Anda di halaman 1dari 4

Short Wave Diathermy pengertian dan penjelasan

Short Wave Diathermy (SWD)

Short Wave Diathermy (SWD) adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan
yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Short Wave
Diathermy biasa disebut dengan Diathermy gelombang pendek. Berfungsi untuk
memanaskan jaringan dan pembuluh darah dengan gelombang pendek, sehingga peredaran
darah menjadi lancar.

Prinsip Kerja SWD


Gelombang radio dilemahkan saat melewati jaringan, tetapi sesungguhnya dapat
menembus jaringan sampai dalam tergantung dari jaringan yang dilewati, frekuensi dan
karakteristik dari aplikator. Aplikator induktif meningkatkan pusaran medan magnet di
jaringan, dan sebagai pengatur dan penghasil temperature tinggi di jaringan yang kaya akan
cairan, menginduksi dengan tinggi jaringan seperti otot. Kapasitator melengkapi aplikator
yang meningkatkan panas dari medan listrik. Temperatur maksimal cenderung muncul pada
jaringan yang kurang kandungan cairan seperti lemak, dan dapat memungkinkan untuk
membakarnya. SWD dapat meningkatkan suhu lemak subkutan sampai 15oC dan pada
kedalaman kedalaman 4-5 cm dengan panas 4oC- 6oC. Mesin SWD dapat menghasilkan
pulsa sama baiknya dengan Continous Wave output. CW SWD digunakan apabila tujuan dari
terapi adalah untuk memanaskan.
Mesin SWD pada dasarnya adalah sebuah radio transmitter yang dioperasikan seperti radio
transmiter lainya. Pasien diletakan mesin dan dilindungi dari luka dengan mengoperasikan
sirkuit dengan rangsangan
maksimum, seperti mesin automatis pada mesin SWD yang modern. Sekali rangkaian
maksimal dikerjakan, pergerakan mesin dapat mengurangi panas.
Ada beberapa jenis aplikator inductive. Drum aplikator terdapat pada container yang
kaku, yang mana beberapa diantaranya terhubung dengan penggantung untuk dilalui
mengelilingi region seperti bahu. Pada aplikator umumnya sudah tersedia, keset kaki semi
fleksibel mengandung coil yang terhubung dengan sebuah mesin swd. Pad dapat berdimensi
0.5x0.75 m dan sering digunakan pada low back pain. Kabel aplikator mengandung kabel
yang terbungkus karet yang digunakan dengan mengelilingi sekitar ekstremitas dan
mengelilingi seluruh tubuh. Untuk keamanan dari kabel dapat diganti dengan drums dan
pads.
Pada kebanyakan pengaturan kapasitas, pasien diletakan diantara dua elektroda.
Aplikator rectal dan vagina digunakan sebagai probe untuk pemanasan pelvis. Probe
diletakan dengan hati-hati, vaginal probe diletakan dibelakang servix pada fornix posterior
dan eksternal pad digunakan untuk melengkapi sirkuit. Probe yang di tahan oleh pasien dan
sekarang jarang digunakan meskipun dulu digunakan untuk penyakit pelvic inflamatori
disease, cronic prostatitis, dan mialgia dinding pelvis.

Efek Panas Penggunaan Diathermi


Kemampuan dari sebuah alat diatermi untuk menghasilkan panas di jaringan tergantung
dari besarnya energi yang dihasilkan dari panas. Untuk alat SWD yang berkerja kontinyu
energy panas yang dihasilkan berkisar anatara 55-500 W. Energi yang dihasilkan dari
diatermi sangat adekuat, karena kebanyakan SWD digunakan untuk meningkatkan suhu
dijaringan dengan terapi range yang ekfektif berkisar antara 40oC -44oC, energy yang
deperlukan berkisar antara 80-120 W. Meskipun range dari puncak arus energy yang
dihasilkan dari alat short wave diatermi berkisar antara 100-1000W, potensi dari
menghasilkan efek panas pada alat ini tergantung dari energy utama yang disalurkan ke
jaringan dengan secara berturut-turut. Seperti telah disebutkan diawal, energy utama tertinggi
yang dapat disalurkan pada pulsasi SWD (80W) lebih rendah dibandingkan dengan energy
yang dihasilkan dari pemakaian kontinyu SWD secara berkelanjutan untuk pengobatan.
Efek dari pemanasan SWD terhadap arus darah kulit pada manusia telah dipelajari di
Millard, yang menunjukan pembuangan dari sodium radioaktif meningkat sekitar 150 %
setelah pemaparan, yang dihasilkan dari rata-rata peningkatan suhu sekitar 5.3oC. Pada
penelitian yang sama rasio muscle –clearence meningkat sebesar 36%, dengan peningkatan
suhu otot sekitar 5.2oC. Pada penggunaan 2450 Mhz microwave diatermi menghasilkan
peningkatan aliran darah otot vastus lateralis sebesar 400%. Ini semua akan muncul setelah
pemaparan selama 8 menit dengan energi yang dihasilkan disesuaikan pada tingkat
kenyamanan pasien.
Efek dari penggunaan SWD pada sirkulasi lutut meningkat sebesar 100 %, sesuai
penelitian Harris mengenai clearance radio-sodium dari sendi lutut. Sama seperti penggunaan
SWD untuk pengobatan kronik rheumatoid di lutut menunjukan peningkatan sirkulasi sekitar
60%, yang mana pada kebanyakan pengobatan akut rheumatoid lutut didapatkan penurunan
dari sirkulasi. Penurunan ini di bandingkan dengan penurunan sirkulasi pada pengobatan
dengan hidrokortison. Haris mengatakan SWD dapat digunakan secara rasional pada
pemanasan ringan terapi di rematoid arthritis dengan inflamasi akut dari sendi.
Pada umumnya, energy dari medan elektromagnetik alat wave diatermi diikuti oleh
penigkatan panas pada organ dalam dibandingkan dengan penggunaan pada alat pemanasan
yang superficial. Logikanya pada pemilihan SWD atau MWD akan tepat ketika keinginan
hasil pengobatan untuk menigkatkan kelenturan jaringan kolagen yang dalam, penurunan
kekakuan sendi, menghilangkan nyeri yang dalam dan kekakuan otot, peningkatan aliran
darah dan diikuti dengan resulusi inflamasi.
Efek terapi dari diatermi dapat digunakan untuk pengobatan organ dalam maupun luar.
Nyeri: Penghilang nyeri menggunakan ShortWave diatermi berguna pada pengobatan
traumatic dan kondisi rematik yang mempengaruhi bagian permukaan dari otot, ligament dan
sendi kecil bagian permukaan. Penghilang nyeri juga dipengaruhi oleh hilangnya kekakuan
otot.
Keram Otot: Dapat di kurangi secara langsung menggunakan SWD atau dapat berkurang
karena hilangnya nyeri.
Penyembuhan Luka: Untuk memicu penyembuhan luka dari luka terbuka, dan meningkatkan
dari sirkulasi pembuluh darah kulit. Apabila ateriol ataupun capiler tidak dapat meningkat
secara signifikan maka pemanasan dapat diberikan pada bagian proximal luka yang masih
baik aliran darahnya.
Infeksi : Pengobatan SWD dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan
akibat infeksi dengan meningkatkan aliran darah pada daerah yang terkena infeksi. Ini akan
meningkatkan sel darah putih dan antibody untuk melawan organism infeksi
Fibrosis :Pemanasan telah terbukti dapat memperbaiki kelenturan jaringan yang mengalami
fibrosis, seperti pada tendon, kapsul sendi.
Efek Samping Penggunaan SWD
Beberapa pasien mungkin mengalami luka bakar dangkal. Karena terapi melibatkan
panas, maka penggunaannya perlu hati-hati untuk menghindari luka bakar, khususnya pada
pasien yang cedera dan telah terjadi penurunan sensitivitas terhadap panas. Selain itu,
diatermi dapat mempengaruhi fungsi alat pacu jantung dan pasien wanita yang menerima
perawatan di punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan aliran
menstruasi.

Hubungan SWD dengan TI


1. Dalam teknologi informasi terdapat komponen-komponen penyusun yang mebentuk suatu
system yaitu berupa INPUT, PROSES, dan OUTPUT
2. Demikian pula pada Short Wave Diathermy dimana terdapat ketiga komponen tersebut,
yaitu:
a. INPUT berupa energi listrik yang dialirkan dari power supply menuju oscilator.
b. PROSES berupa listrik yang dialirkan ke oscilator yang kemudian diubah
menjadi frekuensi gelombang.
c. OUTPUT berupa gelombang panas yang dikleuarkan melalui elektroda
dan rangkaian output lainnya.
Selain itu juga terdapat penerapan ilmu T.I lainnya seperti misalnya komponen TIMER pada
SWD dimana komponen ini memberikan informasi berupa waktu yang diperlukan untuk
penyinaran.

 Protap Pengoperasian Short Wave Diathermy


1. Tempatkan alat pada ruang tindakan.
2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan aksesoris (electrode)
4. Hubbungkan alat dengan terminal pembumian
5. Hubungkan alat dengan catu daya
6. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
7. Lakukkan pemanasan secukupnya
8. Atur tombol sesuai kebutuhan pelayanan
9. Lakukan test fungsi tombol emergenci stop
10. Jelaskan fungsi dan cara penggunaan tombol emergenci stop pada pasien.
11. Perhatikan protap pelayanan
12. Beritahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan di lakukan
13. Tentukan electrode yang akan di gunakan dan pasang pada alat.
14. Atur intensitas energi sesuai yang di perlukan
15. Tempatkan electrode pada obyek
16. Atur waktu penyinaran
17. Lakukan penyinaran. Perhatikan kondisi pasien
18. Setelah terapi selesai, kembalikan tombol intensitas energy keposisi
minimum/nol.
19. Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol ON/OFF ke
posisi OFF
20. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
21. Lepaskan kebel pembumian
22. Lepaskan electrode dan bersihkan
23. Bersihkan alat. Pastikan alat short wave diathermy dalam keadaan baik dan siap di
fungsikan pada pemakaian berikutnya.
24. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula dan Pasang penutup
debu
25. Catat beban kerja alat - dalam jumlah pasien

Anda mungkin juga menyukai