Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN JENIS MRI, KELEMAHAN DAN KELEBIHAN DARI MASING-MASING JE

NIS MRI

Disusun Oleh :

Aldias Rizky Prastyo

2010505109

B3

UNIVERSITAS AISYAH YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencitraan resonansi magnetik (MRI) ditemukan pada tahun 1970, oleh Paul C
Lauterbur dan Stony Brook di New York. MRI menggunakan frekuensi radio (RF) da
n gradien medan magnet spasial untuk menghasilkan gambar yang menampilkan sifat
magnetik proton, yang mencerminkan informasi yang relevan secara klinis.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan alat pencitraan diagnostik ya
ng menggunakan medan magnet dan radio frekuensi yang menghasilkan citra penamp
ang potongan organ manusia. Pemeriksaan MRI bertujuan untuk mengetahui karakteri
stik morpologik baik lokasi, ukuran, bentuk perluasan maupun yang sesuatu lain dari
keadaan patologis. Teknik pencitraan pada MRI memanfaatkan unsur proton Hidroge
n yang banyak terdapat dalam tubuh manusia sehingga sesuai untuk pencitraan jaringa
n lunak.
MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas da
n lebih sensitif untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh dibandingkan deng
an pemeriksaan menggunakan X-ray maupun CT scan. Setiap organ memerlukan para
meter masing-masing. Kemajuan teknologi saat ini, terutama pada bidang kesehatan t
elah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat sekitar dan memberikan kemud
ahan bagi para praktisi kesehatan untuk mendiagnosa penyakit serta menentukan jenis
pengobatan bagi pasien.
B. Rumusan Masalah
a. Apa jenis magnet yang di gunakan pada pesawat MRI
b. Apa keuntungan dan kerugian yang diperoleh dari masing-masing magnet
C. Tujuan
a. Mengetahui jenis-jenis magnet yang digunakan pada pesawat MRI
b. Mengetahui kelebihan dan kelemahan saat digunakannya jenis-jenis magnet terseb
ut berdasarkan jenis kekuatannya
D. Manfaat
Manfaat Penulisan dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk ba
gi
mahasiswa yang dapat dijadikan sebagai acuan literartur atau bacaan oleh mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen MRI
Komponen MRI terdiri dari komponen magnet utama, Magnet utama adalah m
agnet yang memproduksi medan magnet yang besar dan mampu menginduksi jari
ngan tubuh sehingga menimbulkan magnetisasi. Magnet utama dipakai untuk me
mbangkitkan medan magnet berkekuatan besar yang mampu menginduksi jaringa
n tubuh sehingga menimbulkan magnetisasi. Besar medan magnet tersebut sesuai
dengan rentang medan magnet yang digunakan untuk diagnosis yaitu antara 0,1 –
3,0 Tesla. Medan magnet yang dihasilkan harus statis, kuat, dan homogen. Terdap
at tiga jenis magnet utama yaitu magnet permanen, magnet resistif dan magnet sup
erkonduktor.
1. Magnet permanen
Magnet permanen terbuat dari beberapa paduan, antara lain paduan neo
dymium-besi-boron (NdFeB), keramik ferromagnetik, paduan alnico (alumini
um-nikel-besi-kobalt) dan paduan samarium kobalt. Kekuatan medan magnet
yang dihasilkan dari masing-masing bahan bergantung pada dua parameter. Pe
rtama, pengaruh medan magnet luar yang diperlukan untuk memagnetisasi bah
an. Kedua, kekuatan maksimal bahan untuk menerima induksi magnetik dari l
uar. Magnet permanen memiliki kelemahan antara lain: kuat medan magnet m
aksimum yang dihasilkan relatif rendah (0,2-0,3 Tesla), magnet permanen san
gat sensitif terhadap fluktuasi suhu, bahan magnet permanen terlalu berat, dan
membutuhkan biaya tinggi (Kooperman, 2000).
2. Magnet resistif
Magnet resistif menghasilkan medan magnet yang kuat dengan mengal
irkan suatu arus listrik yang besar melalui suatu kumparan tembaga, aluminiu
m, atau materi yang lain yang mempunyai hambatan listrik (electric resistanc
e) rendah. Magnet resistif menghasilkan daya tinggi sehingga menghasilkan pa
nas. Diperlukan pendingin khusus untuk menstabilkan suhu magnet karena flu
ktuasi suhu dapat mengubah konduktivitas dari kumparan magnet dan dengan
demikian menyebabkan perubahan signifikan pada medan magnet utama (Koo
perman, 2000).

3. Magnet superkonduktor
Magnet superkonduktor memakai prinsip sama dengan magnet resitif.
Karakteristiknya adalah tahanan berpenghantar nol, arus listrik kontinu, medan
magnet konstan, membutuhkan pendingin (helium) dan stabilitas medan magn
et tinggi serta homogen. Magnet superkonduktor mampu menghasilkan medan
magnet sebesar 1,5 Tesla atau lebih. Sebuah magnet superkonduktor adalah el
ektromagnet yang terbuat dari kawat superkonduktor. Kawat superkonduktor
memiliki resistansi sama dengan atau mendekati nol ketika didinginkan sampa
i suhu mendekati nol mutlak (-273,150 C atau 0 K) dengan cara merendam dal
am helium cair. Perbaikan desain selanjutnya dengan menggantikan nitogren d
engan cryocooler atau refrigerator.
Superkonduktor sendiri adalah bahan konduktor yang dapat mengalirk
an arus listrik tanpa adanya hambatan atau hambatan listrik yang dimilikinya b
ernilai nol. Selain itu superkonduktor juga memiliki sifat dapat menolak meda
n magnet luar yang mengenainya.

MRI dibagi menjadi 3 macam yang ditinjau dari kekuatan medan magnetnya
- MRI Tesla Tinggi, memiliki kekuatan di atas 1-1,5T
- MRI tesla Sedang, memiliki kekuatan 0,5T
- MRI tesla Rendah, memiliki kekuatan di bawah 0,5T

B. Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing magnet

Magnet permanent
Keunggulan Kelemahan
- Bentuk tapal kuda - Kekuatan medan magnet t
- Medan magnet bergerak dari an erbatas, kekuatannya hing
terior ke posterior pasien ga 0.5 T.
- kekuatan hingga 0.5 T. - Sangat berat (17 US tons)
- Lebih mudah dan murah dalam - magnet selalu “on”
perawatan - menghasilkan sinyal yang
- Tidak menggunakan cryogen lemah

Magnet Resistif
Keunggulan Kelemahan
- murah dalam perawatan dibandi - Membutuhkan lebih banya
ng superconducting magnets. k daya (energy)
- Dapat dinyalakan maupun dima - Kekuatan medan magnet t
tikan sumber medan magnetnya erbatas, <0,2 T
- Fringe field besar
- Memerlukan system pendi
ngin

Magnet superkonduktor
Keunggulan Kelemahan
- Kekuatan medan magnet besar - Membutuhkan cryogen (su
0.35 T – 3.0 T, bahkan bisa lebi hu-2690C)
h - pasien dalam magnetic bor
- medan magnet dari kepala ke ka e
ki. - Membutuhkan biaya yang
- Elektromagnet besar
- Bersifat kontinyu - Dalam perawatan dan pem
eliharaan relative mahal
- Jika temperature cryogen
naik hingga titik didih heli
um pada waktu yang bersa
maan maka kedua cairan t
ersebut akan menguap me
njadi gas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan alat pencitraan diagnostik ya
ng menggunakan medan magnet dan radio frekuensi yang menghasilkan citra penamp
ang potongan organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara
0,064 – 1,5 tesla. Komponen MRI terdiri dari komponen magnet utama, magnet utam
a dipakai untuk membangkitkan medan magnet berkekuatan besar yang mampu meng
induksi jaringan tubuh sehingga menimbulkan magnetisasi. Terdapat tiga jenis magne
t utama yaitu magnet permanen, magnet resistif dan magnet superkonduktor. Kekuata
n medan magnet menentukan frekuensi resonansi jaringan. Frekuensi meningkat atau
menurun secara linear dengan peningkatan atau penurunan kekuatan medan magnet.

DAFTAR PUSTAKA

Rani, Diana Ega. Optimalisasi Number Of Excitation (Nex) Terhadap Signal To-Noise Ratio
(Snr) Dan Kecepatan Waktu Scanning Pada Pemeriksaan Mri. Diss. Universitas Airlangga, 2
016.

Jatmiko, Agus Wahyu. "Efek Pemakaian Kontras Untuk Optimalisasi Citra Pada Pemeriksaa
n Diagnostik Magnetic Resonance Imaging (MRI)." Jurnal Biosains Pascasarjana 23.1 (202
1): 28-39.

Radiology Key Fastest Radiology Insight Engine. 2016. MRI System. https://radiologykey.co
m/mri-system/ di akses pada 16 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai