Anda di halaman 1dari 11

ULTRASOUND TERAPI

By : 1. M.Imamul Akbar
2. Qadri Rahmadani
Apa itu Ultrasound Terapi?
Terapi ultrasound (US) adalah salah satu jenis terapi
dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
yang menggunakan gelombang suara/ultrasound
dengan frekuensi gelombang suara yang tidak dapat
didengar oleh telinga manusia yaitu dengan frekuensi
>20.000 kali per detik/Hertz (Hz) untuk tujuan terapi
dalam bidang rehabilitasi muskuloskeletal. Terapi
ultrasound dapat mencapai kedalaman 2-5 cm dari
permukaan tubuh.
Prinsip kerja Ultrasound Terapi
Ultrasound terapi dapat memberikan efek termal atau efek pemanasan
dalam maupun superfisial, dan efek non termal (efek mekanik yang dapat
berfungsi untuk memasukan jenis obat tertentu, efek pemijatan dan efek
biologis yang dapat mempengaruhi proses yang terjadi di jaringan atau sel
sehingga dapat mempercepat terjadinya pemulihan atau regenerasi
jaringan). Efek terapi ini tentunya bergantung pada diagnosis penyakit
seseorang dan tujuan terapi yang diberikan dengan dosis yang berbeda-
beda untuk setiap individu.
APA INDIKASI TERAPI ULTRASOUND?
1. Pemendekan otot atau spasme otot.
2. Pemendekan jaringan lunak lain seperti kapsul sendi, ligamen, dan
tendon yang menyebabkan keterbatasan gerak sendi dan nyeri.
3. Peradangan sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
4. Nyeri sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
5. Luka yang sulit sembuh.
6. Trauma pada sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
7. Entrapment syndrome yaitu terjepitnya saraf tepi oleh jaringan lunak
pada sendi-sendi tertentu. Misalnya: Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
8. Stimulasi pertumbuhan tulang pada patah tulang.
9. Membantu memasukkan obat-obat topikal atau yang dioles sebagai
media transmisi terapi ultrasound sehingga obat-obat tersebut akan masuk
lebih dalam mencapai target terapi dan efektif. Terapi ultrasound jenis ini
disebut Phonophoresis.
10. Beberapa penelitian terbaru juga mengatakan terapi ultrasound dapat
membantu resorpsi penumpukan kalsium di tendon otot-otot bahu,
meskipun mekanisme kerja sebenarnya belum diketahui secara pasti.
APA KONTRAINDIKASI TERAPI ULTRASOUND?

Terapi Ultrasound merupakan salah satu jenis terapi yang relatif paling
aman dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Meskipun
demikian ada beberapa kontraindikasi untuk mendapatkan terapi ini.
Sebaiknya seseorang yang mempunyai kontraindikasi di bawah ini
memberitahukan kepada dokter atau fisioterapis sebelum mendapatkan
terapi ini. Kontraindikasinya meliputi:
1. Tumor atau kanker.
2. Kehamilan.
3. Menggunakan alat pacu jantung.
4. Menggunakan komponen plastik atau bahan methylmethacrylate cement atau sering
disebut joint cement pada daerah sendi sebagai prosthesis pada operasi penggantian
sendi.
5. Gangguan perdarahan terutama thrombophlebitis.
6. Terapi Ultrasound tidak boleh diberikan pada daerah mata dan organ reproduktif.
7. Pada penderita pasca operasi saraf tulang belakang atau HNP dengan metode
laminektomi di atas level L2, pada keadaan ini terapi ultrasound tidak diberikan dekat
atau pada area laminektomi karena saraf tulang belakang pada daerah ini lebih terbuka.
8. Pemasangan silikon pada payudara.
PROSEDUR TERAPI ULTRASOUND
1. Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman.
2. Dokter atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan diberikan terapi dan melakukan
wawancara kembali mengenai kelainan yang diderita dan kemungkinan kontraindikasi untuk
pemberian terapi dan riwayat alergi terhadap zat-zat tertentu yang dioleskan.
3. Dokter maupun terapis akan menjelaskan sekali lagi tujuan terapi ultrasound sesuai kondisi dan
keadaan seseorang, tiap individu berbeda.Dokter atau terapis akan membersihkan daerah yang akan
diterapi dari minyak ataupun kotoran yang menempel di kulit termasuk dari lotion atau obat-obat
gosok yang dipakai sebelumnya menggunakan kapas alkohol atau kapas yang diberi air.
4. Dokter atau terapis akan memposisikan bagian yang akan diterapi senyaman mungkin.
5. Dokter atau terapis akan melakukan pengaturan dosis alat ultrasound.
6. Dokter atau terapis akan memberikan gel di atas kulit yang akan diterapi ataupun obat-obatan topikal
tertentu dicampur dengan gel ultrasound pada terapi Ultrasound Phonophoresis, kemudian mulai
melakukan terapi dengan gerakan probe melingkar atau maju mundur pada daerah tersebut.
7. Bila terasa nyeri atau panas berlebihan saat terapi
berlangsung segera beritahu dokter atau terapis Anda.
8. Setelah selesai terapi, dokter atau terapis akan
membersihkan sisa gel atau obat-obatan topikal yang masih
tersisa pada daerah yang diterapi dan akan melakukan
peregangan pada daerah tersebut beberapa kali.
9. Dokter atau terapis akan kembali melakukan pemeriksaan
dan wawancara mengenai efek yang dirasakan setelah selesai
terapi.
EFEK SAMPING TERAPI ULTRASOUND
Secara umum terapi ultrasound sangat jarang menimbulkan efek samping, bila terjadi efek
samping, bersifat reversibel atau dapat kembali sempurna setelah terapi dihentikan atau
dalam waktu 2-3 hari. Efek samping yang dapat terjadi:
Panas yang dapat menimbulkan kemerahan pada kulit dan terasa perih.
1. Bertambah nyeri bila intensitas terapi yang diberikan terlalu besar dan teknik pemberian
terapi ultrasound stasioner atau tidak bergerak.
2. Pada pemberian terapi Ultrasound Phonophoresis menggunakan obat-obatan topikal
tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi berupa gatal dan kemerahan pada kulit.
3. Gel ultrasound sendiri sebagai media perantara gelombang ultrasound sebagian besar
berbahan dasar air sehingga tidak pernah menimbulkan reaksi alergi pada kulit, kecuali
ada beberapa gel ultrasound yang di dalamnya sudah mengandung obat tertentu atau
pengharum. Gel ultrasound yang ada di Indonesia berbahan dasar air dan tidak
mengandung zat aktif tertentu.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai