Anda di halaman 1dari 5

Electrocauter dan Electrosurgery

Kauterisasi
Bovie menemukan bahwa arus bolak balik berfrekuensi tinggi sebesar
250.000-2.000.000 Hz dapat digunakan untuk menginsisi atau
mengkoagulasi jaringan untuk mendapat hemostatis. Teknik ini pertama kali
dipopulerkan oleh Cushing dalam bedah syaraf dan digunakan juga pada
jenis operasi lain.
Bila arus tidak terhalang, maka eketroda aktif (misalnya ujug alat bedah
elektro yang kecil) bertindak sebagai pisau yang kurang menimbulkan
perdarahan. Sel pada ujung garis insisi akan terdisintegrasi, walaupun panas
menimbulkan luka bakar ringan, yang dapat memperbesar sensitivitas
terhadap infeksi.

Electrocauter

Listrik berfrekuensi tinggi dipergunakan untuk mengontrol perdarahan pada


waktu operasi. Searing (=cauterisasi=pembakaran) telah digunakan 2000
tahun yang lalu untuk menghentikan perdarahan pada luka menganga yaitu
dengan menggunakan gulungan kawat panas diletakkan pada luka tanpa
anasthesi/pembiusan.
Kauterisasi yaitu suatu pembakaran dengan menggunakan frekuensi listrik 2
Mhz, tegangan kurang atau sama dengan 15Kv. Ini menunjukan dasar
elektrokauter dan eletrosurgery.
Elektrocauter dan elektrosurgery keduanya berbeda dalam peralatan tetapi
menggunakan probe serta buttplate electrode yang sama. Sebelum
melakukan kauterisasai, mula-mula diolesi dengan pasta dipunggung
penderita kemudian buttplate electrode ditempatkan pada punggung
penderita yang sedang berbaring dan diusahakan agar kontak yang baik
dengan badan agar dapat terhindar dari bahaya syok. Apabila probe
dimasukan kedalam jaringan maka akan dilewati arus dengan frekuensi
tinggi sehingga diperoleh daya sekitar probe tersebut.
Power density pada probe = 3,3 x103 W/cm3
Frekuensi kawat pada probe = 5 Mhz.
Jaringan dengan 0,25 mm diameter terdapat 15W.
Power density dapat meningkatkan temperatur sekitar 800C
pada probe ; pada jarak 1,25cm dari probe terdapat 0,1C.

Penggunaan electrocauter
1. Tonsilektomi
Teknik ini memakai metode membakar seluruh jaringan tonsil disertai
kauterisasi untuk mengontrol perdarahan. Pada bedah listrik transfer energi
berupa radiasi elektromagnetik untuk menghasilkan efek pada jaringan.
Frekuensi radio yang digunakan dalam spektrum elektromagnetik berkisar
pada 0,1 hingga 4 Mhz. Penggunaan gelombang pada frekuensi ini
mencegah terjadinya gangguan konduksi saraf atau jantung.

Bahaya Penggunaan Electrocauter

Konsep mencapai hemostasis dengan panas akan kembali ke ratusan tahun.


Elektrokauter telah digunakan sejak akhir 1920-an untuk mengendalikan
perdarahan. Selama bertahun-tahun, elektrokauter telah menjadi fasilitas
yang sangat berharga yang banyak digunakan pada operasi. Aplikasi ini
dengan cepat berkembang untuk mendapatkan lapangan operasi berdarah
selama prosedur pembedahan.

Bahkan sayatan kulit dibuat dengan elektrokauter karena kecepatan nya,


rasa sakit sedikit dan hemostasis. Namun, penggunaan elektrokauter
disertai dengan bahaya tertentu untuk pasien, ahli bedah operasi dan staf
operasi. Bahaya ini termasuk luka bakar, listrik, kebakaran ruang operasi,
menghirup asap diatermi dan gen mutation.
Luka bakar akibat elektrokauter dapat terjadi di salah satu berikut:

v Sungsang dalam isolasi rangkaian listrik yang menyebabkan luka bakar di


lokasi kontak kulit selama aktivasi dari elektroda.

v Sebuah aktivasi yang tidak disengaja sirkuit sambil melakukan sesuatu


yang lain sehingga elektroda aktif beristirahat di hasil kulit pasien dalam
luka bakar.

v Cedera bakar yang diderita oleh ahli bedah atau staf operasi karena
kontak langsung dengan elektroda aktif, misalnya, tusukan pada sarung
tangan bedah.

v Terbakar pada kulit atau rongga (umbilikus misalnya, vagina) mungkin


terjadi dari penggunaan antiseptik terbakar seperti jika diatermi digunakan
sebelum mengering antiseptik keluar.

Dalam sehari, elektrokauter digunakan secara rutin di hampir semua bioskop


operasi. Meluasnya penggunaan zat berbahan alkohol untuk antiseptik kulit
serta membersihkan tangan secara signifikan meningkatkan risiko luka
bakar pada tim kesehatan karena penggunaan kauter yang berlebihan. Telah
diamati bahwa kauter kawat menghasilkan panas yang cukup panas untuk
memicu semua antiseptik berbahan alkohol bahkan jika mengandung 20
persen alkohol.

Meskipun risiko cedera iatrogenik bakar sangat tinggi selama kerja rutin
ruang operasi, hanya ada laporan kasus sesekali luka bakar parah akibat
penggunaan alkohol.
Dalam rangka mengurangi risiko cedera iatrogenik seperti itu, dianjurkan
bahwa setiap kali kauter digunakan dekat permukaan tubuh, penggunaanya
harus hati-hati dikeringkan.
Electrosurgery

Electrosurgery digunakan dalam operasi elektro diantara alat laboratorium


banyak lainnya, dimana arus listrik frekuensi tinggi digunakan untuk
memotong, menggumpal, mengeringkan atau jaringan berkilat. Saat
pembedahan dilakukan, sering terjadi kehilangan darah saat jaringan dan
pembuluh darah dipotong dan mengakibatkan pendarahan. Untuk
menghindari atau mengurangi kehilangan darah maka
digunakan electrosurgery.
Electrosurgery menggunakan arus listrik frekuensi 500 kHz untuk memotong dan
mengentalkan jaringan. Ketika arus listrik dilewatkan melalui jaringan, akan terjadi
pemanasan mengakibatkan evaporasi yang pada akhirnya akan menghancurkan
sel-sel. Dengan demikian, proses pemotongan, pembekuan dan dehidrasi sel-sel
darah dan jaringan dapat dilakukan dengan kehilangan darah yang minimal.
Electrosurgery dikembangkan oleh Dr William T. bovie, yang bekerja di Harvard dan
menghabiskan tiga belas tahun (1914-1927) mengembangkan perangkat ini.
Electrosurgery pertama kali digunakan pada tanggal 1 Oktober 1926 oleh Dr
Harvey Williams Cushing.
Electrosurgery digunakan ketika melakukan suatu operasi elektro dan beberapa
elektroda. Banyak bentuk seperti monopolar atau bipolar dapat digunakan sebagai
konfigurasi elektroda.

Electrosurgery terdiri dari sebuah unit utama, tempat pensil, elektroda pisau, dan
jarum elektroda halus, switch pensil dengan kontrol tangan, pedal kontrol kaki,
pasien non fleksibel, troli dan kabel 5 meter.
Electrosurgery harus disimpan pada suhu antara 0-5 derajat Celcius dengan
kelembaban 15-90%. Dan dapat terus menerus digunakan dalam suhu 10-14
derajat celcius. Untuk standar kualitas, pemasok unit harus bersertifikat ISO dan
CE.
Electrosurgery harus dipastikan bahwa jaringan yang dipotong dan dikeringkan
dengan cara yang terkontrol dan harus diperhatikan bahwa pembekuan dilakukan
pada tegangan rendah. Alat ini memungkinkan untuk digunakan oleh dua ahli beda.

Menggunakan electrode yg sama pd electrocauter tapi beda dalam


peralatan
Untuk memotong jaringan dilakukan gerak cepat 5-10 cm/s, untuk
mengurangi destruktif jaringan sekitar.
Biasa untuk operasi otak, limpa,kantong empedu, prostate dan seviks
Pada electrosurgery :
Jaringan yang terpotong dengan electrosurgery cepat mengalami gelembung.
Untuk memotong jaringan dilakukan gerakan cepat 5-10cm/detik dengan
tujuan agar supaya mengurangi destruksi jaringan sekitarnya.
Electrosurgery biasanya digunakan pada operasi otak, limpa, vesica felea
(kantong empedu), prostat dan serviks.

Anda mungkin juga menyukai