Anda di halaman 1dari 12

ISLAM DAN KESEHATAN

(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam)

Dosen Pembimbing :
Udin Komarudin, S.Ag., M.Ag

Disusun oleh :
Dania Puri Oktaviani (3311151074)
Kelas :
Farmasi B 2015

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2015

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya makalah ini
dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Sesuai dengan tugas yang diberikan, maka penulis
menyusun makalah dengan judul Islam dan Kesehatan.
Makalah ini membahas mengenai konsep menjaga kesehatan baik jasmani maupun
rohani dalam Islam serta pengobatan yang telah dicontohkan Rasulullah SAW. Makalah ini
diharapkan tidak hanya menambah wawasan mengenai Islam dan Kesehatan termasuk
pengobatan yang dicontohkan dalam Islam tetapi juga dapat bermanfaat untuk
mengembangkan kepribadian yang beriman dan bertakwa. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat baik bagi pembaca, masyarakat maupun bagi penulis sendiri, Amin.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Terimakasih,
Wassalammualaikum Wr. Wb.

Cimahi, Oktober 2015


Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar i
Daftar isi . ii
BAB I. PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG . 1
.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN .
D MANFAAT .

2
2
2

.
BAB II. ISI
A KONSEP MENJAGA KESEHATAN MENURUT ISLAM

.
B. PENGOBATAN DALAM ISLAM ... .
BAB III. PENUTUP
A KESIMPULAN ...
.
B. SARAN ...
DAFTAR PUSTAKA .

6
9
9
10

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mungkin semua orang pernah mendengar istilah kesehatan itu mahal harganya. Istilah
tersebut berlaku kepada orang sakit karena bagi orang yang dalam keadaan sehat, hidup sehat

itu mahal tetapi sakit lebih mahal. Pastinya setiap orang mengidamkan hidup sehat setiap hari
dan siapapun pasti tidak menginginkan hidup dirundung penyakit yang merusak tubuh, karena
di saat sakit maka bisa dikatakan pada umumnya orang akan merasa tidak nyaman dalam
menjalani rutinitas sehari-hari baik dalam bekerja atau rutinitas lainnya. Maka menjaga
kesehatan penting sekali, lebih baik mengeluarkan biaya lebih untuk meningkatkan kesehatan
daripada sakit.
Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan
Sang Khalik, namun juga memiliki aturan-aturan dan tuntunan yang komprehensif, jelas dan
logis bagi ummatnya tak terkecuali mengenai kesehatan bagi individu maupun di sekitarnya.
Kesehatan merupakan salah satu hak bagi manusia adalah sabda Rasulullah SAW, maka dari
hadist ini jelas jika kesehatan merupakan hak asasi manusia dan seuatu yang sesuai fitrah
manusia.
Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomi.
Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat dengan membiasakan diri umat Islam untuk
menjaga kebersihan baik pribadi maupun sekitar dan juga dengan mengkomsumsi makanan
yang halal dan bersih serta berolahraga rutin. Dengan hal tersebut diharapkan akan
menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rohani dan sosial.
Lalu seperti apa konsep menjaga kesehatan menurut Islam? Dan apakah ada pengobatan
berdasarkan Islam? Berdasarkan pertanyaan tersebut, penulis merasa perlu untuk membahas
masalah tersebut dalam makalah yang berjudul ISLAM DAN KESEHATAN.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah yang akan dipecahkan sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep menjaga kesehatan jasmani dan rohani menurut Islam?
2. Apa saja pengobatan-pengobatan yang dicontohkan dalam Islam?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : Mengetahui konsep menjaga kesehatan
jasmani dan rohani menurut Islam serta mengetahui pengobatan yang dicontohkan dalam
Islam
D. MANFAAT

Makalah ini dapat bermanfaat untuk:


Menambah wawasan tentang aturan dan tuntunan Islam mengenai kesehatan
Menumbuhkan kesadaran untuk selalu menjaga kesehatan baik individu maupun

masyarakat
Menumbuhkan kesadaran untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa.

BAB II
ISI

A. Konsep Menjaga Kesehatan Menurut Islam


Imam Asy-Syatibhi dalam kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, mengatakan bahwa tujuan
kehadiran agama Islam dalam rangka menjaga agama, jiwa, harta dan keturunan. Tanpa
kesehatan, maka untuk memenuhi tujuan kehadiran agama akan sulit dilaksanakan sehingga
dapat dikatakan jika kesehatan merupakan modal pokok dalam mencapai tujuan kehadiran
agama. Dalam khasanah Islam ada dua terminologi populer yang artinya sehat yaitu Ash

Shihah dan Al Afiat. Ash Shihah itu adalah bentuk kesehatan yang meliputi
jasmani/raga/lahiriah sedangkan Al Afiat adalah bentuk kesehatan yang meliputi rohani/jiwa/
batiniah. Islam telah memberikan petunjuk secara jelas, komplit dan terpadu tentang konsep
pentingnya menjaga kesehatan baik secara jasmani maupun rohani.
1. Konsep Menjaga Kesehatan Jasmani Menurut Islam
Beberapa konsep untuk menjaga kesehatan jasmani menurut Islam, antara lain :
a. Menjaga Thoharoh artinya menjaga kesucian dan kebersihan dari semua aspek mulai dari
sekujur badan, makanan, pakaian, tempat tinggal maupun lingkungan.. Dari Ali ra., dari
Nabi SAW, beliau berkata, Kunci shalat adalah bersuci, (HR. Ibnu Majah, al-Turmudzi,
Ahmad, dan al-Darimi). Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asyari radhiyallahu anhu, ia
berkata telah bersabda Rasulullah SAW : Suci itu sebagian dari iman. (Muslim).
b. Menjaga Makanan. Ajaran islam selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan
yang baik dan halal, baik dan halal itu baik secara dzatnya maupun secara
mendapatkannya. Halal adalah sesuatu yang tidak menimbulkan kerugian dan Allah SWT
memberi kewenangan untuk melakukannya. Allah memerintahkan kita untuk memakan
makanan yang halal dan baik sebagaimana dalam Firman Allah SWT di dalam Alquran,
yang artinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah
dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadaNya(Q.S. Al Maidah : 88). Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan;
karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu (Q.S Al Baqarah :
168). Hal ini menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan
salah satu penentu sehat tidaknya seseorang.
c. Olahraga dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti olahraga berenang, memanah,
berlari, berkuda, bergulat, dan sebagainya. Olahraga bertujuan untuk menjadikan manusia
sehat dan kuat. Dari Abu Hurairah RA. Bahwa Rasulullah SAW bersabda Orang mumin
yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mumin yang
lemah. Tiga jenis olah raga yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW adalah berkuda,
berenang dan memanah. Ketiganya, mengandung aspek kesehatan, keterampilan,
kecermatan, sportivitas, dan kompetisi. Sebagaimana Sabda Nabi SAW Ajarkan putera-

puteramu berenang dan memanah. (HR. Ath-Thahawi).Lemparkanlah panahmu itu,


saya bersama kamu. (Riwayat Bukhari).Kamu harus belajar memanah karena
memanah

itu

termasuk

sebaik-baik

permainanmu. (Riwayat

Bazzar,

dan

Thabarani).Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).(Riwayat Muslim).

2. Konsep Menjaga Kesehatan Rohani menurut Islam


Beberapa konsep untuk menjaga kesehatan jasmani menurut Islam, antara lain :
1. Perbanyak Ibadah artinya memperbanyak melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh
Allah SWT. Adapun makna ibadah itu tidak hanya sebatas shalat, akan tetapi makna
ibadah dalam interpretasi yang sangat luas adalah semua perkara /pekerjaan yang diniati
untuk mencari ridho Allah SWT itu adalah ibadah. Dan semua ibadah akan di terima oleh
Allah SWT asalkan memenuhi 3 unsur, pertama, Niat. Niat disini harus di ucapkan di
dalam hati , Kedua, Ikhlas, Ketiga,dengan Ilmu. Hal ini sesuai dengan tujuan penciptaan
manusia yaitu hanya untuk beribadah, sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah-Ku. (QS.
Al Dzariyat : 56).
2. Perbanyak Berdzikir artinya memperbanyak mengingat Allah SWT, baik dalam kondisi
senang maupun susah, baik dalam keadaan siang maupun malam, baik dalam situasi sepi
maupun ramai. Dengan bahasa lain berdzkir itu tidak mengenal waktu dan tempat artinya
kapan pun dan dimanapun berdzikir itu bisa dilakukan.
3. Berkhusnudzon ( berbaik sangka ) artinya sebuah sikap yang mewujudkan keadaan jiwa
dengan berprasangka baik/berpikiran positif. Baik itu berprasangka baik kepada Allah
maupun sesama manusia. Hal ini sungguh ditekankan oleh Rasulullah SAW agar kita
umatnya selalu berprasangka baik kepada siapapun. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Jauhilah kalian dari buruk
sangka, karena buruk sangka itu sedusta-dusta perkataan (hati). Janganlah kalian
mencari-cari berita keburukan orang lain, janganlah kalian mencari-cari kesalahan
orang lain, janganlah kalian bersaing yang tidak sehat, janganlah kalian saling

mendengki, janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling membelakangi.


Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR. Muslim).
4. Menurut Al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruhpengaruh makhluk. Abu Al Qasim Al Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan
menampilkan sebuah riwayat dari Nabi SAW,Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang
ikhlas. Lalu Jibril berkata,Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah, lalu Allah
berfirman, (Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati
orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku..
5. Sabda Nabi SAW sabar adalah cahaya maksudnya sabar itu sifat yang terpuji dalam
agama, yaitu sabar dalam melaksanakan ketaatan dan dalam menjauhi kemaksiatan.
Demikian juga sabar menghadapi hal yang tidak disenangi di dunia ini. Ibrahim Al
Khawash berkata : Sabar yaitu teguh berpegang kepada Alquran dan Sunnah . Ada yang
berkata : Sabar yaitu teguh menghadapi segala macam cobaan dengan sikap dan perilaku
yang baik .Abu Ali Ad Daqqaq berkata : Sabar yaitu sikap tidak mencela takdir. Akan
tetapi, sekedar menyatakan keluhan ketika menghadapi cobaan tidaklah dikatakan
menyalahi sifat sabar . Allah berfirman tentang kasus Nabi Ayyub : Sungguh Kami
mendapati dia seorang yang sabar, hamba yang sangat baik, dan orang yang suka
bertobat . (QS. Shaad : 44). Padahal Nabi Ayyub pernah mengeluh dengan berkata :
Sungguh bencana telah menimpaku dan Engkau (Ya Allah) adalah Tuhan yang paling
berbelas kasih . (QS. Al Anbiya : 83).
6. Syukur menurut kamus Al Mujamu Al Wasith adalah mengakui adanya kenikmatan dan
menampakannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur
secara syari adalah menggunakan nikmat Allah SWT untuk dibelanjakan ke hal-hal yang
di ridhoi dan dicintaiNya.
7. Jaga Hati artinya menjaga kesucian diri dari segala tuduhan, fitnah dan perbuatan keji
seperti hasud,riya,sombong,thulul amal,bakhil,ujub dan lain sebagainya. Hal ini dapat
dilakukan mulai dari memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana dan anganangan yang buruk.

3. Pengobatan dalam Islam

''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan
rahmat bagi orang-orangnya yang beriman'' (QS:Yunus 57)
Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia untuk mengatur
kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Salah satu
penunjangnya adalah memiliki tubuh yang sehat, sehingga kita bisa beribadah dengan lebih
baik kepada Allah SWT. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan bathin) dan
menempatkan sebagai kenikmatan kedua setelah iman. Bagi orang-orang yang sakit, dalam
ayat-Nya di atas diterangkan jika Allah SWT telah mendatangkan penyembuh atau obat bagi
penyakit-penyakit yang ada.
Selain ayat di atas, dari Abu Hurairah radhiallahu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Selain pengobatan modern, terdapat juga pengobatan yang telah dilaksanakan pada
masa Nabawi (masa Rasulullah SAW) dan telah terbukti kemanjurannya. Pengobatan Nabawi
tersebut antara lain :
1. Pengobatan dengan meminum madu
Madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Di antaranya adalah untuk mengobati sakit perut. Hal ini ditegaskan
oleh firman Allah SWT Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. (An-Nahl:69)

2. Pengobatan dengan habbah sauda (jintan hitam)


Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai Syuwainiz dalam bahasa
Persia, disebut juga Kammun hitam atau Kammun India, disebut juga dengan biji al Barakah.
Dari biji ini bisa dibuat minyak yang berkhasiat mengobati batuk, membantu pencernaan,
menghilangkan masuk angin dan sejenisnya. Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata, Jinten
hitam memiliki banyak sekali khasiat. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari penyakit
as-samu. Aku (yakni`Aisyah radhiallahu 'anha) bertanya: Apakah as-samu itu? Beliau
menjawab: Kematian. (HR. Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727)
3. Pengobatan dengan meminum susu dan air kencing unta
Anas radhiallahu 'anhu menceritakan: Ada sekelompok orang Urainah dari penduduk
Hijaz menderita sakit (karena kelaparan atau keletihan). Mereka berkata: Wahai Rasulullah,
berilah tempat kepada kami dan berilah kami makan. Ketika telah sehat, mereka berkata:
Sesungguhnya udara kota Madinah tidak cocok bagi kami (hingga kami menderita sakit).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun menempatkan mereka di Harrah, di dekat tempat
pemeliharaan unta-unta beliau (yang berjumlah 3-30 ekor). Beliau berkata: Minumlah dari
susu dan kencing unta-unta itu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Pengobatan dengan berbekam (hijamah)
Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma mengabarkan: Sesungguhnya Rasulullah SAW
berbekam pada bagian kepalanya dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang
berihram) karena sakit pada sebagian kepalanya. (HR. Al-Bukhari no. 5701)
Sebagai umat Islam sudah menjadi keharusan mengikuti jejak Rasulullah SAW termasuk
dalam mengikuti metodelogi pengobatan yang dilakukan Rasulullah SAW. Pengobatan yang
dilakukan Rasulullah menggunakan tiga cara yaitu yaitu melalui doa atau pengobatan dengan
menggunakan wahyu-wahyu Ilahi yang lebih dikenal dengan istilah doa-doa ma-tsur yang
datang dari Al Quran dan Sunnah Nabi SAW yang shahih. Kedua menggunakan obat-obat
tradisional baik dari tanaman maupun hewan. Dan ketiga adalah menggunakan kombinasi dari
kedua metode tersebut. Tapi tentu saja pada akhirnya kita harus berdoa dan memohon
kesembuhan kepada Allah SWT karena Dialah Dzat yang maha menyembuhkan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesehatan meliputi

bentuk

kesehatan

jasmani/raga/lahiriah

dan

kesehatan

rohani/jiwa/batiniah. Untuk menjaga kesehatan jasmani hendaknya menjaga thoharoh,


makanan yang dikonsumsi, dan olahraga. Sedangkan untuk menjaga kesehatan rohani
dilakukan dengan memperbanyak ibadah, berdzikir, berkhusnudzon, ikhlas, sabar, bersyukur
dan menjaga hati.
Setiap penyakit yang Allah SWT turunkan ada cara pengobatannya. Cara-cara pengobatan
tersebut sebagian telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, misalnya pengobatan dengan
meminum madu, pengobatan dengan habbah sauda, pengobatan dengan bekam dan lainnya.
Selain itu pengobatan yang dicontohkan Rasulullah SAW juga menggunakan wahyu Illahi
yang lebih dikenal dengan istilah doa-doa ma-tsurat
B. SARAN
Sebagai umat Islam sebaiknya kita mengikuti aturan dan tuntunan agama Islam untuk
selalu menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Selain itu selain bergantung dengan pengobatan
modern, tidak ada salahnya mengikuti metodelogi pengobatan Nabawi dengan disertai
pengobatan menggunakan wahyu Illahi.

DAFTAR PUSTAKA

Djamal, Razmal. Hadist tentang kesehatan dalam Islam. 5 Oktober 2015.


http://www.teknoislam.com/2013/10/hadist-tentang-kesehatan-dalam-islam.html
Majid, Abd. et al. 2008. ISLAM Tuntunan dan Pedoman Hidup, Bandung : Value Press
Bandung
Mulyanto, Hadi. Pentingnya menjaga kesehatan dalam perspektif Islam. 5 Oktober 2015.
http://www.dakwatuna.com/2015/07/11/71623/pentingnya-menjaga-kesehatandalam-prespektif-islam/
Muwahiddah, Layyali. Sehat dan Islam. 5 Oktober 2015. http://hidah-sehat-islam.
blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai