onta, dan semacamnya. Oleh sebab itu kita juga tidak boleh berlebihan dalam
menggali cara pengobatan pada masa Rasulullah karena kemajuan Ilmu Kedokteran jelas juga sebagai bagian dari
sunnatullah tentang cara pengobatan itu sendiri.
Posted in: Islam , Islami , Kesehatan

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook


Reactions:

http://www.teknoislam.com/2013/10/hadist-tentang-kesehatan-dalam-islam.html

Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, untuk mengatur
kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu penunjang kebahagian

tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, sehingga dengannya kita dapat beribadah dengan
lebih baik kepada Allah. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan
menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah Iman,
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. :Mohonllah kepada Allah pngampunan, kesehatan dan
keyakinan di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah tidak memberikan kepada seseorang setelah
keyakinan (Iman) yang lebih baik daripada kesehatan. (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu
BAkar,
sahih
sanadnya
dari
Ibnu
Abbas)
Sebagaimana seseorang yang ingin pandai tentu saja harus belajar dan berusaha mengenal prinsip
prinsip hidup sehat setelah itu melaksanakannya dan inilah beberapa petunjuk Agama yang berhubungan
dengan kesehatan:
MAKANAN
1. Makan jangan Berlebihan
Dalam Al-Quran Surat Al-Araf: 31 Allah SWT. Berfirman: yang artinya ...Makan dan minumlah, dan
jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. 7:31).
Dan dalam surat Thaha ayat 81, Allah SWT. berfirman yang artinya : Makanlah di antara rizqi yang baik
yang telah kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan
kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (QS. 20:81), Dalam ilmu kesehatan, makan dan
minum merupakan kebutuhan dalam pemenuhan nutrisi sebagai penunjang hidup, yang jumlah dan
macamnya harus sesuai dengan keperluan tubuh, tidak boleh kekurangan dan tidak boleh berlebihan.
Yang bila kekurangan atau berlebihan akan menggangu kesehatan tubuh.
Sehubungan dengan ini Nabi SAW. telah bersabda : Tidaklah seseorang manusia memenuhi satu
wadah yang lebih buruk daripada perutnya, Cukuplah bagi anakmanusia beberapa makanan yang dapat
menegakkan tulang rusuknya, jika memang harus makan banyak maka sepertiga untuk makanannya,
sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya. (HR. Tirmidzi: 2302, nasai dari Inbu Majah)
2. Makan Makanan yang Sehat
Allah SWT. Berfirman yang artinya: Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
telah rizqikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (QS. 5:88)
dengan memenuhi makan yangmemenuhi unsur gizi ini lagi baik (thayyib) diharapkan tubuh berada
dalam keadaan yang optimal sehingga daya tahan tubuh akan bekerja secara maksimal dalam menolak
segala macam penyakit.
3. Di Samping itu pula NAbi SAW. menganjurkan agar mendinginkan makanan atau minuman
sebelum dimakan atau diminum
Dengan sabdanya : Dinginkan makanan dan minuman kamu sesungguhnya tidak ada kebaikan pada
makanan/minuman yang panas. (HR. Al-hakim dan Ad-Dailami). Mendinginkannya tidak dengan ditiup
dengan nafas karena ini juga dilarang oleh NAbi SAW. (HR Ibnu Majah)
Dalam bidang Gastroenterologi diketahui bahwa maakanan yang panas dapat menyebabkan perlukaan
pada selaput lendir saluran cerna yang menyebabkan rasa sakit, perih, rasa panas, kembung, rasa
penuh, mual, rasa seperti diiris Dll.
4. Tidak minum Alkohol dan apa saja yangmerusak tubuh
Allah SWT. Berfirman: Mereka bertanya tentang khamar dan judi, katakanlah, pada keduanya ad bahaya
yang besar dan pula manfaatnya pada manusia, dan bahyanya lebih besar darimanfaatnya. (QS. AlBaqarah: 219). ada ayat lain dikatakan juga oleh Allah SWT. : Hai orang-orang yang beriman
sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan Syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. (QS. 5:10)
Oleh para ahli, alkohol dapat menimbulkan kerusakan pada seluruh bagian tubuh manusia, seperti

system syaraf, pembuluh darah, jantung, hati dan saluran cerna dll.
5. Olah raga bermanfaat untuk kesehat
Oleh karenanya, dengan berolahraga yang teratur, terukur dan bersitat aerobik akan memberikan banyak
manfaat antara lain adalah mencegah kegemukan dengan seqala dampak negatifnya, menguatkan dan
lebih mengefisienkan kerja otot-otot tubuh seperti otot jantung, otot pernafasan dan otot-otot rangka
tubuh, dan lebih melancarkan aliran darah sehingga suplai zat-zat nutnisi ke sel-sel tubuh serta
pembuangan bahan-bahan sisa dan sel-sel tubuh menjadi lebih baik. Keadaan ini sangat menguntungkan
bagi kesehatan sel-sel tubuh yang menyusun
organ/alat tubuh.
Nabi suka berolah raga. Diriwayatkan oleh Siti Aisyah radhiyallauanha bahwa beliau suka mengajak Siti
Aisyah berlomba lari sejak Aisyah masih belia sampai tua.
Diriwayatkan pula bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam suka berjalan kaki walaupun kuda dan unta
telah tersedia untuk beliau. Diriwayatkan pula, bahwa cara jalan Nabi adalah seperti jalannya orang yang
menuruni bukit. Yaitu jalan cepat.
Demikian pula, Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam pernah mewajibkan para orang tua untuk mengajarkan
renang dan memanah kepada putra-putrinya. (HR.Al-Hakim). Lari, jalan cepat dan renang merupakan
jenis olah raga aerobik yang dianjurkan saat ni oleh para pakar kesehatan olah raga untuk menjaga
kebugaran.
6. KETENANGAN JIWA
Ketenangan jiwa diperlukan untuk keserasian fungsional organ-organ tubuh. Sebaliknya ketegangan,
kecemasan, emosi, akan menimbulkan gangguan fungsional pada organ-organ tubuh seperti sistem
pencernaan. pernapasan, jantung, pembuluh darah, syaraf, hormonal dll.
Seorang yang gelisah, gundah, resah hati akan mengalami gangguan konsentrasi, gangguan tidur, sakit
kepala, berdebar, sesak, tidak nafsu makan, mulas, mencret, sering mau kencing, dan keluhan keluhan
lain, sehingga akan mengganggu aktifitas hariannya.
Ketenangan hati diperlukan untuk kesempurnaan / kelancaran kerja seluruh alat tubuh.
Membaca serta memahami Al-Quran atau dzikrullah bagi seorang mukmin merupakan obat untuk
ketenangan hatinya.
Dalam Al-Quran, Allah Subhanallahu wa Taala berfirman yang artinya, Wahai sekalian manusia telah
datang kepadamu pelajaran (Al Quran) dari Tuhanmu, dan sebagai obat untuk yang ada dalam dada
(qalbun/ hati), dan petunjuk serta rahmat bagi mereka yang beriman. (Yunus;57).
Di surat lain, Allah Subhanallahu wa Taala berfirman yang artinya, Orang-orang yang beriman akan
menjadi tenang hatinya dengan dzikir kepada Allah, Ketahuilah bahwasanya dengan dzikir kepada Allah
hati akan menjadi tenang. (QS.Ar-Raad: 28).
Demikian jaminan Allah bagi orang yang beriman.
Seorang yang benar-benar beriman menurut firman Allah Subhanallahu wa Taala yang artinya, Adalah
mereka yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hatinya, dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayat Allah bertambahlah keimanannya, dan kepada Tuhannya mereka bertawakkal,
merekamendirikan shalat dan menginfaqkan sebagian rezekinya, demikianlah orang yang benar-benar
beriman(QS. Al-Anfal: 2-4).
Orang yang beriman akan terjauh dan perasaan cemas, gelisah, resah, atau sakit hati yang berlebihan
dan semacamnya oleh karena dia percaya dengan yakin akan adanya Allah yang Mengasih dan Maha
penyayang kepada hambaNya serta percaya akan ketentuan taqdir.
Dalam Al-Quran Allah Subhanallahu wa Taala berfirman yang artinya, Apabila hambaKu
bertanyatentang Aku, katakanlah ahwasanya Aku ini dekat sekali, kukabulkan permohonan hambaKu
apabilamemohon, maka patuhlah kepadaKu dan berimanlah kepadaKu. (QS. Al-Baqarah: 186)

Dengan pernyataan Allah ini seorang mukmin yang bertaqwa kepada Allah Subhanallahu wa Taala akan
selalu dalam keadaan tenang tidak akan gelisah / resah / cemas walaupun menghadapi situasi yang
bagaimanapun, karena merasa Allah selalu bersamanya dan mendengar serta mengabulkan
permohonan hambaNya.
Menurut para ahli kesehatan, tidur 6 jam sehari diperlukan untuk terapi ketenangan jiwa.
Dalam Al-Quran petunjuk waktu istirahat / tidur untuk orang dewasa yaitu sesudah Sholat dzuhur (tengah
hari) dan sesudah Sholat isya,
Diposkan oleh Layali Muwahhidah Husfar di 06.27 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

http://hidah-sehat-islam.blogspot.co.id/

Pentingnya Menjaga Kesehatan dalam Prespektif


Islam
Hadi Mulyanto, A.Ma., S.Pd.I., M.Pd.I 11/07/15 | 08:41 Kesehatan Beri komentar 1.049 Hits

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau
pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Ilustrasi. (Foto: bernaaltay.com)

dakwatuna.com Agama kita yaitu Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian terhadap
persoalan kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam
melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dan bekerja serta aktivitas lainnya. Imam asy-syatibhi dalam
Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, mengatakan bahwa tujuan kehadiran agama Islam dalam rangka menjaga
agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan tujuan kehadiran
agama Islam tersebut, maka kesehatan memegang peranan yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi
kesehatan seseorang , maka dengan sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban pokok akan

sulit dilaksanakan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kesehatan merupakan modal pokok dalam
mencapai tujuan kehadiran agama.
Dalam khasanah Islam ada dua terminologi populer yang artinya sehat yaitu Ash Shihah dan Al Afiat.
Menurut salah satu ulama bahwa makna Ash Shihah itu adalah bentuk kesehatan yang meliputi
jasmani/raga/lahiriah sedangkan Al Afiat adalah bentuk kesehatan yang meliputi rohani/jiwa/ batiniah.
Islam jauh-jauh hari sudah memberikan petunjuk secara jelas, komplit dan terpadu tentang konsep
pentingnya menjaga kesehatan baik seara jasmani maupun rohani.
Berikut adalah konsep menjaga kesehatan jasmani menurut islam yaitu :
1.

Menjaga Thoharoh artinya menjaga kesucian dan kebersihan dari semua aspek mulai dari
sekujur badan,makanan,pakaian,tempat tinggal maupun lingkungan. Imam al-Suyuthi, Abd al-Hamid
al-Qudhat, dan ulama yang lain menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk
bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari taabbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci
ibadah. Dari Ali ra., dari Nabi SAW, beliau berkata, Kunci shalat adalah bersuci, (HR. Ibnu Majah, alTurmudzi, Ahmad, dan al-Darimi). Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asyari radhiyallahu anhu, ia berkata
telah bersabda Rasulullah SAW : Suci itu sebagian dari iman. (Muslim).

2.

Menjaga Makanan. Ajaran islam selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang
baik dan halal, baik dan halal itu baik secara dzatnya maupun secara mendapatkannya. Allah
memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halal dan baik sebagaimana dalam Firman Allah
SWT di dalam Alquran, yang artinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa
yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya(Q.S.
Al Maidah : 88). Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah
musuh yang nyata bagimu (Q.S Al Baqarah : 168). Hal ini menunjukkan apresiasi Islam terhadap
kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang. Sebagai salah
sau contoh makanan yang halal adalah sayuran. Menurut Prof. Dr. Musthofa dari Mesir menyatakan
bahwa sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi untuk menguatkan daya tahan tubuh dan
melindungi dari serangan penyakit.

3.

Ajaran Islam ternyata begitu sangat lengkap dan sempurna. Bahkan olahraga saja ternyata
dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti olahraga berenang, memanah, berlari, berkuda,
bergulat, dan sebagainya. Jadi umat Islam jangan malas berolahraga. Olahraga bertujuan untuk
menjadikan manusia sehat dan kuat. Dalam Islam, sehat dipandang sebagai nikmat kedua terbaik
setelah Iman. Selain itu, banyak ibadah dalam Islam membutuhkan tubuh yang kuat seperti
shalat, puasa, haji, dan juga jihad. Bahkan Allah sebetulnya menyukai mukmin yang kuat. Oleh karena
itu, olahraga itu perlu.Dari Abu Hurairah RA. Bahwa Rasulullah SAW bersabda Orang mumin yang
kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mumin yang lemah. Adanya kesan
di dunia barat bahwa agama Islam mengharamkan olah raga sehingga negara-negara berpenduduk

mayoritas muslim tidak memiliki prestasi menonjol di bidang olah raga.Padahal, sesungguhnya tidak
demikian. Justru Nabi Muhammad SAW menganjurkan para sahabatnya (termasuk seluruh umat Islam
yang harus mengikuti sunnahnya) agar mampu menguasai bidang-bidang olah raga terutama berkuda,
berenang, dan memanah.
Tiga jenis olah raga yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW itu dapat dianggap sebagai sumber dari
semua jenis olah raga yang ada pada zaman sekarang. Ketiganya, mengandung aspek kesehatan,
keterampilan, kecermatan, sportivitas, dan kompetisi. Sebagaimana Sabda Nabi SAW Ajarkan puteraputeramu berenang dan memanah. (HR. Ath-Thahawi).Lemparkanlah panahmu itu, saya bersama
kamu. (Riwayat Bukhari).Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baik
permainanmu. (Riwayat Bazzar, dan Thabarani).Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah
(kuda).(Riwayat Muslim). Berlari-lari kecillah kamu (HR Bukhari)
Adapun konsep menjaga kesehatan rohani menurut islam adalah sebagai beriku :
1.

Perbanyak Ibadah artinya memperbanyak melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh Allah SWT
sebagai contoh mendirikan sholat 5 waktu. Sebab kalau orang yang selalu melaksanakan perintah
Allah batiniahnya akan bahagia sebab tidak akan merasa melanggar perintah Nya.Sehingga jiwanya
akan tenang,tentram dan damai.Adapun makna ibadah itu tidak hanya sebatas shalat, akan tetapi
makna ibadah dalam interpretasi yang sangat luas adalah semua perkara /pekerjaan yang diniati untuk
mencari ridho Allah SWT itu adalah ibadah. Dan semua ibadah akan di terima oleh Allah SWT asalkan
memenuhi 3 unsur, pertama, Niat.Niat disini harus di ucapkan di dalam hati , Kedua,
Ikhlas,Ketiga,dengan Ilmu. Senyum pun terhadap sesama manusia juga termasuk ibadah. Bekerja
dengan niat menafkahi keluarga juga ibadah.Makan dengan niat untuk menambah kekuatan agar bisa
ibadah kepada Allah juga termasuk ibadah. Bukankan manusia diciptakan oleh Allah hanya untuk
beribadah? Sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia kecuali agar mereka menyembah-Ku. (QS. Al Dzariyat : 56). Inilah tujuan yang utama dari
penciptaan manusia, yaitu agar manusia hanya beribadah kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa
tidaklah Allah menciptakan manusia karena Allah butuh kepada manusia, akan tetapi justru manusialah
yang membutuhkan Allah. Dan ayat ini menunjukkan pula tentang wajibnya manusia untuk
mentauhidkan Allah dan barang siapa mengingkarinya maka ia termasuk orang yang kafir, yang tidak
ada balasan baginya kecuali neraka.

2.

Perbanyak Berdzikir artinya memperbanyak mengingat Allah SWT, baik dalam kondisi senang
maupun susah, baik dalam keadaan siang maupun malam, baik dalam situasi sepi maupun ramai.
Dengan bahasa lain berdzkir itu tidak mengenal waktu dan tempat artinya kapan pun dan dimanapun
berdzikir itu bisa dilakukan. Berdzikir boleh dengan lapadz apa saja sepanjang itu masih dalam
kategori kalimat thoyyibah.

3.

Berkhusnudzon ( berbaik sangka ) artinya sebuah sikap yang mewujudkan keadaan jiwa dengan
berprasangka baik/berpikiran positif. Baik itu berprasangka baik kepada Allah maupun sesama
manusia. Hal ini sungguh ditekankan oleh Rasulullah SAW agar kita umatnya selalu berprasangka baik

kepada siapapun.Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW
bersabda, Jauhilah kalian dari buruk sangka, karena buruk sangka itu sedusta-dusta perkataan (hati).
Janganlah kalian mencari-cari berita keburukan orang lain, janganlah kalian mencari-cari kesalahan
orang lain, janganlah kalian bersaing yang tidak sehat, janganlah kalian saling mendengki, janganlah
kalian saling membenci, janganlah kalian saling membelakangi. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah
yang bersaudara. (HR. Muslim). Menurut Abdullah Hakam Shah, Lc menyatakan bahwa Pertama, kita
harus berbaik sangka karena ternyata orang lain seringkali tidak seburuk yang kita kira. Kedua, berbaik
sangka dapat mengubah suatu keburukan menjadi kebaikan. Ketiga, berbaik sangka dapat
menyelamatkan hati dan hidup kita. Keempat, berbaik sangka bisa membuat hidup kita lebih legowo,
karena toh Allah SWT seringkali menyiapkan rencana yang mengejutkan bagi hambaNya.
4.

Menurut Al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh
makhluk. Abu Al Qasim Al Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat
dari Nabi SAW,Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata,Aku telah
menanyakan hal itu kepada Allah, lalu Allah berfirman, (Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang
Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku..

5.

Sabda Nabi SAW sabar adalah cahaya maksudnya sabar itu sifat yang terpuji dalam agama,
yaitu sabar dalam melaksanakan ketaatan dan dalam menjauhi kemaksiatan. Demikian juga sabar
menghadapi hal yang tidak disenangi di dunia ini. Maksudnya, sabar itu sifat terpuji yang selalu
membuat pelakunya memperoleh petunjuk untuk mendapatkan kebenaran. Ibrahim Al Khawash
berkata : Sabar yaitu teguh berpegang kepada Alquran dan Sunnah . Ada yang berkata : Sabar
yaitu teguh menghadapi segala macam cobaan dengan sikap dan perilaku yang baik .Abu Ali Ad
Daqqaq berkata : Sabar yaitu sikap tidak mencela takdir. Akan tetapi, sekedar menyatakan keluhan
ketika menghadapi cobaan tidaklah dikatakan menyalahi sifat sabar . Allah berfirman tentang kasus
Nabi Ayyub : Sungguh Kami mendapati dia seorang yang sabar, hamba yang sangat baik, dan orang
yang suka bertobat . (QS. Shaad : 44). Padahal Nabi Ayyub pernah mengeluh dengan berkata :
Sungguh bencana telah menimpaku dan Engkau (Ya Allah) adalah Tuhan yang paling berbelas kasih
. (QS. Al Anbiya : 83).

6.

Syukur menurut kamus Al Mujamu Al Wasith adalah mengakui adanya kenikmatan dan
menampakannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara
syari adalah menggunakan nikmat Allah SWT untuk dibelanjakan ke hal-hal yang di ridhoi dan
dicintaiNya.

7.

Jaga Hati artinya menjaga kesucian diri dari segala tuduhan, fitnah dan perbuatan keji seperti
hasud,riya,sombong,thulul amal,bakhil,ujub dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilakukan mulai dari
memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana dan angan-angan yang buruk.

Oleh karena itu ayo jaga kesehatan kita baik kesehatan jasmani maupun rohani, mulai dari diri kita
sendiri,keluarga dan lingkungan sehingga hidup kita akan damai dan bermakna.Jangan biarkan penyakit
masuk pada diri Anda!

http://www.dakwatuna.com/2015/07/11/71623/pentingnya-menjaga-kesehatandalam-prespektif-islam/

Anda mungkin juga menyukai