Anda di halaman 1dari 42

DEEP HEAT (DIATHERMY)

Ana Mursyida
Diathermy

 Merupakan konversi dari energi elektromagnetik


menjadi panas.
 Penetrasinya ke dalam struktur yang dalam (ligamen,
tulang, otot, dan kapsul sendi).
Diathermy

 Ultrasound diathermy
 Shortwave diathermy
 Microwave diathermy
ULTRASOUND
Ultrasound

 Menggunakan gelombang suara dengan frekuensi di


atas 20.000 Hz.
 Digunakan untuk diagnostik dan terapetik.
 Frekuensi untuk terapetik adalah 0,75 – 3 MHz
 Semakin rendah frekuensi gelombang suara, semakin
besar kedalaman penetrasi.
 Ultrasound menembus jaringan tinggi air dan diserap
oleh jaringan padat tinggi protein.
Efek Thermal

 Efek thermal berhubungan dengan frekuensi,


kebalikan dari hubungan antara kedalaman penetrasi
dan frekuensi.
 Frekuensi 3 MHz akan diserap oleh jaringan
superfisial,sedangkan frekuensi 1 MHz akan diserap
oleh jaringan yang lebih dalam.
Efek Thermal

 Meningkatkan sirkulasi darah perifer.


 Meningkatkan metabolisme jaringan.
 Meningkatkan permeabilitas membran sel.
 Modulasi nyeri.
 Mengurangi spasme otot.
 Mengurangi kekakuan sendi.
 Meningkatkan aliran darah.
 Meningkatkan ekstensibilitas serabut kolagen pada
tendon dan kapsul sendi.
Efek Non-Thermal

 Meningkatkan difusi ion-ion melalui membran sel


 Meningkatkan ekstensibilitas tendon melalui gaya
mekaniknya
 Nekrosis jaringan dan membentuk kavitasi atau
gelembung-gelembung gas
TIPE GELOMBANG

1. Longitudinal
- Energi ultrasound mencapai jaringan lunak dengan
pemindahan molekuler sepanjang arah yang dilalui
gelombang.
- Mempunyai high molecular density
(compression) dan lower molecular density
(rarefaction)
- Terjadi squeezing dan spreading.
- Dapat melalui jaringan padat dan cair.
TIPE
GELOMBANG
2. Transversal
- Hanya terjadi di
tulang (padat).
- Molekul
dipindahkan pada arah yang
tegak lurus ke arah
gelombang
ultrasound yang bergerak.
KOMPONEN ULTRASOUND

 Pembangkit listrik frekuensi tinggi terhubung melalui


osilator dan transformer melalui kabel coaxial ke transduser.
 Sirkuit osilator memproduksi sinar suara pada frekuensi
yang spesifik dan disesuaikan dengan frekuensi transduser.
 Kontrol panel unit ultrasound biasanya mempunyai timer
yang bisa diatur, power meter, pengatur intensitas,
pengatur mode yang akan dipakai, output pada respon
jaringan, tombol untuk mematikan otomatis jika transduser
overheat.
KOMPONEN ULTRASOUND
KOMPONEN ULTRASOUND

 Transduser (soundhead) terdiri dari kristal - kristal,


seperti quartz atau kristal keramik sintetis yang
terbuat dari zirconate atau titanate, barium titanate,
atau nickel cobalt ferrite yang mengkonversi energi
listrik menjadi energi akustik melalui deformasi
mekanik kristal.
EFEK PIEZOELEKTRIK

 Kristal mampu melakukan distorsi mekanik


(expanding dan contracting).
 Ada 2 bentuk:
1. Indirek: expansion dan contraction
menyebabkan kristal bergetar pada frekuensi
spesifik, menghasilkan gelombang suara yang
ditransmisikan ke jaringan.
2. Direk: deformasi mekanik dari kristal
menghasilkan tegangan.
EFFECTIVE RADIATING AREA
(ERA)

 Merupakan permukaan ultrasound yang


memproduksi gelombang suara.
 Ukuran idealnya sesuai dengan diameter dari
faceplate transduser untuk memudahkan aplikasi
pada berbagai permukaan tubuh.
 Energi output dan suhu lebih besar di bagian sentral
ERA daripada bagian perifernya.
 Ukuran area yang diterapi adalah 2 - 3 kali dari ukuran
ERA.
BEAM NONUNIFORMITY RATIO
(BNR)

 Merupakan jumlah variabilitas dari intensitas didalam sinar


ultrasound.
 Diukur dengan output intensitas puncak ultrasound per area
relatif transduser (Watts / cm²) dibanding dengan rata - rata
output ultrasound per area transduser (Watts / cm²).
 BNR yang optimal adalah 1:1, tetapi itu tidak mungkin karena
kebanyakan dari ultrasound memiliki BNR 2:1 dan 6:1.
 Makin tinggi BNR, makin panas suhunya, sehingga untuk BNR
yang tinggi harus menggerakkan transduser lebih cepat untuk
mencegah kerusakan jaringan atau kavitasi.
Teknik Penggunaan

 Transduser diaplikasikan pada area target dengan


teknik moving selama 5 – 10 menit.
 Menjaga transduser dalam posisi stasioner harus
dihindari karena berpotensi menghasilkan panas lokal
di titik tersebut.
 Output ditentukan oleh intensitas dan disesuaikan
dengan ambang nyeri pasien.
Teknik Penggunaan

 Media penghantar sangat penting untuk menghilangkan


udara antara transduser dan kulit sehingga dapat mencapai
area terapi.
 Bahan yg direkomendasikan untuk menjadi media penghantar
adalah air, light oil, analgetik topikal, gel packs, dan gel pads.
 Media penghantar diaplikasikan di kulit dan transduser harus
kontak terlebih dahulu sebelum ultrasound dinyalakan.
 Jika transduser kontak dengan kulit tanpa media penghantar
atau sering mengangkat transduser dari area terapi, maka
kristal piezoelektrik akan rusak dan transduser menjadi
overheat.
Teknik Penggunaan

 Diberikan sesegera mungkin pada daerah injury, sebisa


mungkin dalam waktu 48 jam untuk memaksimalkan
proses penyembuhan.
 Kondisi akut diberikan intensitas rendah, pulsed, sekali
atau 2 kali sehari selama 6-8 hari sampai gejala akut
berkurang.
 Kondisi kronik, terapi tetap dilanjutkan hingga kondisi
membaik.
 Dibatasi 14 kali pemakaian, > 14 kali akan menurunkan
jumlah sel darah merah atau sel darah putih.
Teknik Penggunaan

 Exposure technique:
a. Direct contact
Untuk area terapi yang lebih luas daripada diameter
transduser.
b. Immersion (direndam di air)
Untuk area terapi yang lebih kecil daripada diameter
transduser atau area yang ireguler dengan prominentia tulang.
c. Bladder technique
Energi dari transduser ke area terapi melalui balon, atau
surgical glove yang diisi air.
Ultrasound
Indikasi

 Bursitis
 Tendinitis (calcific tendinitis)
 Musculoskeletal pain
 Degenerative arthritis dan kontraktur (meningkatkan
ROM)
 Subacute trauma
 Post herpetic neuralgia pain
Kontraindikasi

 Inflamasi akut, trauma dan perdarahan


 Dekat dengan otak, ganglia cervical, spine, area
laminektomi (dapat menyebabkan pemanasan spinal cord)
 Dekat dengan jantung dan organ reproduksi
 Pemakaian pacemaker (mungkin dapat menyebabkan
trauma termal atau mekanik pada pacemaker)
 Penyakit perdarahan dan keganasan
 Kondisi hamil atau menstruasi
 Pada mata
 Daerah dengan gangguan sensibilitas
PERESEPAN

 Frekuensi 0,8 – 1,1 MHz


 Intensitas 0,5 – 2,0 W/cm² (WHO 2008), maksimal 3,0
W/cm².
 Durasi 5 - 10 menit
PHONOPHORESIS

 Teknik untuk mengaplikasikan obat melalui kulit


dengan cara meningkatkan permeabilitas.
 Frekuensi 1 - 2 MHz.
 Intensitas 1 - 3 MHz selama 5 - 7 menit.
 Mode: continuous atau pulsed.
 Obat yang diberikan: kortikosteroid (1% - 10%
hidrokortison dan deksametason) dan atau anestetik
(1% lidokain).
SHORTWAVE DIATHERMY
Shortwave

 Modalitas yang memproduksi panas dengan cara


mengubah energi elektromagnetik menjadi energi
panas/thermal.
 Tepat digunakan pada jaringan dengan impedansi
rendah misalnya otot skeletal, darah, dan cairan sinovial.
 SWD mencapai jaringan target melalui capacitor atau
inductor electrodes.
 Frekuensi 27,12 MHz yang paling sering digunakan.
KOMPONEN SWD
Teknik Diathermy

METHOD FIELD ELECTRODES CIRCUIT TISSUES


HEATED
Capacitance Electric Capacitor Parallel – Those high in
- Air space patient not electrolytes
plates part of (muscle,
- Pads circuit blood)
Inductance Magnetic Inductor Series – Subcutaneous
- Drum patient part fat
- Cable of circuit
Teknik Diathermy
KAPASITOR ELEKTRODA

 Membentuk medan listrik lebih kuat daripada medan


magnet.
 Elektroda bermuatan positif akan menarik ion negatif
dan begitu sebaliknya.
 Pada medan listrik, garis gaya ion bermuatan akan
menyebabkan pergerakan partikel dari satu kutub ke
kutub lain.
KAPASITOR ELEKTRODA
INDUKTOR ELEKTRODA

 Membentuk medan magnet lebih kuat daripada


medan listrik.
 Kabel atau kumparan dibungkus melingkar di sekitar
ekstremitas atau di dalam elektroda.
 Pada waktu arus melalui kabel, medan magnet
dibangkitkan sehingga memberikan efek pada
jaringan di sekitarnya dengan menginduksi arus
sekunder lokal didalam jaringan (eddy currents).
INDUKTOR ELEKTRODA
Indikasi

 Spasme otot
 Myalgia
 Refractory pelvic inflammatory disease
 Chronic prostatitis
Kontraindikasi

 General heat precaution (keganasan, inflamasi akut,


gangguan sensoris, edema, iskemia)
 Terdapat logam dalam tubuh (perhiasan, pacemaker,
surgical implant, dsb.)
 Contact lenses
 Kehamilan dan menstruasi
 Skeletal immaturity
MICROWAVE DIATHERMY
Microwave

 Modalitas yang memproduksi panas melalui konversi


energi elektromagnetik menjadi energi panas/thermal.
 Frekuensi MWD lebih pendek daripada SWD.
 Penetrasi ke jaringan tidak sedalam SWD dan USD.
 Frekuensi yang digunakan 915 - 2,456 MHz
 Baik untuk pemanasan pada otot.
 Pelindung mata harus digunakan oleh pasien dan
terapis untuk melindungi mata dari resiko katarak
Indikasi

 Postacute musculoskeletal injuries


 Hematoma
 Subacute and chronic pain
 Joint stiffness
 Joint contracture
 Myofascial trigger points
Kontraindikasi

 General heat
 Skeletal immaturity
 Jaringan yang edema, kulit yang lembab, mata
 Organ reproduksi, kehamilan
 Sistem saraf
 Metal implants
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA

Braddom’s Physical Medicine And Rehabilitation.


2016. 5th Edition
Delisa’s Physical Medicine And Rehabilitation
Principles and Practice. 2010. 5th Edition
William E. Prentice. 2009. Therapeutic Modalities for
Sports Medicine and Athletic Training 6th Edition

Anda mungkin juga menyukai