Anda di halaman 1dari 13

Elektrokauter

 Elektrokauter menggunakan tegangan rendah, ampere tinggi.

 Secara langsung atau alternatif  memanaskan ujung alat bedah


perpindahan panas langsung ke jaringan  pengeringan
jaringan,koagulasi, nekrosis
 Elektrokauter sangat baik tepat untuk homeostasis dan kompetibel
dengan pasien yang mungkin tidak mentoleransi aliran saat ini
(misalnya pasien dengan alat pacu jantung).
 Kebanyakan kerusakan elektrokauter yaitu dekat dengan elemen
pemanas  mudah dilihat dan dikendalikan dibandingkan bedah
listrik.
Hasil Optimal

 Prinsip pengobatan  menggunakan daya yang


minimum untuk mencapai efek yang diinginkan.
 Daya yang besar  kerusakan jaringan dan
berhubungan dengan komplikasi seperti
peningkatan fibrosis, kemungkinan terkena infeksi
luka dan menghambat penyembuhan luka.
 Terapi dengan elektroda seharusnya dapat
membersihkan jaringan yang terkarbonasi.
ELEKTRODESIKASI DAN KURETASE

 Terapi untuk neoplasma jinak (benigna) dan


neoplasma superfisial invasif.
 Tahapan kuretasi yang diikuti elektrodesikasi yang
diterapkan dan diulang 2 sampai 3 kali pada lesi.
 Lesi yang luas dan superfisial pada area dibawah
dermis seperti punggung dan ekstremitas
merupakan area yang bagus untuk dilakukan ED&C.
 Hasil dari terapi ini termasuk dari tingkat
penyembuhannya yang cepat dan cukup tinggi.
Karsinoma Sel Basal (Basal Cell
Carcinoma/BCC)

 ED&C dapat digunakan untuk mengobati BCC nodular


dan superfisial.
 BCC tipe yang nodular/morpheaform dan rekuren harus
dieksisi karena dapat menginfiltrasi lapisan dermis
sampai dalam.
 Daerah yang beresiko tinggi termasuk hidung, paranasal,
lipatan nasolabial, telinga, dagu, mandibula, perioral,
dan area periocular
 area dengan resiko sedang meliputi kulit kepala, dahi,
pre dan postauricular, dan area malar
 area dengan resiko rendah meliputi leher, punggung, dan
ekstremitas.
Elektrokoagulasi

 Hemostasis diameter pembuluh darah <1 mm,


pembuluh darah yang lebih besar atau arteriola
punya resiko yang lebih besar untuk perdarahan
sehingga harus di ligasi dengan teknik suturing
dissolvable.
 Untuk mengoptimalkan hemostasis, lapangan
operasi harus dikeringkan aliran elektroda terdifusi
melalui darah.
Elektroseksio

 Pemotongan efektif  arus dengan densitas tinggi dan radius


elektroda menurun.
 Elektroda besar pisau dan loop, membutuhkan energi listrik
yang lebih besar untuk menghasilkan efek pemotongan yang
sama yang menyebabkan destruksi jaringan perifer yang lebih
besar yang dapat menghambat penyembuhan luka.
 Penyembuhan luka yang terhambat dan peningkatan infeksi post
operasi berhubungan dengan penggunaan elektroseksio generasi
awal untuk insisi kulit.
 Elektroseksio modern memiliki kecepatan yang lebih baik, efek
kosmetik yang bagus, dan hemostasis serta penurunan nyeri
postoperatif dibanding operasi konvensional dengan skalpel
TINDAKAN PASCA OPERASI

 Tindakan segera pasca operasi


Lesi dibersihkan dengan hidrogen peroksida
atau saline setiap hari dengan pengaplikasian
antibiotik salep dan diberi dressing (kassa).
 Perawatan jangka panjang
Skar hipertrofik dapat mempersulit
penyembuhan lesi post elektrosurgical. Lesi ini dapat
diterapi konservatif dengan massase, dan jika perlu
dapat menggunakan injeksi kortikosteroid intralesi.
PENYULIT DAN TATALAKSANA

Luka bakar
 Gunakan pembersih yang tidak menimbulkan inflamasi
(povidone iodine/chlorhexidine)
 Hindari pembersih alkohol, anestesi etil klorida atau
penggunaan oksigen
 Memastikan elektroda berbeda memiliki kontak yang
lebih luas dengan kulit, jangan diletakan di permukaan
tulang yang menonjol, jaringan skar, atau logam implan
 Memastikan pasien tak menyentuh benda logam
 Mempertimbangkan resiko tersengat listrik
Sengatan listrik
 Gunakan saklar T isi 3 yang tidak overload dalam
pemakaian
 Jangan gunakan saklar yang ditempelkan pada meja
 Tidak kontak dengan pasien selama aliran listrik
mengalir
Transmisi infeksi
 Gunakan evakuator asap dengan pasokan nozzle
(semacam pipa) 2 cm dari area operasi
 Gunakan masker surgical dan proteksi mata saat
bekerja dengan lesi HPV
Luka mata
 Hindari terapi dengan elektroda dekat mata
 Gunakan pelindung kornea
Malfungsi pacemaker jantung dan
defibrilator

Pre operatif
 Pertimbangkan konsul ahli kardiologi
 Pertimbangkan terapi alternatif pada pasien tidak stabil
 Pertimbangkan mengubah pacemaker
 Pertimbangkan deaktifasi ICD secara magnetis selama bedah
elektrik
 Hindari memotong arus diluar RS
Operatif
 Gunakan elektrokauter skalpel Shaw atau forceps biterminal
 Pilih area jauh dari jantung
 Selalu cek pulsasi arteri perifer dan kesadaran
Post operatif
 Konsul ahli kardiologi untuk cek dan menyesuaikan advis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai