BAB I
INFORMASI DASAR
Definisi.
Definisi : Sound Wave atau Gelombang suara adalah getaran secara mekanik di dalam media elastik.
Gelombang Longitudinal ini dapat menyebabkan bergetarnya membrane tympanik. Mereka adalah getaran suara. Frekuensi
di bawah 20 Hz adalah subsonik, frekuensi di atas 20.000 Hz adalah ultrasonik. Daerah frekuensi ultrasound adalah
berhubungan dengan telinga manusia, ini sifatnya subyektif dan berubah-ubah tergantung yang bersangkutan. Ini
merupakan bukti dari kenyataan bahwadaerah dari suara yang dapat di dengar berkurang bersama umur.
Definisi : Ultrasound therapy atau terapi ultrasound adalah pengobatan medis dengan cara getaran mekanik dengan
frekuensi di atas 20 kHz.
Dalam praktek, frekuensi yang dipakai untuk pengobatan daerah antara 0,7 sampai 3 Mhz. tetapi beberapa alat ada yang
untuk diagnosis dan terapi yang menggunakan frekuensi antara 5 kHz dan 10 MHz.
Definisi : Ultrasonophoresis therapy atau terapi ultrasonoforesis adalah pengobatan medis dengan substansi medis
yang dimasukkan ke dalam tubuh dengan energi ultrasound.
Definisi : Ultrasound Diagnosis atau diagnosis Ultrasound adalah mengamati atau membaca bagian tubuh dengan
cara ultrasound tentang perubahan atau proses patologis.
Bila diinginkan, ini dapat digabung dengan berbagai arus listrik. Zona peka pada jaringan, yang agak mudah ditemukan
dengan cara ini, dapat dipergunakan sebagai titik aplikasi untuk pengobatan. Teknik nya akan diuraikan pada BAB III.
POKOK-POKOK FISIKA.
Buku ini berkaitan dengan standar manual pada ilmu fisika ultrasound. Hasil hanya akan diberikan untuk asal mula
dari rumus dan latar belakang informasi, literatur ilmu fisika yang berkaitan perlu di konsultasikan.
Pembangkit Ultrasound.
Peralatan.
Instrumen ini terdiri dari pembangkit frekuensi tinggi. Ini dihubungkan dengan kristal (treatment head) piezo-
electric.
Gema frekuensi dari kristal sebahagian ditentukan oleh ketebalan materi piezo-electric (PZT) dan konsekuensinya
frekuensi dari ultrasound juga ditentukan olehnya. Selanjutnya ini berlaku bahwa sound head dan peralatan harus saling
disesuaikan, sehingga treatment head tidak dapat dipakai dengan sebuah peralatan ultrasound yang lain kecuali kalibrasi
dilakukan.
Pembaharuan teknis telah memecahkan masalah ini dalam sonopuls, dimana treatment head dipertukarkan antara
instrumen lain yang tipenya sama dan penyesuaian yang tepat dilakukan secara otomatis. (lihat gambar 1).
Sebagai hasil arus bolak-balik yang dipergunakan pada materi piezo-electric, ini membangkitkan gelombang suara.
Ini akan menyebarluaskan dalam media tetangga (yaitu jaringan). Karena materi piezo-electric membangkitkan gelombang
suara dengan dua arah, ultrasound akan memasuki treatment head (pengaruh rebound). Ini diartikan kecil karena udara ada
dalam treatment head.
Transducer juga menggetarkan ke samping (lateral), akibatnya energi ultrasound terbawa ke dinding samping
treatment head melalui pemasangan atau tempat transducer (radiasi dinding samping).
Pada treatment head sonopuls, radiasi dinding samping sudah dikurangi menjadi 10 mW/cm 2. Berbagai penulis
menyebutkan 100 mW/cm2 adalah nilai yang dapat diterima. Dalam memperpanjang waktu penggunaan radiasi dinding
samping ultrasound dapat memberikan timbulnya gejala-gejala pada tangan terapis. Perkembangan gejala-gejala ini
tergantung pada intensitas yang berlebihan pada dinding samping. Oleh karena itu nilainya harus diukur dan diuraikan untuk
peralatan ini.
Tabel 1.1 Contoh parameter ultrasound denyut dengan frekuensi denyut ulangan 100 Hz.
Ratio Pulse time (ms) Pulse pause (ms) Pulse repetition period (ms)
1:5 2 3 10
1 : 10 1 9 10
1 : 20 0.5 9.5 10
Panjang medan dekat tergantung dari diameter treatment head dan panjang gelombang. Dengan yang biasa
treatment head 5 cm2, medan dekat kira-kira 10 cm panjang pada 1 Mhz.
Pada 3 Mhz medan dekat adalah 3 kali lebih panjang karena panjang gelombang menurut pertimbangan lebih
pendek. Karena ke dalam pengaruh ultrasound terbatas, pengaruh pengobatan terjadi terutama pada medan dekat. Harus
diingat bahwa dalam zone fresnel wujud gangguan yang terjadi dalam sinar ulrasound hasil dari yang tidak sama jenis.
Wujud gangguan dapat menyebabkan puncak intensitas 5 – 10 kali lebih tinggi dari nilai yang diatur, pada beberapa kasus
dapat 30 kali lebih tinggi. Perilaku yang tidak sama jenis dari suara dinyatakan sebagai Beam Non-uniformity Ratio (BNR).
Nilai BNR.
Secara teori, BNR tidak dapat lebih kecil dari 4; yaitu harus selalu membatalkan puncak intensitas paling sedikit 4
kali nilai yang dipasang. Pada treatment yang di manufaktur (dibuat) baik, BNR berada antara 5 dan 6, tergantung pada
konstruksinya. Nilai BNR harus dinaikkan pada tretment head.
Untuk pengobatan yang aman, treatment head harus selalu bergerak sehingga energi ultrasound menyebar secara
tepat. Putaran dari treatment head dalam satu posisi saja harus ditolak, karena puncak intensitas dalam sinar suara biasanya
diposisikan simetris pada poros longitudinal treatment head 9disebut rotation symmetry). Putaran treatment head
menyebabkan puncak intensitas pada tempat yang sama, menghasilkan overdosis (dosis berlebih).
Dengan cara metode di bawah air, medan dekat dapat dihindari dengan mempertahankan jarak yang cukup pada
tubuh (panjang medan dekat), tergantung pada ukuran treatment head. Wujud gangguan medan dekat akan kemudian terjadi
di dalam air.
Kerugiannya adalah semakin besar diameter sinar ultrasound pada medan jauh, menyebabkan pengurangan energi
2
per cm . Aspek ini harus dipertimbangkan dalam menghitung dosis. Dengan aplikasi biasa terapi ultrasound, pemantulan
total tidak terjadi karena sudut perbatasan sangat lebar seperti tidak dilebihi di bawah kondisi normal.
Gambar 1.5.
Tabel 1.4. Sudut pemencaran pada 1 dan 3 MHz untuk berbagai kepala pengobatan.
5 cm2 1 cm2
1 MHz 4.2° 9.3°
3 MHz 1.4° 3.1°
Tadi sudah dikatakan bahwa medan dekat lebih pendek pada treatment head yang kecil, jadi tersebar pada daerah
luas. Akan jelas bahwa pemencaran sinar ditandai kurang dari 3 MHz.
PERWUJUDAN FISIKA TERJADI DALAM MEDIA.
Gambar 1.6. Gelombang elastik dalam spring (per) dan liquid (cair).
Tabel 1.5. kecepatan propagasi (c), kepadatan massa (Q), dan panjang gelombang ( λ) pada ultrasound dengan frekuensi
1 MHz dan 3 MHz dalam berbagai media.
Medium c (m/s) Q (kg/m3) λ (mm) λ (mm)
1 MHz 3 MHz
Aluminium 5100 2.7 x 103 5.1 1.7
Blood 1566 1.0 x 103 1.57 0.52
Blood-vessel 1530 1.1 x 103 1.53 0.51
Bony tissue 3445 1.8 x 103 3.44 1.14
Skin 1519 - 1.51 0.5
Cartilage 1665 - 1.75 0.58
Air at 20°C 343 c.0012 x 103 0.34 0.11
Tendon tissue 1750 - 1.75 0.58
Muscle tissue 1552 1.0 x 103 1.55 0.52
Fatty tissue 1478 0.9 x 103 1.48 0.49
Water at 20°C 1492 1.0 x 103 1.49 0.5
Pemantulan Ultrasound.
Pemantulan terjadi pada tapal batas antara jaringan yang berbeda. Jumlah dari energi yang dipantulkan tergantung
pada rintangan suara khusus (Zs) dari berbagai media, menurut formula :
R = (Zs,1 – Zs,2)2 X 100%
(Zs,1 + Zs,2)
R = jumlah energi pemantulan (energi yang dipantulkan).
Formula ini dipergunakan pada sinar suara dengan pengaruh tegak lurus dimana Zs,1 adalah rintangan suara
khusus media 1 dan Zs,2 untuk media 2 pada permukaan tapal batas di ukur dari treatment head.
Dalam praktek, ini berarti bahwa pemantulan menurun pada perbedaan antara 2 rintangan suara khusus menjadi
lebih kecil. Dalam tubuh, pemantulan berarti terjadi untuk transmisi antara jaringan dan tulang (30%).
Rintangan suara khusus dari sound head sonopuls adalah sebahagian identik dengan media kontak (gelombang).
Akibatnya hampir tidak ada pemantulan antara media. Secara teori pemantulan antara aluminium dan media kontak kira-
kira 60%.
Pembiasan Ultrasonik.
Sebagai tambahan pemantulan, pengaruh yang tidak tegak (non-perpendicular incidence) gelombang suara
menyebabkan pembiasan dari sinar suara menurut formula :
n1,2 = c1
c2
c1 = kecepatan suara dalam media 1.
c2 = kecepatan suara dalam media 2.
Dimana n1, pembiasan mengambil tempat pada tegak lurus. Bila n, perubahan menjauhi dari tegak lurus. Hanya
yang terakhir yang cukup berarti karena penyimpangan dari sinar ultrasound mulai berjalan pararel dengan tapal batas
antara kedua media. Kecepatan suara dalam berbagai jaringan tubuh, sedemikian rupa agar pada aplikasi normal ultrasound,
sudut kritis tidak akan melebihi.
Pemantulan dan pembiasan tidak akan begitu berbeda pada 1 MHz dan 3 MHz, karena kepadatan massa dari
berbagai jaringan adalah tetap dan pengaruh dari frekuensi suara pada kecepatan propagasi adalah kecil.
Berhamburannya Ultrasound.
Berhamburannya ultrasonik dalam tubuh terjadi karena 2 perwujudan :
- Penyebaran dalam medan jauh.
- Pemantulan.
Terutama karena pemantulan, sinar ultrasound dapat menyebar dalam tubuh, sehingga pengaruh dapat berkembang
tidak hanya pada arah sinar suara, tetapi juga diluarnya (lihat gambar 1.7).
Seperti ditunjukkan sebelumnya, pemantulan perlu dipertimbangkan hanya bila daya pemantulannya yang tinggi,
yaitu materi atau substansi seperti metal, udara dan jaringan tulang ditaruh pada sinar ultrasound.
Ditambahkan, harus diingat bahan ultrasound hampir tidak dapat meninggalkan tubuh sebagai hasil pemantulan
dari udara, yang berdiri sendiri 100% (lihat tabel 1.7). total dosis ultrasound yang diterapkan pada tubuh dijadikan dalam
bentuk energi lain. Pengecualian adalah pada metode di bawah air, dimana energi dapat meninggalkan tubuh.
Bila sinar ultrasound memukul jaringan tulang, jumlah pemantulan kira-kira 30%. Kemudian sinar ultrasound
dikurangi oleh penyerapan energi, tergantung pada ketebalan dari lapisan jaringan sekitarnya (seperti jaringan otot). Energi
yang dipantulkan memasuki lagi jaringan original dan akan dikurangi lagi oleh penyerapan. Pada tapal batas antara kulit dan
udara hampir pemantulan lengkap (semua) terjadi, dan diulangi lagi. Pemantulan sinar terulang lagi (reborned) antara
jaringan tulang dan udara. Hal yang sama mungkin betul bahwa 70% energi suara di propagasi dalam jaringan ini pada
perhitungan penyerapan yang tinggi terhadap energi ultrasound (lihat gambar 1.7).
Gangguan Ultrasound.
Gangguan gelombang ultrasound terjadi karena 2 perwujudan :
- Gangguan sinar ultrasound dalam medan dekat menjadi paling sedikit peningkatan 4 lipatan lokal dalam intensitas
dibandingkan dengan nilai pasang pada instrumen (lihat nilai BNR).
- Perwujudan gangguan sebagi hasil pemantulan, pengaruh dan pemantulan sinar suara dapat tumpang tindih, menjadi 2
(dua) gerakan gelombang yang dapat mengurangi atau menunjukkan satu sinar lain. Hasil gangguan dalam peninggian
menjadi peningkatan intensitas sinar suara. (lihat gambar 1.8).
Dalam praktek, masalah yang timbul hanya bila lapisan jaringan meluas ke bawah ke tulang adalah tipis atau
meyerap sedikit energi suara. Dalam hal ini untuk pengobatan dekat daerah pergelangan tangan, kaki, patella, dan lokasi
yang serupa.
Terutama pada aplikasi ultrasound berlanjut; wujud ini menyebabkan irritasi (gangguan) pada periosteum dengan
perasaan panas dan atau sakit. Ini sekali lagi menggambarkan pentingnya gerakan dari treatment head.
MEDIA KONTAK.
Seperti terlihat pada Bab III, perlu memakai media kontak antara treatment head dan tubuh agar dapat
memindahkan energi ultrasound ke tubuh. Udara sama sekali tidak cocok sebagai media kontak karena hampir semua
pemantulan dari ultrasound. Air, bagaimanapun, adalah media kontak yang baik dan murah. Bila air dipakai media kontak,
harus dihilangkan gasnya dengan mendidihkan (merebus) selama mungkin, beberapa hal sebaiknya disterilkan, untuk
pengobatan luka terbuka. Dengan menghilangkan gas, penampungan gelembung udara pada treatment head dapat dicegah.
Dalam praktek, gel, minyak dan salep, kadang-kadang dengan substansi lain ditambahkan (ultrasonophoresis) dipakai
sebagai tambahan dalam air.
Dalam urutan sembarangan, persyaratan berikut dapat diuraikan untuk media kontak :
Media kontak harus ;
- Steril, bila ada resiko (perpindahan) infeksi).
- Tidak terlalu cair (kecuali metode dalam air).
- Tidak terlalu cepat diserap oleh kulit.
- Tidak dapat menyebabkan kotoran berarti.
- Bebas dari pendinginan berarti atau pengaruh iritasi pada kulit.
- Lembab karena kimia.
- Murah.
- Subsidi dengan sifat program yang baik.
- Bebas gelembung udara.
- Tembus pandang.
- Bebas mikroorganisme atau jamur.
BAB II
Pendahuluan.
Pengaruh ultrasound belum seluruhnya jelas. Yang jelas, bagaimanapun, bahwa aplikasi ultrasound pada jaringan
biologi mempunyai sejumlah pengaruh. Pertimbangan pertama dengan ultrasound adalah bahwa betuk terapi mekanikal. Ini
juga bukti bahwa energi mekanikal dapat dirubah menjadi energi panas, sebagai contoh, tetapi ini adalah konsekuensi dari
pengaruh mekanikal ultrasound.
Pengaruh dari 1 MHz dan 3 MHz mungkin tidak berbeda, tetapi pengaruh tertentu mungkin lebih ditekankan pada
masing-masing frekuensi.
Tahun 50-an Pohlman menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lain diamati untuk ultrasound 1 MHz dan 10 MHz.
Sifat khusus ultrasound pada 3 MHZ adalah agak lebih besar pengaruh mekanik dan penyerapan yang lebih tinggi energi
ultrasound pada permukaan lapisan jaringan (lihat tabel 1.7 dan 1.8). ini juga menyayangkan jaringan yang lebih dalam,
karena intensitas menurun sangat besar sebagai konsekuensi dari penyerapan yang lebih besar.
Pengaruh Mekanikal.
Pengaruh pertama yang terjadi dalam jaringan tubuh sebagai hasil ultrasound adalah sifat atau bentuk mekanikal.
Getaran suara membutuhkan media elastis dapat dibentuk untuk propagasinya. Dalam prinsip, suatu media kecuali vacum
dapat dibentuk. Getaran ultrasound menyebabkan komposisi atau tekanan dan ekspansi (perpanjangan) dalam jaringan pada
frekuensi yang sama seperti ultrasound, menjadi berbagai tekanan dalam jaringan. Maka pengaruh mekanikal juga disebut
mikro masase.
Pada 3 MHz tekanan maksimal dan minimal lebih dekat bersama, daripada 1 MHz karena panjang gelombang
menurun pada kira-kira 0.5 mm.
Karena pemantulan dalam sinar suara daripada tapal batas antara jaringan, intensitas dalam W/cm 2 mungkin naik,
sehingga variasi tekanan yang terbesar terjadi pada tapal batas antara dua media yang berbeda. Maka dapat dianggap bahwa
paling menonjol pengaruh pengobatan terjadi pada tapal batas terapi ultrasound disebut juga terapi permukaan tapal batas
(therapy of boundary surfaces).
Perbedaan ini mempunyai konsekuensi berikut :
- Perubahan dalam volume sel-sel tubuh pada urutan 0.02%.
- Perubahan penerobosan sel dan membran jaringan.
- Memperbaiki pergantian produksi metabolik.
Mikro masase adalah yang sangat penting dalam penyembuhan semua pengaruh terapi ultrasound disebabkan
olehnya.
Pengaruh ini terjadi dengan keduanya yaitu energi ultrasound berlanjut dan berdenyut. Tergantung kepada
intensitas yang dipakai untuk pengobatan, pengaruh ini mempunyai pengaruh yang disenangi atau tidak disenangi pada
jaringan. Pengaruh yang tidak disenangi akan dibahas pada paragraf pengaruh-pengaruh lain.
Pengaruh Biologis.
Seperti dinyatakan, pengaruh terapi ultrasound adalah semua hasil dari mikromasase (pengaruh mekanikal).
Tergantung pada bentuk, berlanjut atau berdenyut. Mikromasase ini menghasilkan dalam hal lebih banyak apakah panas
(thermal) atau pengaruh lain. Pengaruh biologis berikut dapat dilihat sebagai jawaban (respon) fisiologis terhadap
mekanikal dan pengaruh panas tersebut.
Ultrasound energy
Micromassage
(mechanical Heat (thermal)
effect)
Walaupun beberapa penulis telah merekomendasikan pengaruh refleks ultrasound. Belum jelas jaringan afferen apa
yang dirangsang.
Peningkatan tonus otot menjadi rintangan sirkulasi darah, dengan peningkatan yang serentak dengan energi
membutuhkan jaringan hipertonik. Dus, konsentrasi dari rangsangan jaringan meningkatkan cukup cepat, menjadi
peningkatan nociceptive afferen kegiatan serabut saraf tipis.
Konsekuensi ini adalah : peningkatan sakit, peningkatan tonus (jaringan) otot dan selanjutnya gangguan dari
sirkulasi. Memutuskan lingkaran setan (vicious circle), perbaikan sirkulasi adalah langkah yang paling penting menuju
penyembuhan. Kemungkinan untuk perbaikan sirkulasi darah melalui rute (jalan) refleks, menggunakan ultrasound, telah
didemonstrasikan oleh Becker dan yang lain-lain. Dia menjelaskan perbaikan sirkulasi, terutama pada pembuluh darah acral
panas dengan kelainan vaskular, sebagai konsentrasi terapi ultrasound segmental.
Pohlmann merekomendasikan rutin, termasuk terapi segmental pada rencana pengobatan sebagai tambahan
pengobatan lokal kelainan tersebut. Dalam literatur, ini berhubungan hampir semata-mata pada aplikasi vertebral, walaupun
lokalisasi lain juga berguna. Lota menguraikan pengaruh lain ultrasound pada intensitas rendah (0,5 – 1 W/cm 2) pada
sirkulasi darah perifer, dan pada suhu kulit dan otot. Pengaruh pada kedua tempat terapi lokal dan segmental (paravertebra)
direkam.
Pada kesimpulan dicapai bahwa aplikasi berlanjut pada hanya 1 W/cm 2 menghasilkan kedua perbaikan sirkulasi
darah dan naiknya suhu pada kulit dan otot pada aplikasi lokal. Aplikasi paravertebral menghasilkan perbaikan sirkulasi
pada kulit.
Sebaliknya, pengaruh ultrasound pada pembuluh darah telah terjadi pokok permasalahan kontroversial. Beberapa
penulis mengamati adanya vasodilatasi, sedangkan lainnya vasokonstriksi. Dalam studi yang menonjol oleh Hogan et.al.
kebanyakan sinar di kontakkan atau disenangi yang lebih berarti yang muncul sebagai hasil kontroversial yang diberikan
oleh penulis lain. Dijelaskan bahwa pengaruh ultrasound (arteriali pada otot skeletal atau rangka) biasanya menjadi
vasokonstriksi. Satu perwujudan yang diuraikan oleh penulis sangat menarik.
Umumnya pada jaringan, arterioli tidak dalam keadaan istirahat di bawah kondisi fisiologis normal, tetapi
menunjukkan gerakan peristaltik lambat (2 – 3 per menit). Pada aplikasi ultrasound berdenyut (pulsed) frekuensi dari
mobilitas vaskular terlihat menarik besar-besaran (sampai 31 per menit). Penemuan yang menarik bahwa frekuensi gerakan
vaskular hampir tidak menaik (7 – 8 per menit) pada pemanasan jaringan biasa.
Penulis menunjukkan bahwa gerakan dinding arteriolar adalah lebih penting untuk nutrisi atau gizi dari jaringan
daripada dilatasi arteriolar sendiri.
Relaksasi Otot.
Dalam paragraf terdahulu telah ditunjukkan bagaimana perbaikan sirkulasi darah menjadi relaksasi otot karena
iritasi jaringan dapat dibawa terus. Tambahan, mungkin bahwa ultrasound secara langsung merangsang serabut saraf afferen
dan relaksasi otot adalah konsekuensi dari depresi setelah rangsangan dari kegiatan orthosympatik.
Pengurangan Sakit.
Pengalaman menunjukkan ultrasound menghasilkan pengurangan sakit, yang sulit menjelaskannya. Kompleksitas
dari proses menjadi perasaan sakit adalah bertanggung jawab pada kesulitan ini. Ditambahkan, sedikit yang diketahui
tentang pengaruh energi ultrasound pada perasaan sakit. Tetapi, beberapa faktor dapat dibedakan yang berperan dalam
pengurangan rasa sakit, yaitu :
- Pengaruh yang disukai memperbaiki sirkulasi darah telah dibahas pada paragraf Pengaruh Biologis. Perbaikan sirkulasi
menjadikan penyaluran yang lebih baik dari iritasi (gangguan) jaringan (mediator sakit), sehingga lebih sedikit nociseptif
serabut saraf yang dirangsang.
- Normalisasi tonus otot, karena kurangnya rangsangan kimia dari afferen otot, pengurangan refleks penaikan tonus terjadi.
- Pengurangan ketegangan jaringan, perbaikan sirkulasi darah (dari limfe) mempunyai pengaruh yang disukai dalam
penyerapan oedema. Pengurangan oedema menjadikan jatuhnya ketegangan jaringan, yang menghasilkan pengurangan sakit
dan perbaikan sirkulasi jaringan.
- Pengurangan pH, perbaikan sirkulasi menghasilkan peningkatan pH jaringan. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana
hasil ini mengurangi sakit.
- Stimulasi serabut saraf afferen. Mungkin ultrasound dapat secara langsung depolarisasi (tebal) serabut saraf afferen.
Pengaruh Lain-lain.
Pengaruh lain-lain telah diamati sebagai konsekuensi aplikasi ultrasound. Pada saat ini pengaruh pengobatan atau
penyembuhan yang berarti atau bernilai itu tidak jelas, sementara banyak pengaruh-pengaruh dalam kategori ini diketahui
mempunyai pengaruh negatif, seperti :
- Kerusakan jaringan.
Walaupun penggunaan ultrasound telah mengurangi pengaruh panas, sebaiknya diingat bahwa intensitas tinggi
menyebabkan puncak muatan mekanikal yang berarti di dalam jaringan. Ini menjadikan kerusakan jaringan. Perubahan
tekanan yang ekstrem ini mengembangkan sebagai konsekuensi terbuka terhadap ultrasound dapat meyebabkan cavitation
(rongga) di dalam jaringan. Walaupun keluaran (output) alat dalam penggunaan arus sedemikian rupa bahwa wujud ini
hampir tidak terjadi atau tidak terjadi sama sekali, adalah bijaksana menyesuaikan intensitas agar pasien tidak merasakan
adanya rangsangan sakit.
- Pengaruh sampingan lain, misalnya ; pengurangan tingkat gula rendah, kelelahan atau fatique, nervous (takut-takut), iritasi
(gangguan), anoreksia, konstipasi, cenderung masuk angin. Pengaruh sampingan ini semua diperkirakan hasil dari overdosis
atau kelebihan dosis.
BAB III
TEKNIK.
Mode Pemindahan Energi dan Manipulasi atau Mengatur Gerak Treatment Head,
TITIK-TITIK APLIKASI.
Seperti pada semua bentuk fisiologis, ultrasound dapat digunakan dengan tujuan mengobati jaringan. Ini dapat
berada pada titik aplikasi (pengaruh langsung) atau tempat lain dalam segmen (pengaruh tidak langsung). Dalam literatur,
pengaruh tidak langsung sering disebut pengobatan segmen, umumnya berhubungan dengan aplikasi paravertebral.
Tempat lain pada segmen yang sama juga cocok dengan pengobatan segmen. Contoh, titik trigger pada tulang
rusuk (periosteum) terjadi pada pasien dengan gastrik dan ulcer intestinal (ulcer usus) juga tipe titik aplikasi dengan
pengobatan segmen ultrasound hanya dapat mempunyai pengaruh pengobatan bila ultrasound diserap. Dalam hal diatas,
lebih jelas bahwa titik aplikasi untuk pengobatan terutama berada dalam jaringan yang menerima sejumlah energi dan
mempunyai angka penyerapan yang cukup (lihat tabel 1.8). titik aplikasi yang penting adalah jaringan tulang, kartilago,
tendon, otot dan kulit. Jaringan tersebut diatas merupakan titik aplikasi untuk terapi ultrasound, mengingat angka
penyerapan yang baik. Walaupun jaringan saraf menyerap relatif kecil energi, tetapi ditemukan lebih peka terhadap energi
ultrasound. Tujuan dapat pengaruh langsung juga tidak langsung.
Beberapa penulis merekomendasikan kombinasi aplikasi lokal dan para vertebral dalam semua kasus. Ini adalah
alasan lama sebagai somatik, yang menerima sebagai kenyataan bahwa pasien dengan gejala-gejala pada siku, sebagai
contoh, pengobatan lokal harus dikombinasikan dengan pengobatan pada para vertebral tingkat C6 – T1. Ini telah digantikan
oleh filosofi automatik. Untuk aplikasi paravertebral, ini berlaku bahwa tingkat C8 – T9 juga diobati (atau tidak termasuk).
Pengaruh pada tempat yang berkaitan pada tingkat ini dapat menjadi depresi setelah rangsangan kegiatan
ortosympatetik. Ditambahkan kira-kira lokalisasi titik trigger, dan lokalisasi lain dapat ditemukan oleh massage periosteal
yang menjadi calon untuk pengaruh tidak langsung.
DOSIS
Pendahuluan.
Dosis adalah produk dari kekuatan rangasngan (intensitas) dan lama pengobatan. Pada aplikasi energi ultrasound,
berikut ini harus dipertimbangkan :
a. Kemungkinan pengobatan dengan dua frekuensi ; semakin tinggi frekuensi semakin tinggi energinya.
b. Kemungkinan interupsi periode getaran. Di dalam periode yang sama, ultrasound pulsed (berdenyut) menjadi dosis
rendah daripada ultrasound continuous (berlanjut).
c. Fakta bahwa intensitas yang diberikan sebagai power (kekuatan) per permukaan daerah (W/cm²) pada instrumen
umumnya.
d. Pemakaian treatment head (transducer) yang berbeda ukuran. Dosis kemudian berbeda. Faktor-faktor intensitas dan lama
pengobatan sekarang akan dibahas berturut-turut.
Intensitas.
Intensitas dinyatakan dalam W/cm2. Sonopuls mengijinkan pemakaian ultrasound continuous sampai 2 W/cm 2 dan
pulsed 3 W/cm2. Ketika transducer besar dengan luas daerah (ERA) 5 cm 2 dipakai, pembangkit kekuatan maksimum alat ini
15 W. transducer kecil (ERA) 0,8 cm2, pelepasan kekuatan maksimumnya adalah 1.4 W. daerah dari kepala pengobatan
sebaiknya selalu diperhatikan terhadap ERA, tidak pada daerah / area geometrik dari transducer (lihat Bab I).
Pendapat yang berbeda tentang intensitas yang dipakai Lahmann menyokong produk kekuatan tinggi, sedangkan
Edel dan Lange menuntut bahwa kekuatan rendah menghasilkan pengaruh lebih baik