Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGETAHUAN SESEORANG

a. Usia
Singgih (1998) Mengemukakan bahwa makin tua usia seseorang maka proses-
proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada usia tertentu,
bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur
belasan tahun. Selain itu Abu Ahmadi (2001) juga mengemukakan bahwa memang
daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka
dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada
pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu
atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu
pengetahuan akan berkurang.
b. Pengalaman
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun
dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. (Notoadmojo, 1997).
c. Intelegensia
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir
abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar.
Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah
berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan.
(Khayan, 1997).
d. Jenis kelamin
Beberapa orang beranggapan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh
jenis kelaminnya. Dan hal ini sudah tertanam sejak jaman penjajahan. Namun hal itu
di jaman sekarang ini sudah terbantahan karena apapun jenis kelamin seseorang, bila
dia masih produktif, berpendidikan, atau berpengalaman maka ia akan cenderung
mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi. (Fuadbahsin, 2009).

1. Faktor Eksternal, antara lain :


a. Pendidikan
Menurut Notoadmojo (1997) Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses
pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu
sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri
Menurut Wied Hary (1996) menyebutkan bahwa tingkat pendidikan turut
pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan
yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin
semakin baik pula pengetahuanya.
Pendidikan pun didefinisikan dengan semakin tinggi tingkat pendidikan maka
ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang
baru tersebut
b. Pekerjaan
Memang secara tidak langsung pekerjaan turut andil dalam mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang, hal ini dikarenakan pekerjaan berhubungan erat
dengan faktor interaksi sosial dan kebudayaan, sedangkan interaksi sosial dan
budaya berhubungan erat dengan proses pertukaran informasi. Dan hal ini tentunya
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. (Humam, 2003).
c. Sosial budaya dan ekonomi
Menurut Lukman (2008) Sosial budaya mempunyai pengaruh pada
pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam
hubunganya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu
proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan. Status ekonomi seseorang juga
akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.

d. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana
seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk
tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh
pengalaman yang akan berpengaruh pada pada cara berfikir seseorang. (Nasution,
1999).
e. Informasi.
Menurut Wied Hary (1996) Informasi akan memberikan pengaruh pada
pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah
tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV,
radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal
dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan
tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan
masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media
massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam
penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula
pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya
informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
f. Kultur
yaitu budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena
informasi-informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan yang ada
dan agama yang dianut.

g. Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2007, Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini setelah
orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telingan. Dalam wikipedia dijelaskan; Pengetahuan adalah informasi atau maklumat
yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak
dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara
Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuanbukanlah fakta dari suatu
kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang
terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah
sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya.
Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang
yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman
baru.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan
diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang
belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang
mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang
bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

Manfaat Ilmu Pengetahuan


Manfaat ilmu pengetahuan bagi manusia tidak terhitung jumlahnya, dari waktu ke
waktu ilmu pengetahuan telah mengubah manusia dan peradabannya. Dengan ilmu
pengetahuan, manusia senantiasa mencari tahu dan menelaah bagaimana cara hidup
yang lebih baik dari sebelumnya, menemukan sesuatu untuk menjawab setiap
keingintahuannya, menggunakan penemuan-penemuan untuk membantu dalam
menjalani aktivitas sehari-hari, dan manusiapun menjadi lebih aktif mengfungsikan
akal untuk senantiasa mengembangkan ilmu yang diperoleh dan yang dipelajarinya.
(Ahira, 2008). Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian
atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ukur dapat disesuaikan
dengan tingkatan pengetahuan yang meliputi tahu, memahami, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi Menurut Midwifery (2007) Adapun pertanyaan yang dapat

dipergunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan


menjadi dua jenis yaitu pertanyaan subjektif misalnya jenis pertanyaan essay dan
pertanyaan objektif misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choice), betul-salah
dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan essay disebut pertanyaan subjektif karena
penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari nilai, sehingga
nilainya akan berbeda dari seorang penilai yang satu dibandingkan dengan yang lain
dan dari satu waktu ke waktu lainnya. Pertanyaan pilihan ganda, betul-salah,
menjodohkan disebut pertanyaan objektif karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat
dinilai secara pasti oleh penilainya tanpa melibatkan faktor subjektifitas dari penilai.
Selanjutnya pengetahuan orang tua tentang pendidikan meliputi :
(1) Pengetahuan orang tua tentang manfaat pendidikan
(2) Pengetahuan orang tua tentang konsep pendidikan
(3) Pengetahuan orang tua tentang fakta-fakta pendidikan
(4) Pengetahuan orang tua tentang fenomena-fenomena pendidikan

Pengetahuan ini berpengaruh terhadap sikap seseorang sesuai dengan pemikirannya,


kalau positif akan menimbulkan sikap positif demikian juga sebaliknya. Pada
hakikatnya pengetahuan merupakan segenap apa yang diketahui manusia tentang
objek tertentu, termasuk didalamnya tentang ilmu. Bila pengetahuan orang tua
kurang, membuat orang tua tidak mengerti begitu pentingnya mengetahui tanda dan
gejala serta perawatan penyakit malaria pada anak sehingga menyebabkan terjadinya
keterlambatan dalam pengobatan hingga akhir dapat menyebabkan kematian pada
anak

Anda mungkin juga menyukai