Anda di halaman 1dari 9

Peristiwa Ummar bin Khattab masuk islam

Suatu hari, Umar bin khattab yang awalnya menentang ajaran agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad Saw, yaitu agama islam. Umar ra adalah seorang sahabat yang namanya menjadi
kebanggaan bagi kaum muslimin hingga hari ini. Namanya dapat menyebabkan iman menjadi
meningkat dan dapat menggetarkan hati orang-orang kafir sejak 1300 tahun yang lalu hingga saat
ini. Sebelum memeluk islam ia selalu menentang nabi saw dan mengganggu kaum muslimin.

Pada suatu hari, orang-orang kafir kuraisy bermusyawarah untuk menetukan siapa diantara mereka
yang bersedia membunuh rasulullah saw.

Orang kafir 1 : Hai tuan-tuan semuanya, kita berkumpul disini untuk membicarakan masalah
yang begitu berat yang harus kita selesaikan.

Orang kafir 2 : Masalah apakah itu?

Orang kafir 1 : Yaitu siapakah yang bersedia membunuh Muhammad bin Abdillah?

Umar : Saya siap melakukannya!

Kafir (bersama) : Ya, memang engkaulah yang pantas melakukannya, Umar!

Sambil menghunuskan pedang, Umar beserta dua orang algojonya segera melangkah menuju
kediaman Rasulullah saw. Dalam perjalanan ia berpapasan dengan salah seorang dari kabilah
Zurrah yang bernama Saad bin abi Waqqas ra.

Saad : Umar engkau akan pergi kemana?

Umar : Saya akan membunuh Muhammad!

Saad : Jika demikian, banu hasyim, bani surrah, dan bani abdi manaf tidak berdiam diri
atas perbuatanmu itu . Mereka pasti akan menuntut balas.

Umar : (Terkejut....!) Oh, nampaknya kamupun telah meninggalkan agama nenek


moyang kita.

Sa’ad : Ya, saya memang telah masuk Islam.

Umar : Kalau demikian saya akan membunuhmu terlebih dahulu. (sambil


menghunuskan pedang umar).

Sa’ad : Tunggu…..tunggu umar! labih baik engkau mengurus keluargamu dulu, saudara
perempuanmu dan suaminya juga telah memeluk islam.

Umar : Benarkah berita yang itu? Apabila hal itu tidak benar maka kepalamu akan
kulepas dari tubuhmu dan kujadikan tempat minumanku.

Sa’ad : Kalau kamu tidak percaya, berangkatlah kerumah saudara perempuanmu


sekarang!
Mendengar hal itu, Umar segera meninggalkan Sa’ad dan pergi menuju rumah saudara
permpuannya. Ketika itu, dirumah saudara perempuan umar ada sahabat ka’bab, adik Umar, dan
Iparnya. Dengan menutup pintu dan jendela, mereka membaca ayat-ayat alquran. Sedangkan dalam
perjalanan wajah umar kelihatannya begitu marah kepada keluarganya.

Umar : Tok.. tok… tok….! Buka….buka buka pintunya!

Kabbab : Seperttinya itu suara Umar yang sedang marah?

Fatimah : Ia itu suara Umar. (barengan bersama adik umar dan sambil ketakutan).

Maka kabbab segera bersembunyi karena ketakutan dan adik umar membukakan pintu buat Umar.

Umar : Penghianat….! Kau Fatimah…! Kamu telah meninggalkan agama nenek


moyangmu!”(sambil menampar adiknya).

Tanpa menghiraukan wajah sauudara perempuanya yang berdarah, umar masuk kedalam rumah dan
bertanya.

Umar : Apakah yang sedang kamu lakukan, dan siapakah orang yang suaranya aku
dengar dari luar?

Iparnya : Kami hanya berbincang-bincang.

Umar : apakah kamu juga telah meninggalkan agama nenek moyangmu dan memeluk
agama baru itu?

Iparnya : Bagaimana jika agama baru itu lebih baik dari agama dahulu,?(umar menarik
baju iparnya keluar rumah dan menarik jenggotnya dan menamparnya sehingga wajahnya
berlumuran darah)

Adik umar : Wahai umar! Kami dipukul hanya karena memeluk islam. Kami bersumpah
akan mati sebagai orang islam. Terserah padamu, kamu mau melakukan apa saja terhadap kami.

Umar : Tidak, cukup . . . cukup. Aku tak mau mendengar semua itu. Dasar orang-orang
bodoh yang melampaui batas.

Khabbab : Astagfirullahaladzim, sadar umar . kau yang telah melampaui batas kau tersesat
Umar, tersesat!

Umar : Apa…? Berani kau yaa…!! (menampar).

Ipar : Umar, sadar…sadar…!!! Dia adalah kawan adikmu, tak sepantasnya kau
berbuat seperti itu kepadanya.

Fatimah : Umar, kakakku. Ingat…!! Meskipun kau bunuh aku sekalipun, aku ikhlas. Aku
akan melepaskan keyakinanku. Aku akan terus mengikuti ajaran Muhammad. Mudah-mudahan kau
segera mendapatkan hidayah, Umar.

Ketika kemarahannya mulai meredah, Umar merasa malu dengan perbuatanya terhadap saudara
perempunnya itu. Tiba-tiba ia melihat mushab-mushab al-quran yang ditinggalkan oleh kabab tadi,
lalu berkata,
Umar : Bagus, sekarang katakan, apa lembaran-lembaran ini?

Khabab : Kamu tidak suci dan orang-orang yang tidak suci tidak boleh menyentuh
lembaran-lembaran ini.

Pada awalnya umar belum siap untuk bersuci, namun akhiranya ia bersedia untuk mandi dan
berwudhu, kemudian membaca mushab-mushab al-quran itu, surah yang dibacanya adalah surah
thaha.

‫ِإنَّنِي َأنَا هَّللا ُ ال ِإلَهَ ِإال َأنَا فَا ْعبُ ْدنِي َوَأقِ ِم الصَّالةَ لِ ِذ ْك ِري‬

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (Q.s Thaha ayat 14).

Setelah umar membaca surah ini hatinya tiba-tiba merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan.

Umar : Ya Tuhan, ampunilah aku yang hina dan sombong ini hamba melampaui batas.
Selam ini hamba telah menyekutukanmu. Baiklah, sekarang antarkan aku menemui Muhammad!!!!!

Fatimah : Ada apa gerangan kamu ingin menemui Muhammad?

Umar : Saya ingin memeluk agama yang dibawa oleh Muhammad.

Lalu Ummar datang ke rumah Rasulullah SAW,dan ia pun memeluk agama Islam. Setelah Ummar
mengucpkan syahadat yang bertanda bahwa ia telah memeluk agma Islam, Maka kembalilah umar
ke kediamannya, akan tetapi tiba-tiba di tengah perjalanan umar bertemu dengan orang-orang kafir
kuraisy.

Kafir 1 : Wahai umar kamu dari mana?

Umar : Saya dari rumah Muhammad.

Kafir 2 : Bagus kalau begitu berarti kamu telah membunuhnya.

Umar : Tidak. Saya tidak membunuhnya saya justru mendapatkan hidayah dari Allah
saya telah masuk kedalam agama islam.

Kafir 1 : Wah.. kamu juga telah meninggalkan agama nenek moyang kita kalau begitu
kami akan membunuhmu terlebih dahulu.

Umar : Siapapun yang berani menentang Nabi dan merendahkan agama Islam, maka
hadapilah aku. Aku akan membunuhmu.

Kaum kafir kuraisy merasa terpukul dengan keislaman umar. Namun, jumlah kaum muslimin masih
sangat sedikit jika dibandingkan dengan kaum musyrikin di makkah. Kafir-kafir musyrikin itu
semakin keras usahanya untuk membinasakan kaum muslimin beserta agamanya, disisi lain
semangat kaum musliminpun semakin bertambah. Dengan islamnya umar, kaum muslimin
bertambah berani dan mereka berani mendirikan shalat di baitul haram.
Kisah Seorang Yahudi

ketika kholifah amirul mu’minin Umar bin Khattab menjadi seorang kholifah,Dia
mempunyai gubernur yang memimpin Mesir yaitu Amar Bin Ash,Amar bin Ash orangnya mirip
bangsawan,istananya besar,prajuritnya banyak baju nya banyak dan memiliki banyak
permaisuri.Tetapi tidak jauh dari depan istananya yang megah itu terdapat sebuah gubuk
kecil ,reyot,dan kepunyaan orang yahudi,Itulah yang membuat jengkel Amar bin Ash,dan pada
suatu hari ketika duduk diteras istana………………’’

Amar bin ash : “subhanallah megahnya istanaku !!!!! ini tempat kalo di bikin mesjid pasti sangat
indah!! Tapi disana terdapat gubug yg amat reot yang menghalangi niatku, lebih baik ku panggil
prajurit..

Amar bin Ash :”prajurit-prajurit…..!”

Prajurit 1 :”Ada apa tuan memenggil hamba?”

Amar bin ash :”Aku sudah kesal melihat gubuk reyot dan kecil yan ada disana itu,gubuk

itu mengganggu keindahan iastanaku!”

Prajurit 1 :”Lalu harus hamba apakan gubuk itu?”

Amar bin ash :”Besok kau panggil orang yang punya gubuk tersebut dan suruh mengahadapku!”

Prajurit 1 :”Baik tuan ………. saya permisi tuan

(ke esokan hari nya di tempat kediaman yahudi)

Prajurit 1 :”Yahudi….yahudi(seraya mengetuk pintu).

Yahudi :(Membuka pintu dengan perasaan terkejut)”Ada apa ya Tuan?”

Parjurit 1 :”Kamu di panggail tuan Amar bin ash !”

Yahudi :”Untuk apa ya Tuan? Bukannya saya tidak punya salah kepada tuan gubernur?”

Prajurit 1 :”Sudah lah ikut kami……!”(Sambil di seret)

Prajurit 1 :” Permisi Tuan,ini ! Kami membawa yahudi yang mempunyai gubuk itu Tuan!”

Amar bin ash :” Lalu sekarang ada di mana?”

Prajurit 1 :”Ada di luar Tuan!”

Amar bin ash :”Suruh dia masuk!”

Prjurit 1 :”Baik Tuan.”(lalu prjuri itu pun keluar memanggil Yahudi).”ini tuan”.

Amar bin ash :”Hey,Yahudi.Apa benar kamu yang mempunyai giubuk yang disana itu?”

Yahudi :”Benar Tuan! Ada apa ndengan gubuk saya Tuan?”

Amar bin ash :”Kamu tahu tidak di tepat gubuk itu saya akan membuat masjid besar.Jadi saya
berniat membeli gubuk kamu itu !.”

Yahudi :”Tidak mau Tuan.”

Amar bin ash :”Saya akan membeli nya dua kali lipat !”

Yahudi :”Tidak mau Tuan.”


Amar bin ash :”3x lipat!”

Yahudi :”10x lipat pun tidak akan saya jual.krena saya dari muda peras keringat hanya
gubuk itu Yang saya punya.”

Amar bin ash :”Hey Yahudi …..Kalau kamu tidak mau menjual nya terpaksa kami aikan gusur
gubuk mu Itu…..Yahudi!”

(Yahudi itu pun meninggalkan istana Dan ke esokan hari nya ketika Yahudi itu tertidur,di depan
gubuk nya yang kecil datanglah sekelompok prajurit)

Yahudi :”Ada apa ini Tuan?”

Prhjurit 2 :”Hancurkan cepat hancurkan!”

Yahudi :”Jangan Tuan jangan.”

Prajurit 2 :”Alah banyak bicara kamu(membanting yahudi)…..Cepat hancurkan!”.

Yahudi :”Jangan tuan.”(menagis).

Prajurit 1 :”Bagaimana dengan barang-barang ini?”

Prajurit 2 :”Sudah buang saja !”.

Prajurit 1 : ”Sudah hancur semua Tuan.”

Prajurit 2 :”Sudah,ayo kita pergi”.

Yahudi :”Rumah ku..(menangis).Awas kau Amar bin Ash.tapi ku pikir Amar bin Ash itu
hanya Gubernur dan masih ada yang lebih tinggi dari Dia Yaitu kholifah Umar bin Khattab.Yang
ada di Madinah.Saya mau lapor kepada beliau.”

(Berangkat lah Yahudi tersebut dengan hati yang sedih menuju madinah untuk menemui Umar bin
Khattab.Dari mesir Dia berngkat ke Madinah dengan berjalan kaki.Di setiap perjalanannya dia
berpikir membanding-banding).

Yahudi :”Wah bicara tentang hal ini ,ini kah pemimpin tertinggi,kalau gubernur nya saja
istananya besar apa lagi kholifah nya.Trus saya bukan orang muslim apa nanti saya dianggap
mengadu.! Ah coba saja dulu.”

(Yahudi itu pun terus melanjutkan perjalanan nya,entah sudah berapa lama dan berapa hari atau
minggu atau bulan yang dia jalani.Sesampainya di pintu gerbang Kota Madinah Yahudi itu pun
bertemu dengan seseorang yang bersandar di pohon kurma),.

Yahudi :”Permisi Tuan?”

Umar :” Hem. Ada apa?”

Yahudi :”Begini, Tuan tahu khalifah Umar bin Khattab?

Umar :”Saya tahu memang nya kenapa?”


Yahudi :”istana nya di mana,Tuan?”.

Umar :” Istana nya di atas lumpur.”

Yahudi :” Dia atas lumpur?”(bingung)

Umar :”Iya di atas lumpur”.

Yahudi :”Kalau pengawal nya banyak,Tuan?”

Umar :”Banyak, anak yatim,janda tua,orang-orang lemah itu pengawal nya”.

Yahudi :”Hah(bingung)..Eh kalau baju kebanggaanya apa tuan?”.

Umar :”Baju kebanggaannya malu dan taqwa.”

Yahudi :”Saya tidak mengerti tuan.”

Umar :”Itu lah Umar bin Khattab”.

Yahudi :”lalu sekarang dia di mana,Tuan?”.

Umar :”Orang nya di hadapan mu”.

(Yahudi itu pun bergetar…Dan Umar bertanya)

Umar :”Memang ada keperluan apa kau dating kemari?”.

Yahudi :”Begini Tuan,Gubernur tuan yang berada di Mesir Amar bin Ash menggusur saya
Tuan”.

Umar :”Menggusur apa?”

Yahudi :”Begini Tuan,saya kan mempunyai gubuk tidak jauh dari depan istana .Katanya tanah
yang saya yang tinggali itu akan di buat sebuah mesjid,eh malah di gusur paksa.Saya kesini Mau
mencari keadilan”.

Umar :”Oh begitu(berpikir)….Kalau begitu kamu lihat tempat sampah di sana?”.

Yahudi :”Iya saya melihat nya”.

Umar :”Kamu pergi kesana,Cari tulang Unta lalu bawa kemari!”.

Yahudi :”Tuaan saya kesini mau mencari keadilan,kalau tulang unta di mesir juga banyak”.

Umar :”Sudah lah ambil saja”.

(Yahudi itu pun pergi ke tempat sampah itu.Tak lama kemudian dia menemukan satu tulang
unta).

Yahudi :”Ini Tuan !”.

Umar :”Sini (Tulang di garis lurus) Bawa ini ke Mesir dan berikan kepada Amar bin Ash!”.

Yahudi :”Saya bertambah bingung Tuan. Nanti saya harus berkata apa di hadapan Amar bin Ash”.
Umar :”Sudah lah bawab saja”.

(Yahudi itu pun kembali ke Mesir dengan rasa bimbang. Perjalananya yang cukup lama pun dia
tempuh,dan sesampainya di Mesir .Mesjid yang di buat sudah hampir selesai pengerjaannya).

Yahudi :”Permisi Tuan”.

Prajurit 2 :”Iya ada apa?”.

Yahudi :”Boleh saya bertemu dengan Tuan Amar bin Ash?”.

Prajurit 2 :”Memang kamu siapa dan ada perlu apa?”.

Yahudi :”Saya yahudi yang dulu gubuk nya di hancurkan dan saya ingin bertemu dengan
Tuan Amar bin Ash untuk menyampaikan amanat dari Umar bin Khattab”.

Prajurit 2 :”Sebentar saya panggilkan”.(pergi)…..”Permisi Tuan”.

Amar bin Ash:”Ada apa?”.

Prajurit 2 :” Di sana ada yang mau bertemu denga Tuan”.

Amar bin Ash:” Siapa?”.

Prajurit 2 :” Katanya yahudi yang dulu gubuk nya di hancurkan”.

Amar bin Ash:” Oh yahudi itu, mau apa dia?”.

Prajurit 2 :” Katanya mau menyampaikan amanat dari khalifah Umar bin Khattab”.

Amar bin Ash:” Apa?...(terkejut ,menemui yahudi). Sekarang di mana dia?”.

Prajurit 2 :” Mari tuan saya antar”……….(berjalan)………”Itu dia orang nya Tuan!”.

Amar bin Ash :” Hey Yahudi mau apa kamu?”.

Yahudi :” Begini Tuan,Sewaktu gubuk saya di hancurkan saya pergi ke Madinah menemui
Umar bin Khattab. Dan saya di suruh memberikan ini kepada tuan”.(sebuah kotak).

(Kotak itu pun di berikan kepad amr bin ash,dan kemudian badanya bergetar karena melihat isi
kotak itu).

Amar bin Ash :”Hentikan pembanguna Mesjid.hancurkan banguna itu dan dirikan kembali

gubuk yahudi”

Yahudi :”Sebentar Tuan mengapa hany melihat tulang saja Tuan sampai bergetar

dan menghentikan Pembangunan?”.

Amar bin Ash :” Kau tahu tidak,tulang ini berisi teguran pahit dari khalifah Umar bin

Khattab yang berisi”


Hai Amar bin Ash ingat lah kamu siapakah kamu dan setinggi apapun jabatan suatu saat nanti
kamu akan menjadi tulang belulang. Karena itu bertindak adilah kamu seperti huruf alif yang tegak
lurus,adil di atas dan adil di bawah,sebab jika tidak ku tebas batang leher mu”.

Yahudi :”Oh begitu,jadi tuan . Islam itu adil ya?”.

Amar bin Ash :”Iya benar”.

Yahudi :”Yasudah tanah saya”.

Amar bin ash :”Mau kamu jual?”.

Yahudi :”Tidak,saya berikan saja semuanya”.

Amar bin Ash :”Benar kamu?”

Yahudi :” Iya benar Tuan,dan satelah ini saya mau belajar untuk memahami islam

yang sesungguh nya.Dan mengamalkanya dalam hidup saya”.

Amar bin Ash :”Alhamdulillah”.

(Akhir nya Yahudi itu pun menjadi seorang muslim karena kebijaksanaan khalifah Umar bin
Khattab. Dan masjid yang di buat pun sekaramg masih berdiri kokoh di mesir)

Anda mungkin juga menyukai