Anda di halaman 1dari 22

DIATHERMY

TJETJEP SUDRAJAT,SST.FT
SIFAT FISIK DIATHERMI
(Thermal & Non Thermal)

 Diathermy , menurut bahasa Yunani berarti “Through


Heating” (melalui pemanasan).
 Merupakan aplikasi energi elektromagnetik gelombang
pendek (frekuensi 10 - 100 MHz dan 3 - 30 m panjang
gelombang) atau gelombang mikro (frekuensi 300 MHz -
300 GHz dan 1 mm – 1 m panjang gelombang) untuk
menghasilkan panas didalam jaringan.
 Radiasi shortwave adl jarak diantara frekuensi radio (3
KHz – 300 MHz dan panjang gelombang 1 m – 100 km),
yang diantara radiasi ELF dan radiasi mikrowave.
 Radiasi mikrowave mempunyai frekuensi antara
frekuensi radio dan IRR. Tetapi radiasi keduanya
nonionizing.
 Alat SWD mempunyai 3 frekuensi 13.56, 27.12, dan
40.68 MHz, dengan jarak masing2 ± 6.78, 160, dan
20 KHz.
 27.12 MHz yg sering digunakan SWD karena
memiliki lebar pita terluas dan paling mudah dan
setidaknya mahal.
 MWD untuk aplikasi medis telah dialokasikan pd
frekuensi 2450 MHz. Jarak frekuensi yg lain
digunakan untuk mencapai efek klinis pd tipe
jaringan yg berbeda dan pd kedalaman yg berbeda.
 Baik MWD maupun SWD dpt diberikan dlm mode
continouos atau pulsed, saat diberikan pd rata2
intensitas yg cukup, bisa menghasilkan panas dlm
tubuh.
 Pulsed mode pd intensitas rata2 rendah, panas
didisipasikan sblm dpt mengumpul.
 Pulsed SWD, saat diaplikasikan pd level nonthermal,
secara umum dikenal sbg Pulsed Shortwave
Diathermy (PSWD), Pulsed electromagnetic field
(PEMF), Pulsed radiofrequency (PRF), atau pulsed
electromagnetic energy (PEME).
 Ketika diterapkan pada daya yang cukup untuk
meningkatkan suhu jaringan, diathermy memiliki
sejumlah keunggulan dibandingkan agen termal
lainnya.
 Diathermi bisa memanaskan jaringan yg lbh dalam
dibandingkan thermal agents superficial spt hot
pack, dan dpt memanaskan area yg lbh besar
dibandingkan USD.
 SWD tdk dipantulkan oleh tulang dan tidak
terkonsentrasi pd periosteum atau yg bisa
menyebabkan terbakarnya periosteum, spt USD.
 MWD dipantulkan diantara jaringan, antara udara
dan kulit, kulit dan lemak subcutan, antara jaringan
lunak dan tulang superficial, dan oleh karena itu
menghasilkan panas lbh banyak di area yg dekat
jaringan interface ini.
JENIS APLICATOR DIATHERMY

 Ada tiga jenis aplikator diathermy : kumparan


induktif (inductive coils), capacitive plates, dan
magnetron.
 Inductive coils atau capacitive plates dpt digunakan
untuk SWD, magnetron untuk MWD.
INDUCTIVE COIL APPLICATORS

 Sebuah aplicator induktif terbuat dari kumparan yg


dilewati arus listrik bolak balik.
 Arus bolak-balik dalam kumparan menghasilkan
medan magnet tegak lurus ke koil, yang pada
gilirannya, menyebabkan arus listrik arus pada
jaringan.
 Arus listrik ini menyebabkan partikel bermuatan
dalam jaringan untuk berosilasi.
 Gesekan dihasilkan oleh oscilasi ini menyebabkan
kenaikan suhu jaringan.
 Pemanasan dgn inductive coil dikenal dgn pemanasan
metode magnetic field (medan magnet) karena arus
listrik yg memproduksi panas masuk ke dalam jaringan
oleh medan magnet.
 Jumlah panas yang dihasilkan dalam suatu area dari
jaringan dipengaruhi oleh kekuatan medan magnet yang
mencapai jaringan dan dengan kekuatan dan kepadatan
arus eddy yg masuk.
 Kekuatan medan magnet ditentukan oleh jarak dari
jaringan dari aplikator, dan menurun secara
proporsional dengan kuadrat jarak dari jaringan dari
aplikator, menurut hukum kuadrat terbalik, namun tidak
berbeda dengan tipe jaringan.
 Kekuatan medan magnet ditentukan oleh jarak dari
jaringan dgn aplikator.
 Kekuatan induksi arus eddy ditentukan oleh kekuatan
medan magnet pd satu area dan konduktivitas listrik
dari jaringan.
 Konduktivitas listrik dari jaringan terutama tergantung
pada jenis jaringan dan frekuensi dari sinyal yang
diterapkan.
 Logam dan jaringan dengan kandungan air yang tinggi
dan konten elektrolit, seperti otot atau cairan sinovial,
memiliki konduktivitas listrik tinggi, sedangkan jaringan
dengan kadar air rendah, seperti lemak, tulang, dan
kolagen, memiliki konduktivitas listrik yang rendah
Conductivity of Muscle at Different Frequencies

Frequensi (MHz) Conductivity


(Siemens/meter)
13.56 0.62
27.12 0.60
40.68 0.68
200 1.00
2450 2.17

From Disney CH, Massoudi H,Iskandar MF : Radiofrequency radiation


dosimetry handbook. USAFSAM-TR-85-73. University of Utah, 1985, Electrical
Engineering Department.
Conductivity of Different Tissues at 25 MHz

Tissue Conductivity
(siemens/meter)
Liver (Hati) 0.48 – 0.54
Kidney (Ginjal) 0.83
Brain (Otak) 0.46
Muscle (Otot) 0.7 – 0.9
Fat (Lemak) 0.04 – 0.06
Bone (Tulang) 0.01

From Disney CH, Massoudi H,Iskandar MF : Radiofrequency radiation


dosimetry handbook. USAFSAM-TR-85-73. University of Utah, 1985, Electrical
Engineering Department.
 Aplikator inductive coil induktif tersedia dalam dua
bentuk dasar, kabel dan drum.
 Kabel adalah bundel kawat yg dilapisi plastik
berlapis yang diterapkan dengan melingkari di
sekitar tungkai pasien.
 Aplikator drum dibuat dari coil spiral flat didalam
sebuah plastik. Drum ditempatkan sepanjang area yg
akan ditreatment, dan aliran arus listrik bolak balik
pd coil menghasilkan medan magnet, yg memasukan
arus eddy dalam jaringan.
CAPACITIVE PLATES

 Aplikator capacitive plae terbuat dari logam yg


terbungkus dalam cover plastik.
 Arus listrik bolak balik Frekuensi tinggi mengalir
dari satu plate ke lainnya melalui pasien,
menghasilkan medan listrik dan aliran arus pd
jaringan dalam tubuh antara plate.
 Dimana pasien menjadi bagian dari hubungan
sirkuit listrik pd dua plate.
 Seperti arus yg mengalir dalam jaringan, ini
menyebabkan oscillasi partikel dan meningkatkan
suhu jaringan.
 Pemanasan dgn aplikator capacitive plate diketahui
sbg pemanasan dgn metode arus listrik karena arus
listrik yg menghasilkan panas diproduksi langsung
oleh medan listrik.
 Sama spt inductive coils, jumlah panas yg dihasilkan
pd satu area jaringan tergantung pada kekuatan dan
kepadatan arus, dimana kebanyakan panas berlebih
terjadi pd jaringan dgn tingkat konduktivitas yg
tinggi.
 Karena arus akan selalu mengambil jalan yg paling
sedikit tahanannya, ketika sebuah capacitive plate
digunakan, arus akan secara umum terpusat pd jaringan
superficial dan tidak akan efektif untuk jaringan yg lebih
dalam jika disana jaringan yg minim konduktivitasnya,
spt lemak.
 Capacitive plate secara umum memproduksi panas
paling banyak pd kulit, dan sedikit panas pd jaringan yg
lebih dalam, berlawanan dgn inductive aplicator, karena
panas pd struktur yg lbh dalam lebih efektif karena
medan magnet dapat mencapai penetrasi lbh besar
untuk memasukan energi listrik dan arus diantara
jaringan yg diinginkan.
MAGNETRON

 Magnetron, yg menghasilkan arus listrik bolak balik


frekuensi tinggi pd sebuah antenna, digunakan untuk
mengirimkan MWD.
 Arus bolak-balik di antena menghasilkan medan
elektromagnetik yang diarahkan ke dlm jaringan oleh
curva melengkung yg mengelilingi antena.
 Oleh karena itu alat ini dapat berguna selama rehabilitasi
ketika hanya daerah kecil jaringan yang terlibat, ini juga
terkenal untuk pengobatan tumor ganas dengan
hipertermia.
 Penggunaan magnetron secara klinis sama dengan
penggunaan oven microwave untuk memasak.
 Microwave biasanya menghasilkan panas paling
banyak pd kulit superficial, walaupun beberapa
peneliti telah melaporkan peningkatan suhu
signifikan pd otot dan cavitas sendi.
Metode aplikasi kondensor
2. Contra planar :
- Menggunakan 2 kondensor yang dipasang
berhadapan
- Diletakan dianatara daerah besar dengan
jarak yang sama
3. Monoplanar tehnik
- Menggunaka 1 kondensor yang dipasang pada
area tertentu (daerah banyak cairan dan dekat
organ vital)
4. Cross fire treatment :
- Menggunakan 4 kondensor yang dipasang secara
menyilang anterior – posterior dan sinistra – dextra
- Jarang digunakan bahkan tidak pernah digunakan

Anda mungkin juga menyukai