Anda di halaman 1dari 2

KH Faqih Usman Sang Lincah Bergerak

Assalamu’alaikum Wr. Wb

ِ‫ش َرف‬ ْ َ‫سالَ ُم َع َلى أ‬ َّ ‫الصالَةُ َوال‬


َّ ‫هلل َر ِّب ا ْل َعا َل ِم ْينَ َو‬ِ ِ ‫ا ْل َح ْم ُد‬
‫ص ْح ِب ِه أَ ْج َم ِع ْينَ أَ َّما َب ْع ُد‬
َ ‫سلِ ْينَ َو َع َلى اَلِ ِه َو‬ ِ ‫ْاألَ ْن ِب َي‬
َ ‫اء َوا ْل ُم ْر‬
Pada kesempatan yang baik ini marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana
telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga bisa berkumpul dalam keadaan
sehat pada hari ini.

Hadirin yang berbahagia,

Sebagai salah seorang tokoh Masyumi, Faqih Usman juga terlibat aktif dalam usaha
penyelesaian konflik politik dalam negeri. Hal itu terlihat menjelang meletusnya gerakan
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Utara.

Bersama dengan Muhammad Roem, Faqih Usman berusaha menjadi mediator untuk
mendamaikan konflik antara PRRI dengan Pemerintah Pusat saat itu. Dia berusaha
menemui rekan-rekannya di Masyumi yang terlibat dalam kegiatan PRRI tersebut, seperti
Muhammad Natsir, Burhanuddin Harahap, dan Syafruddin Prawiranegara untuk
mendialogkan persoalan yang semakin menajam.

Upaya tersebut tidak membawa hasil yang memuaskan, bahkan bisa dianggap
gagal. Akhirnya, Faqih Usman kembali ke Muhammadiyah yang memang menjadi basis
aktivitas kemasyarakatannya.
Pada saat Orde Baru berkuasa, Faqih Usman bersama tokoh-tokoh Islam lainnya
seperti Hasan Basri (di kemudian hari pernah menjadi Ketua Umum Majelis Ulama
Indonesia) dan Anwar Haryono (di kemudian hari pernah menjadi Ketua Dewan
Da’wah Islamiyah Indonesia) mengirim Nota Politik kepada pemerintah Orde Baru.
Nota Politik ini di kemudian hari dikenal sebagai Nota Faqih Usman, yang berisi
permintaan agar Pemerintah RI (Orde Baru) mau merehabilitasi masyumi. 
Pada 1968, Faqih Usman menjadi Ketua Panitia Tujuh Pembentukan Partai Muslimin
Indonesia. Meski dicalonkan sebagai ketua partai, dia menolak karena tak lama
sebelumnya telah terpilih sebagai Ketua Umum Muhammadiyah
Hadirin Yang Berbahagia,

Sangat banyak kebaikan KH Faqih Usman yang mudah kita kenang. Misal, beliau rajin
belajar dengan menekuni ilmu agama sekaligus ilmu umum. Beliau pelaku ekonomi yang
sukses. Beliau punya jaringan yang luas karena aktivitasnya di tengah-tengah masyarakat,
terutama lewat kegiatannya di Muhammadiyah.

Kebaikan Faqih Usman yang lain, beliau bisa mengungkap pemikirannya lewat tulisan,
baik untuk penyusunan konsep-konsep di internal organisasi maupun di birokrasi
pemerintahan. Bahkan, menulis untuk konsumsi umum seperti lewat majalah, beliau juga
aktif. Beliau pandai mengorganisasi orang. Dia-pun amanah dalam memegang jabatan.

Sungguh, meneladani sekaligus melanjutkan perjuangannya adalah sikap terbaik. Allahu


Akbar!
Wasalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai