Anda di halaman 1dari 5

PEMANFAATAN MICRO WAVE DIATHERMY DALAM PENGOBATAN

MENGGUNAKAN TERAPI LISTRIK

1. Listrik berfrekuensi tinggi dalam pengobatan


Arus listrik berfrekuensi tinggi mempunyai frekuensi diatas 500.000 Hz,
dihasilkan oleh sirkuit osilator yang mengandung rangkaian kondensator dan inductor,
yaitu rangkaian L-C. Listrik berfrekuensi tinggi tidak mempunyai sifat merangsang
saraf motoris maupun saraf sensoris, kecuali dilakukan rangsangan dengan
pengulangan yang lama. Frekuensi tinggi ini mempunyai sifat memanaskan sehingga
digunakan untuk diatermi yang dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu :
a. Short wave diathermy
b. Micro wave diathermy

2. Pengertian micro wave diathermy (diatermi gelombang mikro)


Gelombang mikro adalah gelombang dengan panjang gelombang 1 cm
sampai 1 meter. Untuk diatermi sering digunakan panjang gelombang 12,25 cm
dengan frekuensi 2.450 MHz atau panjang gelombang 69 cm dengan frekuensi 433,92
MHz. Berbeda dari diatermi gelombang pendek dimana jaringan yang akan
dipanaskan merupakan bagian dari rangkaian resonan, sementara pada diatermi
gelombang mikro jaringan menyerap gelombang elektromagnetik. Radiasi dihasilkan
dalam tabung frekuensi tinggi khusus yang disebut magnetron. Keluaran dari
magnetron diumpankan ke antena, dan antena memancarkan gelombang mikro.

3. Prinsip kerja micro wave diathermy


Pada dasarnya prinsip dari produksi gelombang mikro sama dengan arus
listrik bolak-balik frekuensi tinggi yang lain. Tetapi untuk memperoleh frekuensi yang
lebih tinggi lagi diperlukan valve (tabung khusus) yang disebut magnetron dan
magnetron ini memerlukan waktu untuk pemanasan, ini dibuat secara normal
sehingga unit ini tidak dapat di aplikasikan sampai unit ini cukup panas. Arus dari
mesin mengalir ke elektrode melalui co-axial cabel. Co-axial kabel ini menghantarkan
arus listrik ke sebuah area dimana gelombang mikro dipancarkan. Area ini dipasang
suatu reflektor yang dibungkus dengan bahan yang dapat meneruskan gelombang
elektromagnetik.
4. Penerapan pada Jaringan
     Co-axial cabel manghantarkan arus listrik ke sebuah area dimana
gelombang mikro dipancarkan. Area ini dipasang suatu reflektor yang dibungkus
dengan bahan yang dapat meneruskan gelombang elektromagnetik. Kontruksi ini
dimaksudkan untuk mengarahkan gelombang ke jaringan tubuh, yang disebut
dengan emitter. Emitteryang sering disebut juga elektrode atau magnetode terdiri dari
serial, reflektor dan pembungkus. Emitter ini bermacam-macam bentuk dan
ukurannya serta sifat energi elektromagnetik yang dipancarkan. Antara emitter dan
kulit di dalam teknik aplikasi terdapat jarak berupa udara. Pada emitter yang
berbentuk bulat maka medan elektromagnetik yang dipancarkan berbentuk sirkuler
dan paling padat di daerah tepi. Pada bentuk segi empat medan elektromagnetik yang
dipancarkan berbentuk oval dan paling padat di daerah tengah. Energi
elektromagnetik yang dipancarkan dari emitter akan menyebar, sehingga kepadatan
gelombang akan semakin berkurang pada jarak yang semakin jauh berkurangnya
intensitas energi elektromagnetik juga disebabkan oleh penyerapan jaringan. Jarak
antara kulit dan emitter tergantung pada beberapa faktor antara lain: jenis emitter,
output mesin, dan spesifikasi struktur jaringan yang diobati.

5. Prosedur micro wave diathermy


Standard operasional penerapan micro wave diathermy sebagai berikut :
a. Persiapan alat
1) Bersihkan dan rapikan semua peralatan yang akan digunakan baik sebelum
dan sesudah digunakan pasien.
2) Pastikan semua peralatan mesin maupun elektrode yang ada berfungsi dengan
baik dan siap dioperasikan, sehingga tidak membahayakan pasien dan terapist.
3) Masukan stop kontak dalam posisi yang benar.
4) Tekan tombol on.
5) Sebelum mesin di gunakan lakukanlah pemanasan ± 10 menit.
b. Persiapan penderita
1) Panggil penderita dengan ramah dan sopan, serta masukan ke tempat terapi
sesuai kondisi dan diagnosa.
2) Lakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan keluhan yang dialami
penderita dengan teliti dan cermat.
3) Sebelum pemberian terapi, pasien terlebih dahulu diberikan penjelasan
mengenai cara kerja alat, indkasi dan kontra indikasinya.
4) Daerah yang akan di terapi dibebaskan dari pakaian dan logam.
c. Pelaksanaan terapi
1) Pilih posisi pasien se-rileks mungkin baik posisi tidur atau duduk.
2) Minta kepada pasien membebaskan pakaian pada daerah yang akan di terapi.
3) Beri penjelasan setiap melakukan tindakan fisioterapi apa yang akan di
rasakan kepada penderita.
4) Dalam pelaksanaan terapi utamakan prinsip aman, nyaman dan keselamatan
pasien.
d. Operasional MWD
Elektroda di tempatkan pada daerah yang di terapi, intensits subthermal,
dengan lama waktu pemberian terapi 15 menit dan frekuensi selama 6 kali.

6. Efek micro wave diathermy


Efek yang ditimbulkan tergantung jumlah energi radiasi yang diserap. Besar
absorbs dapat dinyatakan dalam rumus eksponensial :
                    I = Iₒ e -x/d                                         
I : intensitas radiasi yang diserap (I=37% dari Iₒ) (W/m²)
Iₒ : intensitas radiasi pada permukaan kulit (W/m²)
e  : koefisien absorbs
x      : kedalaman radiasi dalam jaringan (m)
d     : tebal jaringan (m)   
Percobaan telah menunjukkan bahwa penyerapan ini terkait dengan jumlah
air dalam jaringan dan interaksi yang menghasilkan panas terjadi antara medan listrik
dalam radiasi gelombang mikro dan momen dipol listrik dari molekul-molekul air
dalam tubuh.
Molekul air memiliki dipol listrik permanen karena pusat muatan positif pada
inti dari tiga atom yang membentuk molekul tidak di tempat yang sama sebagai pusat
muatan negatif. Sedikit perpindahan  pada pusat muatan dalam molekul menghasilkan
dipol listrik permanen dalam molekul air. Medan listrik dari gelombang mikro
mencoba untuk menyelaraskan dipol listrik dari molekul air dengan itu. Dalam
melakukan proses penyelarasan, energi diserap oleh jaringan sehingga menghasilkan
panas. Jumlah energi yang diserap tergantung pada frekuensi gelombang mikro;
energi terbaik diserap pada frekuensi mendekati 20 GHz (1 GHz = 10 9 Hz) dan buruk
pada frekuensi yang lebihrendah mendekati 100 MHz dan pada frekuensi yang lebih
tinggi sekitar 1000 GHz.
Karena energi yang disimpan lebih efektif dalam jaringan dengan kadar air
tinggi, energi gelombang mikro yang diserap lebih baik dalam jaringan otot daripada
di jaringan lemak, yang memiliki sedikit air. Gelombang mikro diatermi digunakan
untuk sendi panas, selubung tendon, dan otot.
Kerusakan dapat disebabkan oleh paparan berlebih ke radiasi
elektromagnetik. Testis dan mata lebih sensitif terhadap suhu tinggi daripada bagian
lain dari tubuh. Panas berlebih pada testis dapat menyebabkan kemandulan sementara,
mungkin panas berlebih testis suatu hari nanti dapat digunakan sebagai alat kontrol
kelahiran. Panas berlebih dari mata dapat menyebabkan katarak.
Karena bahaya radiasi elektromagnetik, tingkat paparan gelombang mikro
jangka panjang maksimum pada 10 mW/cm 2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah
federal. Biro radiologi kesehatan FDA memberlakukan peraturan tersebut. Jika satu-
setengah dari permukaan tubuh (9x10 3 cm 2) terkena radiasi pada tingkat maksimum
ini dan semua daya peristiwa yang diserap, 90 W daya dihasilkani; ini kira kira tingkat
produksi energi tubuh ketika tidak aktif, atau laju metabolisme dari dasarnya. Tingkat
paparan radiasi jangka panjang ini hanya sepersepuluh dari kekuatan radiasi maksimal
yang bisa diserap dari matahari yang mencolok pada tubuh (100 mW/cm2).
  Efek yang ditimbulkan oleh diatermi gelombang mikro adalah efek fisiologis
dan efek pengobatan.
a. Efek fisiologis :
Menimbulkan panas pada jaringan jaringan yang banyak mengandung air,
banyak pula mendeposit energi, pada otot lebih banyak menyerap energi
gelombang mikro daripada jaringan lemak.
b. Efek pengobatan :
Dapat mengobati penderita yang mengalami ruda paksa (trauma) dan
peradangan dan dapat pula mengobati penderita nyeri dan spasme otot, bisul
dan rematik.
Meskipun penetrasi gelombang mikro lebih dalam daripada penetrasi sinar infra
merah, tetapi tidak dapat melewati jaringan yang padat sebagaimana dilakukan oleh
diatermi gelombang pendek. Gelombang mikro kurang berhasil mengobati struktur
yang dalam dibandingkan dengan diatermi gelombang pendek.
Gelombang mikro tidak dapat dipakai pada penderita gangguan sirkulasi, karena
dapat menimbulkan pendarahan, trombosis, dan flebitis. Pada penderita TBC dan
tumor ganas tidak diperkenankan pengobatan dengan gelombang mikro.
Listrik frekuensi tinggi juga digunakan untuk mengontrol pendarahan selama
operasi. Membakar luka terbuka telah digunakan untuk menghentikan pendarahan
selama lebih dari 2000 tahun. Di masa itu minyak panas dituangkan ke dalam luka
dan setrika panas ditekan pada luka tanpa menggunakan anestesi.
Sekarang, pembakaran dilakukan dengan frekuensi tinggi (> 2 MHz),
tegangan tinggi busur (≤15kV). Perangkat dasar yang digunakan ditunjukkan pada
gambar 2.2.5. Elektroda pelat bokong memberikan kontak listrik dengan luas yang
besar. Kerapatan arus pada pelat bokong kecil dibandingkan dengan kerapatan arus di
probe elektroda, yang memiliki ujung yang sangat kecil. Dengan mengontrol bentuk
probe dan kerapatan arus, memungkinkan untuk mengantarkan jumlah panas yang
berbeda ke jaringan melalui busur listrik. Pada pengaturan instrumen yang berbeda,
probe dapat digunakan untuk mengentalkan baik yg kecil sampai sedang,ukuran
pembuluh darah yang terlalu kecil untuk mengikat (bakar listrik) atau memotong
melalui jaringan (operasi listrik). Yang harus diperhatikan bahwa elektroda plat
bokong memiliki kontak yang cukup sehingga pembakaran tidak terjadi dan bahwa
unit tidak menimbulkan bahaya sengatan listrik. Kontak listrik yang baik dengan kulit
dipastikan dengan menggunakan perekat listrik dari pada pelat bokong.
Kerapatan daya ini akan menyebabkan kenaikan suhu yang cepat sekitar
800 0C di probe dan sekitar 0,1 0C pada 1,25 cm dari probe. Pemotongan pada operasi
listrik diperkirakan menjadi jaringan fisik yang pecah karena cairan mendidih secara
cepat akibat panas lokal yang kuat. Karena pemotongan jaringan berlangsung cepat,
probe harus bergerak cepat (5 sampai 10 cm / detik) untuk mengurangi kerusakan
jaringan sekitarnya. Dengan kontrol yang tepat, kerusakan dapat dibatasi hingga
kedalaman sekitar 1 mm dari probe. Operasi listrik sering digunakan dalam operasi
pada otak, limpa, kandung kemih, prostat dan leher rahim.

Anda mungkin juga menyukai