A. Hasil Percobaan
1. Tabel pengamatan preparat Plasmodium falciparum yang telah diawetkan
Stadium Jumlah yang dihitung ( dari setiap kelompok) Jumla
h
1 2 3 4 5 6 7 8
Ring 17 16 0 17 17 17 17 11 112
Tropozoit 135 24 20 30 141 23 140 22 535
Schizon 13 7 6 7 22 8 22 7 92
Ring + 165 47 26 54 180 48 179 40 739
Tropozoit
+Schizon
Eritrosit 178 122 87 122 149 127 148 134 1067
B. Pembahasan
Pada percobaan antiparasit ini dilakukan pengamatan preparat Plasmodium
falciparum yang merupakan salah satu jenis plasmodium yang dapat
menyebabkan penyakit malaria pada manusia disamping Plasmodium vivax,
Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Malaria menular kepada manusia
melalui gigitan nyamuk betina jenis anopheles sp, yang berkembang di daerah
rawa yang lembab. Plasmodium sp bereproduksi secara seksual (sporogoni) dan
aseksual (schizogon) di dalam host yang berbeda, host dimana terjadinya
reproduksi seksual disebut host definifif dan host dimana terjadinya reproduksi
aseksual disebut host intermediate.
Nyamuk Anopheles sp. menginokulasi sporozoit-sporozoit Plasmodium yang
bersikulasi dengan cepat dalam aliran darah kemudian bermigrasi dan menyerang
sel-sel hati, dan skizon-skizon jaringan tahap eksoeritrositik menjadi dewasa
dalam sel hati. Pada hati, sporozoit-sporozoit membentuk struktur mirip kista
yang mengandung beribu-ribu merozoit. Kemudian merozoit-merozoit dilepaskan
dari hati dan menyerang eritrosit. Selama tahap eritrositik aseksual dari infeksi,
parasit berkembang dari tropozoit menjadi skizon, kemudian memecah eritrosit
inangnya, merilis merozoit multipel yang menyerang eritrosit yang lain untuk
memulai kembali siklus infeksi. Hanya parasit-parasit eritrositik yang
menyebabkan penyakit klinis. Berulangnya siklus infeksi dapat menimbulkan
infeksi pada banyak eritrosit dan menjadi penyakit yang serius.
Plasmodium falciparum adalah spesies paling berbahaya menyebabkan
penyakit fulminan secara cepat dan akut ditandai dengan demam tinggi menetap,
hipertensi ortostatik, dan eritrositosis masif (peningkatan jumlah sel darah merah
secara abnormal disertai pembengkakan dan kemerahan pada ekstremitas). Infeksi
P. falciparum dapat menyebabkan obstruksi kapiler dan kematian bila pengobatan
tidak diberikan segera.
Pada percobaan ini dilakukan pemeriksaan dengan sediaan/preparat darah
tipis. Sediaan darah tipis dapat dipilih apabila menghendaki bentuk parasit yang
utuh dan sempurna morfologinya sedangkan darah tebal dapat menemukan parasit
secara tepat tetapi bentuk parasit kurang lengkap morfologinya. Pemeriksaan
secara mikroskopis ini dilakukan untuk menentukan adanya parasit malaria,
mengetahui jenis spesies dan stadium parasit malaria dan mengetahui kepadatan
parasit. Pemeriksaan ini dikatakan semi kuantitatif karena dapat diketahui
kerapatan parasit dengan membandingkan jumlah parasit dengan LPB (Lapang
Pandangan Besar) atau jumlah eritrosit.
Parasit Plasmodium falciparum pada eritrosit antara lain yang berada dalam
stadium Ring, Tropozoit dan Schizon memiliki morfologi yang khas sehingga
dapat diamati melalui mikroskop. Morfologi dari ketiga stadium ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel Morfologi Stadium Plasmodium falciparum pada eritrosit
No Stadium Morfologi
1 Ring Berbentuk seperti cincin, berukuran
seperempat s.d. setengah diameter
eritrosit, seringkali memiliki 2 inti yang
kecil
1. Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk betina jenis Anopheles
sp yang disebabkan oleh protozoa parasit dalam tipe Plasmodium.
2. Pemeriksaan preparat Plasmodium falciparum yang telah diawetkan bertujuan
untuk mengetahui dan menentukan adanya parasit malaria, mengetahui jenis
spesies dan morfologi stadium parasit malaria dan mengetahui kepadatan
parasit.
3. Persen parasitemia yang diperoleh sebesar 69,26%. Sedangkan persen
parasitemia yang masing-masing disebabkan Ring, Tropozoit dan Schizon
sebesar 10,497 %, 50,140 % dan 8,622 %.
4. Untuk penetapan aktivitas antiparasit khususnya antimalaria, diperlukan
pengujian lanjutan misalnya pengujian aktivitas antimalaria in vitro pada
kultur Plasmodium falciparum.