Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS UNSUR PENERAPAN JIWA NASIONALISME (TREND DAN


ISSUE) PADA PRAKTIK DAN PELAYANAN KEPENATAAN ANESTESI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu: DRS. Taufik M.H.Kes

Disusun oleh:
Kelompok 3
Bunga Evaliana : 220106041
Danendra Nezar Aristiananda : 220106053
Dina Falsafa Nabila : 220106065
Friska Amalia Erika : 220106089
Karina Shafira : 220106125
Mario Fransisco Putra Tjiku : 220106140
Muh. Qadri Yudnansyah : 220106149
Nabilla Azzahra : 220106161
Nur Asiyah : 220106173
Pandu Rafi Pradana : 220106185
Theresia Antonia Sumera P. : 220106236

PROGRAM STUDI D4 KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pancasila yang berjudul Analisis Unsur Penerapan Jiwa
Nasionalisme (Trend Dan Issue) Pada Praktik Dan Pelayanan Kepenataan Anestesi.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala
kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Purwokerto, Januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2

1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................................. 2

BAB II ISI ........................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Nasionalisme .................................................................................... 3

2.2 Fungsi Nasionalisme .......................................................................................... 3

2.3 Penerapan Nasionalisme di Indonesia ............................................................... 4

2.4 Contoh Kasus Penerapan Jiwa Nasionalisme .................................................... 6

2.5 Penerapan Sikap Nasionalisme dari Kasus Penerapan Nasionalisme ............... 8

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 9

3.2 Saran .................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nasionalisme merupakan paham untuk menumbuhkan sikap cinta tanah air
yang berdasarkan persamaan sejarah kemudian bergabung menjadi satu untuk
mempertahankan dan loyalitas kepada bangsa dan negara. Nasionalisme juga bisa
digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut dan mempertahankan
kemerdekaan (Rawantina, 2015).

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Salah satu contoh tenaga
kesehatan yang dimaksud di sini ialah Penata Anestesi.

Pandemi COVID-19 adalah pandemi dari virus corona yang pertama kali
diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, Cina (WHO, 2020). Kejadian
munculnya pandemi virus Corona atau COVID-19 mampu melumpuhkan aktivitas
semua kalangan masyarakat yang dilakukan di luar rumah. Salah satu pencegahan
untuk memutus penularan COVID-19 yang dihimbau oleh pemerintah adalah tetap
tinggal dirumah dan kegiatan vaksinasi.

Vaksinasi adalah prosedur untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh


dilakukan untuk memicu sistem imun tubuh, sehingga ada imunitas terhadap suatu
penyakit tertentu. Vaksinasi COVID-19 akan dilakukan setelah kepastian
keamanan dan keampuhannya ada, merupakan upaya untuk menurunkan kesakitan
dan kematian dan mendorong terbentuknya kekebalan kelompok.

Di era pandemi COVID-19 ini, tenaga kesehatan termasuk penata anestesi


merupakan garda terdepan melawan COVID-19 yang merupakan wujud nyata sikap
nasionalisme bela negara. Perjuangan dan pengorbanan mereka tidak dinilai hanya
terbatas pada sebuah perang melawan COVID-19, namun lebih merupakan suatu
perjuangan untuk mempertahankan keselamatan dan eksistensi bangsa dan negara
Indonesia.

1
Selain itu, pemerintah dan tenaga kesahatan juga bekerja sama mencoba
berbagai cara guna meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia di era
pandemi seperti ini. Salah satu cara yang dilakukan ialah dimana para tenaga
kesehatan mengenakan pakaian adat dan pakaian pejuang tempo dulu.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan nasionalisme?


2. Apa saja fungsi nasionalisme bagi suatu negara?
3. Bagaimana penerapan nasionalisme di Indonesia?
4. Apa saja contoh kasus yang berkaitan penerapan jiwa nasionalisme?
5. Apa saja sikap nasionalisme yang dapat kita ambil dari contoh kasus tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian nasionalisme.
2. Untuk mengetahui fungsi nasionalisme bagi suatu negara.
3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan nasionalisme di Indonesia.
4. Untuk mengetahui contoh kasus yang berkaitan dengan penerapan jiwa
nasionalisme.
5. Untuk mengetahui sikap nasionalisme apa yang dapat kita peroleh dari contoh
kasus tersebut.
6. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.

1.4 Manfaat Penulisan


a. Dapat menambah wawasan baik bagi penyusun maupun pembaca terkait Unsur
Penerapan Jiwa Nasionalisme (Trend Dan Issue) Pada Praktik Dan Pelayanan
Kepenataan Anestesi.
b. Dapat menjadi bahan literasi bagi semua orang.

2
2 BAB II
ISI

2.1 Pengertian Nasionalisme


Secara etimologis kata nasionalisme, berasal dari kata nation yang diambil
dari Bahasa Latin natio yang berarti bangsa dan isme adalah paham, jadi jika
digabungkan nasionalisme memiliki arti yaitu paham cinta bangsa (tanah air).

Selain itu banyak para ahli yang memberikan pendapat-pendapat mereka


mengenai pengertian dari nasionalisme diantaranya Hans Kohn yang berpendapat
bahwa nasionalisme merupakan suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan
keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk negara.
Sedangkan menurut Snyder mengatakan bahwa nasionalisme merupakan satu
emosi yang kuat yang sudah mendominasi pikiran dan tindakan politik pada
kebanyakan rakyat, semenjak revolusi Prancis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham


(ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Kesadaran keanggotaan dalam
suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai,
mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan
kekuatan bangsa.

Jadi dari beberapa pendapat yang telah dijabarkan dapat ditarik kesimpulan
bahwa nasionalisme yang dilontarkan para ahli kebangsaan, yang pada intinya
mengarah pada sebuah konsep mengenai jati diri kebangsaan yang berfungsi dalam
penetapan identitas individu diantara masyarakat dunia.

2.2 Fungsi Nasionalisme


Nasionalisme merupakan sebuah identitas suatu negara, dimana identitas
tersebut mempunyai peranan yang tertinggi, hal itu dikarenakan 11 identitas
menjadi suatu pembeda antara “siapa saya” dan “siapa mereka”, selain itu identitas
mempunyai salah satu fungsi yaitu untuk memperlancar interaksi (Dugis, 2012).

Pengertian nasionalisme di negara Eropa dan Asia memiliki konotasi yang


berbeda. Di negara Eropa nasionalisme memiliki konotasi negatif dan identik
dengan perang, sedangkan di negara Asia nasionalisme diindikasikan sebagai rasa

3
cinta tanah air, loyalitas bangsa sebagai warga negara dan hal itu berkonotasi
positif. Contohnya di Indonesia memiliki konstruktif positif tentang nasionalisme,
dimana nasionalisme adalah sebuah motif self belonging yaitu satu bangsa, bangsa
Indonesia (Wardhani, 2012).

Nasionalisme memiliki tiga peranan yaitu nasionalisme sebagai identitas atau


pembeda, nasionalisme sebagai ideologi contohnya nazi Jerman yang memberantas
penduduk bukan asli Jerman atas dasar ideologinya, dan yang terakhir nasionalisme
sebagai pergerakan contohnya titik awal pergerakan nasional Indonesia dengan
adanya sumpah pemuda.

2.3 Penerapan Nasionalisme di Indonesia


Nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mencintai
bangsa dan Negara sendiri. Nasionalisme menuntut adanya perwujudan nilai-nilai
dasar yang berorientasi pada kepentingan bersama dan menghindari segala
pembenaran kepentingan pribadi yang merusak tatanan kehidupan bersama.

Penerapan sikap nasionalisme tidak harus dilakukan dengan ikut menjaga


perbatasan, perairan atau tempat lainnya. Tapi masyarakat dapat mengamalkan atau
menerapkan sikap nasionalisme melalui kegiatan yang bisa dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam upaya
menumbuhkan dan menerapkan sikap nasionalisme bagi masyarakat, terutama bagi
generasi muda.

Berikut adalah berbagai cara menerapkan nasionalisme dalam kehidupan


sehari-hari:

a. Mencintai produk dalam negeri


Mencintai produk dalam negeri merupakan suatu upaya dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat lokal dan juga menaikkan reputasi
produk lokal Indonesia di pasar internasional.
b. Bangga akan bahasa dan budaya lokal Indonesia
Dapat dilakukan dengan mengenal, memahami, dan lebih banyak
menggunakan bahasa negeri, yaitu bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa
Indonesia dalam berkehidupan mencerminkan jati diri bangsa yang memiliki

4
jiwa nasionalisme tinggi. Dengan bahasa Indonesia, keberagaman yang ada di
Indonesia menyatu dalam kebhinekaan tunggal ika Indonesia memiliki
bermacam-macam budaya yang semestinya patut untuk disyukuri oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Budaya sendiri merupakan suatu identitas yang unik dan
khas bagi suatu daerah karena budaya merupakan kekayaan suatu bangsa yang
diakui sebagai citra bangsa di mata dunia.
c. Mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila
Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang sudah ada di kehidupan
bermasyarakat dan sudah semestinya seluruh masyarakat Indonesia
mempelajari serta memaknai nilai-nilai tersebut. Penerapan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari dapat menjadikannya sebagai kunci untuk mewujudkan
Indonesia yang bermartabat dan juga sejahtera.
d. Menjadikan setiap kebhinekaan yang Indonesia miliki sebagai pondasi
kesatuan
Setiap keragaman suku, budaya, bahasa, agama dan kepercayaan, serta ras
antargolongan merupakan gambaran dari semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Semboyan ini bermakna berbeda-beda tetapi bangsa Indonesia tetap menjadi
kesatuan.

Sebenarnya ada banyak cara dalam menerapkan jiwa nasionalisme


masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya ialah dengan
menerapkan unsur nasionalisme pada profesi atau pekerjaan sehari-hari. Seperti
dalam profesi Penata Anestesi, di mana Penata Anestesi dapat memberikan
pelayanan adil kepada pasien tanpa membedakan suku, kepercayaan, agama, jenis
kelamin, dan pasien serta sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan negara jka diperlukan.

Seperti dimasa pandemi COVID-19, di mana semua aktifitas masyarakat di


persempit dengan adanya virus COVID-19, rekan medis malah sebaliknya. Dari
sekian banyaknya manusia yang mengurung diri mereka secara individu maupun
berkelompok, mereka malah tidak memikirkan diri mereka sendiri. Biasanya
perharinya mereka menghadapi sekitar 10 pasien, namun di masa pendemi 1 jam
bisa menemui 20 pasien. Para medis di anggap ujung tombak atau harapan satu-
satunya bagi para pasien yang terjangkit COVID-19 yang merupakan virus

5
mematikan itu. Sama seperti para pejuang dulu yang sudah tau jika maju melawan
penjajah pasti akan di tembak mati tapi jiwa patriotisme yang ada di dalam diri
mereka merubah itu menjadi rasa juang dan kemanusiaan yang tinggi.

2.4 Contoh Kasus Penerapan Jiwa Nasionalisme


Pandemi COVID-19 seolah menjadi mimpi buruk bagi seluruh masyarakat
dunia, di mana seluruh elemen masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas secara
normal. Adanya pelarangan bepergian, lockdown, ditutupnya tempat publik dan
hiburan, pembatasan operasi transportasi publik dan banyak hal yang berubah dari
adanya COVID-19 ini. Selain itu secara global pandemi ini menimbulkan dampak
ekonomi yang semakin turun dan bahkan negatif, negara-negara juga banyak yang
mengalami resesi dan mengakibatkan adanya investasi yang rendah, erosi sumber
daya manusia karena banyaknya individu yang kehilangan pekerjaan, adanya
pelarangan sekolah tatap muka dan lainnya. Pandemi ini juga sangat berkorelasi
dengan peningkatan nasionalisme di mana setiap orang dan negara berfokus pada
dirinya sendiri.

Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara


karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Salah
satu wujud nasionalisme adalah jiwa patriotisme. Jiwa patriotisme yang dimiliki
masyarakat Indonesia pada masa penjajahan telah berhasil membawa
memerdekakan bagi bangsa Indonesia. Namun, meskipun bangsa Indonesia telah
merdeka bukan berarti jiwa patriotisme boleh berkurang atau bahkan pudar karena
mempertahankan kemerdekaan juga mutlak membutuhkan patriotisme.

Saat ini, jiwa patriotisme muncul melalui pengabdian para petugas medis
(dokter dan perawat) yang merupakan ujung tombak dalam melawan COVID-19.
Andil mereka dalam menangani pasien COVID-19 yang sangat beresiko tertular
adalah bentuk dari jiwa patriotisme yang tidak boleh diremehkan. Mereka adalah
patriot bangsa yang berada di garda terdepan melawan COVID-19 yang merupakan
wujud nyata bela negara. Perjuangan dan pengorbanan mereka tidak dinilai hanya
terbatas pada sebuah perang melawan COVID-19, namun lebih merupakan suatu
perjuangan untuk mempertahankan keselamatan dan eksistensi bangsa dan negara
Indonesia (Ma’mun, 2021).

6
Berdasarkan berita yang dikutip dari News Unair tahun 2021 tentang
Nasionalisme dan Solidaritas Global di tengah Pandemi COVID-19, ditengah
pandemi ini sentimen nasionalisme meningkat dibandingkan sebelumnya, seperti
rasisme, individualisme negara, nasionalisme vaksin dan lain sebagainya. Namun
nasionalisme seperti ini tidak mampu menyelesaikan pandemi COVID-19 sehingga
perlu bagi akademisi untuk melihat potensi dari adanya solidaritas global. Hal ini
karena adanya COVID-19 sangat berdampak pada banyak aspek kehidupan
manusia dan sangat mengancam perekonomian suatu negara.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus berupaya dalam


mengakhiri pandemi COVID-19 di Indonesia, selain dengan protokol kesehatan
juga dilakukan vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat. Unit Pelayanan
Kesehatan Kemenkes RI juga turut berinovasi dalam pelayanan dengan
memberikan layanan vaksinasi COVID-19.

Dalam upaya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di masyarakat, pada


pelaksanaan layanan vaksinasi di gerai vaksin merdeka 655 Kelurahan Karang
Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Nuansa kemerdekaan begitu terasa di lokasi ini. 25
relawan nakes yang bertugas menambah marak suasana dengan pakaian adat nusantara dan
baru ala pejuang tempo dulu.

Kapolsek Sawah Besar, Ajun Komisaris Polisi Maulana Mukarom


mengatakan, inovasi para nakes dan non nakes yang bertugas melayani vaksinasi
dengan pakaian adat ini dilakukan dalam rangka memeriahkan HUT ke 76
kemerdekaan RI dan juga menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.
Lurah Karang Anyar, Heru S menuturkan, gerai vaksin merdeka 655 diprakarsai
jajaran Polres Metro Jakarta Pusat bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta
(Beritajakarta, 2021).

Pada tahun berikutnya, langkah tersebut juga diikuti oleh Polsek Sangasanga
yang mendampingi tenaga kesehatan Puskesmas saat pelayanan percepatan
vaksinasi COVID-19 yang kenakan baju adat dengan semangat kemerdekaan untuk
meriahkan HUT RI ke-77 (Polsek Sangasanga, 2022).

7
2.5 Penerapan Sikap Nasionalisme dari Kasus Penerapan Nasionalisme
Point-point yang bisa disimpulkan dari beberapa kasus diatas ialah sebagai
berikut:

1. Munculnya jiwa patriotisme melalui pengabdian para petugas medis (dokter


dan perawat) yang merupakan ujung tombak dalam melawan COVID-19 di
mana andil mereka dalam menangani pasien COVID-19 yang sangat beresiko
tertular.
2. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian kesehatan terus berupaya dalam
mengakhiri pandemi COVID-19, selain dengan protokol kesehatan juga
dilakukan vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat.
3. Para tenaga kesehatan yang mengenakan baju adat dengan semangat
kemerdekaan untuk menambah semangat nasionalisme.
4. Aparat keamanan negara melakukan pendampingan pada jalannya kegiatan
vaksinasi COVID-19 agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan protokol kesehatan.

8
3 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nasionalisme memiliki arti yaitu paham cinta bangsa (tanah air).
Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena
merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Oleh karena
itu kita sebagai masyarakat Indonesia harus terus menumbuhkan serta menerapkan
rasa nasionalisme pada diri kita.

Ada banyak cara dalam menerapkan jiwa nasionalisme dalam kehidupan


sehari-hari. Salah satunya ialah dengan menerapkan unsur nasionalisme pada
profesi atau pekerjaan sehari-hari, tak terkecuali dengan tenaga kesehatan dan
penata anestesi. Pandemi COVID-19 juga inilah yang menjadi bukti bahwa
nasionalisme di kalangan tenaga kesehatan dan penata anestesi sangatlah kuat.

3.2 Saran
Penata Anestesi diharapkan tetap diaktualisasikan dalam melakukan tugas
pokok dan fungsi sebagai Perawat Anestesi di Indonesia. Hasil dari penggabungan
antara jiwa Nasionalisme dan Tenaga Kesehatan diharapkan dapat membentuk
nilai-nilai yang dapat terus dipergunakan untuk sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan.

9
4 DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Fadhila Inas & Tsauro, Ahalla. 2021. Covid-19: Nationalism And Global
Solidarities. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Volume 34, No. 3.

Tristanto, Buddy & Folmer. 2021. Meriahkan HUT Kemerdekaan RI, Nakes Gerai Vaksin
di Karang Anyar Kenakan Pakaian Adat. Beritajakarta.id: DKI Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai