Microwave
Unit
Outputs microwaves, and sets the treatment condition
Arm
Holds the patients underarms during traction
Power Switch
Turns on and off the Power
Output Setting Display
Displays the output which is set with output setting switch by LED
Output Setting Switch
Sets the microwave output. Sets 5 steps (OFF, 40, 50, 60, 80, 100
W)
When the microwave output is set 50 %, it sets 5 steps (OFF, 20,
25, 30, 40, 50 W)
Slide Monitor
Monitors the position of the antenna which outputs microwave.
When it does not output the microwave, it blinks, and when it
outputs, it lights up.
Slide Changeover Switch
When setting it Auto, it slides with starting treatment
automatically, and when setting it Manual, it stops sliding.
Manual
When
Moving Switch
Clamp
Control
Terminal
When
(continued)
Protective
Earth Terminal
Connects
Spare
Receptacle
Connects
traction unit
Mains
Connector
Connects
it to the outlet
Connects
Switch
4. Efek Fisiologis
a. Perubahan Temperatur
1) Reaksi Lokal Jaringan
a) Meningkatkan metabolisme sel-sel lokal 13 % tiap
kenaikan temperatur 1C.
b) Meningkatkan vasomotion sphincter sehingga timbul
homeostatik lokal dan akhirnya terjadi vasodilatasi lokal.
2) Reaksi General
Mungkin dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi perlu
dipertimbangkan karena penetrasinya dangkal 3 cm
dan aplikasinya lokal.
3) Consensual efek
Timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dari segmen yang
sama. Dengan penerapan MWD, penetrasi dan perubahan
temperatur lebih terkonsentrasi pada jaringan otot, sebab jaringan
otot lebih banyak mengandung cairan dan darah.
b. Jaringan Ikat
Meningkatkan elastisitas jaringan ikat seperti jaringan collagen
kulit, otot, tendon, ligamen dan kapsul sendi akibat menurunnya
viscositas matriks jaringan tanpa menambah panjang serabut
collagen, tetapi terbatas pada jaringan ikat yang letak
kedalamannya 3 cm.
c. Jaringan Otot
Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus
melalui normalisasi nocicencorik dan penurunan iritasi sisa
metabolisme otot.
d. Jaringan saraf
Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan saraf, meningkatkan
konduktivitas serta ambang rangsang saraf.
5. Efek Terapeutik
a. Nyeri, hipertonus dan gangguan vascularisasi
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedatif,
serta perbaikan metabolisme.
b. Penyembuhan luka pada jaringan lunak
Meningkatkan proses perbaikan atau reparasi jaringan secara
fisiologis.
c. Kontraktur jaringan
Dengan peningkatan elastisitas jaringan lunak, maka dapat
mengurangi proses kontraktur jaringan. Ini dimaksudkan sebagai
persiapan sebelum pemberian latihan.
d. Gangguan konduktivitas dan ambang rangsang jaringan saraf
Apabila elastisitas dan ambang rangsang jaringan saraf semakin
membaik, maka konduktivitas jaringan saraf akan membaik pula.
b. Kontraindikasi
1) Akut traumatik musculoskeletal injuri
2) Kondisi-kondisi akut inflamasi
3) Area ischemia dan efusi sendi
4) Mata, Contact Lens
5) Malignancy, Infeksi
6) Area pelvic selama menstruasi,
testis dan kehamilan
7) Pemasangan metal/besi pada tulang,
cardiac pacemakers, alat-alat
intrauterine.
Pengertian MWD
Suatu aplikasi terapeutik dengan
menggunakan gelombang mikro dlm
bentuk radiasi elektromagnetik yg
akan dikonversi dalam bentuk
dengan frekuansi 2456 MHz dan 915
MHz dengan panjang gelombang
12,25 arus yang dipakai adalah arus
rumah 50 HZ, penentrasi hanya 3
cm, efektif pada otot
Indikasi MWD
Selektif pemanasan otot (jaringan
kolagen), spasme otot (efektif untuk
sendi Inter Phalangeal, Metacarpal
Phalangeal dan pergelangan tangan,
Rheumathoid Arthritis dan
Osteoarthrosis), kelainan saraf
perifer (neuralgia neuritis)
Kontraindikasi MWD
Adanya logam, gangguan pembuluh
darah, pakaian yang menyerap
keringat, jaringan yang banyak cairan,
gangguan sensibilitas, neuropathi
(timbul gangguan sensibilitas dan
diabetes melitus), infeksi akut,
transqualizer (alat pada pasien dengan
gangguan kesadaran), sesudah
rontgen (konsentrasi EM berkelebihan),
kehamilan, saat menstruasi.