Anda di halaman 1dari 14

ULTRASOUND THERAPY

BAB I

INFORMASI DASAR

Definisi.
Definisi : Sound Wave atau Gelombang suara adalah getaran secara mekanik di dalam media elastik.
Gelombang Longitudinal ini dapat menyebabkan bergetarnya membrane tympanik. Mereka adalah getaran suara. Frekuensi
di bawah 20 Hz adalah subsonik, frekuensi di atas 20.000 Hz adalah ultrasonik. Daerah frekuensi ultrasound adalah
berhubungan dengan telinga manusia, ini sifatnya subyektif dan berubah-ubah tergantung yang bersangkutan. Ini
merupakan bukti dari kenyataan bahwadaerah dari suara yang dapat di dengar berkurang bersama umur.
Definisi : Ultrasound therapy atau terapi ultrasound adalah pengobatan medis dengan cara getaran mekanik dengan
frekuensi di atas 20 kHz.
Dalam praktek, frekuensi yang dipakai untuk pengobatan daerah antara 0,7 sampai 3 Mhz. tetapi beberapa alat ada yang
untuk diagnosis dan terapi yang menggunakan frekuensi antara 5 kHz dan 10 MHz.
Definisi : Ultrasonophoresis therapy atau terapi ultrasonoforesis adalah pengobatan medis dengan substansi medis
yang dimasukkan ke dalam tubuh dengan energi ultrasound.
Definisi : Ultrasound Diagnosis atau diagnosis Ultrasound adalah mengamati atau membaca bagian tubuh dengan
cara ultrasound tentang perubahan atau proses patologis.
Bila diinginkan, ini dapat digabung dengan berbagai arus listrik. Zona peka pada jaringan, yang agak mudah ditemukan
dengan cara ini, dapat dipergunakan sebagai titik aplikasi untuk pengobatan. Teknik nya akan diuraikan pada BAB III.

POKOK-POKOK FISIKA.
Buku ini berkaitan dengan standar manual pada ilmu fisika ultrasound. Hasil hanya akan diberikan untuk asal mula
dari rumus dan latar belakang informasi, literatur ilmu fisika yang berkaitan perlu di konsultasikan.

Pembangkit Ultrasound.

1. Mode pembangkit Ultrasound.


Sesuatu benda yang bergetar adalah sumber dari suara. Gelombang suara dapat juga dibangkitkan dengan berbagai
jalan, yaitu secara mekanik dengan garpu tala atau dalam pengobatan dengan cara electro acoustic transducers atau
pengantar suara dengan listrik.

2. Pengaruh listrik piezo / piezo electric.


Bila tekanan diterapkan pada kristal (quartz) dan pada beberapa materi polycrystaline seperti lead-zirconate-
titanate (PZT) atau barium titanate, muatan listrik berkembang pada permukaan luar dari benda itu. Ini disebut pengaruh
piezo-electric.
Pengaruh piezo-electric juga terlihat dalam tubuh manusia, terutama pada jaringan tulang, jaringan collagen, dan
protein tubuh. Mungkin wujud piezo-electric terlibat dalam pengaruh biologis ultrasound.

3. Pengaruh kebalikan piezo electric.


Pengaruh piezo-electric dapat dibalik. Dus bila substansi tersebut di atas di buka terhadap arus listrik bolak-balik,
mereka akan mengalami perubahan dalam bantuk frekuensi dari medan listrik arus bolak-balik. Materi ini kemudian
menjadi sumber suara.
Pada saat ini quartz, barium titanate, dan lead-zirconate-titanate (PZT) dipergunakan pembangkit ultrasound
melalui pengaruh kebalikan piezo-electric. Dua materi terakhir mempunyai keuntungan bahwa, karena sifat ferro electric
mereka, hanya voltase yang kecil yang dibutuhkan untuk meng-induksi energi acoustic / suara. Ini sebagai contoh, membuat
perubahan menjadi sesuatu di dalam sound head berlebihan, membuatnya menjadi lebih kecil. Quartz membutuhkan voltage
tinggi (beberapa kV). Dengan pertimbangan yang diperlukan transformer, treatment head menjadi relatif besar.
PZT lebih disukai barium-titanate oleh karena dia menahan sifat piezo-electric yang cukup sampai pada ambang
suhu tertinggi. PZT juga kurang peka terhadap kejutan mekanik.

Peralatan.
Instrumen ini terdiri dari pembangkit frekuensi tinggi. Ini dihubungkan dengan kristal (treatment head) piezo-
electric.
Gema frekuensi dari kristal sebahagian ditentukan oleh ketebalan materi piezo-electric (PZT) dan konsekuensinya
frekuensi dari ultrasound juga ditentukan olehnya. Selanjutnya ini berlaku bahwa sound head dan peralatan harus saling
disesuaikan, sehingga treatment head tidak dapat dipakai dengan sebuah peralatan ultrasound yang lain kecuali kalibrasi
dilakukan.
Pembaharuan teknis telah memecahkan masalah ini dalam sonopuls, dimana treatment head dipertukarkan antara
instrumen lain yang tipenya sama dan penyesuaian yang tepat dilakukan secara otomatis. (lihat gambar 1).
Sebagai hasil arus bolak-balik yang dipergunakan pada materi piezo-electric, ini membangkitkan gelombang suara.
Ini akan menyebarluaskan dalam media tetangga (yaitu jaringan). Karena materi piezo-electric membangkitkan gelombang
suara dengan dua arah, ultrasound akan memasuki treatment head (pengaruh rebound). Ini diartikan kecil karena udara ada
dalam treatment head.
Transducer juga menggetarkan ke samping (lateral), akibatnya energi ultrasound terbawa ke dinding samping
treatment head melalui pemasangan atau tempat transducer (radiasi dinding samping).
Pada treatment head sonopuls, radiasi dinding samping sudah dikurangi menjadi 10 mW/cm 2. Berbagai penulis
menyebutkan 100 mW/cm2 adalah nilai yang dapat diterima. Dalam memperpanjang waktu penggunaan radiasi dinding
samping ultrasound dapat memberikan timbulnya gejala-gejala pada tangan terapis. Perkembangan gejala-gejala ini
tergantung pada intensitas yang berlebihan pada dinding samping. Oleh karena itu nilainya harus diukur dan diuraikan untuk
peralatan ini.

Ultrasound Continuous (berlanjut) dan Pulsed (berdenyut).


Umumnya peralatan ultrasound dapat membangkitkan 2 (dua) energi ultrasound, yaitu berlanjut dan derdenyut.
Intensitas maksimum yang dapat diatur untuk mode berlanjut adalah 3 W/cm 2. Untuk berdenyut intensitas maksimal dapat
dinaikkan sampai 5 W/cm2 dalam berbagai instrumen.
Sonopuls membalikkan penyesuaian intensitas antara 0 dan 2 W/cm 2 untuk berlanjut dan 3 W/cm 2 untuk ultrasound
berdenyut. Denyut ultrasound mempunyai keuntungan bahwa perasaan panas ditekan, tambahan, mode ini mengijinkan
intensitas lebih tinggi, yang untuk penerapan ultrasound berlanjut dapat menyebabkan pengaruh yang tidak diinginkan.
Intensitas lebih tinggi mungkin penjelasan mengenai pengaruh non-panas yang terjadi pada terapi ultrasound berdenyut.
Juga karena denyut dari sinar ultrasound, pengaruh mekanik lebih pasti.

Periode Pengulangan Denyut (the pulsed repetition period).


Hampir semua instrumen ultrasound mempunyai frekuensi ulangan denyut tertentu 100 Hz mode denyut diatur
dengan duty (kewajiban/pertanggungjawaban), lama putaran denyut (cycle for pulsed duration), periode pengulangan
denyut, yaitu 1:5, 1:10, dan 1:20 (pulsed repetation period).

Gambar 1.1. Prinsip peralatan ultrasound.

Tabel 1.1 Contoh parameter ultrasound denyut dengan frekuensi denyut ulangan 100 Hz.
Ratio Pulse time (ms) Pulse pause (ms) Pulse repetition period (ms)
1:5 2 3 10
1 : 10 1 9 10
1 : 20 0.5 9.5 10

Daerah Radiasi Efektif (Effective Radiating Area = ERA).


Daerah radiasi treatment head (ERA) adalah parameter penting dalam menentukan intensitas. Karena elemen
piezo-electric tidak bergetar dengan bersamaan (beragam), ERA selalu lebih kecil dari daerah geometrik pada pengobatan.
Mengijinkan indikasi/petunjuk yang sebenarnya, intensitas dari instrumen, penentuan ERA sangat penting, karena
intensitas yang efektif (bermakna) tergentung padanya. Dosis ultrasound yang tepat tergantung sebahagian pada daerah
yang diobati dan ERA, alasan mengapa ERA harus diketahui. Oleh karena itu ERA harus di ukur dan di rinci (lihat gambar
1.2).

Gambar 1.2 kesan dari daerah geometrik, dan daerah ERA.

Tabel 1.2. Tabel ERA untuk sonopuls.


ERA Geometric area
1 MHz 5.0 cm2 6.2 cm2
0.8 cm2 1.4 cm2
3 MHz 5.0 cm2 6.2 cm2
0.5 cm2 0.7 cm2

SIFAT SINAR ULTRASOUND.


Pada sinar ultrasound, dapat dibedakan menjadi 2 daerah :
- Medan Dekat (Near Field) : Zone Fresnel.
- Medan Jauh : Zone Fraunhofer.

Karakter / ciri-ciri Medan Dekat :


- Wujud gangguan dalam ultrasound, yang membuat terjadinya dengan jelas variasi dalam intensitas.
- Tidak adanya pemisahan, kenyataannya ada sedikit pemusatan/ bertemu dalam satu titik sinar ultrasound.
Karakter / ciri-ciri Medan Jauh :
- Hampir tidak ada wujud gangguan, sehingga sinar suara adalah seragam dari intensitas perlahan-lahan menurun dengan
peningkatan jarak pada transducer.
- Sinar ultrasound mempunyai diameter yang lebih besar. Ukuran ini tergantung pada tipe sinar suara (berpisah atau
collimating).
- Penyebaran yang lebih besar energi suara karena kedua pemisahan dan kenyataan bahwa distribusi intensitas tegak lurus
terhadap sumbu longitudinal sinar suara menjadi lebih berbentuk bell (lonceng) (lihat gambar 1.4).

Gambar 1.3. persilangan longitudinal sinar ultrasound.

Gambar 1.4. persilangan transversal sinar ultrasound.

Panjang medan dekat tergantung dari diameter treatment head dan panjang gelombang. Dengan yang biasa
treatment head 5 cm2, medan dekat kira-kira 10 cm panjang pada 1 Mhz.
Pada 3 Mhz medan dekat adalah 3 kali lebih panjang karena panjang gelombang menurut pertimbangan lebih
pendek. Karena ke dalam pengaruh ultrasound terbatas, pengaruh pengobatan terjadi terutama pada medan dekat. Harus
diingat bahwa dalam zone fresnel wujud gangguan yang terjadi dalam sinar ulrasound hasil dari yang tidak sama jenis.
Wujud gangguan dapat menyebabkan puncak intensitas 5 – 10 kali lebih tinggi dari nilai yang diatur, pada beberapa kasus
dapat 30 kali lebih tinggi. Perilaku yang tidak sama jenis dari suara dinyatakan sebagai Beam Non-uniformity Ratio (BNR).

Nilai BNR.
Secara teori, BNR tidak dapat lebih kecil dari 4; yaitu harus selalu membatalkan puncak intensitas paling sedikit 4
kali nilai yang dipasang. Pada treatment yang di manufaktur (dibuat) baik, BNR berada antara 5 dan 6, tergantung pada
konstruksinya. Nilai BNR harus dinaikkan pada tretment head.

Tabel 1.3. Nilai BNR untuk sonopuls.


1 MHz treatment head 6.2 cm2 5.0 max
treatment head 1.4 cm2 5.0 max
3 MHz treatment head 6.2 cm2 6.0 max
treatment head 0.7 cm2 5.0 max

Lihat Gambar 1.5.

Untuk pengobatan yang aman, treatment head harus selalu bergerak sehingga energi ultrasound menyebar secara
tepat. Putaran dari treatment head dalam satu posisi saja harus ditolak, karena puncak intensitas dalam sinar suara biasanya
diposisikan simetris pada poros longitudinal treatment head 9disebut rotation symmetry). Putaran treatment head
menyebabkan puncak intensitas pada tempat yang sama, menghasilkan overdosis (dosis berlebih).
Dengan cara metode di bawah air, medan dekat dapat dihindari dengan mempertahankan jarak yang cukup pada
tubuh (panjang medan dekat), tergantung pada ukuran treatment head. Wujud gangguan medan dekat akan kemudian terjadi
di dalam air.
Kerugiannya adalah semakin besar diameter sinar ultrasound pada medan jauh, menyebabkan pengurangan energi
2
per cm . Aspek ini harus dipertimbangkan dalam menghitung dosis. Dengan aplikasi biasa terapi ultrasound, pemantulan
total tidak terjadi karena sudut perbatasan sangat lebar seperti tidak dilebihi di bawah kondisi normal.

Gambar 1.5.

Pemisahan sinar ultrasound.


Pemisahan sinar ultrasound terjadi hanya pada medan jauh. Pemisahan ditentukan oleh sudut dari pemencaran
(lamda) (lihat gambar1.3) menurut rumus/formula :
Sinar = 1.22 dimana,
λ = panjang gelombang
D = diameter treatment head.

Tabel 1.4. Sudut pemencaran pada 1 dan 3 MHz untuk berbagai kepala pengobatan.
5 cm2 1 cm2
1 MHz 4.2° 9.3°
3 MHz 1.4° 3.1°

Tadi sudah dikatakan bahwa medan dekat lebih pendek pada treatment head yang kecil, jadi tersebar pada daerah
luas. Akan jelas bahwa pemencaran sinar ditandai kurang dari 3 MHz.
PERWUJUDAN FISIKA TERJADI DALAM MEDIA.

Sifat dari Gelombang Ultrasound.


Ultrasound adalah sifat longitudinal (menurut panjangnya), yaitu arah dari propagasi (penyebaran) adalah sama
dengan arah getaran.
Gelombang longitudinal membutuhkan media elastik untuk penyebaran. Pada prinsipnya, setiap kali media adalah
elastis dengan pengecualian vacum. Gelombang elastis longitudinal (gelombang suara) menyebabkan kompresi dari
ekspansi media pada jarak ½ panjang gelombang membuat variasi tekanan dalam media (lihat gambar 1.6). dalam konteks
ini media adalah substansi kontek dan jaringan tubuh dimana energi ultrasound menyebar.

Gambar 1.6. Gelombang elastik dalam spring (per) dan liquid (cair).

Tabel 1.5. kecepatan propagasi (c), kepadatan massa (Q), dan panjang gelombang ( λ) pada ultrasound dengan frekuensi
1 MHz dan 3 MHz dalam berbagai media.
Medium c (m/s) Q (kg/m3) λ (mm) λ (mm)
1 MHz 3 MHz
Aluminium 5100 2.7 x 103 5.1 1.7
Blood 1566 1.0 x 103 1.57 0.52
Blood-vessel 1530 1.1 x 103 1.53 0.51
Bony tissue 3445 1.8 x 103 3.44 1.14
Skin 1519 - 1.51 0.5
Cartilage 1665 - 1.75 0.58
Air at 20°C 343 c.0012 x 103 0.34 0.11
Tendon tissue 1750 - 1.75 0.58
Muscle tissue 1552 1.0 x 103 1.55 0.52
Fatty tissue 1478 0.9 x 103 1.48 0.49
Water at 20°C 1492 1.0 x 103 1.49 0.5

Panjang Gelombang Ultrasound.


Ini dinyatakan oleh hubungan λ . f = c, dimana :
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
c = kecepatan propagasi (meter/detik).
Karena frekuensi dari alat sudah dipasang dan kecepatan propagasi ditentukan oleh media, panjang gelombang
juga tergantung pada yang terakhir.
Pada jaringan halus dan air, panjang gelombang pada 1 MHz adalah kira-kira 1.5 mm dan pada jaringan tulang
kira-kira 3 mm.
Pengaruh pada kecepatan propagasi dalam jaringan; pada 3 MHz adalah kecil. Dus, ada pengurangan linear dari
panjang gelombang yang kira-kira 0,5 mm pada jaringan lunak dan kira-kira 1 mm pada jaringan tulang.

Kepadatan Massa Media.


Kepadatan massa daripada media (Q) adalah parameter yang dinyatakan dalam kg/m 3. Bersama dengan rintangan
suara khusus (Zs) (spesific acoustic impedance) ini menentukan tahanan jaringan terhadap gelombang suara. Kepadatan
massa juga sebagian menentukan kecepatan propagasi (c). semakin lebih tinggi kepadatan massa. Semakin lebih tinggi
propagasi. (lihat tabel 1.5).
Nilai kepadatan massa dibutuhkan untuk menentukan rintangan acoustic khusus dan selanjtnya untuk pemantulan.

Specific Acoustic Impedance (Zs) atau Rintangan Khusus.


Karena rintangan suara khusus adalah materi parameter tergantung pada kepadatan massa dan kecepatan propagasi,
yaitu : Zs = Q . C.

Tabel 1.6. Rintangan suara khusus.


Medium Zs (kg/m3s)
Aluminium 13. .106
Blood 1.6 .106
Bone 6.3 .106
Blood-vessel 1.7 .106
Gel circa 1.8 .106
Skin circa 1.6 .106
Air 0.0004 .106
Muscle tissue 1.6 .106
Fatty tissue 1.4 .106
Water at 20°C 1.5 .106

Kompresi dan Ekspansi Media.


Media (jaringan) ditekan dan dikembangkan pada frekuensi yang sama seperti pada ultrasound, yaitu kira-kira
1.106 per detik. Perubahan hasil tekanan cukup besar. Sebagai contoh, pada intensitas 1 W/cm 2, variasi tekanan kira-kira 1.7
bar (pada 1 MHz dan c = 1500 m/s).
Pada panjang gelombang 1.5 mm, ini berarti tekanan miring 3.4 bar melewati jarak 0.75, dilihat dari kenyataan
bahwa titik ketinggian dan kerendahan tekanan adalah setengah (½) panjang gelombang terpisah.
Pada 3 MHz pada intensitas yang sama 1 W/cm 2 variasi tekanan adalah sama. Karena pengurangan sinar suara,
variasi tekanan menurun bersama kedalaman. Tetapi, karena gangguan medan dekat dari pemantulan pada berbagai tapal
batas, peningkatan yang besar pada tekanan dapat berkembang.

Pemantulan dan Pembiasan Suara.

Pemantulan Ultrasound.
Pemantulan terjadi pada tapal batas antara jaringan yang berbeda. Jumlah dari energi yang dipantulkan tergantung
pada rintangan suara khusus (Zs) dari berbagai media, menurut formula :
R = (Zs,1 – Zs,2)2 X 100%
(Zs,1 + Zs,2)
R = jumlah energi pemantulan (energi yang dipantulkan).
Formula ini dipergunakan pada sinar suara dengan pengaruh tegak lurus dimana Zs,1 adalah rintangan suara
khusus media 1 dan Zs,2 untuk media 2 pada permukaan tapal batas di ukur dari treatment head.
Dalam praktek, ini berarti bahwa pemantulan menurun pada perbedaan antara 2 rintangan suara khusus menjadi
lebih kecil. Dalam tubuh, pemantulan berarti terjadi untuk transmisi antara jaringan dan tulang (30%).
Rintangan suara khusus dari sound head sonopuls adalah sebahagian identik dengan media kontak (gelombang).
Akibatnya hampir tidak ada pemantulan antara media. Secara teori pemantulan antara aluminium dan media kontak kira-
kira 60%.

Tabel 1.7. Survei pemantulan dari beberapa tapal batas media.


Aluminium-air 100 %
Aluminium-contact medium 60 %
Treatment head-contact medium nll
Contact medium-skin 0.1 %
Skin-fatty tissue 0.9 %
Water-fatty tissue 0.2 %
Fatty tissue-muscle tissue 0.8 %
Muscle tissue-bone tissue 34.5 %
Skin-air 100 %

Pembiasan Ultrasonik.
Sebagai tambahan pemantulan, pengaruh yang tidak tegak (non-perpendicular incidence) gelombang suara
menyebabkan pembiasan dari sinar suara menurut formula :
n1,2 = c1
c2
c1 = kecepatan suara dalam media 1.
c2 = kecepatan suara dalam media 2.
Dimana n1, pembiasan mengambil tempat pada tegak lurus. Bila n, perubahan menjauhi dari tegak lurus. Hanya
yang terakhir yang cukup berarti karena penyimpangan dari sinar ultrasound mulai berjalan pararel dengan tapal batas
antara kedua media. Kecepatan suara dalam berbagai jaringan tubuh, sedemikian rupa agar pada aplikasi normal ultrasound,
sudut kritis tidak akan melebihi.
Pemantulan dan pembiasan tidak akan begitu berbeda pada 1 MHz dan 3 MHz, karena kepadatan massa dari
berbagai jaringan adalah tetap dan pengaruh dari frekuensi suara pada kecepatan propagasi adalah kecil.

Berhamburannya Ultrasound.
Berhamburannya ultrasonik dalam tubuh terjadi karena 2 perwujudan :
- Penyebaran dalam medan jauh.
- Pemantulan.
Terutama karena pemantulan, sinar ultrasound dapat menyebar dalam tubuh, sehingga pengaruh dapat berkembang
tidak hanya pada arah sinar suara, tetapi juga diluarnya (lihat gambar 1.7).
Seperti ditunjukkan sebelumnya, pemantulan perlu dipertimbangkan hanya bila daya pemantulannya yang tinggi,
yaitu materi atau substansi seperti metal, udara dan jaringan tulang ditaruh pada sinar ultrasound.
Ditambahkan, harus diingat bahan ultrasound hampir tidak dapat meninggalkan tubuh sebagai hasil pemantulan
dari udara, yang berdiri sendiri 100% (lihat tabel 1.7). total dosis ultrasound yang diterapkan pada tubuh dijadikan dalam
bentuk energi lain. Pengecualian adalah pada metode di bawah air, dimana energi dapat meninggalkan tubuh.

Gambar 1.7. Berhamburnya sinar ultrasound karena pemantulan.

Bila sinar ultrasound memukul jaringan tulang, jumlah pemantulan kira-kira 30%. Kemudian sinar ultrasound
dikurangi oleh penyerapan energi, tergantung pada ketebalan dari lapisan jaringan sekitarnya (seperti jaringan otot). Energi
yang dipantulkan memasuki lagi jaringan original dan akan dikurangi lagi oleh penyerapan. Pada tapal batas antara kulit dan
udara hampir pemantulan lengkap (semua) terjadi, dan diulangi lagi. Pemantulan sinar terulang lagi (reborned) antara
jaringan tulang dan udara. Hal yang sama mungkin betul bahwa 70% energi suara di propagasi dalam jaringan ini pada
perhitungan penyerapan yang tinggi terhadap energi ultrasound (lihat gambar 1.7).

Gangguan Ultrasound.
Gangguan gelombang ultrasound terjadi karena 2 perwujudan :
- Gangguan sinar ultrasound dalam medan dekat menjadi paling sedikit peningkatan 4 lipatan lokal dalam intensitas
dibandingkan dengan nilai pasang pada instrumen (lihat nilai BNR).
- Perwujudan gangguan sebagi hasil pemantulan, pengaruh dan pemantulan sinar suara dapat tumpang tindih, menjadi 2
(dua) gerakan gelombang yang dapat mengurangi atau menunjukkan satu sinar lain. Hasil gangguan dalam peninggian
menjadi peningkatan intensitas sinar suara. (lihat gambar 1.8).
Dalam praktek, masalah yang timbul hanya bila lapisan jaringan meluas ke bawah ke tulang adalah tipis atau
meyerap sedikit energi suara. Dalam hal ini untuk pengobatan dekat daerah pergelangan tangan, kaki, patella, dan lokasi
yang serupa.
Terutama pada aplikasi ultrasound berlanjut; wujud ini menyebabkan irritasi (gangguan) pada periosteum dengan
perasaan panas dan atau sakit. Ini sekali lagi menggambarkan pentingnya gerakan dari treatment head.

Gambar 1.8. Gengguan oleh pemantulan.

Penyerapan dan Penembusan Ultrasound.


Sewaktu energi ultrasound (mekanik) menembus ke dalam jaringan tubuh, pengaruh biologi dapat diharapkan
terjadi bila energi diserap oleh jaringan. Karena intensitas gelombang suara akan menurun sewaktu mereka menembus lebih
lanjut ke dalam jaringan. Penyerapan energi ultrasound oleh jaringan biologik beragam. Angka penyerapan (a) dipergunakan
sebagai ukuran dari penyerapan berbagai jaringan. Penyerapan tergantung pada frekuensi. Pada frekuensi rendah,
penyerapan dalam jaringan adalah lebih rendah daripada untuk frekuensi tinggi. Hubungan ini adalah linear terhadap
jaringan, kecuali tulang antara 1 dan 10 MHz.
Karena itu, selalu ada hubungan antara frekuensi, penyerapan dan kegiatan pada kedalaman ultrasound. Pada pengaruh,
angka penyerapan bersama dengan pemantulan menentukan penyebaran ultrasound dalam tubuh. Untuk ultrasound,
disamping yang lain, formula berikut berlaku. Formula adalah benar untuk ultrasound terdiri dari gelombang longitudinal
dengan pengaruh tegak lurus pada jaringan jenis yang sama ;
I(x) = I0.eax
I(x) = Intensitas dalam W/cm2 pada kedalaman X cm.
I0 = Intensitas dalam W/cm2 pada permukaan tubuh tetapi di dalam jaringan tubuh.
e = 2.7 (dasar dari sifat logaritma).
a = Angka penyerapan (cm-1).
Dari formula ini muncul bahwa intensitas ultrasound pada kedalaman tertentu, tergantung pada angka penyerapan
(a).

Tabel 1.8. Angka Penyerapan (a) pada 1 dan 3 MHz.


Medium Absorption Coeficient (a)
1 MHz 3 MHz
Blood 0.028 0.084
Blood-vessel 0.4 1.2
Bony tissue 3.22
Skin 0.62 1.86
Cartilage 1.16 3.48
Air (20°C) 2.76 8.28
Tendon tissue 1.12 3.30
Muscle tissue 0.76 2.28 Sound beam perpendicular to tissue.
0.28 0.84 Sound beam parallel to tissue.
Fatty tissue 0.14 0.42
Water (20°C) 0.0006 0.0018
Nerve tissue 0.2 0.6
Dari tabel itu, muncul bahwa 2 (dua) nilai dipergunakan untuk penyerapan dalam jaringan otot. Perbedaan yang
jelas disebutkan oleh arah dari sinar suara dalam hubungannya dengan serabut otot. Selama inilah yang sangat biasa
diaplikasikan pada praktek ultrasound. Nilai terakhir berlaku bila sinar suara berjalan paralel dengan serabut otot. Pada
kasus terakhir penyerapan hampir faktor 3 lebih kecil. Nilai praktek hubungan dengan penyerapan adalah ½ nilai kedalaman
(D1/2).
Definisi : Setengah nilai kedalaman, dalam jarak, dalam arah dan sinar suara dimana intensitas pada media tertentu
menurun dengan setengah.
Setengah nilai kedalaman (D1/2) yang ditentukan oleh angka penyerapan dapat dihitung dengan formula : Setengah
nilai kedalaman = o.bq/a.

Tabel 1.9. Setengah nilai kedalaman (D1/2) berbagai media.


1 MHz 3 MHz
Bone tissue 2.1 mm -
Skin 11.1 mm 4 mm
Cartilage 6 mm 2 mm
Air 2.5 mm 0.8 mm
Tendon tissue 6.2 mm 2 mm
Muscle tissue 9 mm 3 mm Sound beam perpendicular to tissue.
24.6 mm 8 mm Sound beam parallel to tissue.
Fatty tissue 50 mm 16.5 mm
Water 11500 mm 3833.3 mm
Hanya nilai yang cukup berarti dalam praktek yang dimasukkan dalam tabel.
Sampai sekarang pada umumnya menduga bahwa setengah nilai kedalaman untuk jaringan otot adalah kira-kira 3
cm. ini adalah benar bila sinar suara berjalan paralel dengan serabut otot, yang dalam praktek hampir tidak ada. Bila sinar
suara tegak lurus dengan serabut otot yang umumnya demikian, selama pengobatan.
Setengah nilai kedalaman ditentukan adalah 0.9 cm. akibat dari penyerapan yang lebih besar adalah bahwa
kegiatan dalam kedalaman berkurang.
Tambahan, dapat dilihat bahwa banyak energi ultrasound diserap dalam jaringan tendon dan kartilago. Mungkin inilah
penjelasan dari adanya hasil pengobatan yang disenangi pada pengobatan jaringan ini.
Kedalaman terbesar, dimana pengaruh pengobatan masih diharapkan, disebut : Kedalaman Penembusan (p).
Inilah titik dimana 10% intensitas suara yang digunakan tetap tinggal. Perlu dicatat bahwa nilai ini hanya merinci
kedalaman, bahkan intensitas lokal ultrasound. Intensitas ultrasound pada kedalaman penembusan menentukan apakah
pengaruh pengobatan betul-betul tidak ada lagi hasilnya pada kedalaman ini.
Nilai dari p diperkirakan oleh : p = z.3/a.

Tabel 1.10. Kedalaman penembusan pada beberapa media.


1 MHz 3 MHz
Bone tissue 7 mm -
Skin 37 mm 12 mm
Cartilage 20 mm 7 mm
Air 8 mm 3 mm
Tendon tissue 21 mm 7 mm
Muscle tissue 30 mm 10 mm Sound beam perpendicular to tissue.
82 mm 27 mm Sound beam parallel to tissue.
Fatty tissue 165 mm 55 mm
Water 38330 mm 12770 mm

MEDIA KONTAK.
Seperti terlihat pada Bab III, perlu memakai media kontak antara treatment head dan tubuh agar dapat
memindahkan energi ultrasound ke tubuh. Udara sama sekali tidak cocok sebagai media kontak karena hampir semua
pemantulan dari ultrasound. Air, bagaimanapun, adalah media kontak yang baik dan murah. Bila air dipakai media kontak,
harus dihilangkan gasnya dengan mendidihkan (merebus) selama mungkin, beberapa hal sebaiknya disterilkan, untuk
pengobatan luka terbuka. Dengan menghilangkan gas, penampungan gelembung udara pada treatment head dapat dicegah.
Dalam praktek, gel, minyak dan salep, kadang-kadang dengan substansi lain ditambahkan (ultrasonophoresis) dipakai
sebagai tambahan dalam air.
Dalam urutan sembarangan, persyaratan berikut dapat diuraikan untuk media kontak :
Media kontak harus ;
- Steril, bila ada resiko (perpindahan) infeksi).
- Tidak terlalu cair (kecuali metode dalam air).
- Tidak terlalu cepat diserap oleh kulit.
- Tidak dapat menyebabkan kotoran berarti.
- Bebas dari pendinginan berarti atau pengaruh iritasi pada kulit.
- Lembab karena kimia.
- Murah.
- Subsidi dengan sifat program yang baik.
- Bebas gelembung udara.
- Tembus pandang.
- Bebas mikroorganisme atau jamur.

SIFAT PROPAGASI MEDIA KONTAK.


Dalam propagasi (penyebaran) energi ultrasound pada tubuh, berbagai media permukaan tapal batas diatasi, seperti
dari plat transducer ke media kontak dan dari media kontak ke tubuh untuk transmisi antara dua media disebut. Faktor
transmisi diuraikan yang menunjukkan bagian ebergi yang dipindahkan.
Intensitas ultrasound ditunjukkan pada alat diuraikan untuk air pada 5 mm dari treatment head. Dalam aturan
jempol satu menganggap 100° transmisi atau pemindahan ultrasound di dalam jaringan tubuh.
Menurut data arus pada kehilangan perpindahan (transmission losses) di dalam substansi kontak, bell yang dipakai
sekarang sebagai media kontak tidak mempunyai pengaruh yang berarti pada sejumlah energi yang mencapai tubuh.

BAB II

PENGARUH BIOFISIKAL ULTRASOUND.

Pendahuluan.
Pengaruh ultrasound belum seluruhnya jelas. Yang jelas, bagaimanapun, bahwa aplikasi ultrasound pada jaringan
biologi mempunyai sejumlah pengaruh. Pertimbangan pertama dengan ultrasound adalah bahwa betuk terapi mekanikal. Ini
juga bukti bahwa energi mekanikal dapat dirubah menjadi energi panas, sebagai contoh, tetapi ini adalah konsekuensi dari
pengaruh mekanikal ultrasound.
Pengaruh dari 1 MHz dan 3 MHz mungkin tidak berbeda, tetapi pengaruh tertentu mungkin lebih ditekankan pada
masing-masing frekuensi.
Tahun 50-an Pohlman menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lain diamati untuk ultrasound 1 MHz dan 10 MHz.
Sifat khusus ultrasound pada 3 MHZ adalah agak lebih besar pengaruh mekanik dan penyerapan yang lebih tinggi energi
ultrasound pada permukaan lapisan jaringan (lihat tabel 1.7 dan 1.8). ini juga menyayangkan jaringan yang lebih dalam,
karena intensitas menurun sangat besar sebagai konsekuensi dari penyerapan yang lebih besar.

Pengaruh Mekanikal.
Pengaruh pertama yang terjadi dalam jaringan tubuh sebagai hasil ultrasound adalah sifat atau bentuk mekanikal.
Getaran suara membutuhkan media elastis dapat dibentuk untuk propagasinya. Dalam prinsip, suatu media kecuali vacum
dapat dibentuk. Getaran ultrasound menyebabkan komposisi atau tekanan dan ekspansi (perpanjangan) dalam jaringan pada
frekuensi yang sama seperti ultrasound, menjadi berbagai tekanan dalam jaringan. Maka pengaruh mekanikal juga disebut
mikro masase.
Pada 3 MHz tekanan maksimal dan minimal lebih dekat bersama, daripada 1 MHz karena panjang gelombang
menurun pada kira-kira 0.5 mm.
Karena pemantulan dalam sinar suara daripada tapal batas antara jaringan, intensitas dalam W/cm 2 mungkin naik,
sehingga variasi tekanan yang terbesar terjadi pada tapal batas antara dua media yang berbeda. Maka dapat dianggap bahwa
paling menonjol pengaruh pengobatan terjadi pada tapal batas terapi ultrasound disebut juga terapi permukaan tapal batas
(therapy of boundary surfaces).
Perbedaan ini mempunyai konsekuensi berikut :
- Perubahan dalam volume sel-sel tubuh pada urutan 0.02%.
- Perubahan penerobosan sel dan membran jaringan.
- Memperbaiki pergantian produksi metabolik.
Mikro masase adalah yang sangat penting dalam penyembuhan semua pengaruh terapi ultrasound disebabkan
olehnya.
Pengaruh ini terjadi dengan keduanya yaitu energi ultrasound berlanjut dan berdenyut. Tergantung kepada
intensitas yang dipakai untuk pengobatan, pengaruh ini mempunyai pengaruh yang disenangi atau tidak disenangi pada
jaringan. Pengaruh yang tidak disenangi akan dibahas pada paragraf pengaruh-pengaruh lain.

Pengaruh Panas atau Suhu.


Mikro masase pada jaringan menjadi pembangkit gesekan panas. Pengaruh panas sering diuraikan dalam literatur
dan adalah pengaruh yang terbaik ultrasound. Jumlah panas yang dibangkitkan berbeda pada berbagai jaringan. Tergantung
sejumlah faktor, sebagian dapat disesuaikan, yaitu bentuk ultrasound (continuous atau pulsed), intensitas dan lama
pengobatan. Tambahan, angka penyerapan berperankan bagian penting (lihat tabel 1.8).
Lehmann menyatakan bahwa suhu dalam jaringan otot naik 0.07°C per detik untuk ultrasound berlanjut pada 1
W/cm2.
Nilai ini telah dihitung untuk otot phantom, yaitu seperti tanpa pengaruh pengatur dari aliran darah. Karena itu ini
muncul menunjukkan nilai peningkatan suhu maksimum dalam jaringan otot. Dalam situasi pengobatan melibatkan
ischemia, seperti kenaikan yang berarti suhu dapat meningkat dan menjadi pengaruh yang tidak disukai.
Dalam studi pada bagian medial lutut babi, penulis menunjukkan bahwa kenaikan suhu pada bagian yang lemak relatif kecil
dibandingkan dengan struktur sendi yang lebih dalam. Untuk ultrasound berdenyut pada 1,5 W/cm 2 untuk menit dengan plat
transducer 12,5 cm2, rata-rata kenaikan suhu pada kapsul adalah 6,3 °C, pada jaringan lunak 3,3°C. Pada meniskus medial
memperlihatkan peningkatan rata-rata 8,2°C, sedangkan pada jaringan tulang peningkatan suhu 9,3°C.
Pengukuran pada anjing telah memperlihatkan bahwa suhu dalam sumsum tulang meningkat 0,4°C pada dosis 0,5 W/cm 2
ultrasound berlanjut, dan 5°C untuk 2,5 W/cm 2. Ultrasound berlanjut, pada kedua kasus diterapkan selama 5 menit (Payton
et.al, 1975).
Panas terutama dibangkitkan pada tempat pemantulan ultrasound. Pemantulan terjadi terutama pada tapal batas
antara jaringan dengan rintangan akustik khusus yang berbeda. Karena pemantulan ini, wujud gangguan dapat
menghasilkan menjadi peningkatan dalam intensitas. Pemantulan terjadi terutama pada jaringan tulang (35%).
Pembangkitan panas sebagai hasil dari peningkatan dalam intensitas ditandai dalam periosteum dan menjadi kian
menjadi sakit pada periosteal. Masalah ini kurang jelas bila energi ultrasound berdenyut yang dipakai, karena panas yang
dibangkitkan adalah seluruh atau sebagian disebarkan antara denyut-denyut. Dus, pengaruh panas adalah rendah.
Ringkasan :
- Karena perbedaan dalam angka penyerapan.
- Sebagai hasil pemantulan pada batas jaringan, dan
- Sebagai konsekuensi dari puncak gangguan dan tempat rendah (trough).
Pembangkitan panas pada medan ultrasound tidak beragam. Dengan menjaga treatment head dalam gerakan, usaha
dibuat memperkecil ketidak seragaman ini. Distribusi panas dalam berbagai jaringan terbaik dibandingkan dalam bentuk
pengobatan lain seperti shortwave therapy dan thermotherapy. Panas dibangkitkan terutama dalam jaringan tulang,
kartilago, tendon, jaringan otot dan kulit. Karena ultrasound hampir paralel, daerah dimana pengaruh panas terjadi, akan
memperkirakan pada treatment head (ERA). Bila panas diharapkan mempunyai pengaruh yang disenangi suhu diijinkan
pada penyembuhan cidera dalam jaringan tersebut diatas. Sangat penting mengetahui bahwa pasien pada umumnya
merasakan pengaruh panas yang kecil. Pada intensitas tinggi (lebih dari 2 W/cm 2) dan dengan bentuk ultrasound berlanjut,
peningkatan yang berarti didalam sirkulasi darah menghasilkan agar supaya menjaga suhu badan setetap mungkin. Telah
dicatat bahwa intensitas yang lebih rendah dapat juga memperbaiki sirkulasi. Mekanisme terlibat akan diatasi kemudian.
Panas yang berarti sebagai bagian dari fungsi ultrasound sudah di asses (diperiksa) dengan berbagai cara.
Banyak penyakit yang didampingi oleh gangguan sirkulasi. Tubuh sering tidak dapat menyebarkan panas yang
dibangkitkan dengan ultrasound. Ini menjadi meningkatkan suhu yang dapat mempunyai pengaruh yang merugikan pada
penyakit.
Pada kasus cedera akut, seperti keseleo pergelangan kaki, panas yang dibangkitkan (kombinasi dengan urutan atau
gangguan mekanikal) dapat mempunyai pengaruh yang merugikan dalam menyembuhkan pembuluh darah. Pendarahan
dengan mudah dapat terjadi. Karena itu dinasehatkan menunggu beberapa hari sebelum terapi ultrasound lokal dimulai pada
kasus itu. Dari sudut reumatologis peningkatan telah ditampilkan tentang konsekuensi naiknya suhu pada intra-artikular
(dalam sendi).
(Panas dibangkitkan dalam arthritis didapat mempunyai pengaruh noxious atau merusak struktur dalam sendi,
terutama sendi kartilago. Jaringan kolagen dalam hyaceline cartilago dimusnahkan dan diganti oleh jaringan colagen
dalam. Enzyme collagenese memulai proses, enzymese lain menjadi terlibat dalam menghancurkan sendi. Kelainan sendi di
dalam mana proses terutama manifestasi peradangan dari sendi termasuk rheumatoid arthritis dan arthrosis kadang
dikarakterkan oleh synovitis).
Kesimpulan dari penemuan ini adalah bahwa tinggi ultrasound menghasilkan peningkatan suhu dalam sendi adalah
kontra-indikasi, terutama dalam kelainan dimana sudah lebih tinggi dari normal. Pertanyaan yang menarik timbul apakah
sesuatu diketahui tentang pengaruh panas pada jaringan collagen selain dari hyalin cartilago. Viidik et.al menyatakan bahwa
dibawah pengaruh panas, melunakkan jaringan collagen pada tendon dan kapsul sendi dapat terjadi, menjadi
hypermobilitas.
Muatan dari jaringan baru dibentuk hanya dapat menjadi optimum bila kinesitherapy khusus juga diberikan.
Malahan tidak benar untuk menolak bahwa panas dibangkitkan mempunyai suatu nilai. Lehmann memperlihatkan
bahwa naiknya suhu adalah faktor yang penting dalam mengembangkan proses fisiologi.

Pengaruh Biologis.
Seperti dinyatakan, pengaruh terapi ultrasound adalah semua hasil dari mikromasase (pengaruh mekanikal).
Tergantung pada bentuk, berlanjut atau berdenyut. Mikromasase ini menghasilkan dalam hal lebih banyak apakah panas
(thermal) atau pengaruh lain. Pengaruh biologis berikut dapat dilihat sebagai jawaban (respon) fisiologis terhadap
mekanikal dan pengaruh panas tersebut.
Ultrasound energy

Micromassage
(mechanical Heat (thermal)
effect)

- Memperbaiki sirkulasi darah.


- Relaksasi otot.
- Peningkatan penembusan membran.
- Peningkatan kekuatan regenerasi jaringan.
- Pengaruh pada saraf perifer.
- Pengurangan sakit.
- Pengaruh lain-lain.

Perbaikan Sirkulasi darah.


Kemungkinan perbaikan sirkulasi darah dengan cara ultrasound disebut pada banyak publikasi. Penyerapan energi
ultrasound menghasilkan pengaruh panas, dimana tubuh menjawab dengan vasodilatasi. Penting untuk diingat bahwa
pengaruh panas tidak terbatas pada ultrasound berdenyut, ada juga pengaruh panas, walaupun lebih kecil. Vasodilatasi yang
terjadi sebagai hasil pengobatan dengan ultrasound. Sebagian dapat dianggap sebagai tindakan melindungi bertujuan
menjaga suhu tubuh di dalam batas sesempit mungkin.

Vasodilatasi disebabkan oleh :


- Melepaskan penguat jaringan, ini adalah konsekuensi kerusakan seluler hasil dari getaran mekanikal.
- Rangsangan, mungkin langsung (myelin tebal). Jaringan saraf afferen. Menjadi post-exitatory depression (depresi setelah
rangsangan) dari kegiatan orthosympathetic.
- Pengurangan tonus otot sebagai akibat mekanisme tersebut di atas.

Walaupun beberapa penulis telah merekomendasikan pengaruh refleks ultrasound. Belum jelas jaringan afferen apa
yang dirangsang.
Peningkatan tonus otot menjadi rintangan sirkulasi darah, dengan peningkatan yang serentak dengan energi
membutuhkan jaringan hipertonik. Dus, konsentrasi dari rangsangan jaringan meningkatkan cukup cepat, menjadi
peningkatan nociceptive afferen kegiatan serabut saraf tipis.
Konsekuensi ini adalah : peningkatan sakit, peningkatan tonus (jaringan) otot dan selanjutnya gangguan dari
sirkulasi. Memutuskan lingkaran setan (vicious circle), perbaikan sirkulasi adalah langkah yang paling penting menuju
penyembuhan. Kemungkinan untuk perbaikan sirkulasi darah melalui rute (jalan) refleks, menggunakan ultrasound, telah
didemonstrasikan oleh Becker dan yang lain-lain. Dia menjelaskan perbaikan sirkulasi, terutama pada pembuluh darah acral
panas dengan kelainan vaskular, sebagai konsentrasi terapi ultrasound segmental.
Pohlmann merekomendasikan rutin, termasuk terapi segmental pada rencana pengobatan sebagai tambahan
pengobatan lokal kelainan tersebut. Dalam literatur, ini berhubungan hampir semata-mata pada aplikasi vertebral, walaupun
lokalisasi lain juga berguna. Lota menguraikan pengaruh lain ultrasound pada intensitas rendah (0,5 – 1 W/cm 2) pada
sirkulasi darah perifer, dan pada suhu kulit dan otot. Pengaruh pada kedua tempat terapi lokal dan segmental (paravertebra)
direkam.
Pada kesimpulan dicapai bahwa aplikasi berlanjut pada hanya 1 W/cm 2 menghasilkan kedua perbaikan sirkulasi
darah dan naiknya suhu pada kulit dan otot pada aplikasi lokal. Aplikasi paravertebral menghasilkan perbaikan sirkulasi
pada kulit.
Sebaliknya, pengaruh ultrasound pada pembuluh darah telah terjadi pokok permasalahan kontroversial. Beberapa
penulis mengamati adanya vasodilatasi, sedangkan lainnya vasokonstriksi. Dalam studi yang menonjol oleh Hogan et.al.
kebanyakan sinar di kontakkan atau disenangi yang lebih berarti yang muncul sebagai hasil kontroversial yang diberikan
oleh penulis lain. Dijelaskan bahwa pengaruh ultrasound (arteriali pada otot skeletal atau rangka) biasanya menjadi
vasokonstriksi. Satu perwujudan yang diuraikan oleh penulis sangat menarik.
Umumnya pada jaringan, arterioli tidak dalam keadaan istirahat di bawah kondisi fisiologis normal, tetapi
menunjukkan gerakan peristaltik lambat (2 – 3 per menit). Pada aplikasi ultrasound berdenyut (pulsed) frekuensi dari
mobilitas vaskular terlihat menarik besar-besaran (sampai 31 per menit). Penemuan yang menarik bahwa frekuensi gerakan
vaskular hampir tidak menaik (7 – 8 per menit) pada pemanasan jaringan biasa.
Penulis menunjukkan bahwa gerakan dinding arteriolar adalah lebih penting untuk nutrisi atau gizi dari jaringan
daripada dilatasi arteriolar sendiri.

Relaksasi Otot.
Dalam paragraf terdahulu telah ditunjukkan bagaimana perbaikan sirkulasi darah menjadi relaksasi otot karena
iritasi jaringan dapat dibawa terus. Tambahan, mungkin bahwa ultrasound secara langsung merangsang serabut saraf afferen
dan relaksasi otot adalah konsekuensi dari depresi setelah rangsangan dari kegiatan orthosympatik.

Peningkatan Penembusan Membran.


Getaran ultrasound telah ditemukan meningkatkan penembusan membran. Pengaruh ini terlihat pada kedua
aplikasi ultrasound berlanjut dan berdenyut. Sebagai hasil getaran mekanikal, cairan jaringan dipaksa melalui sel membran.
Ini mungkin merubah konsentrasi ion sebagai konsekuensi, yang mungkin menghasilkan perubahan perangsangan sel.
Dalam sel-sel,aliran protoplasmik terlihat menaik sehingga proses pergantian fisiologis diperbaiki karena sirkulasi
dari cairan jaringan, pH menjadi rendah acedik. Ini disebut pengaruh anti-acidotik ultrasound dan berguna untuk pengobatan
peradangan rheumatoid (rheumatison jaringan lunak) dimana terdapat acidosis jaringan (lihat paragraf ‘pengaruh
mekanikal’).

Perbaikan Kekuatan Regenerasi Jaringan.


Ultrasound ditunjukkan memperbaiki proses regenerasi dari berbagai jaringan. Dyson dan Pond menguraikan
pengaruh ultrasound pada luka kecil yang diinduksi buatan (artificulis induced) dari kuping kelinci.
Pengaruh yang diinginkan dari ultrasound adalah sama hanya dengan obat. Intensitas yang paling efektif
ditemukan adalah 0.5 W/cm2 dengan aplikasi berdenyut (1 : 5) pada frekuensi 3.5 MHz. studi elektron mikroskop
menunjukkan bahwa tenaga mekanikal memproduksi saluran partikel bebas bergerak. Pengaruh panas (thermal) berperan
subordinat dalam proses.

Pengaruh pada Saraf Perifer.


Beberapa penulis mengemukakan bahwa ultrasound mendepolarisasi (ganti polar) serabut saraf afferen. Bila
intensitas yang dipilih untuk menghasilkan rangsangan sedang ini sebagai bukti kasus ini. Bagaimana dan sejauh mana
dapat juga secara langsung bertindak pada serabut saraf pada intensitas lebih rendah dan serabut saraf afferen mana yang
dirangsang, juga belum jelas. Tekanan suara mungkin tidak bertanggung jawab untuk itu, karena tekanan bersih hampir 0
(zero) dan frekuensi tekanan berubah sedemikian tinggi bahwa mechanosensors (perasa mekanik0 tidak bereaksi untuk itu.
Sekali lagi, harus ditunjukkan bahwa depolarisasi dari banyak serabut saraf afferen adalah perwujudan tersembunyi
dan bahwa fungsi dari serabut-serabut ini belum diketahui.
Ultrasound berlanjut, pada intensitas 0.5 – 3 W/cm 2 telah menunjukkan mempengaruhi kecepatan daya penghantar
saraf perifer. Kedua peningkatan dan penurunan kecepatan daya hantar sudah dijelaskan. Hampir tanpa kecuali, pengaruh
panas dianggap bertanggung jawab atas perubahan ini. Dalam hubungan ini aspek mekanikal tidak dipikirkan berarti.
Pada intensitas yang lebih tinggi pem-blok-an penghantar dapat terjadi. Walaupun tidak terbukti diuraikan pada
tabel 1.8, jaringan saraf adalah sensitif (peka) terutama pada pengaruh ultrasound berlanjut untuk 5 – 10 menit pada
intensitas 2 – 3 W/cm2 pada saraf sciatic, pembengkakan pada akson silinder sampai pada kerusakan total saraf telah
ditemukan. Pada intensitas lebih rendah (0.25 – 0.5 W/cm 2) myelin sheath memperlihatkan perubahan minimum dan
semakin serius pada aplikasi ulangan.
Pada sistem saraf pusat, pengaruh ultrasound dapat didemonstrasikan. Peningkatan pelepasan serotonin telah ditentukan.
Besarnya belum jelas.

Pengurangan Sakit.
Pengalaman menunjukkan ultrasound menghasilkan pengurangan sakit, yang sulit menjelaskannya. Kompleksitas
dari proses menjadi perasaan sakit adalah bertanggung jawab pada kesulitan ini. Ditambahkan, sedikit yang diketahui
tentang pengaruh energi ultrasound pada perasaan sakit. Tetapi, beberapa faktor dapat dibedakan yang berperan dalam
pengurangan rasa sakit, yaitu :
- Pengaruh yang disukai memperbaiki sirkulasi darah telah dibahas pada paragraf Pengaruh Biologis. Perbaikan sirkulasi
menjadikan penyaluran yang lebih baik dari iritasi (gangguan) jaringan (mediator sakit), sehingga lebih sedikit nociseptif
serabut saraf yang dirangsang.
- Normalisasi tonus otot, karena kurangnya rangsangan kimia dari afferen otot, pengurangan refleks penaikan tonus terjadi.
- Pengurangan ketegangan jaringan, perbaikan sirkulasi darah (dari limfe) mempunyai pengaruh yang disukai dalam
penyerapan oedema. Pengurangan oedema menjadikan jatuhnya ketegangan jaringan, yang menghasilkan pengurangan sakit
dan perbaikan sirkulasi jaringan.
- Pengurangan pH, perbaikan sirkulasi menghasilkan peningkatan pH jaringan. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana
hasil ini mengurangi sakit.
- Stimulasi serabut saraf afferen. Mungkin ultrasound dapat secara langsung depolarisasi (tebal) serabut saraf afferen.

Pengaruh Lain-lain.
Pengaruh lain-lain telah diamati sebagai konsekuensi aplikasi ultrasound. Pada saat ini pengaruh pengobatan atau
penyembuhan yang berarti atau bernilai itu tidak jelas, sementara banyak pengaruh-pengaruh dalam kategori ini diketahui
mempunyai pengaruh negatif, seperti :
- Kerusakan jaringan.
Walaupun penggunaan ultrasound telah mengurangi pengaruh panas, sebaiknya diingat bahwa intensitas tinggi
menyebabkan puncak muatan mekanikal yang berarti di dalam jaringan. Ini menjadikan kerusakan jaringan. Perubahan
tekanan yang ekstrem ini mengembangkan sebagai konsekuensi terbuka terhadap ultrasound dapat meyebabkan cavitation
(rongga) di dalam jaringan. Walaupun keluaran (output) alat dalam penggunaan arus sedemikian rupa bahwa wujud ini
hampir tidak terjadi atau tidak terjadi sama sekali, adalah bijaksana menyesuaikan intensitas agar pasien tidak merasakan
adanya rangsangan sakit.

- Slasis sel-sel darah.


Dyson dan Pond menjelaskan slasis sel-sel darah di dalam pembuluh darah yang paralel dengan sinar ultrasound
setelah aplikasi ultrasound pada embryo ayam.
Minimum energi pada waktu wujud ini masih terjadi 0.5 W/cm 2 ultrasound berlanjut. Wujud ini pada umumnya
dapat berbalik. Setelah penyelesaian eksperimen sirkulasi tidak terganggu. Gerakan berlanjut dari treatment head tentu saja
cukup menghilangkan wujud ini.

- Pengaruh sampingan lain, misalnya ; pengurangan tingkat gula rendah, kelelahan atau fatique, nervous (takut-takut), iritasi
(gangguan), anoreksia, konstipasi, cenderung masuk angin. Pengaruh sampingan ini semua diperkirakan hasil dari overdosis
atau kelebihan dosis.

BAB III

TEKNIK.

Mode Pemindahan Energi dan Manipulasi atau Mengatur Gerak Treatment Head,

Pemindahan energi dapat dalam prinsip di aplikasikan dengan 2 jalan :

1. Kontak langsung antara Treatment Head dan Tubuh.


Mode pemindahan energi ini yang peling sering digunakan. Treatment head diaplikasikan langsung pada kulit.
Diketahui bahwa udara memantulkan hampir semua ultrasound. Oleh karena itu, adalah absolut penting menggunakan
media yang daya hantar tinggi diaplikasikan diantara treatment head dengan kulit. Untuk persyaratannya yang berhubungan
dengan media (lihat paragraf Media Kontak).
Pada prinsipnya air adalah media yang paling baik dan murah serta memenuhi persyaratan. Tetapi, aplikasi sering
menemui kesulitan dalam praktek. Pengobatan di bawah air, oleh karena itu terbatas pada medan khusus dan indikasi, akan
menjadi jelas kemudian. Banyak tipe media kontak sekarang tersedia untuk pemindahan ultrasound dapat secara luas
diklasifikasikan sebagai berikut :
- Oil.
- Air-minyak emulsi.
- Aqueous gels.
- Salep.
Untuk pemindahan ultrasound, gels adalah yang paling cocok. Gels harus seperti melarut alih garam kulit,
sehingga dapat digosokkan dengan efektif ke dalam pori-pori kulit. Beberapa pabrik menambahkan obat-obatan ke media
kontak, kadang-kadang substance yang memperbaiki sirkulasi darah (gel yang dapat menginduksi hyperemia).
Sonopuls, termasuk treatment head normal dengan permuakaan kira-kira 5 cm 2 dan treatment head kecil dengan
permuakaan kira-kira 1 cm2. Keuntungan dari treatment head kecil adalah bagian tubuh yang bentuknya tidak teratur seperti
sendi tangan, pergelangan tangan, kaki dan pergelangan kaki, dan struktur seperti tendon achilles, dapat diobati dengan tepat
karena treatment head kecil dapat kontak penuh dengan bagian tubuh.
Treatment head mempunyai sistem monitoring yang dapat dilihat yang memberikan petunjuk peringatan bila energi
ultrasound berbeda jauh dari nilai yang dipasang. Bila sejumlah energi ultrasound mencapai jaringan menjadi lebih kurang
80% dari intensitas yang dipasang, intensitas secara otomatis menurun pada 0.05 W/cm 2. Jam akan berhenti bila
pemindahan energi tidak cukup dan akan memulai lagi ketika pemindahan energi diteruskan. Kemudian intensitas yang
dipasang awal dengan otomatis disediakan pada alat atau instrumen. Dengan demikian waktu yang telah dipasang untuk
pengobatan dipakai efektif.

2. pengobatan di dalam Air.


Bila permukaan tubuh adalah bentuk yang tidak teratur, dan kontak baik antara treatment head dan kulit sulit
urutannya, yang disebut metode di bawah air dapat dipilih demikian juga dengan pengobatan dengan treatment head kecil
seperti tersebut di atas. Pengobatan di bawah air menjadi pilihan bila kontak langsung tidak mungkin, yaitu karena sakit.
Bagian tubuh yang diobati dimasukkan ke dalam bak yang diisi dengan air pada suhu yang menyenangkan.
Treatment head juga dimasukkan dan dalam posisi yang ada jaraknya dari bagian tubuh yang diobati.
Lebih baik, air sebaiknya direbus mendidih sebelumnya karena sebaliknya bila ada udara yang tersimpan dalam
bentuk gelembung udara pada plat transducer dan kulit dari yang diobati. Seperti diketahui, udara adalah rintangan yang
besar dalam pemindahan energi, oleh karena itu gelembung harus dihilangkan. Beberapa daerah tubuh sulit dicapai, seperti
di bawah permukaan jari-jari kaki. Dalam hal ini plat metal dapat dipakai, taruh pada dasar bak yang akan memantulkan
ultrasound mencapai daerah tubuh dari bawah. Perasaan geometri diperlukan pada teknik ini. Walaupun dalam literatur
sering menyebutkan cermin sebagai permukaan pemantulan, lebih baik menggunakan plat metal, mengingat lebih tinggi
pemantulan metal.
Teknik ke tiga untuk pengobatan bentuk permukaan yang tidak teratur adalah yang disebut water pillow (bantal
air). Ini adalah plastik atau kantung karet 3/4 diisi dengan air mendidih dan air dingin, kantung dengan dekat menyesuaikan
pada daerah yang diobati. Treatment head dan bagian kantung kontak dengan kulit ditutupi dengan jumlah media kontak
dan treatment head kemudian diaplikasikan pada kantung. Tetapi kehilangan energi yang cukupan terjadi. Perkenalan
treatment head kecil telah membalas teknik tersebut di atas, pada dasarnya lebih daripada yang diperlukan.

Memanipulasi atau Memegang Treatment Head.


Dalam sinar ultrasound, ada dibedakan dua daerah (lihat BAB I). pengurangan intensitas sebagai hasil penyerapan
dalam tubuh demikian juga bahwa pengaruh umumnya atau terbanyak diduga mengambil tempat dalam medan dekat.
Wilayah ini ditandai oleh perbedaan intensitas yang berarti. Hasil puncak intensitas dapat menyebabkan panas dan cedera
jaringan secara mekanikal. Ini lebih jelas pada 3 MHz daripada 1 MHz. walaupun distribusi energi dalam medan jauh
memperlihatkan puncak intensitas pada yang kurang, intensitas tertinggi masih diukur di pusat sinar ultrasound.
Puncak energi terjadi pada membran pemisah lapisan jaringan yang berbeda dapat menyebabkan pemanasan yang
berlebihan pada daerah relatif kecil (hot spot).
Memastikan pengobatan daerah yang setara (dasar) mungkin, sangat perlu menjaga pengobatan dalam keadaan
bergerak, dan gerak yang datar juga. Dengan jalan ini posisi dari variasi intensitas berubah dengan terus menerus. Gerakan
dari treatment head kadang-kadang disebut dynamic method (metode dinamik). Juga perlu menghindari perubahan dalam
sirkulasi darah. Ultrasound dapat menyebabkan statis sel-sel darah dalam pembuluh darah yang berjalan pendek pada sinar
ultrasound.
Dengan metode di dalam air, treatment head dapat dijaga jaraknya dari tubuh yang bersangkutan paling sedikit
sepanjang medan dekat. Semakin lebih besar variasi intensitas kemudian terjadi di dalam air daripadalam tubuh. Ini
menyarankan bahwa teknik ini membutuhkan aplikasi lebih penyebaran luas daripada hal-hal yang dilaksanakan selama ini.
Harus dicatat, bahwa pemantulan pada dinding bak air ultrasound dapat kembali ke tubuh. Ini juga berlaku bahwa tidak
bijaksana untuk terapis menjaga tangannya dalam bak.
Treatment head dapat digantikan dengan 2 jalan :
- Gerakan pendek, gerakan stroking ( memijat) beberapa cm selalu tumpang tindih memastikan agar sama pengobatannya
pada daerah itu.
- Gerakan putaran kecil. Inipun sebaiknya tumpang tindih, menghasilkan gerakan spiral.
Pada kedua hal siatas, angka gerakannya sangat lambat. Walaupun itu pada daerah yang relatif kecil yang diobati
seperti titik trigger, bagaian dari parut atau bagian tendon, gerakan terus menerus penting meskipun gerakan sangat kecil.
Dalam hal diatas menjadi bukti bahwa pengobatan dengan treatment head dalam keadaan tetap (tadinya disebut
metode statik) harus dihindari. Pada saat ini pernyataan semua stationary method (metode semi statik) digunakan dalam
konteks ini.

TITIK-TITIK APLIKASI.
Seperti pada semua bentuk fisiologis, ultrasound dapat digunakan dengan tujuan mengobati jaringan. Ini dapat
berada pada titik aplikasi (pengaruh langsung) atau tempat lain dalam segmen (pengaruh tidak langsung). Dalam literatur,
pengaruh tidak langsung sering disebut pengobatan segmen, umumnya berhubungan dengan aplikasi paravertebral.
Tempat lain pada segmen yang sama juga cocok dengan pengobatan segmen. Contoh, titik trigger pada tulang
rusuk (periosteum) terjadi pada pasien dengan gastrik dan ulcer intestinal (ulcer usus) juga tipe titik aplikasi dengan
pengobatan segmen ultrasound hanya dapat mempunyai pengaruh pengobatan bila ultrasound diserap. Dalam hal diatas,
lebih jelas bahwa titik aplikasi untuk pengobatan terutama berada dalam jaringan yang menerima sejumlah energi dan
mempunyai angka penyerapan yang cukup (lihat tabel 1.8). titik aplikasi yang penting adalah jaringan tulang, kartilago,
tendon, otot dan kulit. Jaringan tersebut diatas merupakan titik aplikasi untuk terapi ultrasound, mengingat angka
penyerapan yang baik. Walaupun jaringan saraf menyerap relatif kecil energi, tetapi ditemukan lebih peka terhadap energi
ultrasound. Tujuan dapat pengaruh langsung juga tidak langsung.
Beberapa penulis merekomendasikan kombinasi aplikasi lokal dan para vertebral dalam semua kasus. Ini adalah
alasan lama sebagai somatik, yang menerima sebagai kenyataan bahwa pasien dengan gejala-gejala pada siku, sebagai
contoh, pengobatan lokal harus dikombinasikan dengan pengobatan pada para vertebral tingkat C6 – T1. Ini telah digantikan
oleh filosofi automatik. Untuk aplikasi paravertebral, ini berlaku bahwa tingkat C8 – T9 juga diobati (atau tidak termasuk).
Pengaruh pada tempat yang berkaitan pada tingkat ini dapat menjadi depresi setelah rangsangan kegiatan
ortosympatetik. Ditambahkan kira-kira lokalisasi titik trigger, dan lokalisasi lain dapat ditemukan oleh massage periosteal
yang menjadi calon untuk pengaruh tidak langsung.

DOSIS

Pendahuluan.
Dosis adalah produk dari kekuatan rangasngan (intensitas) dan lama pengobatan. Pada aplikasi energi ultrasound,
berikut ini harus dipertimbangkan :
a. Kemungkinan pengobatan dengan dua frekuensi ; semakin tinggi frekuensi semakin tinggi energinya.
b. Kemungkinan interupsi periode getaran. Di dalam periode yang sama, ultrasound pulsed (berdenyut) menjadi dosis
rendah daripada ultrasound continuous (berlanjut).
c. Fakta bahwa intensitas yang diberikan sebagai power (kekuatan) per permukaan daerah (W/cm²) pada instrumen
umumnya.
d. Pemakaian treatment head (transducer) yang berbeda ukuran. Dosis kemudian berbeda. Faktor-faktor intensitas dan lama
pengobatan sekarang akan dibahas berturut-turut.

Intensitas.
Intensitas dinyatakan dalam W/cm2. Sonopuls mengijinkan pemakaian ultrasound continuous sampai 2 W/cm 2 dan
pulsed 3 W/cm2. Ketika transducer besar dengan luas daerah (ERA) 5 cm 2 dipakai, pembangkit kekuatan maksimum alat ini
15 W. transducer kecil (ERA) 0,8 cm2, pelepasan kekuatan maksimumnya adalah 1.4 W. daerah dari kepala pengobatan
sebaiknya selalu diperhatikan terhadap ERA, tidak pada daerah / area geometrik dari transducer (lihat Bab I).
Pendapat yang berbeda tentang intensitas yang dipakai Lahmann menyokong produk kekuatan tinggi, sedangkan
Edel dan Lange menuntut bahwa kekuatan rendah menghasilkan pengaruh lebih baik

Anda mungkin juga menyukai