Anda di halaman 1dari 8

Short wave diathermy &

Arus Faradik
Sy. Gina Oktaviani (2011401036)
Short Wave Diathermy (SWD)
Short Wave Diathermy : 
Merupakan arus bolak balik dengan frekuensi tinggi.
SWD digunakan sebagai modalitas fisioterapi untuk
memperoleh pengaruh panas dalam jaringan lokal,
merileksasi otot, mengurangi nyeri dan meningkatkan
metabolisme sel-sel.
Short Wave Diathermy atau Diatermi Gelombang Pendek adalah
salah satu modalitas pemanasan dalam (deep heating) karena mampu
menembus jaringan dengan kedalaman sampai 4 – 5 cm, dimana
keadaan ini tidak dapat dicapai oleh alat pemanasan lainnya seperti :
Micro Wave Diathermy (MWD) maupun infrared. SWD cukup
efektif untuk terapi jaringan yang terletak lebih dalam / sulit
dijangkau oleh MWD maupun infrared. Transfer energi SWD melalui
mekanisme konversi, yaitu dari energi elektromagnetik menjadi
energi termal.

—Short wave diathermy


Prinsip fisis SWD
Pola pemanasan yang dihasilkan tergantung pada tipe SWD serta kandungan
air dan elektrolit dalam jaringan (jaringan berkadar air tinggi misalnya : otot,
kulit, darah, sedangkan jaringan berkadar air rendah misalnya : tulang dan
lemak).

Unit SWD dapat bersifat induktif dan kapasitif. Aplikator induktif memakai
kumparan induksi yang memberikan medan magnet untuk menginduksi medan
listrik yang sirkuler dalam jaringan. Dalam keadaan ini akan tercapai
temperatur yang lebih tinggi pada jaringan yang kaya air dengan konduktivitas
yang lebih tinggi. Aplikator bisa berupa kabel atau drum.

Jika memakai aplikator kapasitif, pasien ditempatkan di antara 2 lempeng


kondensor logam. Kedua lempeng dan bagian tubuh pasien bertindak sebagai
kapasitor (sebuah obyek yang menyimpan kandungan listrik), dan panas
dihasilkan melalui osilasi cepat dalam medan listrik dari lempeng yang satu ke
lempeng yang lain. Aplikator kapasitif akan menghasilkan temperatur yang
lebih tinggi pada jaringan yang miskin air.
Efek fisiologik pemanasan
Secara umum, efek fisiologik pemanasan meliputi :
• Hemodinamik·
• Meningkatkan aliran darah
• Mengurangi inflamasi kronik·
• Meningkatkan inflamasi akut
• Meningkatkan kecepatan hantaran saraf·
• Sendi dan jaringan ikat·
• Meningkatkan ekstensibilitas tendon
• Meningkatkan aktivitas kolagenase·
• Mengurangi nyeri
• Mengurangi kekuan sendi
• Dll.
Indikasi
Indikasi dan aplikasi klinik SWD
                SWD sering digunakan untuk kasus-kasus muskuloskeletal
(tendinitis, tenosinovitis, bursitis, kapsulitis, dll), nyeri (tengkuk,
punggung bawah, miofascial, neuralgia post herpetik, dll) arthritis,
kekakuan sendi, relaksasi otot dan inflamasi kronik. Dalam hal ini,
pemakaian modalitas pemanasan dalam dimaksudkan untuk
meminimalkan pemanasan di jaringan permukaan / superfisial (kutis
dan subkutis) serta memaksimalkan pemanasan pada jaringan yang
lebih dalam sehingga dapat tercapai pemulihan yang lebih cepat.
Untuk terapi, target temperatur biasanya 40-45 °C. Karena ambang
nyeri termal kira-kira 45 °C, persepsinya dapat dipakai untuk
memonitor intensitas pemanasan.
Kontraindiksi
               Perlu diperhatikan kontraindikasi pemakaian SWD, yaitu :
·         Kontraindikasi pemanasan secara umum :
·         Trauma akut, inflamasi
·         Gangguan sirkulasi
·         Edema
·         Scar yang besar
·         Gangguan sensibilitas
·         Keganasan
·         Gangguan kognitif dan komunikasi sehingga sulit melaporkan nyeri
·         Kontraindikasi SWD secara khusus :
·         Adanya logam (perhiasan, pacemaker, IUD, implant, dll)
·         Lensa kontak
·         Kehamilan dan menstruasi
·         Imaturitas tulang
• Faradisasi
Salah satu arus yang dapat digunakan untuk stimulasi elektrik
adalah faradic current atau arus faradik. Arus Faradik adalah arus bolak
balik yang tidak simetris yang mempunyai durasi 0,01 – ms dengan
freqkuensi 50 -100 cy/detik.

Tujuan nya adalah Membantu memberikan kemudahan kontraksi otot,


Mendidik kembali kontraksi otot dan membantu dalam memperbaiki perasaan
gerak dan Melatih otot-otot yang paralysis, baik anggota gerak atas maupun
anggota gerak bawah.

Anda mungkin juga menyukai