Anda di halaman 1dari 37

SUMBER FISIS

(HIGH FREQ.
CURRENT/HFC)

Ismaningsih , Sst. FT
Dept of Physiotheraphy
Setelah mempelajari materi setiap mahasiswa/i dapat :
1. Memahami pengertian arus frekuensi tinggi.
2. Menyebutkan jenis dan perbedaan frekuensi dan panjang
gelombang arus frekuensi tinggi kaitan dengan terapi.
3. Memahami aspek fisika dasar arus frekuensi tinggi.
4. Memahami mekanisme timbulnya arus frekuensi tinggi.
5. Memahami pengertian dan sumber energi elektromagnetik
6. Menyebutkan dan menjelaskan teknik aplikasi SWD dan
perbedaan kuantitas panas jaringan.
7. Memahami transmisi arus frekuensi tinggi dan timbulnya
panas jaringan.
8. Memahami efek fisiologi dan terapi arus frekuensi tinggi.
9. Memahami indikasi dan kontraindikasi arus frekuensi tinggi
serta faktor-faktor yang mempengaruhi.
10. Memahami efek arus frekuensi tinggi EEM pada proses
penyembuhan.
1. Aplikasi Arus Frekuensi tinggi ke dalam tubuh agar memberikan
pengaruh ke dalam tubuh, harus muncul sistem oscilasi
2. Sistem oscilasi adalah peristiwa selalu berulang atau gerakan
dari dan ke.
3. Untuk memulai suatu gerakan oscilasi harus ada suatu energi /
energi potensial ( AFT berasal dari arus listrik melepaskan
muatan listrik ke kondensator )
4. Arus oscilasi pada AFT dihasilkan oleh terlepasnya muatan
kondensator melalui suatu induktance yg rendah tahanannya,
shg kondensator memiliki energi potensial.
5. Kondensator akan melepaskan muatan melalui induktance (coil),
terjadilah arus pada sirkuit tsb. Pada coil tsb akan timbul arus
induksi
6. Arus induksi mrpkan arus yg memperpanjang gerakan oscilasi
sampai muatan habis.
7. Suatu gerakan ayunan adalah gerak dari satu posisi kembali ke
posisi yang sama. Satu gerakan ayunan disebut satu cycle.
8. Frekuensi oscilasi adalah jumlah cycle dalam satu satuan
waktu. Satuannya cycle / detik
9. Frekuensi oscilasi tergantung dari kapasitas kondensator dan
nilai induktance dari coilnya. Apabila kondensator memiliki
kapasitas kecil, maka akan menampung muatan yang sedikit
dan jika muatan itu dilepaskan di sirkuitnya maka muatan itu
aka cepat habis dalam waktu yang singkat. Begitu sebaliknya.
10.Apabila induktance kecil, maka arus induksi akan kecil shg
berpengaruh kecil thd lamanya arus mengalir. Shg aliran arus
akan pendek waktunya.
11. Pada waktu terjadi oscilasi, energi akan hilang pada
sekeliling, shg oscilasi berikutnya akan lemah. Hal ini dikenal
sebagai Dumping Oscilasi.
12. Dumping oscilasi terjadi oleh krn tahanan pada sirkuit.
Semakin kecil tahanan, hanya sedikit energi yg hilang pada
suatu fase, sehingga akan memperlama dumping oscilasi
14. Arus frekuensi tinggi merupakan arus frekuensi tinggi lebih
dari 500.000 cycle/detik akan memberikan 1.000.000 impuls
sehingga durasinya 0,001 ms tiap detik.
15. Kekuatan medan listrik dihasilkan oleh sebuah generator
yang berfrekuensi 27 MHz yang dihubungkan dengan sumber
arus listrik. Kekuatan medan elektromagnetiknya tergantung
dari sumber medan elektromagnetik, shg dgn adanya
perubahan waktu medan elektromagnetik juga berubah.
16. Pada medan elektromagnetik yang terputus-putus
(interuppted / intermitten ) akan terjadi pemutusan medan
pada momen tertentu.
FISIKA DASAR
• Osilasi  gerakan bolak-balik (dari
& ke), seperti ayunan.
• Elektron bergerak pd pengantar.
• Frek sangat tinggi
• Sistem osilasi  terdapat energi
potensial & kinetik.
• Arus osilasi  terlepasnya muatan
kondensator melalui induktan dgn
tahanan rendah.
• Muatan mirip dgn energi potensial
• Kondensator melepaskan muatan
melalui induktan (coil)  arus.
• Pd coil  induksi arus 
memperpanjang pelepasan muatan
kondensator  searah  sama pd
timbulnya energi kinetik.
• Muatan kondensator habis  sirkuit
ada arus.
• Tjd pemuatan kondensator  arah
berlawanan  sama pd timbulnya
energi potensial.
• Satu gerak ayunan  satu cycle 
gerak dr satu posisi kembali ke posisi
yg sama.
• Frek osilasi  jumlah cycle dlm satuan waktu 
cycle/detik
• Frek osilasi tgt sifat fisik sistem osilasi  faktor tetap pd
suatu sistem.
• Frek arus osilasi tgt sifat frek  kapasitas kondensator &
nilai induktan coil (nilai tetap).
• Kondensator kapasitas kecil  menampung muatan sedikit
 dilepas melalui sirkuit  muatan cepat habis dlm waktu
singkat  frekuensi akan tinggi.
• Induktan kecil  arus induksi kecil  waktu singkat 
frekuensi tinggi
• Damping osilasi  energi hilang pd saat osilasi  osilasi
berikut lebih lemah.
• Tergantung nilai tahanan pd sirkuit
Energi Elektromagnetik
HFC  pancaran energi elektromagnetik
Td  medan listrik & medan magnet dgn arah
saling tegak lurus.
Medan listrik dihasilkan dr plate metal
elektroda
Medan magnet dihasilkan oleh magnetode
(diode valve) dr kumparan kawat.
Kedua sumber  tranduser element 
kondensator (plate elektrode/coil (kumparan)
 tranduser
Medan tranduser dipengaruhi metode yg
digunakan (kondensor field atau kumparan/
kabel) & posisi pemasangan.
SWD ( Short Wave Diathermy )
Adalah Arus Frekuensi tinggi bolak-balik 27,12 MHz, tidak
merangsang sensorik maupun motorik, frekuensi oscilasi
500.000 cycle/dtk. Mempunyai panjang gelombang 22,11
dan 7,5 m
KONTRUKSI MESIN SWD
1. Coil primer yang dihubungkan dengan sumber rumah
2. Step down trasformator berupa coil sekunder yang
dihubungkan dgn filament
3. Step up berupa coil sekunder yg dihubungkan dgn anode
dari plat anode.
4. Arus bolak balik dgn tegangan 300 V diinduksikan ke sirkuit
pasien dgn tegangan 60 V. Sirkuit pasien mempunyai
tahanan (resistance) yg bervariasi, maka digunakan variabel
kondensator.
5. Fungsi kondensator untuk mempertahankan kestabilan
arus induksi yang melalu sirkuit pasien.
6. Arus induksi pada sirkuit pasien sifatnya harus konstan
dan melewati tahanan yang selalu berubah-ubah,
tahanan kondensator sifatnya harus konstan dan dapat
berubah sesuai kebutuhan
MWD ( Micro Wave Diathermy )
adalah arus frekuensi tinggi bolak-balik 2450
MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm
dan 69 cm
Prinsip produksi gelombang mikro pada
dasarnya sama dgn arus listrik bolak-balik
frekuensi tinggi lainnya. Hanya, untuk
memperoleh frekuensi yang lebih tinggi
diperlukan sebuah tabung khusus / valve
yang disebut MAGNETRON.
PRINSIP KERJA MESIN MWD
1. Dari sumber arus listrik akan diinduksi oleh coil sekunder I,
II, III dan IV
2. Arus dari S1 memasuki rectifying sirkuit yang akan
menghidupkan thermal delay switch
3. Hidupnya Thermal delay switch maka relay switch bekerja
yang akan ditandai dgn nyalanya lampu indikator
4. Relay switch kerja maka magnetron bekerja menerima arus
listrik.
5. Induksi pd S IV akan memanaskan filament dan terjadi
termionic emission yaitu peristiwa elektron akan melintas
dari tabung ke anode.
6. Elektron akan ditangkap Coaxial Cable dan timbullah
oscilasi pada coaxial cable.
7. Fungsi fan adalah mendinginkan magnetron
PENERAPAN PADA JARINGAN
Tergantung dari emiter / elektroda / magnetode yang
digunakan.
Emiter bermacam-macam bentuk, ukuran serta sifat
elektromagnetik yang dipancarkan.
1. Emiter bentuk bulat, medan elektromagnetik yang
dipancarkan berbentuk sirkuler dan paling padat di daerah
tepi.
2. Emiter bentuk segiempat, medan elektromagnetik yang
dipancarkan berbentuk oval dan paling padat di daerah
tengah.
3. Energi elektromagnetik yang dipancarkan bersifat
menyebar, maka kepadatan akan semakin berkurang jika
jarak semakin jauh dari daerah yang di terapi.
4. Berkurangnya intensitas energi elektromagnetik
disebabkan pula oleh penyerapan jaringan.
REAKSI BIOFISIS
Peningkatan energi kinetik internal  panas
Panas jaringan dalam tubuh terjadi akibat

 Fibrasi ion
 Pd jar. mengandung elektrolit
 Rotasi dipoles
 Pd jar. konduktor
 Displacement electron
 Pd jar. Isolator
 Terdapat kepekaan (susceptibilitas) jaringan
berbeda  pengaruh medan EM tdk sama
Panas Jaringan
• Terjadi krn dissipasi  panas lokal diatas level
metabolisme  dilatasi  sirkulasi .
• Pd HFC 27 MHz (IEM) kenaikan temperatur
krn dissipasi minimal (athermal effect
(Liebesny), tdk merangsang thermosensor di
kulit,
Kuantitas panas jaringan
• Tergantung jenis, elektroda & penerapan.
– SWD kondensor kontraplanar  kulit,
lemak & otot
– SWD kondensor long aplication : otot.
– SWD coil : kulit, & otot
– SWD circuplode: pd otot tanpa panas kulit.
• MWD: panas kulit, lemak & otot superfisial
Metoda aplikasi MWD

Small applicator
Medan electromagnetic
bentuk ring

Large applicator
Medan electromagnetic
bentuk oval
EFEK FISIOLOGIS SWD DAN MWD
A. TERHADAP PERUBAHAN PANAS
1. Reaksi lokal jaringan
PADA SWD :
Meningkatkan metabolisme sel-sel lokal ± 13 % tiap
kenaikan temperatur 1°C.
Meningkatkan vasomotion spihincter sehingga timbul
homeostatic lokal dan akhirnya terjadi vasodilatasi lokal.
PADA MWD :
idem
1. Reaksi General
PADA SWD :
Aktifnya sistem thermoreguler di hipotalamus yang
mengakibatkan kenaikan temperatur darah untuk
mempertahankan temperatur tubuh secara general
b. Terhadap jaringan ikat
PADA SWD
Meningkatkan elastisitas jaringan ikat 5-10 kali lebih baik
seprti collagen kulit, otot, tendon, ligament dan capsul
sendi akibat menurunnya viscositas matrik jaringan.
PADA MWD
Idem SWD, tapi terbatas pada jaringan kat yang
kedalamannya ± 3 cm
c. Terhadap Jaringan Otot
PADA SWD
meningkatkan elastisitas otot, juga menurunkan
tonus otot lewat normalisasi nosisensorik.
PADA MWD
Idem seperti SWD
PADA MWD :
Mungkin dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi
perlu diingat EEM 2450 MHz penetrasinya lebih
dangkal dibanding SWD dan diterapkan hanya untuk
daerah lokal
3. Consensual efek
PADA SWD :
Timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dari
segment yang sama
PADA MWD :
Idem SWD
4. Penetrasi
Penetrasi dan perubahan temperatur lebih dalam dan
lebih luas pada SWD
d. Terhadap Jaringan Saraf
PADA SWD
Meningkatka elastisitas pembungkus jaringan saraf
Meningkatkan nerve conduction ( konduktivitas saraf ) dan
meningkatkan ambang rangsang / treshold
PADA MWD
Idem dengan SWD

EFEK TERAPEUTIK SWD DAN MWD


a. Penyembuhan Luka/Trauma pada jaringan lunak
PADA SWD
Meningkatan proses reparasi jaringan secara fisiologis
PADA MWD
Sama dengan SWD
b. Terhadap Nyeri, Hipertoni, Gangguan Vascularisasi
Pada SWD dan MWD
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot lewat efek
sedatif, perbaikan metabolisme
c. Terhadap Kontraktur Jaringan Lemak
Pada SWD dan MWD
Meningkatkan elastisitas jaringan lemak, maka dapat
mengurangi proses kontraktur jaringan. Hal ini dimaksudkan
sebagai persiapan terapi latihan
d.Terhadap Gangguan Konduktivitas dan Treshold Jaringan Saraf
Pada SWD dan MWD
Apabila elastisitas dan treshold jaringan saraf
semakin membaik maka konduktivitas jaringan saraf juga
semakin membaik. Proses dengan fisiologis
Efek terapi
Energi elektrostatik dan elektromagnetik

panas jaringan lokal

efek fisiologis (perubahan (pato)fisiologis)

efek terapeutik
Persiapan Aplikasi
• Sebelum aplikasi perlu pemahaman :
- jaringan otot tdk memiliki thermosensor.
- ukuran subyektif  panas hangat (Thom H).
- pd sendi terdpat enzym hyaluronzuur dgn suhu optimal
36,7ºC. Penambahan 1º  suhu 37,4ºC  merusak ujung
tulang rawan sendi
- steady state  11,6 menit = 12 menit
- MWD  radiasi sdkt sifat dielektrik jaringan, optimal
aplikasi tegak lurus permukaan, refleksi
- SWD  induksi  jaringan sebagai median 
terpengaruh sifat dielektrik jaringan  medan listrik
terpusat pada: metal/dielektrik tinggi, permukaan
menonjol
Penatalaksanaan Terapi Diatermi
Gelombang Pendek dan Diatermi
Gelombang Mikro
1)Persiapan alat
- Identifikasi alat yang diperlukan (elektroda &
kabel)
- Memanaskan alat kondensator
2) Persiapan pada pasien
- Posisikan pasien dalam keadaan nyaman/ comfort dan
aman
- Pasien dijelaskan tujuan pengobatan
- Pasien harus dijelaskan efek tdk panas; swd tdk
merangsang saraf motorik-sensorik
- Hindarkan logam/ besi
- Tubuh/ bagian pasien yang di swd/ mwd terhindar dari
pakaian ttp menggunakan handuk
- Tes sensibilitas
3) Pelaksanaan Terapi
- Jelaskan apa yg seharusnya dirasakan pasien
- Intensitas dinaikkan perlahan-lahan sampai
dosis yang diinginkan
4) Evaluasi
- Perhatikan pasien saat melakukan terapi
- Apabila terjadi reaksi umum ; Lemah
Ngantuk/mual
Dehidrasi

Thermoregulasi
Lanjutan ....
Apabila terjadi reaksi umum tx harus
memberitahu px, hal tsb adl umum, efek
samping SWD

Memberikan cairan elektrolit yang


meningkatkan glukosa

Istirahat sejenak
Lanjutan ....

• Alat ;
- Semua tombol diposisikan nol
- Tombol dimatikan (pengakhiran treatment)
- Pencatatan (recording).
Indikasi
1. Stadium dari proses penyembuhan luka
2. Sifat dari jar / organ yg mengalami kerusakan
seperti otot/ jaringan lainnya
3. Kelainan2 pada syaraf perifer seperti
neuropati dan neuralgia
Kontra Indikasi
• 1. penggunaan tdk boleh menimbulkan nyeri
bahkan tdk boleh menyebabkan panas
berlebihan
• 2. Penggunaanya tdk boleh sampai timbul
panas apabila terdapat kemungkinan bahwa
terapi ini dapat memperberat peradangan
atau diperkirakan ada gangguan sirkulasi
darah sehingga tdk dpt menyebarkan panas
yang terjadi
Beberapa kontra indikasi pada
pemberian EEM
• 1. logam dalam tubuh
• 2. alat-alat elektris
• 3. gangguan peredaran darah/pembuluh darah
• 4. nilon/ bahan yg tidak menyerap keringat
• 5. Jaringan dan organ yang mempunyai banyak
cairan
• 6. Gangguan sensibilitas
• 7. neuropati
• 8. transqualiser
• 9. infeksi akut dan demam
• 10. setelah menjalani terapi rontgen
• 11. Jaringan yang mitosisnya sangat cepat
• 12. menstruasi
• 13. kehamilan
• 14. faktor kolagenase
Hal2 yang perlu diperhatikan
• A. Testing peralatan
- Kabel ada yang terbuka/ terkelupas
- Sirkulasi berlebihan tdka
• B. Kalibrasi / ter ulang
• C. Perawatan rutin peralatan
• D. Testing keluaran arus / tes keluaran (output)
energinya
• E. Keamanan operator/ pasien
• F. Keamanan bagi penderita dosis minimal tetapi
memberi manfaat optimal
• G. Latihan ulang/ penyegaran kembali bagi terapis

Anda mungkin juga menyukai